MAKALAH KONSEP OLAHRAGA DAN PENDIDIKAN JASMANI

Posted by GLOBAL MAKALAH



KONSEP OLAHRAGA DAN PENDIDIKAN JASMANI



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi kekuatan kepada penyusun  untuk menyelesaikamakalah ini.
Dala rangka   untuk    menyelesaika tuga makala in kam berusaha
menyusunny dengan   sebaik-baikny dan   bertujuan   untuk   memberikan  penjelasan
kepada  kami dan mahasiswa yang lain agar mengetahui tentang konsep  olahraga dan pendidikajasmani.
Denga disusunny makala ini   kami   harapka par mahasisw dapat menambah  pengetahuannya  tentang  konsep  olahraga  dan  pendidikajasmani tersebut serta  dapat  mengambihikmah  darmakalah  insehingga  dapat  diajarkan  kepada orang yang belum tahu.
Tanpa  bantuan  dari  pihak-pihak  yang  bersangkutan  kami  pasti  tidak  dapat
menyelesaikan  makalah  ini  dengan  baik.  Serta  tidak  lupa  ucapaterima  kasih  kami tujukan kepada Bapak Drs. H. Sunardi, M.Kes selaku dosen mata kuliah sejarah dan filsafat  olahraga.
Kekurangan  dan  kelemahan  manusia  pasti ada.  Oleh  karena  itu kami mohon kemakluman  dan  kami harap  Bapak  Dosen  dapat  membimbing  kami lebih  baik  lagi agar di kemudiahari bisa lebih baik dari sekarang.
Demikian   dari  kami  apabil ada  kekurangannya  kami  mohon  maaf  yang sebesar-besarnya. Sekian dan terima kasih.



Penyusun.
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Konsep    pendidikan    jasman merupakan    bagian    penting    dala proses pendidikan.  Artinya  pendidikan  jasmani  bukan  hanya  dekorasi  atau  ornameyang titempel  dalam  program  sekolah  sebagai  alat  untuk   membuat  anak   sibuk,   tetapi pendidika jasman adala bagia yan terpentin dalam   pendidikan Melalui pendidikajasmani diarahkan  dengan  baik  anak-anak  akamengembangkan ketrampilayang  berguna  bagi pengisiawaktsenggangterlibat dalam aktifas yang konduksif   untu mengembangka hidu sehat berkemban secar sosial dan menyumbang pada kesehatan fisik dan mentalnya meskipun pendidikan jasmani menawarkan  kepada  anak  untuk  bergembiratidaklah tepat untumengatakan penjas diselenggarakasemata-mata agar anak-anak bergembira  dan bersenang-senang.
Jadi  pendidikan  jasmani  diartikan  sebagai proses  pendidikamelalui aktivitas jasmanatau  olahraga.  Inti  pengertiaanya  adalah  mendidik  anak.  Yang membedakannya  dengan mata pelajaran lain adalah alat yang digunakan adalah gerak insani,  manusia  yang  bergerasecara sadar oleh gurunya dan diberikan dalam situasi yang tepat, agar dapat merangsang  pertumbuhan  dan perkembangaanak didik.
Tujuan pendidikan jasmani yaitu memberi kesempatan kepada anak untuk mempelajar berbaga kegiata yan membin sekaligu mengembangkan   potensi anak    bai dala aspe fisik,   mental,sosil emosiona da moral Singkatnya pendidikan  jasmani  bertujuan  mengembangkan  potenssetiap  anak  setingi-tingginya yaitmeliputi ranah  kognitif,  Psikomotor,  daafaktef.  Jadi tidasalah jika para ahli percay bahw pendidikan   jasmani  merupakan   wahan yang  paling  tepat  untuk membentuk  manusia  seutuhnya karena  pada  dasarnya  hasil riset  telamenunjukan adanya  hasil  psikologis  yang  positif  dan  keuntungan  sosial  dari  keterlibatan  anak muda  dalam aktifitas  jasmani.  Bukti terkuat  adalah dalam lingkuself -  esteem,  dan self concept  dikalangaadolens.  Selaiitjuga ada bukti mengenai hubungan positif anatara aktifitas  jasmani dan kemampuan  kognitif.
Temuan   jug menunjukan   hubungan   negativ antar aktifita jasmani  dan sejumlah  simtom  psiko-somatik   yang  berarti  menunjukan  bahwa  anak-anak  muda
yang  lebih  aktif  dalam  olahraga  dan  aktivitas  jasmani  memiliki  kemampuan  yang lebih tinggi mengatasi stress. Temuan juga serupa untuk gejala kenakalan dan penyimpangan  perilaku  remaja.

2.  Rumusan Masalah
             1.   Apa pengertian  dari pendidikan  jasmani menurut  beberapa para ahli?
2.   Apa pengertian  olahraga menurt  para ahli ?
3.   Apa hubungan  pendidikajasmani dan Olahraga?

3.  Tujuan
1.   Memahami pengertian  pendidikajasmani dari beberpa para ahl.
2.   Memahami pengertian  olah raga menurut  dari beberapa para ahli
      3.   Memahami adanya hubungan  antara pendidikajasmani dan olahraga

BAB II PEMBAHASAN

A Konsep konsep pendidikan jasmani dan Olahraga secara umum

Pendidikan  jasmani  merupakan  bagian  integral  dari  sistem pendidikasecara keseluruhan.  Oleh  karena  itu,  pelaksanaan  pendidikan  jasmani harus  diarahkan  pada pencapaian  tujuan  pendidikan  tersebut.   Tujuan  pendidikan  jasmani  bukan  aktivitas jasmani  itu   sendiri tetapi  untu mengembangkan   potensi  sisw melalui  aktivitas jasmani.
Persepsi  yang  sempit  dan  kelirterhadap  pendidikajasmani akan mengakibatkan  nilai-nilai  luhur  dan  tujuan  pendidikan  yang  terkandung  di  dalamnya tidak akan pernah tercapai. Orientasi pembelajaran harus disesuaikan, dengan perkembangaanak,  isi daurusamateri serta cara penyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan     keterampilan     olahraga,     tetapi    perkembangan     pribadi    anak seutuhnya Konse dasa pendidikan   jasmani  dan   model  pengajaran   pendidikan jasmani  yang  efektif  perlu  dipahami  bagi  oranyanhendak  mengajar  pendidikan jasmani.
Pengertian  pendidikajasmani sering  dikaburkan  dengan  konsep  lain,  dimana
pendididkan  jasmani  disamakan  dengan  setiap  usaha  atau  kegiatayanmengarah pada pengembangan organ-organ tubuh manusia (body building), kesegaran jasmani (physical  fitness),  kegiatan  fisik  (pysicaactivities),  dan  pengembangan  keterampilan (skil development).    Pengertian    itu    memberikan    pandanga yan sempi dan menyesatkan   arti  pendidikan   jasmani  yang   sebenarnya walaupun   memang  benar aktivitas  fisik  itu  mempunyai  tujuatertentu,  namun  karena  tidak  dikaitkan  dengan tujua pendidikan maka   kegiatan   itu   tida mengandung   unsur-unsu pedagogi. Pendidikan   jasmani  bukan   hanya  merupakan  aktivitas  pengembangan  fisik   secara terisolasi,  akatetapi harus  berada  dalam konteks  pendidikan secara umum (general education).    Tentuny prose tersebu dilakuka denga sada da melibatkan interaksi sistematik  antarpelakunya  untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Sedangkan olahraga adalah sebagai salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseoran yan bergun untu menjag dan   meningkatkan   kualita kesehatan seseoransetelah  olahraga.  Olahraga datang  dari bhs Perancis Kuno  desport yang bermakna  kesenangan,  serta  pengertian  berbahasa  Inggris  tertua  ditemukaseputar th.  1300   yakni  segala  hal  yang  mengasyikkan  serta  menghibur  untuk  manusia. Olahraga  adalasatu  diantara  sumber  utama  dari hiburan  karenanya  ada pendukung olahraga yang umumnya terbagi dalam beberapa besar orang dan bisa disiarkan lebih luas lagi lewat tayangan  olahraga.
Olahraga  adalah  kesibukayang  benar-benar utama untumenjaga kesehatan seorang.   Olahraga  juga  adalah  satu  diantara  cara  utama  untuk  mereduksi  stress.
Olahraga juga adalah satu tingkah laku aktif yang menggiatkan metabolisme serta memengaruhi  manfaat  kelenjar  didalam  badan  untuk  menghasilkasystem kekebalan badan dalam usaha menjaga badan dari masalah penyakit dan stress. Oleh karenanya, benar-benar  disarankan  pada  tiap-tiap  orang untulakukan aktivitas olahraga dengan cara teratur serta tersetruktur dengan baik.

1.   Pengertian Pendidikan Jasmani

Kat fisi atau   jasmani  (physical menunjukkan   pada   tubuh   atau   badan (body).  Kata  fisik  seringkali digunakasebagai referensi dalam berbagai karakteristik jasmaniah, seperti kekuatan fisik (physical strenght), perkembangan fisik (physical development),  kecakapan  fisik  (physical  prowess),  kesehatan  fisik  (physicahealth). dan penampilafisi(physical appearance).
Kata  fisik  dibedakan  dengan  jiwa  atafikira(mind).  Oleh  karena  itu,  jika kata  pendidikan  (education)  ditambahkan  dalam  kata  fisik,  maka  membentuk  frase atau  susunan  kata  pendidikan  fisik   atau  pendidikan  jasmani  (physical  education), yakn menunjukka prose pendidikan   tentang   aktivitas-aktivita yang mengembangkan  dan memelihara  tubuh manusia.
Nixon  and   Cozens  (1963:  51)  mengemukakan  bahwa  pendidikan  jasmani
didefinisikan  sebagafase  darseluruh  proses  pendidikan  yang  berhubungan  dengan aktivitas  darespons otot yang giat dan berkaitan dengan perubahan yang dihasilkan individu  dari respons tersebut.
Dauer  dan  Pangraz(1989:  1)  mengemukakan  bahwa  pendidikan  jasmani adala fas dar progra pendidika keseluruha yan memberika kontribusi,
terutama  melalui  pengalaman  gerak,  untuk  pertumbuhan  dan  perkembangan  secara utu untu tia anak.   Pendidikan   jasmani  didefinisikan   sebagai  pendidikan   dan melalui  gerak  daharus  dilaksanakan  dengacara-cara  yantepat  agar  memiliki makn bag anak.   Pendidika jasmani   merupaka program   pembelajara yang memberikan perhatiayang  proporsional damemadai pada  domain-domain pembelajaran,  yaitu psikomotor,  kognitif,  dan afektif.
Bucher,    (1979).    Mengemukaka pendidika jasman merupaka bagian
integral  darsuatu  proses  pendidikan  secara  keseluruhan,  adalah  proses  pendidikan melalu kegiatan    fisik    yang    dipilih    untuk    mengembangkan    da meningkatkan kemampuan  organik,  neuromuskuler,  interperatif,  sosial,  dan emosional.
Ateng  (1993)  mengemukakan;  pendidikan  jasmani  merupakan  bagiaintegral dari pendidikasecara  keseluruhamelalui berbagai kegiatajasmani yang  bertujuan mengembangkasecara organik,  neuromuskuler,  intelektual  dan emosional.
Definisi  Pendidikan  jasmanadalah  suatu  proses  pendidikan  melaluaktivitas jasman yan didesai untu meningkatka kebugara jasmani mengembangkan
keterampilamotorik,  pengetahuan  dan  perilaku  hidup  sehat  daaktif,  sikasportif, dan    kecerdasan    emosi.    Lingkungan    belajar    diatur    secara    seksama    untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif,  dan afektif setiap siswa.

2.   Pengertian Olahraga

Makna  olahraga  menurut  ensiklopedia  Indonesia  adalagerak  badayang dilakukan   oleh   satu   orang   atau   lebih   yang   merupakan   regu   atau   rombongan. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas  fisik  untuk  mendapatkan  kesenangan,  dan  aktivitas  khusus  seperti  berburu atau dalam olahraga pertandinga(athletic  games di Amerika Serikat).
UNESC mendefinisika olahrag sebagai   setia aktivita fisi berupa permainan  yanberisikan  perjuangamelawaunsur-unsur  alam,  oranlain,  ataupun diri   sendiri Sedangka Dewa Eropa   merumuska olahrag sebagai  aktivitas spontan,  bebas dan dilaksanakan dalam waktu luangDefinisi terakhir ini merupakan cikal bakal panji olahraga di dunia Sport for All dan di Indonesia tahun 1983, memasyarakatkan olahraga dan mengolahragaka masyarakat (Rusli dan Sumardianto,2000: 6).
Menuru Choli Mutohi olahrag adalah   prose sistemati yang   berupa
segala  kegiatan  atau  usaha  yang  dapat  mendoronmengembangkan,  damembina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat  dalam  bentuk  permainan,  perlombaan/pertandingan,  dan  prestasi  puncak dala pembentuka manusi Indonesi seutuhny yang   berkualita berdasarkan Pancasila.
Untuk  penjelasan  pengertian  olahraga  menurut  Edward  (1973) olahraga harus bergerak  dari konsep  bermaingames,  dan sportRuang lingkup  bermain mempunyai karakteristik  antara  lain;  a.  Terpisah  dari rutinitas,  b.  Bebas,  c.  Tidak  produktif,  d. Menggunakan  peraturan  yang  tidak  baku.  Ruang  lingkup  pada  games  mempunyai
karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, kesempatanSedangkan ruang lingkup  sport; permainayang dilembagakan.

3.   Hubungan  Olahraga dan Pendidikan Jasmani

Dalam   memahami   arti   pendidika jasmani kit haru juga mempertimbangkan  hubungan  antara  bermain  (play)  dan  olahrag(sport),  sebagai istilayanlebih  dahulu  populer  dalebisering  digunakan  dalam konteks kegiatan sehari-hari. Pemahaman tersebut akan membantu para guru atau masyarakat dalam memahami peranan dan fungsi pendidikajasmani secara lebih konseptual.
Bermain  pada  intinya  adalah  aktivitas  yang  digunakan  sebagai  hiburan.  Kita
mengartikan   bermain   sebagai  hiburan   yang   bersifa fisikal  yang  tidak   kompetitif, meskipun  bermaitidak  harus  selalu  bersifat  fisik.  Bermain bukanlah berarti olahraga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan di dalam keduanya.  Olahraga  di pihak  laiadalasuatu  bentuk  bermain yang terorganisir dan bersifat  kompetitif.   Beberapa  ahli  memandang  bahwa  olahraga  semata-mata  suatu bentu permainan   yang   terorganisasi yang   menempatkanny lebih  dekat  kepada istilah  pendidikajasmani.  Akatetapi,  pengujiayanlebih  cermat  menunjukkan bahwa secara tradisional,  olahraga melibatkaaktivitas  kompetitif.
Ketika   kit menunju pada   olahrag sebagai   aktivita kompetiti yang terorganisir kit mengartikanny bahw aktivita it suda disempurnaka dan
diformalkan  hingga  kadar  tertentu,  sehingga  memiliki  beberapa  bentuk  dan  proses tetap  yang  terlibat.  Peraturan,  misalnya,  baik  tertulis  mauputak  tertulis,  digunakan atau  dipakai dalam aktivitas  tersebut,  daaturaatau  prosedur tersebut tidak  dapat diubah  selama  kegiatan  berlangsung,   kecuali  atas  kesepakatan  semua  pihak  yang terlibat.
Di atas  semua  pengertiaitu,  olahraga  adalaaktivitas  kompetitif.  Kita tidak dapat  mengartikan  olahraga  tanpa  memikirkan  kompetisi,  sehingga  tanpa  kompetisi itu,    olahraga    berubah    menjadi   semata-mat bermai ata rekreasi.    Bermain, karenanya  pada  satsaat  menjadi olahraga,  tetapi sebaliknya,  olahraga tidak  pernah hany semata-mat bermain karen aspek    kompetiti terama pentin dalam hakikatnya.
Di  pihak   lain,   pendidikan  jasmani  mengandung  elemen  baik   dari  bermain
maupun dari olahragatetapi tidak  berarti hanya salah satu saja, atau tidak juga harus selal seimbang   di  antar keduanya Sebagaiman dimengerti  dari  kata-katanya, pendidika jasman adala aktivita jasmani   yan memiliki   tujua kependidikan tertentu.     Pendidikan    Jasmani    bersifat    fisik    dalam    aktivitasnya    dan    penjas dilaksanakauntuk  mendidik.  Hal ittidak  bisa  berlaku  bagi bermain  dan olahraga, meskipun  keduanya selalu digunakan  dalam proses kependidikan.
Bermain,    olahraga    dan    pendidikan    jasmani    melibatkan    bentuk-bentuk gerakan,  dan  ketiganya  dapat  melumat  secara  pas  dalam  konteks  pendidikan  jika
digunakan   untu tujuan-tujuan   kependidikan Bermain   dapa membuat  rileks  dan menghibur  tanpa  adanya  tujuan  pendidikan,  sepertjuga  olahraga  tetap  eksis  tanpa ada   tujua kependidikan Misalnya olahrag profesional  (di  Amerika   umumnya disebu athletics diangga tida puny misi  kependidikan   apa-apa,   tetapi  tetap disebut  sebagai olahraga.  Olahraga  dan  bermain  dapat  eksis  meskipusecara  murni untuk kepentingan kesenangan, untuk kepentingan pendidikan, atau untuk kombinasi keduanya Kesenanga da pendidikan   tida haru dipisahkan   secar eksklusif; keduanya dapat dan harus beriringan  bersama.
BAB III PENUTUP

A.  Kesimpulan

Beberapa  pelajaran  mengenai  konsep  olahraga  dan  pendidikajasmani serta hal-ha lai yan menerangka tentan konse tersebu tela teruraikan   dalam makala in wala mungki ta sempurn dan   masih   banya kekurangan   di dalamnya.

B.  Saran

Dari beberapa hal di atas saya berpendapat bahwa Pendidikan Jasmani dapat

berdampingan sejaja dengan   Olahraga,   dimana  saya  memandang  dari  beberapa aspek seperti halnya ; Pendidikan jasmani yang benar dan olahraga yang benar akan memberika sumbanga yan sanga berarti   terhada pendidika ana secara keseluruhan  .   Hal  nyata  yang  diperoleh  dalam  pendidikan  jasmani  dan  olahraga adalah  perkembangan  yang  lengkap,  meliputaspek  fisik,  mental,  emosi,  sosial dan moral.  Saya  percaya  bahwa  pendidikan  jasmani  dan  olahraga  merupakan  wahana yang palintepat untuk  “ membentuk  manusia  seutuhnya

SUMBER
https://www.slideshare.net/HabibiMuhammad2/makalah-pendidikan-jasmani-dan-olahraga?from_action=save

Related Post



Post a Comment