MAKALAH PERSALINAN PREMATUR
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kebanyakan bayi adalah
matur, sehat dan terbentuk sempurna pada saat lahir, tetapi dalam presentase
kecil tidaklah demikian. Bagi mereka yang mengalami hal demikian, deteksi dan
penanganan awal terhadap masalah adalah penting.
Sebetulnya semua bayi
yang berkembang dibawah normal disebut premature kemudian diketahui bahwa baik
usia gestasi dan pertumbuhan yang diukur melalui berat badan merupakan
indicator penting terhadap derajat resiko yang sesuai. Berbicara sesuai umum,
bayi paterm dan mereka dengan BBLR memiliki tingkat mortalitas yang tinggi
dibandingkan dengan bayi lahir fullterm dengan berat badan yang sesuai. Bayi
yang memiliki masalah yang berhubungan dengan pertumbuhan biasanya mengalami
gangguan pernafasan, neurology dan terminal.
Namun belakangan ini
teknologi kedokteran sangat maju. Jaman dulu bayi prematur yang lahir usia 6
bulan ke bawah (25 minggu atau kurang) hamper tidak ada harapan hidup sama
sekali. Boleh dibilang hampir semuanya mati. Karena kemajuan kedokteran
sekarang, bayi lahir prematur sekitar 6 bulan bisa dipertahankan hidupnya.
Sampai saat ini
mortalitas dan mordibitas neonatus pada bayi preterm/premature masih sangat
tinggi. Hal ini berkaitan dengan maturitas organ pada bayi lahir seperti paru,
otak dan gastrointestinal. Di Negara barat sampai 80% dari kematian neonatus
adalah akibat prematuritas, dan pada bayi yang selamat 10% mengalami
permasalahan dalam jangka panjang. Penyebab persalinan preterm sering dapat
dikenali dengan jelas. Namun, pada banyak kasus penyebab pasti tidak dapat
diketahui. Beberapa faktor mempunyai andil dalam terjadinya persalinan preterm
seperti faktor pada ibu, faktor janin dan plasenta, ataupun faktor lain seperti
sosioekonomik. Berdasarkan uraian
diatas, maka saya tertarik untuk membahas tentang “Prematur”.
B.
TUJUAN
1. Tujuan
Umum
Memahami patofisiologi,
permasalahan, pencegahan, dan pengelolaan persalinan prematur, sehingga
membantu tenaga medik dalam pengelolaan persalinan prematur dan memberi
pengertian kepada ibu hamil dan keluarga untuk ikut serta dalam meningkatkan
upaya pencegahan persalinan prematur bagi kehamilannya.
2. Tujuan
khusus
a.
Pengertian Persalinan Prematur dan
Menurut Para Ahli
b.
Menjelaskan persalinan prematur
c.
Mengidentifikasi masalah yang dapat
terjadi akibat persalinan premaur
d.
Menjelaskan faktor prediposisi dan
penyebab persalinan prematur, serta penapisan terhadap pasien beresiko
terjadinyan persalinan prematur
e.
Mendiskusikan cara menegakkan diagnosis
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Prematur berdasarkan Para Ahli
Bayi prematur keluar dari rahim sebelum waktu perkembangan
yang seharusnya. Kehamilan biasanya memakan waktu sekitar 40 minggu. Bayi
disebut lahirprematur jika
persalinan terjadi sebelum bayi mencapai usia 37 minggu di dalam rahim sang ibu.
Persalinan prematur adalah persalinan yang
terjadi pada kehamilan kurang dari 37 mingu (antara 20-37 minggu)
atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram (Nugroho, 2010).
Persalinan
prematur merupakan hal yang berbahaya karena potensial meningkatkan kematian
perinatal sebesar 65%-75%. Persalinan prematur adalah persalinan yang
berlangsung pada umur kehamilan 20-37 minggu dihitung dari pertama haid
terakhir. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa bayi
prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37 minggu atau kurang.
Himpunan Kedokteran Fetomaternal POGI di Semarang tahun 2005 menetapkan bahwa
persalinan prematur adalah persalinan yang terjadi pada usia kehamilan 22-37
minggu (Syaifuddin, 2009).
Sampai
sekarang belum ada penyesuaian pendapat diantara para ahli mengenai definisi
prematurisasi. Holmerdan De Snoo menyatakan bahwa bayi prematur adalah bayi
yang lahir dengan kehamilan antara 28-38 minggu. Menurut Eastman bayi prematur
adalah bayi yang lahir dengan berat badan (BB) 1000-2499 gram, sedangkan
menurut Grennhill menyatakan bahwa bayi prematur ialah bayi yang
lahir dengan BB kurang dari 2500 gram. Beberapa kriteria lain
tentang bayi prematur adalah panjang badan (crown-hell length) 47 cm, diameter occipito-frontal 11
cm, lingkaran occipito-frontal 33 cm, selisih lingkaran-toraks 3 cm, center
ossification distal femoral epiphysis belum ada dan meningkatkan fetal Hb
pada pembuluh darah pusat (Sofian,
2012).
Persalinan
prematurisasi merupakan masalah yang besar karena dengan berat janin kurang
dari 2500 gram dan umur kurang dari 30 minggu, maka alat-alat vital (otak,
jantung, paru, ginjal) belum sempurna, sehingga mengalami kesulitan dalam
adaptasi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Sekalipun sudah dirawat, bayi
dengan berat antara 1500 sampai 2500 gram untuk dapat bertahan hidup, tetapi
masih diragukan kemungkinan untuk memiliki kemampuan dan kualitas yang
diharapkan sebagai sumber daya manusia (Nugroho,
2010).
Wirakusumah
et al (2011) dan Sofian (2012) menjelaskan menurut umur kehamilan dan berat
badan bayi yang dilahirkan, dikenal beberapa istilah yaitu:
B.
Akibat
Persalinan Prematur
14 Penyebab Bayi Lahir
Prematur
Normalnya bayi akan
dilahirkan dengan usia 37 minggu sampai dengan 40 minggu. Bayi yang dilahirkan
dengan usia kurang dari 37 minggu bisa dikatakan bahwa bayi tersebut adalah
bayi prematur. Semakin jauh usia bayi dari 37 minggu semakin sedikit peluang hidup
bagi sang bayi. Oleh sebab itulah penyebab bayi lahir prematur harus diketahui
oleh banyak orang.
Bayi lahir dengan
prematur tentunya tidak diinginkan oleh ibu yang sedang hamil. Selain usia
kandungan yang tidak normal, bayi dengan lahir prematur pun akan memiliki berat
badan yang tidak normal. Normalnya, bayi akan memiliki berat badan 2,5 kg
sedangkan bayi dengan kurang umur atau prematur berat badannya kurang dari 2,5
kg. Banyak faktor yang bisa menyebabkan bayi lahir dengan kurang umur, penyebab
terbesarnya adalah dari segi ibu itu sendiri.
Berikut ini adalah penyebab bayi lahir secara prematur :
1. Fisik Ibu Tidak Sehat
Kondisi kesehatan ibu hamil yang tidak sehat atau kurang baik
bisa berpengaruh terhadap kondisi janin yang ada di dalam rahim sang ibu.
Misalnya saja adalah ibu yang sedang hamil mengalami pre eklamsia yaitu hipertensi dalam kehamilan atau mengalami eklamsi.
Eklamsi itu adalah hamil yang disertai dengan kejang serta hipertensi yang
tinggi. Ibu hamil dengan kedua kondisi tersebut bisa menyebabkan bayi yang
dilahirkan prematur.
Tidak hanya itu saja ibu hamil yang menderita diabetes pun
memiliki potensi yang tinggi untuk melahirkan secara prematur. Kondisi ibu yang
tidak sehat juga bisa dipengaruhi oleh organ reproduksi yang dimilikinya.
Misalnya saja ibu hamil memiliki penyakit infeksi menular seksual, penyakit di
bagian serviks dan penyakit reproduksi yang lainnya.
2. Merokok
Wanita yang memiliki kebiasaan buruk berupa merokok memiliki
peluang untuk melahirkan secara prematur. Merokok adalah kebiasaan buruk
ibu hamil yang salah dan harus dihindari. Jika sebelum hamil
ibu sudah biasa merokok, saat hamil pun wanita tersebut tidak bisa
menghentikan kebiasaan buruknya tersebut. Gaya hidup yang salah tidak hanya
merokok saja, namun juga diikuti dengan mengkonsumsi obat-obatan berbahaya dan
terlarang dan juga suka mengkonsumsi minuman-minuman keras.
Bagi ibu hamil yang tidak memiliki kebiasaan merokok ada
baiknya menghindari asap rokok atau tidak menjadi perokok pasif. Alasannya
adalah menjadi perokok pasif sama berbahayanya dengan menjadi perokok aktif.
Perokok pasif juga akan menghirup asap rokok ke dalam tubuhnya meski tidak
melalui mulut namun melalu hidungnya.
3. Riwayat Kehamilan
Ibu yang pernah mengalami dan memiliki kehamilan prematur
sebelumnya rentan untuk melahirkan secara prematur kembali. Tak hanya itu saja,
ibu hamil yang memiliki riwayat aborsi dan juga pernah mengalami keguguran sebelumnya
rentan mengalami penyebab bayi lahir prematur. Wanita yang pernah mengalami
aborsi atau menggugurkan kandungan jika hamil kembali bisa rentan untuk
melahirkan secara prematur alasannya adalah saat digugurkan. Organ rahim telah
luka dan bisa terkena keguguran atau melahirkan dengan prematur.
Sejumlah riwayat kehamilan yang berbahaya lainnya yakni :
kehamilan ektopik
hamil anggur
4. Kesehatan dan Kondisi Janin
Kesehatan dna kondisi janin yang ada di dalam rahim sang ibu
juga menjadi faktor penyebab bayi lahir prematur. Misalnya saja janin yang
kekurangan gizi ibu hamil bisa menyebabkan bayi tidak sehat di dalam
kandungan. akibatnya adalah bayi tersebut bisa mengalami pertumbuhan dan
perkembangan janin yang terhambat. Bayi terkena infeksi di dalam kandungan
serta terlilit simpul tali pusat sehingga nutrisi bayi di dalam kandungan
menjadi terhambat.
Kontrol rutin ke dokter kandungan bisa membuat bayi anda
terhindar dari kelahiran prematur, tak hanya itu saja kontrol secara rutin bisa
membuat ibu terhindar dari berbagai macam komplikasi kehamilan yang
membahayakan nyawa.
Sponsors Link
5. Psikologi
Psikis yang dialami oleh ibu hamil juga menjadi penyebab ibu
melahirkan secara prematur. Kondisi psikologi itu misalnya saja ibu hamil
merasakan cemas, stress, depresi dan khawatir yang berlebihan bisa membuat ibu
yang sedang hamil melahirkan dengan prematur. Oleh sebab itulah, ibu yang
sedang hamil harus pintar dalam menenangkan pikirannya, buang pikiran
cemas dan pikiran negatif yang selama ini menghantuinya. Menjalani setiap proses kehamilan dengan
tenang dan rileks bisa menciptakan hal positif bagi ibu hamil tersebut.
6. Usia
Usia muda atau usia di bawah 20 tahun menjadi faktor yang
bisa menjadi penyebab bayi lahir prematur. Wanita yang nikah muda bisa
mengalami kehamilan muda, kehamilan muda tersebut bisa membuat wanita tersebut
melahirkan bayi belum cukup umur. Alasan bahaya akibat hamil usia muda adalah saat hamil rahim wanita
dengan usia di bawah 20 tahun itu belum siap untuk menerima kehamilan dan
melahirkan bayi. Akibatnya adalah belum genap umurnya bayi tersebut dilahirkan
ke dunia ini.
7. Bayi Kembar
Ciri-ciri hamil anak kembar, apalagi jika kembarnya tidak
hanya dua bisa membuat ibu tersebut melahirkan bayinya secara prematur.
Alasannya adalah rahim sang ibu merenggang kelewat lebar dibandingkan dengan
rahim yang memiliki kehamilan tunggal. Kehamilan kembar dengan rahim yang
terlampaui lebar, bisa membuat bayi-bayi tersebut tidak bisa ditampung lebih
lama lagi di dalam rahim.
8. PMS (Penyakit Menular Seksual)
Ibu hamil yang memiliki penyakit berupa penyakit menular
seksual bisa menyebabkan ibu tersebut bisa melahirkan dengan prematur atau
belum cukup umur. PMS itu juga erat kaitannya dengan IMS yang menyerang
wanita. Untuk itu tes darah saat hamil diperlukan untuk mengetahuinya.
9. Adanya Infeksi
Ibu hamil yang mengalami infeksi bisa menjadi bayi
secara prematur. Infeksi yang bisa menyebabkan bayi lahir dengan prematur
adalah infeksi di dalam air ketuban ibu maupun infeksi yang ada pada selaput yang
membungkus tubuh bayi. Infeksi-infeksi tersebut bisa menyebabkan air ketuban pecah secara dini atau pecah sebelum
waktunya. Jika ibu hamil mengalami air ketuban pecah dini besar kemungkinan ibu
tersebut akan melahirkan secara dini. Pecahnya air ketuban secara dini bisa
menyebabkan ibu mengalami kontraksi-kontraksi dini tanda akan melahirkan akan terjadi.
Fakta menunjukkan bahwa infeksi yang menyebabkan adanya
persalinan dini bukan hanya infeksi yang ada pada rahim dan air ketuban saja.
Ada infeksi lain yang bisa berpengaruh terhadap persalinan dini pada ibu.
Infeksi tersebut adalah infeksi yang ada pada gigi terutama gigi yang
berlubang. Oleh sebab itu, ibu hamil yang sedang memeriksakan kandungannya
untuk pertama kali akan diperiksa secara keseluruhan.
Ibu akan dirujuk ke laboraturium untuk melakukan tes
darah. Selain itu, ibu akan dirujuk ke poli gigi untuk melihat adakah gigi yang
berlubang dan seberapa buruk dampaknya terhadap kehamilan sang ibu.
ads
10. Terlilit Tali Pusar
Penyebab lainnya yang bisa menyebabkan ibu hamil melahirkan
dengan premaur adalah bayi di dalam rahim terlilit tali pusar. Bayi yang
terlilit tali pusar mau tidak mau harus segera dilahirkan. Alasannya adalah
bayi itu akan sulit bernafas dan sulit menerima asupan makanan sehat untuk ibu hamil yang dikonsumsi. Jika itu
terjadi bayi bisa meninggal di dalam kandungan bahkan nyawa sang ibu bisa
berbahaya keselamatannya jika hal tersebut terus dibiarkan.
11. Mengalami Trauma
Penyebab bayi lahir prematur yang lainnya adalah ibu
mengalami trauma. Trauma itu disebabkan oleh kekerasan saat ibu sedang hamil,
adanya pukulan benda keras di perut ibu hamil. Larangan ibu hamil terjatuh dan terbentur ini,
karena menimbulkan pendarahan bisa membuat ibu hamil tersebut melahirkan
secara prematur.
12. Kelainan Bentuk Rahim
Pada dasarnya setiap wanita memiliki bentuk rahim yang sama,
sayangnya diantara 100 wanita ada satu wanita yang memiliki bentuk rahim yang
berbeda. Kelainan dari bentuk rahim tersebut bisa membuat wanita bisa
melahirkan secara prematur bahkan berturut-turut lamanya.
13. Plasenta Telah Lepas
Bayi yang telah memiliki plasenta terlepas dari dalam rahim
rentan untuk dilahirkan secara prematur. Plasenta adalah hal yang penting untuk
bayi terutama dalam menerima setiap nutrisi dari ibu untuk perkembangan
janin. Jika plasenta telah terlepas bayi tersebut tidak bisa
menerima semua nutrisi melalui plasenta kembali akibatnya adalah dia harus
dilahirkan sebelum waktunya agar tidak meninggal di dalam kandungan.
14. Serviks Lunak
Ibu hamil yang memiliki kelainan serviks berupa serviks lunak
bisa menyebabkan ibu hamil melahirkan bayi sebelum waktunya. Serviks yang lunak
itu akan mudah dilalui oleh janin sehingga janin bisa keluar melalui serviks
tersebut. Ibu yang memiliki kelainan serviks harus mengalami penjahitan serviks
terlebih dahulu agar janin tidak terlepas dari rahim sebelum waktunya. Jika
sudah waktunya melahirkan, serviks tersebut akan dibuka jahitannya.
C.
Resiko
Bayi Lahir Prematur
Bayi yang dilahirkan secara prematur memiliki
berbagai macam resiko. Resiko itu tidak boleh diabaikan sebab sangat
membahayakan kondisi sang janin. Berikut ini berbagai macam resiko bayi yang
dilahirkan secara prematur :
- Kematian
Salah
satu dampak terburuk dari bayi yang dilahirkan prematur kurang dari 17 minggu
(di bawah perkembangan janin 5 bulan) adalah kematian. Hal itu
dikarenakan organ bayi yang dilahirkan belum berkembang secara sempurna
sehingga, kehidupannya tidak bisa didukung dengan organ yang tidak berkembang
tersebut.
- Paru-Paru Tidak Berkembang
- Jantung
Penyebab bayi lahir prematur harus diketahui
oleh ibu yang sedang hamil. Lahir prematur tidak boleh disepelekan dan dianggap
suatu hal yang biasa. Bayi yang dilahirkan prematur akan memiliki banyak
kelemahan, terutama organ yang ada di dalam tubuh bayi belum berkembang
sempurna. Karena kurang sempurnanya organ yang ada di dalam tubuh bayi prematur
membuat bayi tersebut tidak bisa bertahan hidup lebih lama.
D.
Cara
Mencegah Bayi Lahir Prematur
Pencegahan bayi prematur sangat diperlukan bagi wanita
hamil khususnya bagi wanita yang pernah mengalami kehamilan prematur. Meskipun
belum memiliki riwayat melahirkan secara prematur, wanita tidak boleh
mengabaikan kelahiran prematur tersebut.
1. Menjaga Berat Badan
Ibu hamil yang terlalu gemuk dan juga terlalu kurus sangat
rentan untuk melahirkan secara prematur. Menjaga berat badan agar tetap ideal
merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Memang saat
hamil, wanita akan mengalami peningkatan berat badan yang signifikan. Namun
wanita yang hamil sebaiknya menyesuaikan kenaikan berat badannya
seusai usia kehamilan.
Banyak wanita hamil yang akan mengalami peningkatan berat
badan di saat trimester akhir. Namun kebanyakan wanita yang tidak
mengalami morning sickness akan mengalami kenaikan berat badan
sejak awal kehamilan. Oleh sebab itulah, ibu harus mengontrol kenaikan berat
badannya agar tetap memiliki berat badan dan kenaikan berat badan yang ideal.
2. Menjaga Kebersihan
Salah satu penyebab kelahiran prematur adalah infeksi yang
terdapat pada gigi. Gigi yang berlubang bisa menjadi penyebab bayi lahir prematur. Oleh sebab itulah untuk
menghindari melahirkan bayi secara prematur ibu harus menjaga kebersihan gigi
dan mulutnya. Jangan sampai ada kuman yang menyebabkan gigi berlubang dan
menyebabkan infeksi di bagian gigi.
3. Selalu Sarapan
Ada penelitian yang menunjukkan fakta bahwa ibu hamil yang
melewatkan sarapan terutama makan pagi bisa rentan melahirkan secara prematur.
Jadi bagi ibu hamil yang tidak ingin mengalami kelahiran prematur ada baiknya
untuk tidak melewatkan sarapan di pagi hari.
4. Vaksin
Menurunnya kekebalan tubuh ibu hamil bisa menyebabkan ibu
hamil melahirkan dengan prematur. Salah satunya adalah influenza. Influenza
bisa menyebabkan imun ibu hamil menurun, jika imun ibu hamil menurun sistem
imun yang ada di dalam tubuh bayi pun juga akan ikut menurun. Oleh sebab itulah
ibu hamil perlu melindungi dirinya dari virus influenza dan berbagai macam
penyakit yang bisa menyebabkan sistem imun ibu menjadi menurun. Salah satu cara
yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan vaksin.
Selain itu, konsumsi makanan sehat yang mampu menjaga daya
tahan tubuh seperti :
manfaat asparagus bagi ibu hamil
manfaat buah pepaya untuk ibu hamil
manfaat madu untuk ibu hamil
5. Pola Hidup Sehat
Cara mencegah bayi lahir prematur, ibu harus menerapkan
pola hidup yang sehat. Pola hidup yang sehat bisa membuat kesehatan ibu hamil
dan janin yang ada di dalam kandungannya sehat. Menerapkan pola hidup sehat
bisa dilakukan dengan cara berupa menghindari bahaya merokok saat hamil, minuman keras dan juga
menghindari obat-obatan terlarang atau obat yang dijual secara bebas. Banyak
kelahiran prematur yang disebabkan oleh pola hidup ibu yang tidak sehat.
pola hidur tidak sehat saat hamil ini juga bisa mendatangkan
:
a.
bahaya kolesterol tinggi
b.
bahaya tidur pagi bagi ibu hamil
c.
bahaya kista bagi wanita
d.
Sponsors Link
6. Menggunakan Masker
Untuk menghindari kelahiran secara prematur ibu hamil bisa
menggunakan masker jika berada di keramaian umum. Masker itu bisa berfungsi
sebagai penangkal dari radikal bebas, penangkal virus dan juga
menghindari asap rokok. Tidak hanya perokok aktif saja yang bisa
menyebabkan bayi lahir dengan prematur. Aktivitas berbahaya untuk ibu hamil seperti perokok pasif
pun bisa melahirkan bayi secara prematur.
7. Banyak Minum Air Putih
Mengkonsumsi air putih dipercaya bisa melarutkan berbagai
macam zat kimia di dalam tubuh. Jika ibu hamil mengkonsumsi makanan yang
mengandung banyak zat kimia, dia harus mengkonsumsi banyak air putih untuk bisa
menetralkan berbagai macam makanan yang ada di dalam tubuh.
8. Periksa Rutin Kehamilan
Untuk cara mencegah bayi lahir prematur, ibu harus rutin
memeriksakan kehamilan pada dokter kandungan. Tenaga medis bisa mengetahui tanda akan melahirkan jika harus dilakukan secara
prematur. Tenaga medis pun akan menganjurkan ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan penguat kandungan lemah dan dokter juga akan
memberikan pil penguat kandungan. Memeriksakan kandungan ke tenaga medis bisa
dilakukan sebanyak 1 bulan sekali sampai usia kandungan 37
minggu, meski ibu hamil tidak mengalami keluhan.
9. Memeriksakan Diri Jika Ada Keluhan
Jika ibu hamil mengalami keluhan sebelum jadwal kontrol
kehamilan, ibu hamil bisa mengunjungi dokter lebih awal sebelum jadwal kontrol.
Keluhan itu misalnya saja ibu hamil mengalami :
a.
nyeri hebat
b.
timbul flek bercak darah
c.
kontraksi dini
d.
air ketuban pecah dini
e.
pegal
f.
perut mulas, dsb
Saat keluhan itu muncul, ibu hamil bisa segera mengunjungi dokter
atau bidan.
9. Kontrol Setiap Minggu
Jika sebelum usia kehamilan 37 minggu kontrol bisa dilakukan
selama sebulan sekali. Saat usia kandungan menginjak usia 37 minggu (perkembangan janin 9 bulan), ibu hamil bisa memeriksakan
kandungannya selama satu minggu sekali.
11. Pentingnya Periksa Kehamilan
Memeriksakan kandungan secara rutin bisa mencegah terjadinya kelahiran
prematur. Periksa kehamilan itu sangatlah penting karena hal ini
bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan janin, posisi janin, adanya
kecacatan atau tidak serta kemungkinan terjadinya kelahiran prematur.
Pemeriksaan secara rutin saat hamil juga bisa mendeteksi
adanya kelainan kehamilan seeprti :
kehamilan ektopik
hamil anggur
hamil ektopik terganggu
12. Mengkonsumsi Vitamin
Ibu hamil harus rutin mengkonsumsi vitamin prenatal yang
diberikan oleh dokter dan pihak medis yang diberikan selama kehamilan.
Nutrisi yang mengandung manfaat kalsium, manfaat asam folat dan zat besi merupakan zat yang harus
dikonsumsi oleh ibu hamil selama kehamilan. Kekurangan vitamin sangat fatal
bagi kesehatan dan perkembangan janin.
13. Hindari Zat Kimia
Cara mencegah bayi lahir prematur, harus menghindari
berbagai macam jenis zat kimia. Larangan ibu hamil tersebut ada di lingkungan,
makanan maupun juga minumaan. Zat kimia itu juga ada pada obat. Obat yang tidak
dianjurkan oleh dokter selama kehamilan sebaiknya jangan pernah dikonsumsi oleh
ibu hamil saat menjalani proses kehamilan.
14. Hindari Aktivitas Berlebihan
Ibu hamil boleh-boleh saja melakukan aktivitas, namun ibu
hamil tidak boleh melakukan aktivitas berbahaya untuk hamil yang berlebihan. Misalnya
saja adalah mengangkat beban yang berat, terlalu capek dan juga terlalu stress.
Hal itu bisa menyebabkan ibu melahirkan bayi dengan prematur.
15. Kelola Stress
Untuk mencegah terjadinya kelahiran prematur ibu hamil harus
bisa mengelola stressnya. Jangan sampai ibu terlalu cemas, terlalu khawatir dan
juga terlalu stress sehingga membuatnya menjadi depresi dan tidak semangat
dalam menjalani kehamilannya. Secara tidak langsung, psikologi yang buruk bisa
berdampak padaperkembangan janin yang ada di dalam kandungan sang ibu.
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan
Upaya memprediksi, mencegah, dan mengelola
persalinan dan perlahiran prematur hingga kini masih menjadi tantangan
tersendiri bagi tenaga kesehatan profesional. Tujuan perawatan adalah :
Ø Pertama mengkaji dan mengenali
faktor risiko yang dapat menyebabkan persalinan prematur.
Ø Kedua, mewujudkan pelahiran yang
aman dan tepat waktu bagi ibu dan bayi dengan bantuan tenaga kesehatan
profesional yang trampil dan berpengalaman.
Ø Akhirnya, memberikan asuhan
neonatal spesialis dan tepat, yang akan meningkatkan hasil akhir bagi bayi
prematur selama periode neonatal.
Referensi
:
Post a Comment