MAKALAH TENTANG AQIDAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “AQIDAH ISLAM”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian AQIDAH ISLAM atau yang lebih khususnya membahas pengertian aqidah islam,ruang lingkup pembahasan aqidah ,kemahaesaan allah dan lain-lain. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang AQIDAH ISLAM
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita.
Amin.
Indramayu, 15 Maret 2018
Penyusun
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Segala
sesuatu yang Allah SWT ciptakan bukan tanpa sebuah tujuan. Allah SWT
menciptakan bumi beserta isinya, menciptakan sebuah kehidupan di dalamnya,
bukanlah tanpa tujuan yang jelas. Sama halnya dengan Allah SWT menciptakan
manusia. Manusia diciptakan oleh Allah SWT tidak sia-sia, manusia diciptakan
sebagai khalifah di bumi untuk mengatur atau mengelola apa yang ada di bumi
beserta segala sumber daya yang ada.
Di
samping kita sebagai manusia harus pandai-pandai mengelola sumber daya yang
ada, sebagai seorang manusia juga tidak boleh lupa akan kodratnya yakni
menyembah sang Pencipta, Allah SWT, oleh karena itu manusia harus mempunyai
aqidah yang lurus agar tidak menyimpang dari apa yang diperintahkan Allah SWT.
Penyempurna
aqidah yang lurus kepada Alla SWT tidak luput dari aqidah yang benar kepada
Malaiakat-Malaikat Allah, Kitab- kitab yang diturunkan oleh Allah kepada para
Rosul-rosul Allah untuk disampaikan kepada kita, para umat
manusia.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah aqidah itu?
2. Apakah sumber dari
aqidah?
3. Bagaimana aqidah jika di
tinjau dari ayat-ayat Al Qur’an?
4. Apakah manfaat aqidah ?
C.
Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis dengan
tujuan agar kita lebih memahami apa itu aqidah secara etimologis dan
terminologis, sumber-sumber aqidah, pengertian aqidah yang ditinjau
dari ayat-ayat Al Qur’an, ruang lingkup pembahasan dan manfaat dari aqidah
untuk seorang muslim
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Aqidah
Pengertian Aqidah Secara Bahasa (Etimologi) :
Kata
"‘aqidah" diambil dari kata dasar "al-‘aqdu" yaitu ar-rabth
(ikatan), al-Ibraam (pengesahan), al-ihkam (penguatan), at-tawatstsuq (menjadi kokoh,
kuat), asy-syaddu biquwwah (pengikatan dengan kuat), at-tamaasuk (pengokohan)
dan al-itsbaatu (penetapan). Di antaranya juga mempunyai arti al-yaqiin
(keyakinan) dan al-jazmu (penetapan).
Aqidah
artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan.
Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan
keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya
pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id.
Aqidah
islam itu sendiri bersumber dari Al-Qur’an dan As Sunah, bukan dari akal atau
pikiran manusia. Akal pikiran itu hanya digunakan untuk memahami apa yang
terkandung pada kedua sumber aqidah tersebut yang mana wajib untuk diyakini dan
diamalkan.
Pengertian Aqidah Secara Istilah (Terminologi)
Aqidah menurut istilah
adalah perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram
karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak
tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.
Pengertian aqidah menurut hasan al-Banna
Pengertian aqidah menurut hasan al-Banna
"Aqa'id bentuk jamak
rai aqidah) adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati,
mendatangkan ketentraman jiwa yang tidak bercampur sedikit dengan
keraguan-raguan".
Menurut Abu Bakar
Jabir al-Jazairy:
"Aqidah adalah sejumlah
kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu
dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini
keshahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang
bertentangan dengan kebenaran itu.
B.
Beberapa
Istilah Lain Tentang Aqidah
Ada beberapa istilah lain yang semakna atau hampir
semakna dengan istilah aqidah, yaitu Iman dan Tauhid dan yang semakna dengan
ilmu aqidah yaitu Ushuluddin, Ilmu Kalam dan Fikih Akbar.
• Iman, mencakup semua permasalahan I’tiqadiyah dan
mebenarkan didalam hati. Sesuatu yang diyakini oleh hati, diucapkan dengan
lisan dan diamalkan dengan perbuatan.
• Tauhid, Artinya mengesakan ( mengesakan Allah-
Tauhidullah ). Ajaran atuhid adalah tema sentral aqidah dan iman, oleh karena
itu aqidah dan iman diidentikkan juga dengan istilah tauhid.
• Ushuluddin, Artinya pokok-pokok agama, yang mencakup
rukun iman, rukun Islam dan apa-apa yang telah disepakati oleh para imam.
• Ilmu Kalam, Artinya berbicara atau pembicaraan. Dapat
dikatakan ilmu kalam karena banyak dan luasnya dialog dan perdebatan yang
terjadi antara pemikir masalah-masalah aqidah tentang beberapa hal. Misalnya
tentang Al-Quran apakah khaliq atau bukan, hadist atau qadim. Tentang takdir,
apakh manusia punya hak ikhtiar atau tidak. Tentang orang yang berdosa besar
kafir atau tidak. Pembicaraan atau perdebatan luas seperti itu terjadi setelah
cara berpikir rasional dan filsafati mempengaruhi para pemikir dan ulam Islam.
• Fikih Akbar, munculnya pemahaman ini bahwa tafqquh
fiddin yang diperintahkan Allah SWT, dalamsurah At-Taubah ayat 122.
C.
Ruang
Lingkup Pembahasan Aqidah
Sistematika Hasan Al Banna :
a.
Ilahiyat,
Pembahasan tentang segala yang berhubungan dengan Ilah (Tuhan, Allah) seperti
wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah.
b.
Nubuwat,
Berhubungan dengan Nabi dan Rasul (Kitab-kitab Allah, mu’jizat, Karamah dll)
c.
Ruhaniyat,
berkaitan dengan alam metafisik seperti Malaikat, Jin, Iblis, Syaithan dsb
d.
Sam’iyyat,
Membahas segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat Sam’I (dalil naqli
berupa Al Quran dan Sunnah) seperti alam barzkah, akhirat dan Azab Kubur,
tanda-tanda kiamat, Surga-Neraka dsb.
Sebagaian ulama berpendapat bahwa pembahasan pokok aqidah Islam harus terumus dalam rukun iman yang enam. Yaitu iman kepada Allah, kepada Malaikat-Nya, kepada nabi dan rasul-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada akhir dan iman kepada qada dan qadar.
Sebagaian ulama berpendapat bahwa pembahasan pokok aqidah Islam harus terumus dalam rukun iman yang enam. Yaitu iman kepada Allah, kepada Malaikat-Nya, kepada nabi dan rasul-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada akhir dan iman kepada qada dan qadar.
Sistematika Arkanul
Iman:
1. Iman kepada Allah
2. Iman Kepada Malaikat
3. Iman kepada Kitab-kitab Allah
4. Iman kepada Nabi dan Rasul
5. Iman Kepada Hari Akhir
6. Iman kepada Taqdir Allah
1. Iman kepada Allah
2. Iman Kepada Malaikat
3. Iman kepada Kitab-kitab Allah
4. Iman kepada Nabi dan Rasul
5. Iman Kepada Hari Akhir
6. Iman kepada Taqdir Allah
D.
Sumber
Aqidah
Sumber aqidah Islam adalah Al-Quran dan As-Sunah, artinya
apa saja yang disampaikan oleh Allah dan rasulnya wajib di imani dan diyakini
atau diamalkan. akal pikiran tidaklah jadi sumber akidah, tetapi hanya
berfungsi memahami nash-nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut. dan
akal tidak mampu juga menjangkau suatu yang tidak terikat dengan ruang dan
waktu. tetapi akal hanya perlu membuktikan jujur atau bisakah kejujuran
sipembawa berita tersebut di buktikan secara ilmiah oleh akal dan pikiran itu
aja. Sedangkan akal fikiran bukanlah merupakan sumber Aqidah. Firman Allah:
”...dan kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) sebagai penjelas atas segala sesuatu petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (an-Nahl,16:89)
”...dan kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) sebagai penjelas atas segala sesuatu petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (an-Nahl,16:89)
Apa saja yang disampaikan oleh Allah dalam Al Quran dan
Oleh Rasulullah dalam Sunnahnya wajib diimani (diyakini dan diamalkan).Akal
Pikiran tidak menjadi sumber aqidah, tapi hanya berfungsi memahami nash-nash
yang terdapat dalam kedua sumber tersebut. Akal tidak akan mampu menjangkau
hal-hal yang ghaib.
E.
Beberapa
Kaidah Aqidah
Apa yang saya dapat dengan indera saya, saya yakini
adanya, kecuali bila akal saya mengatakan “tidak” .
Keyakinan, disamping diperoleh dengan menyaksikan
langsung, juga bisa melalui berita yang diyakini kejujuran si pembawa berita
Anda tidak berhak memungkiri wujudnya sesuatu yang sudah
pernah dijangkau oleh inderanya.
Akal hanya bisa menjangkau hal-hal yang terikat dengan
ruang dan waktu Iman
adalah fitrah setiap umat manusia keyakinan tentang Hari Akhir adalah konsekuensi logis
dari keyakinan tentang adanya Allah
F.
Fungsi
Aqidah
Aqidah adalah dasar, fondasi untuk mendirikan bangunan.
Seorang yang mamiliki aqidah yang kuat, pasti akan melakukan ibadah dengan
tertib, memiliki akhlak yang mulia dan bermu’amalat dengan baik. Ibadah
seseorang tidak akan diterima oleh Allah swt kalau tidak dilandasi dengan
aqidah. peranan yang sangat besar dalam hidupnya antara lain:
• Menopang seluruh prilaku, membentuk dan memberi corak
dan warna kehidupannya dalam hubungannya dengan makhluk lain dan hubungannya
dengan Tuhan.
• Aqidah/ keyakinan akan memberikan ketenangan dan
ketentraman dalam pengabdian dan penyerahan dirinya secara utuh kepada Zat yang
Maha Besar
• Iman memberikan daya dorong utama untuk bergaul dan
berbuat baik sesama manusia tanpa pamrih.
• Dengan iman seorang muslim akan senantiasa menghadirkan
dirinya dalam pengawasan Allah semata.
• Aqidah sebagai filter, penyaring budaya-budaya non
Islami (sekuler).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akidah Islam adalah prinsip utama dalam pemikiran Islami
yang dapat membina setiap individu muslim sehingga memandang alam semesta dan
kehidupan dengan kaca mata tauhid dan melahirkan konotasi-konotasi valid
baginya yang merefleksikan persfektif Islam mengenai berbagai dimensi kehidupan
serta menumbuhkan perasaan-perasaan yang murni dalam dirinya. Atas dasar ini,
akidah mencerminkan sebuah unsur kekuatan yang mampu menciptakan mu’jizat dan
merealisasikan kemenangan-kemenangan besar di zaman permulaan Islam.
Akidah memiliki peranan yang besar dalam membina akhlak
setiap individu muslim sesuai dengan prinsip-prinsip agama yang pahala dan
siksa disesuaikan dengannya, dan bukan hanya sekedar wejangan yang tidak
menuntut tanggung-jawab. Lain halnya dengan aliran-aliran pemikiran hasil
rekayasa manusia biasa yang memusnahkan perasaan diawasi oleh Allah dalam
setiap gerak dan rasa tanggung jawab di hadapan-Nya. Dengan demikian, musnahlah
tuntunan-tuntunan akhlak dari kehidupan manusia. Karena akhlak tanpa iman tidak
akan pernah teraktualkan dalam kehidupan kita insya Allah.
Kitab
Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Oleh Yazid bin Abdu! Qadir Jawas,
Penerbit Pustaka At-Taqwa, Po Box 264 Bogor 16001, Cetakan Pertama Jumadil
Akhir 1425HIAgustus 2004M
Kitab
AI-Qadha wal Qadar, edisi Indonesia Qadha & Qadhar, Penyusun Syaikh Muhammad
Shalih AI-Utsaimin, Penerjemah A.Masykur Mz, Penerbit Daru( Haq, Cetakan
Rabi'ul Awwa
Drs.
H. Yunahar Ilyas, Lc., Kuliah Aqidah Islam, Yogyakarta, LPPI,
1992.
Post a Comment