MAKALAH
Kebijakan Fiskal & Moneter
=============
untuk sedot file anda bisa download di bawah ini :
=====================
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemerintah adalah sebagai kepala suatu perekonomian yang mengatur dan
menjalankan perekonomian di Indonesia. Tentu saja dalam mengaturnya pemerintah
mengalami kesulitan dimana untuk mencapai tujuan yang memuaskan.
Salah satu kesulitan yang terus menerus mendapat perhatian pemerintah
adalah masalah inflasi. Tujuan jangka panjang pemerintah adalah menjaga agar
tingkat inflasi yang berlaku berada pada tingkat yang sangat rendah. Tingkat
inflasi nol persen bukanlah tujuan utama kebijakan pemerintah karena ia adalah
sukar untuk dicapai. Yang paling penting untuk diusahakan adalah menjaga agar
tingkat inflasi tetap rendah.
Adakalanya tingkat inflasi meningkat dengan tiba-tiba atau wujud sebagai
akibat suatu peristiwa tertentu yang berlaku di luar ekspektasi pemerintah yang
sangat besar atau ketidakstabilan politik. Menghadapi masalah inflasi yang
bertambah cepat ini pemerintah akan menyusun langkah-langkah yang bertujuan
agar kestabilan harga-harga dapat diwujudkan kembali.
Ekonomi dunia atau ekonomi global secara umum merujuk
ke ekonomi yang
didasarkan pada ekonomi nasional semua negara di
dunia. Ekonomi global juga dapat dipandang sebagai ekonomi masyarakat global dan
ekonomi nasional – yaitu ekonom masyarakat setempat, sehingga menciptakan satu
ekonomi global. Ekonomi dunia dapat dievaluasi dengan berbagai cara.
Ekonomi dunia tidak terpisahkan dari geografi dan ekologi Bumi,
sehingga menjadi salah paham karena seharusnya tidak mencakup pertimbangan
sumber daya atau nilai apapun di luar Bumi meski definisi
dan representasi "ekonomi dunia" bermacam-macam. Misalnya, ketika ada
upaya yang bisa dilakukan untuk menghitung nilai kesempatan daerah tambang yang
belum terjamah di teritori yang belum diklaim di Antarktika,
kesempatan yang sama di Mars tidak
bisa dianggap sebagai bagian dari ekonomi dunia—bahkan jika saat ini dieksploitasi
dengan cara-cara tertentu dan dapat
dianggap sebagai nilai laten saja sebagaimana properti intelektual yang belum
tercipta, seperti penemuan yang tidak terpikirkan sebelumnya.
1.2.
Identifikasi Masalah
1. Bagaimana
perekonomian di Negara Mexico ?
2. Bagaimana
perekonomian di Negara Rusia ?
3. Bagaimana
perekonomian di Negara Jepang ?
4. Bagaimana
perekonomian di Negara Inggris ?
5. Bagaimana
perekonomian di Negara Jerman ?
1.3 Tujuan
Identifikasi Masalah
1. Dapat
mengetahui perekonomian di Negara Mexico
2. Dapat
mengetahui perekonomian di Negara Rusia
3. Dapat
mengetahui perekonomian di Negara Jepang
4. Dapat
mengetahui perekonomian di Negara Inggris
5. Dapat
mengetahui perekonomian di Negara Jerman
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Mexico
1. Pembangunan
Ekonomi di Mexico
Pembangunan ekonomi – yang dimaknai sebagai upaya
suatu negara untuk mengembangkan aktivitas ekonomi – adalah fokus utama dari
setiap pengambil kebijakan di semua negara. Pembangunan ekonomi – yang oleh
Meier (1995) didefinisikan sebagai proses mendorong peningkatan pendapatan per
kapita suatu negara dalam jangka panjang – menjadi penting karena sedikitnya
memiliki tiga tujuan pokok yang harus dicapai. Tujuan pertama, peningkatan
ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam barang kebutuhan hidup
yang pokok. Tujuan kedua, peningkatan standar hidup. Dan, tujuan ketiga,
perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial, baik bagi individu maupun
masyarakat (Todaro, 2000).
Dalam operasionalnya, salah satu pendekatan yang
diambil para pemutus kebijakan untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi adalah
dengan mengadakan kebijakan transformasi struktural. Kebijakan transformasi
struktural mengupayakan terjadinya realokasi sumberdaya (resources) di antara
sektor dalam perekonomian (Herrendorf, et.al, 2013). Umumnya, kebijakan
transformasi struktural memanfaatkan surplus sumberdaya – seperti, kapital dan
tenaga kerja – yang terdapat pada sektor primer – atau sektor tradisional –
untuk diarahkan pada sektor yang lebih produktif, yakni sektor sekunder dan
tersier – atau sektor modern. Pada pelaksanaannya, proses transformasi
struktural dicirikan dari tiga hal, yakni pertama, transformasi struktural
menciptakan adanya perubahan pada struktur ketenagakerjaan.
2.
Proses Tranformasi
untuk kesejahteraan masyarakat
Berlangsungnya
proses transformasi struktural akan menyebabkan terjadinya migrasi tenaga kerja
dari sektor primer – sektor pertanian – ke sektor manufaktur dan jasa. Kedua,
adanya perubahan dalam struktur permintaan, dari yang sebelumnya lebih dominan
pada komoditas pertanian, perlahan mengarah ke hasil produksi manufaktur dan
jasa. Hal ini menyebabkan proporsi anggaran untuk belanja komoditas pertanian
rumah tangga relatif menurun sepanjang waktu. Ketiga, adanya perubahan dalam
struktur produksi. Perubahan dalam struktur produksi, sebagai akibat dari
proses transformasi struktural, sebenarnya merupakan konsekuensi dari adanya
perpindahan – atau realokasi – sumberdaya, dan perubahan dalam struktur
pemintaan masyarakat. Perubahan struktur produksi ditandai dengan lebih
dominannya barang-barang yang bersifat industrial dalam suatu perekonomian
(Rahardjo, 1990).
Kebijakan transformasi sektoral mengandaikan bahwa
sektor modern lebih produktif, sehingga lebih relevan untuk ditumbuhkembangkan
dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini karena pada sektor
modern akan dihasilkan nilai tambah (value added) yang lebih besar dibandingkan
sektor tradisional, dan oleh karena itu, surplus sumberdaya harus sepenuhnya
dialokasikan ke sektor modern. Dalam kebanyakan model teoretikal dinyatakan
bahwa sektor tradisional akan terserap – atau menghilang – dalam jangka panjang
(Agrawal, et.al, 2013).
Dalam empirisnya, langkah transformasi struktural
yang mengarah pada penumbuhkembangan sektor modern telah terbukti berhasil
meningkatkan standar hidup di negara-negara dunia pertama – berdasarkan fakta
historis, negara maju lebih dulu melakukan realokasi sumberdaya ke sektor
modern, dan ini menjadi salah satu faktor yang mendorong kemajuan mereka.
Pengaruh keberhasilan penerapan kebijakan transformasi struktural di
negara-negara maju inilah yang kemudian membuat pengambil kebijakan di
negara-negara dunia ketiga – yakni, kelompok negara-negara berkembang, termasuk
dalam hal ini, Meksiko dan Indonesia– memilih jalur kebijakan yang sama dalam
rangka membangun perekonomiannya.
Upaya modernisasi perekonomian Meksiko, seperti yang
ditunjukkan dalam artikel “Despite Decades of Reform, Most Mexicans Are Still a
Long Way From Wealth and Modernity”,dilakukan dalam kerangka transformasi
struktural di atas. Modernisasi diarahkan untuk menciptakan perubahan struktur
dalam perekonomian Meksiko melalui pengembangan sektor industri – atau
kebijakan industrialisasi.
Hal ini terlihat dari geliat industri yang tumbuh
dengan cepat di daerah-daerah di Meksiko. Sebagai contoh, Audi, salah satu
perusahaan otomotif dunia, berencana untuk memindahkan lokasi produksi mobil Q5
dari Jerman ke Meksiko. Menariknya, lokasi produksi baru yang dipilih Audi
adalah daerah pinggiran Meksiko, yakni San Jose Chiapa, Negara Bagian Puebla.
Kegiatan industrialisasi yang menggeliat di daerah pinggiran Meksiko membawa
dampak positif, yakni tingginya penyerapan tenaga kerja di daerah periferi atau
pinggiran Meksiko.
Sungguhpun begitu, upaya transformasi sektoral di
Meksiko – sebagaimana tertulis jelas di dalam artikel – didapati menyisakan
banyak persoalan. Persoalan pertama menyangkut aspek budaya. Penduduk Meksiko,
khususnya yang hidup di daerah pinggiran dan yang merupakan penduduk asli –
disebut dengan mexico profundo –memiliki persistensi budaya yang kuat terhadap
proses transformasi yang tengah berlangsung. Penduduk San Jose Chiapa,
misalnya, merasa bahwa dengan pindahnya lokasi produksi mobil Audi ke kota
mereka akan berdampak buruk terhadap tingkat kriminalitas, keamanan, ataupun
kesehatan lingkungan. Persoalan lain yang tak kalah pentingnya, adalah
terjadinya mismatch antara jenis industri yang berkembang dengan kondisi pasar
tenaga kerja yang ada di Meksiko.
3.
Industri di Mexico
Klaster industri yang berkembang di Meksiko di
antaranya adalah industri mobil, pesawat, barang-barang elektronik, dan
perlengkapan elektronik lainnya. Industri-industri ini berkontribusi terhadap
70 persen nilai ekspor, atau setara dengan 18 persen GDP Meksiko. Jika dilihat
jenis-jenis industri di atas lebih bersifat kapital intesif, atau lebih dominan
penggunaan kapitalnya daripada tenaga kerja. Kalaupun membutuhkan tenaga kerja,
maka tenaga kerja yang dibutuhkan adalah yang terdidik. Ini menjadi persoalan
tersendiri bagi pasar tenaga kerja Meksiko belum semuanya terdidik. Apalagi
tenaga kerja yang ada di daerah pinggiran tempat kegiatan industri mulai
menggeliat.
Kondisi mismatchini berdampak pada kurang optimalnya
penyerapan tenaga kerja oleh sektor modern, atau dalam hal ini, sektor
industri. Persoalan lain adalah kebijakan integrasi ekonomi intrakawasan
dibawah pandu NAFTA tidak cukup membawa kontribusi positif terhadap
perkembangan ekonomi domestik Meksiko. Meski salah satu landasan pembentukannya
adalah pengentasan kemiskinan, tapi pada faktanya tujuan ini belum dapat
diwujudnyatakan secara optimal. Sebab, sebagaimana terungkap, hampir setengah
dari penduduk Meksiko hidup dalam kemiskinan. Khususnya di daerah-daerah yang
relatif terbelakang, seperti Meksiko bagian selatan.
Lebih lanjut, proses transformasi struktural yang
berlangsung di Meksiko, yang ditandai dengan adanya program industrialisasi,
menyebabkan terjadinya ketimpangan kesejahteraan, baik pada level antarwilayah
maupun pada interwilayahnya. Aktivitas industri di Meksiko – yang terdiri dari
industri otomotif, pesawat, barang-barang elektronik dan produk elektronik
lainnya – lebih terfokus di wilayah bagian utara dan tengah yang ditinggali
oleh hampir 70 persen penduduk Meksiko. Nuevo Leon, daerah yang berada dekat dengan
perbatasan Amerika dan menjadi daerah pusat industri Meksiko, bahkan memiliki
produktivitas ekonomi yang setara dengan Korea Selatan.
Sementara itu, wilayah bagian selatan Meksiko yang
kondisinya relatif tertinggal, memiliki tingkat produktivitas ekonomi yang sama
dengan Honduras. Hal ini menunjukkan lebarnya kesenjangan antara wilayah bagian
utara dan selatan Meksiko. Kesenjangan, pada kenyataannya, juga terjadi pada
level interwilayah. Program industrialisasi yang mulai mengarah ke daerah
periferi Meksiko pada faktanya lebih dinikmati oleh kelompok yang disebut
dengan elite lokal. Kelompok elite lokal inilah – karena lebih adaptif –
didapati lebih mampu menyesuaikan diri dengan ritme industrialisasi yang tengah
berkembang, sehingga mereka bisa lebih maju, terutama dari aspek pola pikirnya,
dibanding golongan lain – golongan bukan elite lokal – yang jumlahnya jauh
lebih besar. Secara umum, selain persoalan spasial di atas, perbedaan antara
wilayah utara dan selatan Meksiko, dalam kerangka analisis oposisi biner, dapat
dinyatakan sebagai perbedaan antara yang formal dan informal; antara rule of
law dan ketiadaan institusi.
Meskipun relatif tertinggal, bukan berarti kegiatan
industrialisasi di daerah bagian selatan Meksiko tidak ada sama sekali. Penduduk
yang tinggal di bagian selatan Meksiko, yang dicirikan dengan tingkat
produktivitas ekonomi yang lebih rendah dari Utara, sejatinya juga menjalankan
kegiatan industri. Hanya skala usahanya relatif kecil. Yang disayangkan,
perkembangan industri di bagian selatan Meksiko, pada prakteknya, terganggu
oleh ketiadaan infrastruktur yang memadai, sedikitnya tenaga kerja berkeahlian
(skilled labour), akses keuangan yang relatif terbatas, dan persoalan rendahnya
kepercayaan terhadap pelaku usaha. Konfigurasi negatif yang menghambat
pengembangan usaha di wilayah selatan Meksiko, memaksa pelaku usaha –khususnya
yang berada di desa– untuk bermigrasi ke pusat kota.
Jika diperhatikan kondisi yang terjadi di Meksiko di
atas – dalam upaya mendorong terjadinya transformasi struktural melalui program
industrialisasi– memiliki relevansi yang erat dengan kasus Indonesia. Sejak
Orba –yakni, rezim yang mengedepankan tiga aspirasi, yang meliputi pertumbuhan
ekonomi, stabilitas politik dan pemerataan hasil-hasil pembangunan– berkuasa,
program industrialisasi dikedepankan dalam rangka mempercepat proses
transformasi struktural untuk menuju tahap lepas landas. Program
industrialisasi yang dilaksanakan menghasilkan efek yang sangat positif dimana
ekonomi Indonesia rata-rata bertumbuh 6.7 persen per tahun selama 1967-1996.
Perkembangan yang monumental, dalam kerangka
transformasi struktural, terjadi pada 1990-2000. Pada 1990, share Indonesia
atas ekspor produk manufaktur dunia mencapai 0.4 persen. Pada 2000, share-nya
meningkat menjadi 0.8 persen. Secara relatif terhadap negara-negara
berpendapatan menengah, shareIndonesia atas ekspor produk manufaktur meningkat
dari 7 persen pada 1990 menjadi 24 persen pada 2000. Dampaknya, peran sektor
manufaktor menjadi semakin penting bagi perekonomian Indonesia.
Tren dari 1985 – 2000 menunjukkan kenaikan share
sektor manufaktur relatif terhadap PDB, dari 16 persen pada 1985 menjadi 27.7
persen pada 2000. Dan, ini berdampak dominannya share ekspor produk manufaktur
Indonesia relatif terhadap total ekspornya, dari 13 persen pada 1985 menjadi
57.7 persen pada 2000. Meski kemudian ditemui adanya kecenderungan
deindustrialisasi, dimana sharemanufaktur mengalami penurunan dari 27.7 persen
pada 1990 menjadi 25 persen pada 2013 terhadap PDB, sektor manufaktur masih
tercatat sebagai salah satu sektor yang dominan.
2.2 Jepang
Dilihat dari sudut ekonomi, Jepang merupakan salah
satu negara yang paling maju di dunia. GDP (produk domestik bruto, yaitu nilai
semua barang dan jasa yang dihasilkan di Jepang dalam setahun) adalah kedua
tertinggi di dunia, dan merk-merk Jepang seperti Toyota, Sony, Fujifilm, dan
Panasonic terkenal di seluruh dunia.
1.
Ekspor & Impor
Industri manufaktur adalah salah satu kekuatan
Jepang, tapi negara ini miskin akan sumber daya alam. Pola umum yang
dijalankannya adalah sebagai berikut: Perusahaan-perusahaan Jepang mengimpor
bahan-bahan mentah, lalu mengolah dan membuatnya sebagai barang jadi, yang
dijual di dalam negeri atau diekspor.
Salah satu bidang yang memberi harapan bagi
pertumbuhan ekonomi Jepang adalah perobotan, di mana teknologi Jepang memimpin
dunia. ASIMO, robot humanoid (berbentuk seperti manusia) dikembangkan oleh
Honda, dapat berjalan dengan dua kaki dan berbicara bahasa manusia. Di masa
dekat ini, robot akan aktif dalam berbagai bidang dan mungkin hidup
berdampingan dengan manusia, seperti dalam film-film fiksi sains.
2.
Pertanian
Produk utama pertanian Jepang adalah beras, dan
kebanyakan beras yang dimakan di Jepang dihasilkan di dalam negeri.
Dibandingkan dengan jumlah penduduknya, tanah yang dapat digarap sangat sedikit
sehingga tidak dapat menghasilkan gandum, kedelai, atau tanaman panen lainnya
dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduknya.
Kenyataannya, tingkat swa-sembada pangan Jepang adalah salah satu yang terendah
di antara semua negara industri. Ini berarti Jepang harus mengimpor pangan yang
dibutuhkannya dari luar negeri dalam persentase tinggi. Akan tetapi, Jepang
mempunyai sumber laut yang berlimpah. Ikan merupakan bagian utama dari makanan
sehari-hari di Jepang, dan industri perikanan Jepang sangat aktif.
3.
Transportasi
Sistem transportasi Jepang sangat berkembang, dengan
jaringan jalan dan rel kereta-api mencakup hampir setiap bagian wilayah Jepang,
bersama dengan layanan angkutan udara dan laut yang luas.
Shinkansen, atau disebut sebagai kereta-listrik
super-cepat, adalah kereta-listrik ekspres yang berjalan dengan kecepatan
maksimal 250 hingga 300 km per jam. Jaringan Shinkansen mempunyai lima rute
yang menyebar dari Tokyo dan Osaka. Selama ini belum pernah terjadi kecelakaan
operasional yang fatal sehingga Shinkansen dianggap merupakan sistem kereta-api
berkecepatan tinggi yang paling aman di dunia.
Selain Shinkansen, Jepang mempunyai jaringan kereta
reguler. Banyak kota besar di Jepang juga mempunyai jalur subway (kereta
bawah-tanah). Sistem subway di ibu kota Tokyo yang mempunyai lebih dari 12 jalur
yang mencakup jalur ratusan kilometer, dianggap merupakan yang terbaik di
dunia, dan terus berkembang. Layanan angkutan kereta bagi para komuter seperti
ini dipergunakan oleh jutaan orang setiap hari untuk pergi ke dan pulang dari
tempat kerja, atau sekolah. Beraneka macam kereta Jepang termasyur karena
kebersihannya dan ketepatan waktunya.
4.
Karakteristik
Perekonomian Jepang
Sejak periode Meiji (1868-1912), Jepang mulai
menganut ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme model Inggris dan
Amerika Serikat. Sistem pendidikan Barat diterapkan di Jepang, dan ribuan orang
Jepang dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk belajar. Lebih dari 3.000
orang Eropa dan Amerika didatangkan sebagai tenaga pengajar di Jepang. Pada
awal periode Meiji, pemerintah membangun jalan kereta api, jalan raya, dan
memulai reformasi kepemilikan tanah. Pemerintah membangun pabrik dan galangan
kapal untuk dijual kepada swasta dengan harga murah. Sebagian dari perusahaan
yang didirikan pada periode Meiji berkembang menjadi zaibatsu, dan beberapa di
antaranya masih beroperasi hingga kini.
Pertumbuhan ekonomi riil dari tahun 1960-an hingga
1980-an sering disebut "keajaiban ekonomi Jepang", yakni rata-rata
10% pada tahun 1960-an, 5% pada tahun 1970-an, dan 4% pada tahun 1980-an. Dekade
1980-an merupakan masa keemasan ekspor otomotif dan barang elektronik ke Eropa
dan Amerika Serikat sehingga terjadi surplus neraca perdagangan yang
mengakibatkan konflik perdagangan. Setelah ditandatanganinya Perjanjian Plaza
1985, dolar AS mengalami depresiasi terhadap yen. Pada Februari 1987, tingkat
diskonto resmi diturunkan hingga 2,5% agar produk manufaktur Jepang bisa
kembali kompetitif setelah terjadi kemerosotan volume ekspor akibat menguatnya
yen. Akibatnya, terjadi surplus likuiditas dan penciptaan uang dalam jumlah
besar. Spekulasi menyebabkan harga saham dan realestat terus meningkat, dan
berakibat pada penggelembungan harga aset. Harga tanah terutama menjadi sangat
tinggi akibat adanya "mitos tanah" bahwa harga tanah tidak akan jatuh.
Ekonomi gelembung Jepang jatuh pada awal tahun 1990-an akibat kebijakan uang
ketat yang dikeluarkan Bank of Japan pada 1989, dan kenaikan tingkat diskonto
resmi menjadi 6%. Pada 1990, pemerintah mengeluarkan sistem baru pajak
penguasaan tanah dan bank diminta untuk membatasi pendanaan aset properti.
Indeks rata-rata Nikkei dan harga tanah jatuh pada Desember 1989 dan musim
gugur 1990. Pertumbuhan ekonomi mengalami stagnasi pada 1990-an, dengan angka
rata-rata pertumbuhan ekonomi riil hanya 1,7% sebagai akibat penanaman modal
yang tidak efisien dan penggelembungan harga aset pada 1980-an. Institusi
keuangan menanggung kredit bermasalah karena telah mengeluarkan pinjaman uang
dengan jaminan tanah atau saham. Usaha pemerintah mengembalikan pertumbuhan
ekonomi hanya sedikit yang berhasil dan selanjutnya terhambat oleh kelesuan
ekonomi global pada tahun 2000.
Jepang adalah perekonomian terbesar nomor dua di
dunia setelah Amerika Serikat, dengan PDB nominal sekitar AS$4,5 triliun , dan
perekonomian terbesar ke-3 di dunia setelah AS dan Republik Rakyat Cina dalam
keseimbangan kemampuan berbelanja. Industri utama Jepang adalah sektor
perbankan, asuransi, realestat, bisnis eceran, transportasi, telekomunikasi,
dan konstruksi. Jepang memiliki industri berteknologi tinggi di bidang
otomotif, elektronik, perkakas mesin, baja dan logam nonbesi, industri kapal,
industri kimia, tekstil, dan pengolahan makanan. Sebesar tiga perempat dari
produk domestik bruto Jepang berasal dari sektor jasa.
5.
Kriteria Hasil yang
Dicapai
Kerjasama pemerintah-industri, etika kerja yang
kuat, penguasaan teknologi tinggi, dan relatif kecil alokasi pertahanan (1%
dari PDB) Jepang membantu muka dengan kecepatan luar biasa ke peringkat kedua
yang paling technologically ekonomi kuat di dunia setelah Amerika Serikat dan
perekonomian terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Cina, diukur
pada paritas daya beli (PPP) dasar. Salah satu karakteristik penting dari
ekonomi telah bagaimana produsen, pemasok, distributor dan telah bekerja
bersama-sama dalam merajut kelompok disebut keiretsu. Kedua fitur dasar telah
menjadi jaminan untuk masa kerja yang besar dari angkatan kerja di perkotaan.
Kedua fitur tersebut telah eroded. Jepang dari sektor industri yang sangat
bergantung pada impor bahan baku dan bahan bakar. Kecil di sektor pertanian
sangat disubsidi dan dilindungi, dengan hasil panen di antara yang tertinggi di
duniaBiasanya dalam diri cukup beras, Jepang harus mengimpor sekitar 55% dari
makanan pada jumlah kadar kalori dasar. Jepang mempertahankan salah satu
terbesar di dunia dan memancing fleets menyumbang hampir 15% dari global
menangkap. Selama tiga dekade, pertumbuhan ekonomi secara nyata telah
spektakuler - yang rata-rata 10% di tahun 1960, yang rata-rata 5% di tahun
1970-an, dan rata-rata 4% di tahun 1980-an. Pertumbuhan diperlambat dgn nyata
pada tahun 1990-an, rata-rata hanya 1,7%, karena sebagian besar dari efek
setelah overinvestment dan gelembung harga aset selama akhir tahun 1980 yang
memerlukan waktu yang larut untuk perusahaan untuk mengurangi kelebihan hutang,
modal, dan tenaga kerja. Dari 2000 ke 2001, upaya-upaya pemerintah untuk
menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi membuktikan hidup singkat dan
terhambat oleh perlambatan di AS, Eropa, Asia dan ekonomi. Dalam 2002-07,
meningkatkan pertumbuhan dan ketakutan yang tak datang-datang deflasi harga dan
kegiatan ekonomi dikurangi, memimpin bank sentral untuk menaikkan suku bunga ke
0,25% pada bulan Juli 2006, atas dari dekat 0% menilai dari enam tahun
sebelumnya, dan untuk 0,50% pada Februari 2007. Selain itu, 10 tahun
privatisasi Pos Jepang, yang tidak hanya berfungsi sebagai pos nasional sistem
penyampaian tetapi juga, melalui fasilitas perbankan dan asuransi terbesar di
Jepang sebagai lembaga keuangan, telah selesai pada bulan Oktober 2007, menandai
tonggak utama dalam proses reformasi strukturalNamun demikian, pemerintah
Jepang sangat besar dari utang yang total 182% dari PDB, dan aging penduduk
adalah dua besar dalam jangka panjang masalah. Beberapa kekhawatiran bahwa
meningkatnya pajak dapat membahayakan pemulihan ekonomi saat ini. Perdebatan
terus juga pada peran dan efek reformasi dalam restrukturisasi ekonomi,
khususnya sehubungan dengan peningkatan pendapatan disparitas.
Dalam fiskal 2008 paritas daya beli GDP Jepang
adalah $ 4,487 triliun sesuai dengan data ekonomi Jepang. Data ekonomi Jepang
menunjukkan bahwa pada periode yang sama PDB resmi mengenai nilai tukar adalah
$ 4,844 triliun.
Real growth rate dari PDB Jepang, dari segi ekonomi
data dari Jepang, adalah 0,7 persen. PDB per kapita menurut paritas daya beli
adalah $ 35.300. Menurut data resmi ekonomi di Jepang 1,4 persen dari PDB
berasal dari sektor pertanian dan 26,4 persen berasal dari sektor industri.
Data ekonomi di Jepang menunjukkan bahwa 72,1 persen dari PDB Jepang telah disediakan
oleh sektor jasa.
Pada 2008 data ekonomi Jepang 66,15 juta orang yang
ditemukan bekerja di berbagai sektor ekonomi Jepang. Dalam periode yang sama
tingkat pengangguran di Jepang adalah 4,2 persen.
Jepang ekonomi data untuk fiskal 2008 menyatakan bahwa
investasi yang dilakukan di negara ini menyumbang 22,5 persen dari PDB Jepang.
Sesuai dengan anggaran 2008 untuk pendapatan dari Jepang sebesar $ 1,672
triliun dan pengeluaran adalah $ 1,823 triliun.
Hutang publik di Jepang sesuai data ekonomi Jepang sebesar
170,4 persen dari PDB. Tingkat inflasi pada waktu itu adalah 1,8 persen dan
angka ini termasuk harga konsumen juga.
Sesuai informasi dari data ekonomi Jepang saat saldo
account dari Jepang adalah $ 187,8 miliar. Dalam 2008 agregat nilai semua barang
dan jasa yang diekspor dari Jepang adalah $ 776,8 miliar. Utama ekspor
barang-barang dari Jepang adalah alat transportasi, mesin listrik, kendaraan
bermotor, bahan kimia dan Semikonduktor.
Data ekonomi Jepang juga melaporkan bahwa di tahun
fiskal 2008 total nilai semua barang dan jasa impor di Jepang adalah $ 696,2
miliar. It terutama impor barang dan jasa seperti mesin dan peralatan, bahan
kimia, bahan bakar, tekstil, makanan dan bahan baku. Investasi asing di tahun
2008 sebesar $ 139,7 miliar dibuat di Jepang dan menginvestasikan $ 597 miliar
di negara-negara lain. Dalam fiskal 2008 adalah $ 1 sebesar 103,58 yen. Jepang
adalah bangsa yang memiliki salah satu PDB per kapita tertinggi, hampir $ 34,0,
menurut Dana Moneter Internasional.
Pada tahun 2007, negara menyumbang 6,6% dari produk
bruto dunia. Jepang merupakan perekonomian terbesar ketiga di dunia ($ 4,3
triliun) setelah Amerika Serikat dan Cina diukur pada paritas daya beli dasar.
Jepang telah mendaftar positif pertumbuhan ekonomi walaupun tekanan krisis
ekonomi global. Tetapi seperti apapun negara-negara lain, Jepang telah terlalu
signifikan terpengaruh oleh krisis keuangan saat ini. Prediksi untuk
pertumbuhan Jepang berada di samping yang lebih rendah, dengan mempertimbangkan
kemampuan untuk bertakwa Adverse dampak krisis ekonomi global. Ulasan ekonomi
Jepang menyajikan gambar yang lebih baik bangsa ini dari kondisi ekonomi.
2.3 Rusia
Rusia, seperti yang dikatakan banyak orang bahwa
Rusia adalah negara yang besar,kaya akan mineral dan sumber daya alam, Mereka
sangat dikenal oleh para Ilmuan-Ilmuan terdahulu,terutama dalam hal paham yang
telah dikenal oleh seluruh dunia yaitu “komunis”.
Komunis
lahir di Rusia yang juga dahulu dikenal sejarahnya yang dapat mengalahkan
negara kuat seperti Amerika pada perang dunia pertama. Semua orang tahu bahwa
Rusia dulunya adalah negara bagian dari Uni Soviet yang kokoh itu. Uni Soviet
adalah negara besar dan berpengaruh pada dunia,negara tersebut dikenal sebagai
negara komunis yang paling besar kala itu.
Rusia menyatakan dirinya merdeka dari Uni Soviet
pada 24 Agustus 1991. Ini mengadopsi
dari diperebutkannya konstitusi pada tahun 1993 dan menjadi negara federal.,
Rusia adalah negara terbesar di dunia dalam hal luas, sekitar 1,8 kali ukuran
AS Namun, banyak negara tapi tidak
memiliki tanah dan iklim yang tepat (baik terlalu dingin atau terlalu kering)
untuk pertanian, dan hal ini tidak baik dalam kaitannya dengan jalur laut utama
dunia. Pada sektor energi kedepannya, Rusia memiliki basis sumber daya alam
yang luas termasuk deposito utama minyak, gas alam, batubara, dan mineral
strategis dan banyak. Dalam hal demografi, Rusia dihadapkan dengan cepat menurun
dan penuaan populasi. Di atas ini, harapan hidup di federasi Rusia tenggelam
dan sekarang lebih rendah daripada berada di Uni Soviet dahulu kala.
Sejarah perekonomian rusia berawal dari terpecahnya
Negara Uni Soviet, pada saat itu Rusia di bawah pemerintahan Yeltsin (Republik
Rusia). Sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, Rusia telah mencoba untuk
mengembangkan ekonomi pasar dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang konsisten.
Yeltsin mulai menyerang masalah stabilisasi ekonomi makro dan restrukturisasi
ekonomi.
Pada bulan Oktober 1991, Yeltsin mengumumkan bahwa
Rusia akan dilanjutkan dengan radikal, reformasi berorientasi pasar di
sepanjang baris "shock therapy", seperti yang direkomendasikan oleh
Amerika Serikat dan IMF. Namun, kebijakan ini mengakibatkan keruntuhan ekonomi,
dengan jutaan rakyat jatuh ke dalam kemiskinan. Korupsi dan kejahatan menyebar
dengan cepat.
Dengan asumsi peran sebagai kepribadian hokum Uni
Soviet, Rusia mengambil tanggung jawab untuk menyelesaikan utang luar negeri,
meski penduduknya terdiri hanya setengah dari penduduk Uni Soviet pada saat
perceraian. Ketika semua perusahaan milik negara yang seharusnya dimiliki oleh
rakyat, justru jatuh ke tangan golongan orang-oang kaya. Saham dari perusahaan
milik negara dikeluarkan, dan baru ini perusahaan publik segera diserahkan
kepada anggota Nomenklatura atau dikenal bos kriminal.
Sebagai contoh, direktur sebuah pabrik selama rezim
Soviet sering menjadi pemilik perusahaan yang sama. Selama periode yang sama,
kelompok-kelompok kriminal sering mengambil alih perusahaan-perusahaan negara,
membuka jalan dengan pembunuhan atau pemerasan. Korupsi pejabat pemerintah
sudah menjadi aturan hidup sehari-hari. Dibawah pemerintah penutup, keterlaluan
dilakukan manipulasi keuangan yang memperkaya kelompok individu dan
pemerintahan mafia. Korupsi banyak mencuri miliaran dolar dalam bentuk tunai
dan aset di luar negeri sangat besar pelarian modal, seperti Andrei Volgin yang
terlibat dalam pengambil alihan koperasi pada pertengahan tahun 1990-an.
·
Dampak Revolusi
Glasnost dan Perestroika terhadap Sosialisme Rusia.
Seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa menjelang pertengahan tahun 1980-an Uni
Soviet mengalami kemerosotan di berbagai bidang kehidupan, terutama di bidang
politik dan ekonomi. Kondisi tersebut memaksa para petinggi negara dan pemimpin
partai untuk mengadakan koreksi secara umum terhadap sosialisme Rusia serta
melakukan peninjauan ulang terhadap strategi sistem sosialisme ‘komunis’ Uni
Soviet. Salah satu langkah yang dikelurkan untuk menyelesaikan masalah tersebut
adalah dengan munculnya Glasnost dan Perestroika. Pasca reformasi Glasnost dan
Perstroika pada masa pemerintahan Mikhail Gorbachev terdapat berbagai perubahan
dalam kehidupan Uni Soviet yang kemudian berubah menjadi Rusia. Perubahan
tersebut meliputi berbagai aspek seperti aspek ekonomi, budaya, dan juga
politik.
1. Bidang
Ekonomi
Pada
bidang ekonomi, pemerintah melakukan perluasan independensi
perusahaan-perusahaan negara serta memperkuat perkembangan sektor koperasi.
Terdapat juga pemangkasan birokrasi yang ditujukan untuk meningkatkan hasil
produksi. Sejak musim panas tahun 1990
pemerintah mengijinkan sistem kepemilikan pribadi dan privatisasi. Upaya lain
dalam memperbaiki bidang ekonomi adalah dengan diluncurkannya program 500 hari,
yakni suatu program pembangunan ekonomi dan perbaikan terhadap
persoalan-persoalan seperti inflasi dan lain sebagainya.
2. Bidang
Budaya
Bidang
budaya berkembang pesat karena dihapuskannya sensor terhadap pers yang
sebelumnya mengekang kebebasan berpikir dan berekspresi. Ruang gerak seniman
kembali terbuka. Perkembangan ini meliputi bidang sastra, musik dan juga
perfilman. Perubahan-perubahan ini melahirkan begitu banyak hal-hal baru dan
luar biasa dalam kehidupan masyarakat Rusia. Industri perfilman, sastra, dan
musik mengalami loncatan yang luar biasa. Tempat-tempat hiburan malam dan
bioskop muncul. Pada zaman kepemimpinan Vladimir Putin misalnya, kebudayaan
Rusia jauh berkembang diringi juga dengan maraknya budaya pop yang masuk ke
Rusia. Kehidupan malam dan suasana yang lebih hidup mewarnai kehidupan
masyarakat Rusia.
3. Bidang
Politik
Dalam
bidang politik dan kebijakan luar negeri Rusia memperbaiki hubunganya dengan
berbagai negara termasuk negara-negara barat. Rusia yang sempat bersitegang
dengan negara-negara barat akhirnya melunak dan mencoba untuk kembali membangun
hubungan yang lebih baik. Walaupun Rusia tetap saja menjaga jarak, namun jelas
bahwa dari sisi kepentingan, Rusia mungkin penya kepentingan yang besar dengan
kembali mebangun hubngan tersebut. Hubungan antara Rusia dan AS misalnya
diarahkan pada penghapusan perlombaan senjata melalui beberapa perjanjian
seperti perjanjian SALT I, SALT II dan START yang isinya membicarakan
bpersoalan mengenai gencatan senjata dan pemusnahan senjata-senjata yang dapat
membahayakan keselamatan banyak orang. Kebijakan-kebijakan di masa pemerintahan
Gorbachev dianggap telah memberi wajah baru yang lebih ramah bagi Uni Soviet.
Namun, di lain pihak kebijakan Glasnot dan
Perestroika ternyata berpengaruh bagi menguatnya gerakan separatisme akibat
semangat demokratisasi dan keterbukaan tersebut. Pada akhirnya hal tersebut
berujung pada pecahnya Uni Soviet. Pasca pecahnya Uni Soviet, Rusia menjadi
Negara pecahan Uni Soviet yang terbesar. Federasi Rusia mempertahankan Moscow
sebagai ibukota Negara. Boris Nikolayevich Yeltsin dipilih sebagai presiden
pertama Rusia.
4. Perkembangan
Ekonomi Negara Rusia.
Ekonomi Rusia mengalami stres luar biasa yang
berpindah dari ekonomi perencanaan pusat ke sistem pasar bebas.Kesulitan dalam
mengimplementasikan reformasi fiskal yang bertujuan untuk mengumpulkan
pendapatan pemerintah dan ketergantungan pada pinjaman jangka pendek untuk
membiayai defisit anggaran mengarah ke krisis keuangan yang serius pada tahun
1998. kinerja perekonomian Rusia sejak krisis 1998 telah mengesankan. Ekonomi
telah rata pertumbuhan 7% sejak krisis keuangan tahun 1998 Rusia, menghasilkan
dua kali lipat dari pendapatan sekali pakai nyata dan munculnya kelas menengah.
Ekonomi Rusia, bagaimanapun, adalah salah satu yang paling terpukul oleh krisis
ekonomi Sejagat harga minyak anjlok dan kredit Bank asing yang Rusia dan
perusahaan mengandalkan mengering. Harga minyak yang tinggi didukung
pertumbuhan Rusia pada kuartal pertama dan bisa membantu Rusia mengurangi defisit
anggaran yang diwarisi dari masa paceklik
Tahap awal transisi dari perekonomian berencana
terpusat menuju ke perekonomian berdasarkan pasar dapat menyebabkan traumatis.
Oleh sebab itu menurut Otto Hieronymin (1991), Rusia akan menghadapi kondisi
yang sangat sulit, seperti ketidakpastiaan politik secara umum, menurunnya
pendapatan nyata sebagian besar penduduk, ketidaksediaan masyarakat menerima
dampak kerugian baru, adanya kesadaran warga terhadap utang Negara yang
menimbulkan kekhawatiran, dan lainya. Ternyata sebagian besar kekhawatiran itu
menjadi kenyataan dalam masa transisi demokrasi di Rusia 1991-2000.
Bentuk Ekonomi Terapi Kejut (Shock Therapy) pada
pertengahan tahun 1992 model pendekatan ini memberikan perangsangan yang lebih
kuat kepada system ekonomi baru dan mempercepat realokasi, sumber daya dan
lebih cepat meningkatkan efisiensi. Beberapa upaya Rusia masa Pemerintahan
Boris Yeltin di dalam Shock Therapy adalah:
1. Liberalisasi
perdagangan
2. Mekanisme
pasar terbuka
3. Mengurangi
pengeluaran pemerintah
4. Menerapkan
pajak nilai tambah
5. Membuat
mata uang baru yang konvartible
Akan tetapi, model ekonomi ini dapat mengurangi
ketidakpastian yang dihadapi masyarakat tentang adanya kebijaksanaan baru dalam
pranata ekonomi. Bagi banyak pengamat, model ini sangat cocok diterapkan bagi
Negara-negara dengan inflasi tinggi yang berlangsung lama. Namun model shock
therapy ini mempunyai kerugian sebab dapat membebani warga dalam pengurangan
drastis upah, kesempatan kerja dan konsumsi. Dengan kata lain model Shock Therapy
ini tidak dapat bekerja secara efisien di Rusia. Konsep yang digunakan dalam
Model ini adalah :
1. Pengurangan
drastis anggaran belanja, termasuk pemotongan subsidi konsumen
2. Penaikan
suku bunga untuk membatasi pertumbuhan kredit
3. Liberalisasi
terhadap perdagangan luar
4. Tingkat
pertumbuhan yang tetap terhadap dollar
5. Stabilisasi
makro ekonomi
6. Swastanisasi,
yakni memindahkan kepemilikan pemerintah ke sector swasta
Pelaksaan model Terapi kejut tidak sesuai dengan
tujuan yang diharapkan sehingga dianggap kurang berhasil. Ketidaksesuaian ini
disebabkan oleh adanya beberapa kendala mendasar, salah satunya adalah belum
adanya kesadaran dari pihak elite yang dahulu menjadi nomenklatura untuk
bersama warga reformis melaksanakan debirokrasi. Padahal dengan peninggalan berbagai
faktor masa lalu, perekonomian Rusia dapat segera ditingkatkan. Tetapi ternyata
semua potensi yang ada menjadi terabaika dengan dilakukannya rekonstruksi model
management baru yang terlalu drastis, radikal dan cepat.
Ekonomi Terapi kejut, maka disusul dengan model
Bertahap (Gradualisme). Model ini yang dianggap mudah diserap dan dampaknya
mudah dinetralisir oleh struktur dan system yang masih tersisa dari model
ekonomi berencana yang terpusat. Kendati banyak perusahaan parsial, cirri
ekonomi sentralistik masih dapat digunakan dan direduksi secara bertahap
seperti monopolisasi, ketergantungan manager perusahaan pada badan partai
sehingga menjadi kaku. Jika kondisi tersebut maka sektor swasta yang ingin
diandalkan menjadi sulit bergerak. Harga yang lebih rendah untuk ekspor utama
Rusia penerima (minyak dan mineral) dan hilangnya kepercayaan investor akibat
krisis finansial Asia diperburuk masalah keuangan. Hasilnya adalah penurunan
yang sangat cepat dalam nilai rubel, penerbangan dari investasi asing, pembayaran
tertunda berdaulat dan utang swasta, suatu uraian transaksi komersial melalui
sistem perbankan, dan ancaman inflasi. Akan tetapi, tampaknya krisis Rusia
telah nampak relatif baik. Sebagai PDB riil tahun 2009 meningkat dengan
persentase tertinggi sejak jatuhnya Uni Soviet pada 8,1%, rubel tetap stabil,
inflasi telah moderat, dan investasi mulai meningkat lagi. Pada 2007, Bank
Dunia menyatakan bahwa perekonomian Rusia telah mencapai “stabilitas
makroekonomi belum pernah terjadi sebelumnya”. Rusia telah membuat kemajuan
dalam memenuhi kewajiban utang luar negeri.Selama 2000-2001, Rusia tidak hanya
bertemu dengan utang eksternal jasa, tetapi juga membuat kemajuan besar cicilan
pokok di IMF pinjaman, tetapi juga membangun Bank Sentral cadangan dengan anggaran
pemerintah, perdagangan, dan current account surplus. The TA 2002 anggaran
Pemerintah Rusia menganggap pembayaran sekitar $ 14 miliar pada layanan resmi
pembayaran utang yang jatuh tempo. Current account surplus besar telah membawa
apresiasi yang cepat rubel selama beberapa tahun. Minyak dan gas mendominasi
ekspor Rusia, sehingga Rusia tetap sangat bergantung pada harga energi.
Pinjaman dan suku bunga deposito pada atau di bawah tingkat inflasi menghambat
pertumbuhan sistem perbankan dan membuat alokasi modal dan resiko yang jauh
lebih sedikit efisien daripada itu akan sebaliknya.
Pada tahun 2003, utang telah meningkat menjadi $ 19
milyar yang disebabkan oleh kenaikan pembayaran Departemen Keuangan dan
Eurobond. Namun, $ 1 miliar ini telah diprabayar, dan beberapa sektor swasta
mungkin sudah membayar hutang.Pada edisi Juni 2002 G8 Summit, para pemimpin
dari delapan negara menandatangani pernyataan setuju untuk mengeksplorasi
pembatalan Rusia beberapa utang Soviet lama untuk menggunakan tabungan untuk mengamankan
bahan-bahan di Rusia yang dapat digunakan oleh teroris. Kesepakatan yang
diusulkan adalah $ 10 milyar dan akan datang dari Amerika Serikat dan $ 10
miliar dari G-8 negara lain selama 10 tahun.
5. Latar
Belakang Perekonomian di Inggris
Inggris adalah salah satu yang ekonominya paling
kuat, produk domestic bruto (PDB) berada di urutan terdepan di negara-negara
Eropa. Inggris adalah negara yang sangat maju dan merupakan produsen penting
tekstil dan produk kimia. Sejak 1990-an, sektor jasa keuangan telah memainkan
peran yang semakin penting dalam perekonomian Inggris dan Kota London adalah
salah satu pusat terbesar di dunia keuangan. Proporsi pembuatan Inggris agak
menurun dalam ekonomi nasional, sedangkan proporsi industri jasa dan energi
semakin naik, khususnya indsutri bisnis, industri moneter dan industri asuransi
mencapai perkembangan pesat. Pada tahun 2002, ekonomi Inggris nomor 4 terbesar
di dunia, adalah negara investor nomor 2 terbesar di dunia.
Perusahaan swasta adalah soko guru ekonomi Inggris
yang mengambil 60 persen dalam PDBnya. Sumber daya Inggris cukup kaya di
negara-negara Uni Eropa. Adalah negara produk minyak bumi dan gas alam yang
utama di dunia. Sumber dayanya terutama adalah batu bara, minyak bumi, gas
alam, tenaga atom dan tenaga air.
Dilihat dari sudut pandang sejarah, Inggris dikenal
luas oleh publik dunia dengan statusnya yang merupakan Negara penjajah terbesar
di dunia dengan menggunakan sistem pembangunan ekonomi pasar di Negara
jajahannya dan berbagi keuntungan dengan Sang Penjajah. Ini sangat
menggambarkan sifat kapitalisnya yang mengandalkan pasar, ini lebih dikenal
dengan istilah Nekolim, Neokolonialisme-Kolonialisme-Imperialisme.
Sampai saat ini, memang sistem ekonomi yang dimiliki
oleh Negara ini adalah sistem ekonomi pasar bebas (free market). Di samping
itu, mulai timbul sistem baru yang sedang mencoba untuk mendominasi di Inggris,
yaitu sistem ekonomi syariah, di mana Inggris merupakan Negara ke-8 sistem
ekonomi syariah terbesar di dunia.
6. Latar
Belakang Sistem Perekonomian Pasar: Kapitalisme
Perekonomian pasar bergantung pada Kapitalisme dan
Liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen
bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas
tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku
ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.
Kapitalisme dan Liberalisme mempunyai dasar teori
yang sama. Kita akan memilih untuk membahas tentang kapitalisme, karena memang
ini yang cenderung dikenal luas sebagai sistem yang terlahir di Inggris.
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang
meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan
sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan
intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan
secara besar-besaran untung kepentingan-kepentingan pribadi. Walaupun demikian,
kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima
secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem
yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa
perkembangan perbankan komial.
Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok
dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan
perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan
manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk
mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku
dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan
nilai lebih dari bahan baku tersebut.
Sistem Kapitalisme pertama sekali diterapkan di
Inggris, di mana lahirnya para ekonom klasik. Kapitalisme memiliki sejarah yang
panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak
swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal
kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu
pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka.
Dasar kapitalisme yang berikutnya adalah berupa
Prinsip-prinsip. Ada beberapa prinsip yang menggambarkan sebuah gambaran
mengenai kapitalisme, yaitu:
1. Mencari
keuntungan dengan berbagai cara dan sarana kecuali yang terang-terangan
dilarang negara karena merusak masyarakat seperti heroin dan semacamnya.
2. Mendewakan
hak milik pribadi dengan membuka jalan selebar-lebarnya agar tiap orang
mengerahkan kemampuan dan potensi yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan
memeliharanya serta tidak ada yang menjahatinya. Karena itu dibuatlah
peraturan-peraturan yang cocok untuk meningkatkan dan melancarkan usaha dan
tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi kecuali dalam
batas-batas yang yang sangat diperlukan oleh peraturan umum dalam rangka
mengokohkan keamanan.
3. Perfect
Competition.
4. Price
sistem sesuai dengan tuntutan permintaan dan kebutuhan dan bersandar pada
peraturan harga yang diturunkan dalam rangka mengendalikan komoditas dan
penjualannya.
7. Bentuk-bentuk
Kapitalisme :
1. Kapitalisme
perdagangan, yang muncul pada abad ke-16 setelah dihapusnya sistem feodal.
Dalam sistem ini seorang pengusaha mengangkat hasil produksinya dari satu
tempat ke tempat lain sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan demikian ia
berfungsi sebagai perantara antara produsen dan konsumen
2. Kapitalisme
industri, yang lahir karena ditopang oleh kemajuan industri dengan penemuan
mesin uap oleh James Watt tahun 1765 dan mesin tenun tahun 1733. Semua itu
telah membangkitkan Revolusi Industri di Inggris dan Eropa menjelang abad
ke-19. Kapitalisme industri ini tegak di atas dasar pemisahan antara modal dan
buruh yakni antara manusia dan mesin. (Akan dijelaskan lebih men-detail pada
pembahasan selanjutnya).
3. Sistem
Kartel, yaitu kesepakatan perusahaan-perusahaan besar dalam membagi pasaran
internasional. Sistem ini memberi kesempatan untuk memonopoli pasar dan
pemerasan seluas-luasnya. Aliran ini tersebvar di Jerman dan Jepang.
4. Sistem
Trust, yaitu sebuah sistem yang membentuk satu perusahaan dari berbagai
perusahaan yang bersaing agar perusahaan tersebut lbh mampu berproduksi dan lbh
kuat untuk mengontrol dan menguasai pasar.
Pemikiran
dan Keyakinan-keyakinan lainnya Aliran naturalisme yang merupakan dasar
kapitalisme ini sebenarnya menyerukan hal-hal sebagai berikut :
o Kehidupan
ekonomi yang tunduk kepada sistem natur yang bukan buatan manusia. Dengan sifat
seperti itu akan mampu mewujudkan pengembangan hidup dan kemajuan secara
simultan.
o Tidak
ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi dan membatasi tugasnya hanya
untuk melindungi pribadi-pribadi dan kekayaan serta menjaga keamanan dan
membela negara.
o Kebebasan
ekonomi bagi tiap individu di mana ia mempunyai hak untuk menekuni dan memilih
pekerjaan yang sesuai dengan kemauannya. Tentang kebebasan seperti ini
diungkapkan dalam sebuah prinsip yang sangat masyur dengan semboyan “Biarkan ia
bekerja dan biarkan ia berlalu.”
o Kepercayaan
kapitalisme terhadap kebebasan yang tiada batas telah membawa kekacauan
keyakinan dan perilaku. Ini melahirkan berbagai konflik di Barat yang kemudian
melanda dunia sebagai akibat dari kehampaan pemikiran dan kekosongan ruhani.
o Rendahnya
upah dan tuntutan yang tinggi mendorong tiap anggota keluarga bekerja.
Akibvatnya tali kekeluargaan putus dan sendi-sendi sosial di kalangan mereka
runtuh.
2.4 Inggris
Revolusi di Inggris, yang dimulai dengan penemuan
teknologi dalam bidang Industri, melahirkan pabrik-pabrik/manufaktur. Hal ini
berdampak kepada terbentuknya para pengusaha-pengusaha besar yang didukung oleh
meningkatnya pemilikan modal atau kapital. Mereka memiliki kecenderungan atau
ambisi untuk terus meningkatkan modal atau kapitalnya. Seseroang yang cenderung
meningkatkan kapitalnya adalah seorang kapitalis. Negara yang memiliki
kecenderungan meningkatkan kapital negara yang bersangkutan adalah negara kapitalis.
Diawali negara Inggris, negara-negara di Eropa sejak adanya revolusi industri
berkembang menjadi negara kapitalis. Selanjutnya berkembang paham kapitalisme,
yaitu paham yang dianut oleh bangsa atau negara yang memiliki kecenderungan
selalu meningkatkan kapitalnya.
Mengapa
Revolusi Industri Dimulai di Inggris?
Ahli-ahli sejarah hendak menyelidiki “sebab-sebab”
dari perubahan-perubahan besar seperti Revolusi Industri untuk dapat
menerangkan perbedaan-perbedaan antara masyarakat yang satu dengan yang lain.
Faktor-faktor penentu yang membedakan Negara mana yang terjadi perubahan dan
yang tidak, Day memberikan keterangan tersebut ketika ia mengatakan bahwa,
“Revolusi Industri dimulai di Inggris, dan tidak di tempat lain, tidak lebih
dulu atau kemudian, oleh karena itu hanya di Inggris yang keadaannya telah
masak untuk timbulnya suatu sistem persaingan modern. Kedua-duanya berjalan
bersama-sama”. Latar Belakang ekonomis daripada usaha memperbesar keuntungan
bersih, memperluaas pasaran dan menaikkan penghasilan nasional memerlukan
penyelidikan sebagai factor terakhir dalam menerangkan Revolusi Industri
Inggris. Perdagangan juga mengalami
kemajuan di Negara-negara/bagian-bagian lain di Eropa, tetapi karena
sebab-sebab geografis, struktur masyarakat dan perkembangan politik, maka tidak
timbul suatu kelas menengah yang duduk di posisi menguasai kehidupan politik
dan sosial, yang memungkinkan kelas menengah di Inggris membentuk Negara untuk
kepentingan perkembangan kapitalisme dalam abad ke-19.
Revolusi Industri ini merupakan langkah awal
berkembangnya ekonomi di negeri-negeri lain sejak tahun 1900. Suatu negara yang
memiliki kapital, penanaman kapital/modalnya tidak hanya di lingkungan dalam
negeri saja, namun juga berusaha menanamkan modalnya di negara lain. Timbulah
bentuk imperialisme, yaitu bentuk penguasaan suatu negara atas negara lain.
Sejak revolusi industri, kita kenal imperialisme modern, yang memiliki
ciri-ciri dominasi politik, eksploitasi ekonomi dan penetrasi kebudayaan.
Berbeda dengan imperialisme kuno yang memiliki ciri-ciri, gospl, gold dan glory
(agama, emas dan kejayaan).
Inggris
sebagai negara industri sangat memerlukan daerah jajahan untuk:
1. Sumber
bahan mentah/baku industrinya.
2. Sebagai
pasar penjualan hasil industri.
3. Lahan
penanaman modal (pabrik dibangun di negara jajahan).
4. Tempat
pembuangan para penjahat (carnival crime).
Karena revolusi industri, Inggris menjadi negara
kapitalis dan berkembang menjadi negara imperialis, daam bentuk imperialis
modern, yiatu penguasaan politik atau pemerintahan negara yang dikuasai,
melakukan eksploitasi di bidang ekonomi dan penetrasi di bidang kebudayaan.
Bangsa-bangsa yang di bawah jajahan Inggris pada umumnya menggunakan bahasa
Inggris sebagai bahasa resmi setelah bangsa yang bersangkutan merdeka. Dengan
demikian penetrasi kebudayaan Inggris atas daerah jajahan berhasil.
Pemerintahan Perdana Menteri Pitt merupakan awal
imperialis Inggris. Daerah-daerah yang dikuasai Inggris antara lain: India,
Kanada, Ameriak Utara. Pada masa Ratu Victoria, imperialis Inggris mencapai
puncaknya. Tokoh-tokoh pemerintahan yang berperan dalam mengembangkan
imperialis Inggris antara lain:
o Perdana
Menteri Gladstone
o Perdana
Menteri Parlmerston
1.
Sistem Perekonomian
Inggris
Uni
Eropa saat ini memerlukan perubahan seluruh sistem perekonomiannya untuk pulih
dari krisis hutang. Pengamat ekonomi Inggris, Shabbir Razvi, menyebutkan
masalah ekonomi dan krisis hutang Eropa adalah buah dari kapitalisme yang
korup.
Uni
Eropa membutuhkan langkah-langkah berani untuk keluar dari krisis. Yakni,
langkah perubahan secara keseluruhan sistem kapitalis yang korup tersebut, krisis
akibat sistem kapitalisme ini harus dilihat dari perspektif bahwa paham
kapitalisme busuk dan korup telah merusak para politisi. Sistem kapitalisme
telah merusak seluruh tatanan masyarakat dengan cara bankir nakal seperti yang
terjadi di setiap negara Eropa dan Yunani. Seluruh masalah dalam sistem
kapitalisme, jelas Razvi, adalah bentuk keserakahan dan kerakusan para bankir.
Mereka mengejar bonus yang banyak dan gaji yang semakin tinggi tanpa memikirkan
dampaknya dalam masyarakat. Pada gilirannya mereka merusak seluruh sistem
perekonomian dengan memohon perlindungan dari para politisi. Presiden Iran,
Mahmoud Ahmadinejad, sebelumnya menyebut kapitalisme Barat adalah biang kehancuran ekonomi dunia. Ia
juga mengatakan bahwa kapitalisme Barat saat ini di ambang kehancuran. Dunia
harus menemukan sistem alternatif yang menjamin kesejahteraan dan keadilan.
2.
Perkembangan strategi
dan perencanaan pembangunan ekonomi Inggris
Macam-macam
strategi pembangunan ekonomi di Inggris
1. Aktifitas
pembangunan di Inggris Raya terpantau meningkat pada bulan Juni, yang merupakan
pertumbuhan untuk bulan kedua berturut-turut. Sehingga dengan hasil ini semakin
memperkokoh ekspektasi akan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua di negeri
Ratiu Elisabeth tersebut.
2. Indeks
PMI Markit/CIPS untuk sektor konstruksi Inggris naik ke level 51,0 – ini
merupakan level tertingginya sejak Mei 2012 – dari angka 50,8 pada bulan Mei.
Meski demikian, hasil tersebut masih di sedikit bawah perkiraan dalam jajak
pendapat yang dilakukan oleh Reuters yakni di angka 51,1.
3. Pembangunan
untuk perumahan, yang merupakan target insentif pemerintah untuk mendongkrak
pertumbuhan ekonomi, kembali menjadi mesin penggerak pertumbuhan sektor.
Sementarab pembangunan komerisl dan tehnis sipil stabil setelah merosot dalam
beberapa bulan terakhir.
4. Markit
menyebutkan, pertumbuhan pesanan baru secara keseluruhan mencapai level
terkuatnya hanya dalam setahun terakhir.
5. “Pertumbuhan
output konstruksi secara keseluruhan secara simultan meningkatkan peluang
peningkatan pada pertumbuhan PDB kuartal kedua Inggris, dan meredam kemungkinan
penambahan stimulus kebijakan yang masih tertunda dari Bank Sentral Inggris,”
untuk Tim Moore, ekonom senior Markit.
6. Sektor
konstruksi ini merupakan penggerak terbesar PDB Inggris antara Januari hingga
Maret ketika pertumbuhan ekonomi negara tersebut mencapai 0,3 persen. Dan
kelihatannya pertumbuhan konstruksi sedikit meningkatkan lajunya di periode
April hingga Juni untuk mencapai sekitar 0,5 persen atau lebih sedikit, para
ekonom berujar
3.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan strategi pembangunan ekonomi
Pada
prinsipnya, pemilihan strategi apa yang akan digunakan dalam proses pembangunan sangat dipengaruhi oleh
pertanyaan “Apa tujuan yang hendak dicapai ? Jika tujuan yang hendak dicapai
adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantungan-lah
yang mungkin akan dicapai. Jika tujuan yang ingin dicapai adalah pemerataan
pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah yang akan dipergunakan. Perkembangan
Ekonomi suatu negara dapat dilihat dari perubahan-perubahan di dalam stabilitas
atau keseimbangannyan kapasitas perekonomian dalam jangka waktu yang lama.
Ada
beberapa karakteristik perkembangan ekonomi modern yang ditinjau dari
interrelasi, yaitu:
o Tingginya
tingkat pengeluaran perkapita dengan meningkatnya produktifitas tenaga kerja
yang cepat.
o Tingginya
tingkat penghasilan perkapita yang dapat mengubah tingginya tingkat konsumsi
perkapita.
o Teknologi
yang maju guna merubah structural skala produk dan karakteristik unit usaha
ekonomi yang dicapai.
4.
Strategi Pembangunan
Ekonomi di Inggris
Sesuai
dengan komitmen dari Gubernur Bank of England Mark Carney, yang menyatakan
bahwa Inggris sedang dalam masa pemulihan dan ekspansi ekonomi sedikit
terbukti, dimana kabar dari rilis data ekonomi negara Inggris menunjukkan
tingkat produksi manufaktur Inggris naik lebih dari perkiraan pada bulan
Januari 2014.
Output
manufaktur Inggris naik 0,4 persen lebih tinggi dari perkiraan ekonom
sebelumnya yang memproteksikan pertumbuhan mencapai 0,3 persen. Sementara itu
data produksi industri Inggris , yang meliputi utilitas dan pertambangan, naik
sebesar 0,1 persen namun angka ini kurang dari perkiraan ekonom sebesar 0,2
persen diduga cuaca buruk memukul
produksi minyak dan gas.
Sembilan
dari 13 sektor manufaktur menopang kenaikkan produksi, yang dipimpin oleh
kenaikan 6,2 persen dalam output karet dan produk plastik. Namun, tekanan
penurunan datang dari produksi farmasi yang turun 13,9 persen, dan ini
merupakan penurunan bulanan terbesar sejak tahun 1968 .
Seperti
kita ketahui pemulihan ekonomi memang sedang berlangsung di Inggris. oleh karna
itu, untuk mendukung peningkatan investasi dan ekspor, pemerintah Inggris telah
berjanji untuk menahan suku bunga acuan pada rekor rendah 0,5 persen setidaknya
sampai pengangguran, turun menjadi 7 persen yang sekarang masih di angka 7,2
persen.
5.
Perencanaan Pembangunan
Rilis
data ekonomi Inggris menunjukkan gross domestic produc (GDP) kuartalan
di Inggris naik 0.7% dalam tiga bulan terakhir 2013, angka ini
menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di wilayah Inggris telah sesuai dengan
perkiraan awal di kuartal empat 2013.
Jika
menilik dalam data basis tahunan, pertumbuhan GDP Inggris telah meningkat
sebesar 2.7% di kuartal empat sejak tahun lalu, sedikit menurun dari perkiraan
awal di angka 2.8%. Sebelumnya, kondisi ekonomi Inggris mengalami ekspansi
hingga 1.8%, turun dari estimasi sebelumnya dilevel 1.9%.
Penguatan
data GDP Inggris ini didukung oleh
peningkatan pada kebutuhan konsumsi rumah tangga yang naik hingga 0.4% secara
kuartalan. Selain itu output konstruksi mengalami pertumbuhan sebesar 0.2%.
Angka ini menandakan peningkatan untuk periode kesembilan secara
berturut-turut.
Sementara
itu laporan lainnya menunjukkan indeks jasa di Inggris yang mengalami kenaikan
sebesar 0.8% di bulan Desember dalam basis bulanan, yang mana hasil ini sesuai
dengan perkiraan sebelumnya.
Dengan
data ekonomi Inggris yang masih cukup stabil dan terus membaik, BoE berencana
untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan pada rekor rendahnya yakni 0,5%,
hingga perekonomian dapat lebih meningkatkan kapasitas produksinya.
BoE
memberikan harapan bahwa pemulihan akan terus berlangsung seperti yang
diharapkan, walaupun secara keseluruhan pertumbuhan melambat pada tahun ini.
Ekspor bersih memang tercatat positif, tetapi dengan pound dan mata uang Eropa
yang masih rapuh diperlukan usaha ekstra untuk menjaga stabilitas ekonomi yang
merupakan tantangan bagi BoE
2.5 Jerman
Sistem
perekonomian Jerman
Jerman merupakan negara dengan perekonomian terbesar
di Eropa. Negara ini memiliki PDB (Pendapatan Domestik Bruto) terbesar nomor 4
dunia, dan Pendapatan Nasional Bruto terbesar kelima di dunia (2008). Dan
sistem ekonomi yang dianut Jerman hampir sama dengan Jepang, yakni kapitalisasi
pasar dan industrialisasi.
Jerman sukses menjadi motor, inovator, dan
pengglobal ekonomi semenjak era industrialisasi dan kapitalisme industri.
Jerman merupakan negara eksportir terbesar ketiga dunia (2011), yakni sebesar
1.409 dolar Amerika Serikat.
Dari segi Sumber Daya Alam, Jerman tak banyak
memiliki bahan mentah. Di negara tersebut, hanya lignit dan potas yang tersedia
dalam jumlah yang banyak. Untuk pembangkit listrik, Jerman menggunakan lignit
sebagai sumber bahan bakar. Untuk bahan bakar lainnya, seperti minyak bumi, gas
alam, dan sumber daya alam lainnya, Jerman harus mengimpor dari negara lain.
Adapun
sektor-sektor yang berkontribusi terhadap PDB Jerman antara lain:
o Sektor
jasa (70%)
o Sektor
industri (29,1%)
o Sektor
pertanian (0,9%).
Untuk produk industri, Jerman lebih banyak
memproduksi produk teknik seperti mobil, mesin, logam, dan bahan kimia. Jerman
juga tercatat sebagai produsen turbin angin dan teknologi tenaga surya utama dunia.
Berdasarkan majalah Fortune Global 500, dari 500 perusahan terbesar dunia
berdasarkan penghasilannya, 37 diantaranya bermarkas di Jerman.
Adapun
10 perusahaan terbesar di Jerman (tahun 2010), terdiri dari:
o Volkswagen
o Allianz
o E.ON
o Daimler
o Siemens
o Metro
o Deutsche
Telekom
o Munich
Re
o BASF
o BMW.
Kemudian
daftar perusahaan-perusahaan Jerman yang terkenal di pasar global, seperti:
o Mercedes
Benz
o BMW
o Adidas
o Audi
o Porsche
o Volkswagen
o Bayer
o BASF
o Bosch
o Siemens
o Lufthansa
o SAP
o Nivea
o dan
lain-lain.
Berikut
ini beberapa fakta mengenai 'superioritas' perekonomian Jerman yang cukup
disegani dunia, meliputi:
1. Sejak
era industrialisasi dan kapitalisasi, Jerman telah menjadi motor dan penggerak
ekonomi global.
2. Jerman
adalah pendiri Uni Eropa, G8, G20, serta menjadi eksportir terbesar dunia di
tahun 2003 hingga tahun 2008.
3. Di
tahun 2011, Jerman menjadi eksportir terbesar kedua dunia dan importir terbesar
ketiga dunia. Hasil perdagangannya pun menghasilkan surplus yang cukup besar,
yakni sebesar $189,7 milyar.
4. Jerman
adalah satu-satunya negara yang tidak tergabung dalam anggota tetap Dewan
Keamanan PBB yang termasuk ke dalam 5 negara eksportir senjata terbesar di
dunia.
5. Jerman
awalnya berada di belakang beberapa negara-negara pemimpin industri seperti
Inggris, Perancis, dan Belgia. Namun, sejak tahun 1850 Jerman mulai berbenah,
hingga di tahun 1900 Jerman sudah bisa menyamai Inggris dan Amerika Serikat.
Sejarah
Perekonomian Jerman
a. Sebelum
reunifikasi: Jerman Barat
Gebrakan pertama dimulai dari penggantian mata uang
Reichsmark menjadi Deutsche Mark, kemudian diikuti dengan inflasi rendah yang
bertahan cukup lama. Hal itu berbarengan dengan pertumbuhan industri yang
sangat bagus, dipimpin oleh Kanselir Konrad Adenauer dan menteri ekonominya,
Ludwig Erhard.
b. Sebelum
reunifikasi: Jerman Timur
Perekonomian Jerman Timur tak kalah bagus dari
Jerman Barat. Di tahun 1976, pertumbuhan PDB Jerman timur mencapai 5,9%. Di
tahun yang sama, total ekspor Jerman Timur mencapai 30,7 miliar dolar AS --
yang 65%- nya merupakan hasil ekspor ke negara komunis lainnya. Sebagai
tambahan, Jerman Timur memiliki tingkat pengangguran nol persen.
c. Setelah
reunifikasi Jerman
Di tahun 2011, Jerman tercatat sebagai negara
eksportir terbesar kedua dunia, dan importir terbesar ketiga dunia. Sebelumnya,
di era 2000-an perekonomian Jerman sempat mengalami stagnasi. Kala itu,
pertumbuhan tahunan terburuk terjadi di tahun 2003, yakni sebesar 1,0%,
selanjutnya di tahun 2002 dan 2005 masing-masing sebesar 1,4%.
Di era yang sama, tingkat pengangguran Jerman cukup
tinggi, dan PDB Jerman mengalami penurunan pada kuartal kedua dan ketiga tahun
2008. Negara ini akhirnya mengalami yang namanya resesi ekonomi.
Di bawah kepemimpinan Angela Merkel, bulan Januari
2009 -- pemerintah Jerman menyetujui stimulus ekonomi sebesar 50 miliar euro
(70 miliar dolar AS). Tujuan dari stimulus tersebut adalah untuk melindungi
beberapa sektor dan mencegah naiknya angka pengangguran.
Berkat berbagai kebijakan positif Merkel, Jerman
akhirnya berhasil keluar dari resesi ekonomi di akhir tahun 2009. Hal itu juga
tak lepas dari meningkatnya ekspor ke negara-negara di luar Zona Eropa,
sehingga meningkatkan nilai ekspor negara tersebut.
Tahun 2011, Jerman merupakan eksportir dan importir
terbesar ketiga dunia. Di tahun yang sama, Jerman sukses mencatatkan sejarah
dalam perekonomiannya. Negara ini sukses mengekspor dengan nilai lebih dari 1
triliun euro (1,3 triliun dolar AS), yang merupakan nilai terbesar sepanjang
sejarah. Kemudian jumlah pekerja pun meningkat hingga 41,6 juta orang, yang
merupakan jumlah tertinggi saat itu. Hingga tahun 2012, perekonomian Jerman
merupakan yang paling kuat di antara negara-negara tetangganya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.
Mexico
Pembangunan
ekonomi yang oleh Meier didefinisikan sebagai proses mendorong peningkatan
pendapatan per kapita suatu negara dalam jangka panjang – menjadi penting
karena sedikitnya memiliki tiga tujuan pokok yang harus dicapai. Tujuan
pertama, peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam
barang kebutuhan hidup yang pokok. Tujuan kedua, peningkatan standar hidup.
Dan, tujuan ketiga, perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial, baik bagi
individu maupun masyarakat
2.
Jepang
Jepang
adalah perekonomian terbesar nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat, dengan
PDB nominal sekitar AS$4,5 triliun , dan perekonomian terbesar ke-3 di dunia
setelah AS dan Republik Rakyat Cina dalam keseimbangan kemampuan berbelanja.
Industri utama Jepang adalah sektor perbankan, asuransi, realestat, bisnis
eceran, transportasi, telekomunikasi, dan konstruksi.
3.
Rusia
Upaya
lain dalam memperbaiki bidang ekonomi adalah dengan diluncurkannya program 500
hari, yakni suatu program pembangunan ekonomi dan perbaikan terhadap
persoalan-persoalan seperti inflasi dan lain sebagainya.
4.
Inggris
Tujuan
yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi
ketergantungan-lah yang mungkin akan dicapai. Jika tujuan yang ingin dicapai
adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah yang
akan dipergunakan.
5.
Jerman
Jerman
merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Eropa. Negara ini memiliki PDB
(Pendapatan Domestik Bruto) terbesar nomor 4 dunia, dan Pendapatan Nasional
Bruto terbesar kelima di dunia (2008). Dan sistem ekonomi yang dianut Jerman
hampir sama dengan Jepang, yakni kapitalisasi pasar dan industrialisasi.
3.2 Penutup
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi
yang menjadi pokok bahasan dalam makalah
ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan kami yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Saya banyak
berharap para pembaca sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan serta penyusunan makalah di
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi saya dan para mahasiswa
Universitas Wiralodra pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
Daftar
Pustaka
https://www.onlenpedia.com/2016/12/tentang-sistem-ekonomi-jerman-negara.html
Post a Comment