MAKALAH METAMORFOSIS
KUPU-KUPU
Kupu-kupu dan ngengat
(rama-rama) merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo Lepidoptera, atau
'serangga bersayap sisik' (lepis, sisik dan pteron, sayap).
Kupu-kupu beristirahat
atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan
sayapnya.
Metamorfosis adalah suatu
proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan
fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik itu
terjadi akibat pertumbuhan sel dan differensiasi sel yang secara radikal berbeda
Sumber : https://id.wikipedia.org/
Jika anda minat file Makalah ini anda bisa
download Makalahnya di Bawah Sini
DOWNLOAD File bentuk Doc
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua kelompok
anggota Arthopoda mempunyai sifat endokrin yang efektif. Serangga mempunyai
eksoskleton yang tidak bias memegang, serangga terkihat tumbuh bertahap
dengan melepaskan eksoskleton yang dan mengekspresikan eksoskleton yang baru
pada setiap penggantian kulit. Selain itu sebagian besar serangga menjadi
dewasa malalui beberapa pergantian kulit. Pada serangga pergantian kulit
dipakai oleh hormon ekdison.
Kupu-kupu merupakan
salah satu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna, dimuali dari
telur-larva-pupa-imago. Tahap pertgantiannya lebih cepat dibandingkan dengan
tahap pergantian amfibi. Selain itu, larva dari Papilio memnon mudah
dapat karena hanya ada pada tanaman perdu jeruk sehingga waktu yang diberikan
untuk melakukan pengamatan bisa digunakan semaksimal mungkin.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik
Kupu-kupu ?
2. Bagaimana proses metamorfosis pada kupu-kupu? 3. Apa saja peranan Kupu-kupu terhadap lingkungan dan manusia?
1.3 Tujuan Penelitian
Agar kami dapat mengetahui lebih dalam lagi apa
sebenarnya kupu kupu itu.dan untuk menambah ilmu kami dan tujuan kami
melakukan penelitinan tentang kupu kupu untuk menngali lebih dalam tentang
ilmu pengetahuan .supaya kami dapat bersaing dengan orang lain.
1.4 Hipotesis
Metamorfosis adalah suatu proses Biologi di mana hewan
secara fisik mengalami perkembangan biologis setelah dilahirkan atau menetas.
Proses ini melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan sel
dan differensiasi sel. Perubahan ini bisa dibilang adalah tahap demi tahap yang harus dilalui sebelum seekor hewan
mengalami bentuk yang sempurna. Dan metamorphosis kupu-kupu dimulai dari ulat
lalu berubah menjadi kepompong dan akhirnya menjadi seekor kupu-kupu yang
indah.
Bentuk kupu kupu tidak hanya menjadi telur saya tetapi
dengan adanya metaformosis kupu kupu jg akan berkembang
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian yang kami
lakukan semoga bermamfaat bagi diri kami maupun bagi orang yang membacanya
dan kami berharap agar penelitian selanjutnya dapat memberikan manfaat yang
lebih banyak dari penelitian yang kami lakukan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Metamorfosis
Metamorfosis adalah
perubahan/perkembangan biologi yang terjadi pada diri makhluk hidup berawal
dari telur hingga menjadi dewasa secara
sempurna dengan mengalami perubahan pada bentuk anatomi, morfologi maupun
fisiologis. Perubahan yang terjadi pada fisik disebabkan oleh pertumbuhan dan
diferensiasi sel baik secara radikal maupun dinamik. Secara singkat
metamorfosis adalah “Proses perkembangan biologi yang melibatkan perubahan bentuk struktur
maupun perubahan fungsi organ-organ tubuh makhluk hidup.” Daftar Isi
[tampilkan] Tahapan Metamorfosis Metamorfosis umumnya terjadi dengan fase
yang berbeda, seperti telur, larva, pupa juga nimfa. seringkali juga tanpa
fase pupa atau nimfa dan berakhir menjadi makhluk hidup dewasa atau imago.
berikut penjelasan apa itu telur, nimfa, lava, pupa juga imago.
B.
Tahapan Metamorfosis
Telur
Telur akan menetas menjadi larva setelah 3 – 5 hari.
Larva
(Ulat)
Setelah telur menetas menjadi larva maka larva akan mencari makan, tetapi
beberapa larva mengkonsumsi cangkang telurnya yang kosong sebagai bahan
makanan pertama. Pada saat pertumbuhan, kulit luar larva tidak ikut meregang,
tetapi ketika kulit luar larva menjadi sangat ketat, larva akan berganti
kulit. Pada umumnya larva berganti kulit sebanyak 4 – 6 kali, periode
pergantian kulit (molting) disebut juga instar. Ketika larva telah mencapai
pertumbuhan maksimal maka larva akan berhenti makan lalu mencari tempat
berlindung dan melekatkan diri pada ranting atau daun. Pada tahap ini larva
telah berada pada fase prepupa dan akan melepaskan kulit terakhir kali untuk
membentuk pupa (kepompong)
Pupa
(Kepompong)
Meskipun pada saat fase pupa seperti periode istirahat, tetapi di dalam
pupa sedang terjadi proses pembentukan kupu-kupu yang berlangsung sekitar 7 –
20 hari tergantung jenis spesies.
Kupu-kupu
Setelah kupu-kupu muda keluar dari pupa (kepompong) maka kupu-kupu muda
akan merangkak ke atas sehingga sayapnya yang lemah, kusut dan agak basah
dapat menggantung ke bawah serta mengembang secara normal. Setelah sayap
kering, mengembang, dan kuat maka sayap akan membuka dan menutup beberapa
kali, kupu-kupu muda akan mencoba terbang, kupu-kupu muda akan tumbuh menjadi
kupu-kupu dewasa dan berada pada fase imago.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 ALAT DAN BAHAN
·
Toples
·
Ulat
·
Makanan ulat
3.2 PROSEDUR KERJA
1. Membuat kandang
dari rang yang dilengkapi dengan pintu.
2. Mengambil
ulat dari pohon yang disertai dengan setangkai daun dan menyimpannya dalam gelas aqua yang berisi air
agar daun tetap segar.
3. Mengamati
keadaan metamorfosis dari ulat tersebut setiap hari.
4. Mencatat
hasil pengamatan
3.3 TEKNIK
PENGOLAHAN DATA
Setelah melakukan pengamatan pada larva
kupu-kupu (Papiliomemnon) selama 1 minggu, diperoleh data sebagai
berikut :
PEMBAHASAN
Umumnya kupu kupu
meletakan telurnya dibagian ujung atau bawah daun. Telur ini mempunyai ukuran
sangat kecil, dan biasanya berwarna putih, telur kupu kupu, akan menetas,
dalam, waktu 3 sampai 5 hari. Ketika keluar mereka akan membuat lobang kecil ditelur tersebut
Biasanya ulat akan
berganti kulit 4 sampai 6 kali. Ketika larva sudah mencapai ukuran maksimal
ia akan berhenti untuk makan. Dan kemudian mencari tempat berlindung, untuk
berubah menjadi kepompong
DAFTAR
PUSTAKA
Campell, Nell A dkk. 2004. Biologi Edisi ke 5 Jilid 3.
Erlangga,Jakarta.
Surjono, Tien Wiati. 2004. Perkembangan Hewan
Universitas Terbuka, Jakarta
Siwi, Suharni Sri. 1991. Kunci Determinasi Konsius.
Jogya
Htt : //www.e-Smart School.Co
m/PNU/004/PNU 004 0012.asp.Selasa, 11
Desember 2007 09.40
|
Post a Comment