MAKALAH KEBIJAKAN FISKAL & MENETER

Posted by GLOBAL MAKALAH

MAKALAH
Kebijakan Fiskal & Moneter

=============
untuk sedot file anda bisa download di bawah ini :
=====================
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pemerintah adalah sebagai kepala suatu perekonomian yang mengatur dan menjalankan perekonomian di Indonesia. Tentu saja dalam mengaturnya pemerintah mengalami kesulitan dimana untuk mencapai tujuan yang memuaskan.
Salah satu kesulitan yang terus menerus mendapat perhatian pemerintah adalah masalah inflasi. Tujuan jangka panjang pemerintah adalah menjaga agar tingkat inflasi yang berlaku berada pada tingkat yang sangat rendah. Tingkat inflasi nol persen bukanlah tujuan utama kebijakan pemerintah karena ia adalah sukar untuk dicapai. Yang paling penting untuk diusahakan adalah menjaga agar tingkat inflasi tetap rendah.
Adakalanya tingkat inflasi meningkat dengan tiba-tiba atau wujud sebagai akibat suatu peristiwa tertentu yang berlaku di luar ekspektasi pemerintah yang sangat besar atau ketidakstabilan politik. Menghadapi masalah inflasi yang bertambah cepat ini pemerintah akan menyusun langkah-langkah yang bertujuan agar kestabilan harga-harga dapat diwujudkan kembali.
Ekonomi dunia atau ekonomi global secara umum merujuk ke ekonomi yang didasarkan pada ekonomi nasional semua negara di dunia. Ekonomi global juga dapat dipandang sebagai ekonomi masyarakat global dan ekonomi nasional – yaitu ekonom masyarakat setempat, sehingga menciptakan satu ekonomi global. Ekonomi dunia dapat dievaluasi dengan berbagai cara.
Ekonomi dunia tidak terpisahkan dari geografi dan ekologi Bumi, sehingga menjadi salah paham karena seharusnya tidak mencakup pertimbangan sumber daya atau nilai apapun di luar Bumi meski definisi dan representasi "ekonomi dunia" bermacam-macam. Misalnya, ketika ada upaya yang bisa dilakukan untuk menghitung nilai kesempatan daerah tambang yang belum terjamah di teritori yang belum diklaim di Antarktika, kesempatan yang sama di Mars tidak bisa dianggap sebagai bagian dari ekonomi dunia—bahkan jika saat ini dieksploitasi dengan cara-cara tertentu dan dapat dianggap sebagai nilai laten saja sebagaimana properti intelektual yang belum tercipta, seperti penemuan yang tidak terpikirkan sebelumnya.
1.2. Identifikasi Masalah
1.      Bagaimana perekonomian di Negara Mexico ?
2.      Bagaimana perekonomian di Negara Rusia ?
3.      Bagaimana perekonomian di Negara Jepang ?
4.      Bagaimana perekonomian di Negara Inggris ?
5.      Bagaimana perekonomian di Negara Jerman ?
1.3 Tujuan Identifikasi Masalah
1.      Dapat mengetahui perekonomian di Negara Mexico
2.      Dapat mengetahui perekonomian di Negara Rusia
3.      Dapat mengetahui perekonomian di Negara Jepang
4.      Dapat mengetahui perekonomian di Negara Inggris
5.      Dapat mengetahui perekonomian di Negara Jerman





BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Mexico
1.      Pembangunan Ekonomi di Mexico
Pembangunan ekonomi – yang dimaknai sebagai upaya suatu negara untuk mengembangkan aktivitas ekonomi – adalah fokus utama dari setiap pengambil kebijakan di semua negara. Pembangunan ekonomi – yang oleh Meier (1995) didefinisikan sebagai proses mendorong peningkatan pendapatan per kapita suatu negara dalam jangka panjang – menjadi penting karena sedikitnya memiliki tiga tujuan pokok yang harus dicapai. Tujuan pertama, peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam barang kebutuhan hidup yang pokok. Tujuan kedua, peningkatan standar hidup. Dan, tujuan ketiga, perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial, baik bagi individu maupun masyarakat (Todaro, 2000).          
Dalam operasionalnya, salah satu pendekatan yang diambil para pemutus kebijakan untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi adalah dengan mengadakan kebijakan transformasi struktural. Kebijakan transformasi struktural mengupayakan terjadinya realokasi sumberdaya (resources) di antara sektor dalam perekonomian (Herrendorf, et.al, 2013). Umumnya, kebijakan transformasi struktural memanfaatkan surplus sumberdaya – seperti, kapital dan tenaga kerja – yang terdapat pada sektor primer – atau sektor tradisional – untuk diarahkan pada sektor yang lebih produktif, yakni sektor sekunder dan tersier – atau sektor modern. Pada pelaksanaannya, proses transformasi struktural dicirikan dari tiga hal, yakni pertama, transformasi struktural menciptakan adanya perubahan pada struktur ketenagakerjaan.
2.      Proses Tranformasi untuk kesejahteraan masyarakat
Berlangsungnya proses transformasi struktural akan menyebabkan terjadinya migrasi tenaga kerja dari sektor primer – sektor pertanian – ke sektor manufaktur dan jasa. Kedua, adanya perubahan dalam struktur permintaan, dari yang sebelumnya lebih dominan pada komoditas pertanian, perlahan mengarah ke hasil produksi manufaktur dan jasa. Hal ini menyebabkan proporsi anggaran untuk belanja komoditas pertanian rumah tangga relatif menurun sepanjang waktu. Ketiga, adanya perubahan dalam struktur produksi. Perubahan dalam struktur produksi, sebagai akibat dari proses transformasi struktural, sebenarnya merupakan konsekuensi dari adanya perpindahan – atau realokasi – sumberdaya, dan perubahan dalam struktur pemintaan masyarakat. Perubahan struktur produksi ditandai dengan lebih dominannya barang-barang yang bersifat industrial dalam suatu perekonomian (Rahardjo, 1990).  
Kebijakan transformasi sektoral mengandaikan bahwa sektor modern lebih produktif, sehingga lebih relevan untuk ditumbuhkembangkan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini karena pada sektor modern akan dihasilkan nilai tambah (value added) yang lebih besar dibandingkan sektor tradisional, dan oleh karena itu, surplus sumberdaya harus sepenuhnya dialokasikan ke sektor modern. Dalam kebanyakan model teoretikal dinyatakan bahwa sektor tradisional akan terserap – atau menghilang – dalam jangka panjang (Agrawal, et.al, 2013).
Dalam empirisnya, langkah transformasi struktural yang mengarah pada penumbuhkembangan sektor modern telah terbukti berhasil meningkatkan standar hidup di negara-negara dunia pertama – berdasarkan fakta historis, negara maju lebih dulu melakukan realokasi sumberdaya ke sektor modern, dan ini menjadi salah satu faktor yang mendorong kemajuan mereka. Pengaruh keberhasilan penerapan kebijakan transformasi struktural di negara-negara maju inilah yang kemudian membuat pengambil kebijakan di negara-negara dunia ketiga – yakni, kelompok negara-negara berkembang, termasuk dalam hal ini, Meksiko dan Indonesia– memilih jalur kebijakan yang sama dalam rangka membangun perekonomiannya.     
Upaya modernisasi perekonomian Meksiko, seperti yang ditunjukkan dalam artikel “Despite Decades of Reform, Most Mexicans Are Still a Long Way From Wealth and Modernity”,dilakukan dalam kerangka transformasi struktural di atas. Modernisasi diarahkan untuk menciptakan perubahan struktur dalam perekonomian Meksiko melalui pengembangan sektor industri – atau kebijakan industrialisasi.
Hal ini terlihat dari geliat industri yang tumbuh dengan cepat di daerah-daerah di Meksiko. Sebagai contoh, Audi, salah satu perusahaan otomotif dunia, berencana untuk memindahkan lokasi produksi mobil Q5 dari Jerman ke Meksiko. Menariknya, lokasi produksi baru yang dipilih Audi adalah daerah pinggiran Meksiko, yakni San Jose Chiapa, Negara Bagian Puebla. Kegiatan industrialisasi yang menggeliat di daerah pinggiran Meksiko membawa dampak positif, yakni tingginya penyerapan tenaga kerja di daerah periferi atau pinggiran Meksiko.   
Sungguhpun begitu, upaya transformasi sektoral di Meksiko – sebagaimana tertulis jelas di dalam artikel – didapati menyisakan banyak persoalan. Persoalan pertama menyangkut aspek budaya. Penduduk Meksiko, khususnya yang hidup di daerah pinggiran dan yang merupakan penduduk asli – disebut dengan mexico profundo –memiliki persistensi budaya yang kuat terhadap proses transformasi yang tengah berlangsung. Penduduk San Jose Chiapa, misalnya, merasa bahwa dengan pindahnya lokasi produksi mobil Audi ke kota mereka akan berdampak buruk terhadap tingkat kriminalitas, keamanan, ataupun kesehatan lingkungan. Persoalan lain yang tak kalah pentingnya, adalah terjadinya mismatch antara jenis industri yang berkembang dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada di Meksiko.
3.      Industri di Mexico
Klaster industri yang berkembang di Meksiko di antaranya adalah industri mobil, pesawat, barang-barang elektronik, dan perlengkapan elektronik lainnya. Industri-industri ini berkontribusi terhadap 70 persen nilai ekspor, atau setara dengan 18 persen GDP Meksiko. Jika dilihat jenis-jenis industri di atas lebih bersifat kapital intesif, atau lebih dominan penggunaan kapitalnya daripada tenaga kerja. Kalaupun membutuhkan tenaga kerja, maka tenaga kerja yang dibutuhkan adalah yang terdidik. Ini menjadi persoalan tersendiri bagi pasar tenaga kerja Meksiko belum semuanya terdidik. Apalagi tenaga kerja yang ada di daerah pinggiran tempat kegiatan industri mulai menggeliat.
Kondisi mismatchini berdampak pada kurang optimalnya penyerapan tenaga kerja oleh sektor modern, atau dalam hal ini, sektor industri. Persoalan lain adalah kebijakan integrasi ekonomi intrakawasan dibawah pandu NAFTA tidak cukup membawa kontribusi positif terhadap perkembangan ekonomi domestik Meksiko. Meski salah satu landasan pembentukannya adalah pengentasan kemiskinan, tapi pada faktanya tujuan ini belum dapat diwujudnyatakan secara optimal. Sebab, sebagaimana terungkap, hampir setengah dari penduduk Meksiko hidup dalam kemiskinan. Khususnya di daerah-daerah yang relatif terbelakang, seperti Meksiko bagian selatan.
Lebih lanjut, proses transformasi struktural yang berlangsung di Meksiko, yang ditandai dengan adanya program industrialisasi, menyebabkan terjadinya ketimpangan kesejahteraan, baik pada level antarwilayah maupun pada interwilayahnya. Aktivitas industri di Meksiko – yang terdiri dari industri otomotif, pesawat, barang-barang elektronik dan produk elektronik lainnya – lebih terfokus di wilayah bagian utara dan tengah yang ditinggali oleh hampir 70 persen penduduk Meksiko. Nuevo Leon, daerah yang berada dekat dengan perbatasan Amerika dan menjadi daerah pusat industri Meksiko, bahkan memiliki produktivitas ekonomi yang setara dengan Korea Selatan.
Sementara itu, wilayah bagian selatan Meksiko yang kondisinya relatif tertinggal, memiliki tingkat produktivitas ekonomi yang sama dengan Honduras. Hal ini menunjukkan lebarnya kesenjangan antara wilayah bagian utara dan selatan Meksiko. Kesenjangan, pada kenyataannya, juga terjadi pada level interwilayah. Program industrialisasi yang mulai mengarah ke daerah periferi Meksiko pada faktanya lebih dinikmati oleh kelompok yang disebut dengan elite lokal. Kelompok elite lokal inilah – karena lebih adaptif – didapati lebih mampu menyesuaikan diri dengan ritme industrialisasi yang tengah berkembang, sehingga mereka bisa lebih maju, terutama dari aspek pola pikirnya, dibanding golongan lain – golongan bukan elite lokal – yang jumlahnya jauh lebih besar. Secara umum, selain persoalan spasial di atas, perbedaan antara wilayah utara dan selatan Meksiko, dalam kerangka analisis oposisi biner, dapat dinyatakan sebagai perbedaan antara yang formal dan informal; antara rule of law dan ketiadaan institusi.   
Meskipun relatif tertinggal, bukan berarti kegiatan industrialisasi di daerah bagian selatan Meksiko tidak ada sama sekali. Penduduk yang tinggal di bagian selatan Meksiko, yang dicirikan dengan tingkat produktivitas ekonomi yang lebih rendah dari Utara, sejatinya juga menjalankan kegiatan industri. Hanya skala usahanya relatif kecil. Yang disayangkan, perkembangan industri di bagian selatan Meksiko, pada prakteknya, terganggu oleh ketiadaan infrastruktur yang memadai, sedikitnya tenaga kerja berkeahlian (skilled labour), akses keuangan yang relatif terbatas, dan persoalan rendahnya kepercayaan terhadap pelaku usaha. Konfigurasi negatif yang menghambat pengembangan usaha di wilayah selatan Meksiko, memaksa pelaku usaha –khususnya yang berada di desa– untuk bermigrasi ke pusat kota. 
Jika diperhatikan kondisi yang terjadi di Meksiko di atas – dalam upaya mendorong terjadinya transformasi struktural melalui program industrialisasi– memiliki relevansi yang erat dengan kasus Indonesia. Sejak Orba –yakni, rezim yang mengedepankan tiga aspirasi, yang meliputi pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik dan pemerataan hasil-hasil pembangunan– berkuasa, program industrialisasi dikedepankan dalam rangka mempercepat proses transformasi struktural untuk menuju tahap lepas landas. Program industrialisasi yang dilaksanakan menghasilkan efek yang sangat positif dimana ekonomi Indonesia rata-rata bertumbuh 6.7 persen per tahun selama 1967-1996.
Perkembangan yang monumental, dalam kerangka transformasi struktural, terjadi pada 1990-2000. Pada 1990, share Indonesia atas ekspor produk manufaktur dunia mencapai 0.4 persen. Pada 2000, share-nya meningkat menjadi 0.8 persen. Secara relatif terhadap negara-negara berpendapatan menengah, shareIndonesia atas ekspor produk manufaktur meningkat dari 7 persen pada 1990 menjadi 24 persen pada 2000. Dampaknya, peran sektor manufaktor menjadi semakin penting bagi perekonomian Indonesia.
Tren dari 1985 – 2000 menunjukkan kenaikan share sektor manufaktur relatif terhadap PDB, dari 16 persen pada 1985 menjadi 27.7 persen pada 2000. Dan, ini berdampak dominannya share ekspor produk manufaktur Indonesia relatif terhadap total ekspornya, dari 13 persen pada 1985 menjadi 57.7 persen pada 2000. Meski kemudian ditemui adanya kecenderungan deindustrialisasi, dimana sharemanufaktur mengalami penurunan dari 27.7 persen pada 1990 menjadi 25 persen pada 2013 terhadap PDB, sektor manufaktur masih tercatat sebagai salah satu sektor yang dominan.
2.2 Jepang     
Dilihat dari sudut ekonomi, Jepang merupakan salah satu negara yang paling maju di dunia. GDP (produk domestik bruto, yaitu nilai semua barang dan jasa yang dihasilkan di Jepang dalam setahun) adalah kedua tertinggi di dunia, dan merk-merk Jepang seperti Toyota, Sony, Fujifilm, dan Panasonic terkenal di seluruh dunia.
1.      Ekspor & Impor
Industri manufaktur adalah salah satu kekuatan Jepang, tapi negara ini miskin akan sumber daya alam. Pola umum yang dijalankannya adalah sebagai berikut: Perusahaan-perusahaan Jepang mengimpor bahan-bahan mentah, lalu mengolah dan membuatnya sebagai barang jadi, yang dijual di dalam negeri atau diekspor.
Salah satu bidang yang memberi harapan bagi pertumbuhan ekonomi Jepang adalah perobotan, di mana teknologi Jepang memimpin dunia. ASIMO, robot humanoid (berbentuk seperti manusia) dikembangkan oleh Honda, dapat berjalan dengan dua kaki dan berbicara bahasa manusia. Di masa dekat ini, robot akan aktif dalam berbagai bidang dan mungkin hidup berdampingan dengan manusia, seperti dalam film-film fiksi sains.
2.      Pertanian
Produk utama pertanian Jepang adalah beras, dan kebanyakan beras yang dimakan di Jepang dihasilkan di dalam negeri. Dibandingkan dengan jumlah penduduknya, tanah yang dapat digarap sangat sedikit sehingga tidak dapat menghasilkan gandum, kedelai, atau tanaman panen lainnya dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduknya. Kenyataannya, tingkat swa-sembada pangan Jepang adalah salah satu yang terendah di antara semua negara industri. Ini berarti Jepang harus mengimpor pangan yang dibutuhkannya dari luar negeri dalam persentase tinggi. Akan tetapi, Jepang mempunyai sumber laut yang berlimpah. Ikan merupakan bagian utama dari makanan sehari-hari di Jepang, dan industri perikanan Jepang sangat aktif.
3.      Transportasi
Sistem transportasi Jepang sangat berkembang, dengan jaringan jalan dan rel kereta-api mencakup hampir setiap bagian wilayah Jepang, bersama dengan layanan angkutan udara dan laut yang luas.
Shinkansen, atau disebut sebagai kereta-listrik super-cepat, adalah kereta-listrik ekspres yang berjalan dengan kecepatan maksimal 250 hingga 300 km per jam. Jaringan Shinkansen mempunyai lima rute yang menyebar dari Tokyo dan Osaka. Selama ini belum pernah terjadi kecelakaan operasional yang fatal sehingga Shinkansen dianggap merupakan sistem kereta-api berkecepatan tinggi yang paling aman di dunia.
Selain Shinkansen, Jepang mempunyai jaringan kereta reguler. Banyak kota besar di Jepang juga mempunyai jalur subway (kereta bawah-tanah). Sistem subway di ibu kota Tokyo yang mempunyai lebih dari 12 jalur yang mencakup jalur ratusan kilometer, dianggap merupakan yang terbaik di dunia, dan terus berkembang. Layanan angkutan kereta bagi para komuter seperti ini dipergunakan oleh jutaan orang setiap hari untuk pergi ke dan pulang dari tempat kerja, atau sekolah. Beraneka macam kereta Jepang termasyur karena kebersihannya dan ketepatan waktunya.
4.      Karakteristik Perekonomian Jepang
Sejak periode Meiji (1868-1912), Jepang mulai menganut ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme model Inggris dan Amerika Serikat. Sistem pendidikan Barat diterapkan di Jepang, dan ribuan orang Jepang dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk belajar. Lebih dari 3.000 orang Eropa dan Amerika didatangkan sebagai tenaga pengajar di Jepang. Pada awal periode Meiji, pemerintah membangun jalan kereta api, jalan raya, dan memulai reformasi kepemilikan tanah. Pemerintah membangun pabrik dan galangan kapal untuk dijual kepada swasta dengan harga murah. Sebagian dari perusahaan yang didirikan pada periode Meiji berkembang menjadi zaibatsu, dan beberapa di antaranya masih beroperasi hingga kini.
Pertumbuhan ekonomi riil dari tahun 1960-an hingga 1980-an sering disebut "keajaiban ekonomi Jepang", yakni rata-rata 10% pada tahun 1960-an, 5% pada tahun 1970-an, dan 4% pada tahun 1980-an. Dekade 1980-an merupakan masa keemasan ekspor otomotif dan barang elektronik ke Eropa dan Amerika Serikat sehingga terjadi surplus neraca perdagangan yang mengakibatkan konflik perdagangan. Setelah ditandatanganinya Perjanjian Plaza 1985, dolar AS mengalami depresiasi terhadap yen. Pada Februari 1987, tingkat diskonto resmi diturunkan hingga 2,5% agar produk manufaktur Jepang bisa kembali kompetitif setelah terjadi kemerosotan volume ekspor akibat menguatnya yen. Akibatnya, terjadi surplus likuiditas dan penciptaan uang dalam jumlah besar. Spekulasi menyebabkan harga saham dan realestat terus meningkat, dan berakibat pada penggelembungan harga aset. Harga tanah terutama menjadi sangat tinggi akibat adanya "mitos tanah" bahwa harga tanah tidak akan jatuh. Ekonomi gelembung Jepang jatuh pada awal tahun 1990-an akibat kebijakan uang ketat yang dikeluarkan Bank of Japan pada 1989, dan kenaikan tingkat diskonto resmi menjadi 6%. Pada 1990, pemerintah mengeluarkan sistem baru pajak penguasaan tanah dan bank diminta untuk membatasi pendanaan aset properti. Indeks rata-rata Nikkei dan harga tanah jatuh pada Desember 1989 dan musim gugur 1990. Pertumbuhan ekonomi mengalami stagnasi pada 1990-an, dengan angka rata-rata pertumbuhan ekonomi riil hanya 1,7% sebagai akibat penanaman modal yang tidak efisien dan penggelembungan harga aset pada 1980-an. Institusi keuangan menanggung kredit bermasalah karena telah mengeluarkan pinjaman uang dengan jaminan tanah atau saham. Usaha pemerintah mengembalikan pertumbuhan ekonomi hanya sedikit yang berhasil dan selanjutnya terhambat oleh kelesuan ekonomi global pada tahun 2000.
Jepang adalah perekonomian terbesar nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat, dengan PDB nominal sekitar AS$4,5 triliun , dan perekonomian terbesar ke-3 di dunia setelah AS dan Republik Rakyat Cina dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Industri utama Jepang adalah sektor perbankan, asuransi, realestat, bisnis eceran, transportasi, telekomunikasi, dan konstruksi. Jepang memiliki industri berteknologi tinggi di bidang otomotif, elektronik, perkakas mesin, baja dan logam nonbesi, industri kapal, industri kimia, tekstil, dan pengolahan makanan. Sebesar tiga perempat dari produk domestik bruto Jepang berasal dari sektor jasa.
5.      Kriteria Hasil yang Dicapai
Kerjasama pemerintah-industri, etika kerja yang kuat, penguasaan teknologi tinggi, dan relatif kecil alokasi pertahanan (1% dari PDB) Jepang membantu muka dengan kecepatan luar biasa ke peringkat kedua yang paling technologically ekonomi kuat di dunia setelah Amerika Serikat dan perekonomian terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Cina, diukur pada paritas daya beli (PPP) dasar. Salah satu karakteristik penting dari ekonomi telah bagaimana produsen, pemasok, distributor dan telah bekerja bersama-sama dalam merajut kelompok disebut keiretsu. Kedua fitur dasar telah menjadi jaminan untuk masa kerja yang besar dari angkatan kerja di perkotaan. Kedua fitur tersebut telah eroded. Jepang dari sektor industri yang sangat bergantung pada impor bahan baku dan bahan bakar. Kecil di sektor pertanian sangat disubsidi dan dilindungi, dengan hasil panen di antara yang tertinggi di duniaBiasanya dalam diri cukup beras, Jepang harus mengimpor sekitar 55% dari makanan pada jumlah kadar kalori dasar. Jepang mempertahankan salah satu terbesar di dunia dan memancing fleets menyumbang hampir 15% dari global menangkap. Selama tiga dekade, pertumbuhan ekonomi secara nyata telah spektakuler - yang rata-rata 10% di tahun 1960, yang rata-rata 5% di tahun 1970-an, dan rata-rata 4% di tahun 1980-an. Pertumbuhan diperlambat dgn nyata pada tahun 1990-an, rata-rata hanya 1,7%, karena sebagian besar dari efek setelah overinvestment dan gelembung harga aset selama akhir tahun 1980 yang memerlukan waktu yang larut untuk perusahaan untuk mengurangi kelebihan hutang, modal, dan tenaga kerja. Dari 2000 ke 2001, upaya-upaya pemerintah untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi membuktikan hidup singkat dan terhambat oleh perlambatan di AS, Eropa, Asia dan ekonomi. Dalam 2002-07, meningkatkan pertumbuhan dan ketakutan yang tak datang-datang deflasi harga dan kegiatan ekonomi dikurangi, memimpin bank sentral untuk menaikkan suku bunga ke 0,25% pada bulan Juli 2006, atas dari dekat 0% menilai dari enam tahun sebelumnya, dan untuk 0,50% pada Februari 2007. Selain itu, 10 tahun privatisasi Pos Jepang, yang tidak hanya berfungsi sebagai pos nasional sistem penyampaian tetapi juga, melalui fasilitas perbankan dan asuransi terbesar di Jepang sebagai lembaga keuangan, telah selesai pada bulan Oktober 2007, menandai tonggak utama dalam proses reformasi strukturalNamun demikian, pemerintah Jepang sangat besar dari utang yang total 182% dari PDB, dan aging penduduk adalah dua besar dalam jangka panjang masalah. Beberapa kekhawatiran bahwa meningkatnya pajak dapat membahayakan pemulihan ekonomi saat ini. Perdebatan terus juga pada peran dan efek reformasi dalam restrukturisasi ekonomi, khususnya sehubungan dengan peningkatan pendapatan disparitas.
Dalam fiskal 2008 paritas daya beli GDP Jepang adalah $ 4,487 triliun sesuai dengan data ekonomi Jepang. Data ekonomi Jepang menunjukkan bahwa pada periode yang sama PDB resmi mengenai nilai tukar adalah $ 4,844 triliun.
Real growth rate dari PDB Jepang, dari segi ekonomi data dari Jepang, adalah 0,7 persen. PDB per kapita menurut paritas daya beli adalah $ 35.300. Menurut data resmi ekonomi di Jepang 1,4 persen dari PDB berasal dari sektor pertanian dan 26,4 persen berasal dari sektor industri. Data ekonomi di Jepang menunjukkan bahwa 72,1 persen dari PDB Jepang telah disediakan oleh sektor jasa.
Pada 2008 data ekonomi Jepang 66,15 juta orang yang ditemukan bekerja di berbagai sektor ekonomi Jepang. Dalam periode yang sama tingkat pengangguran di Jepang adalah 4,2 persen.
Jepang ekonomi data untuk fiskal 2008 menyatakan bahwa investasi yang dilakukan di negara ini menyumbang 22,5 persen dari PDB Jepang. Sesuai dengan anggaran 2008 untuk pendapatan dari Jepang sebesar $ 1,672 triliun dan pengeluaran adalah $ 1,823 triliun.
Hutang publik di Jepang sesuai data ekonomi Jepang sebesar 170,4 persen dari PDB. Tingkat inflasi pada waktu itu adalah 1,8 persen dan angka ini termasuk harga konsumen juga.
Sesuai informasi dari data ekonomi Jepang saat saldo account dari Jepang adalah $ 187,8 miliar. Dalam 2008 agregat nilai semua barang dan jasa yang diekspor dari Jepang adalah $ 776,8 miliar. Utama ekspor barang-barang dari Jepang adalah alat transportasi, mesin listrik, kendaraan bermotor, bahan kimia dan Semikonduktor.
Data ekonomi Jepang juga melaporkan bahwa di tahun fiskal 2008 total nilai semua barang dan jasa impor di Jepang adalah $ 696,2 miliar. It terutama impor barang dan jasa seperti mesin dan peralatan, bahan kimia, bahan bakar, tekstil, makanan dan bahan baku. Investasi asing di tahun 2008 sebesar $ 139,7 miliar dibuat di Jepang dan menginvestasikan $ 597 miliar di negara-negara lain. Dalam fiskal 2008 adalah $ 1 sebesar 103,58 yen. Jepang adalah bangsa yang memiliki salah satu PDB per kapita tertinggi, hampir $ 34,0, menurut Dana Moneter Internasional.
Pada tahun 2007, negara menyumbang 6,6% dari produk bruto dunia. Jepang merupakan perekonomian terbesar ketiga di dunia ($ 4,3 triliun) setelah Amerika Serikat dan Cina diukur pada paritas daya beli dasar. Jepang telah mendaftar positif pertumbuhan ekonomi walaupun tekanan krisis ekonomi global. Tetapi seperti apapun negara-negara lain, Jepang telah terlalu signifikan terpengaruh oleh krisis keuangan saat ini. Prediksi untuk pertumbuhan Jepang berada di samping yang lebih rendah, dengan mempertimbangkan kemampuan untuk bertakwa Adverse dampak krisis ekonomi global. Ulasan ekonomi Jepang menyajikan gambar yang lebih baik bangsa ini dari kondisi ekonomi.

2.3 Rusia
Rusia, seperti yang dikatakan banyak orang bahwa Rusia adalah negara yang besar,kaya akan mineral dan sumber daya alam, Mereka sangat dikenal oleh para Ilmuan-Ilmuan terdahulu,terutama dalam hal paham yang telah dikenal oleh seluruh dunia yaitu “komunis”.
Komunis lahir di Rusia yang juga dahulu dikenal sejarahnya yang dapat mengalahkan negara kuat seperti Amerika pada perang dunia pertama. Semua orang tahu bahwa Rusia dulunya adalah negara bagian dari Uni Soviet yang kokoh itu. Uni Soviet adalah negara besar dan berpengaruh pada dunia,negara tersebut dikenal sebagai negara komunis yang paling besar kala itu.
Rusia menyatakan dirinya merdeka dari Uni Soviet pada 24  Agustus 1991. Ini mengadopsi dari diperebutkannya konstitusi pada tahun 1993 dan menjadi negara federal., Rusia adalah negara terbesar di dunia dalam hal luas, sekitar 1,8 kali ukuran AS Namun, banyak negara tapi  tidak memiliki tanah dan iklim yang tepat (baik terlalu dingin atau terlalu kering) untuk pertanian, dan hal ini tidak baik dalam kaitannya dengan jalur laut utama dunia. Pada sektor energi kedepannya, Rusia memiliki basis sumber daya alam yang luas termasuk deposito utama minyak, gas alam, batubara, dan mineral strategis dan banyak. Dalam hal demografi, Rusia dihadapkan dengan cepat menurun dan penuaan populasi. Di atas ini, harapan hidup di federasi Rusia tenggelam dan sekarang lebih rendah daripada berada di Uni Soviet dahulu kala.
Sejarah perekonomian rusia berawal dari terpecahnya Negara Uni Soviet, pada saat itu Rusia di bawah pemerintahan Yeltsin (Republik Rusia). Sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, Rusia telah mencoba untuk mengembangkan ekonomi pasar dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang konsisten. Yeltsin mulai menyerang masalah stabilisasi ekonomi makro dan restrukturisasi ekonomi.
Pada bulan Oktober 1991, Yeltsin mengumumkan bahwa Rusia akan dilanjutkan dengan radikal, reformasi berorientasi pasar di sepanjang baris "shock therapy", seperti yang direkomendasikan oleh Amerika Serikat dan IMF. Namun, kebijakan ini mengakibatkan keruntuhan ekonomi, dengan jutaan rakyat jatuh ke dalam kemiskinan. Korupsi dan kejahatan menyebar dengan cepat.
Dengan asumsi peran sebagai kepribadian hokum Uni Soviet, Rusia mengambil tanggung jawab untuk menyelesaikan utang luar negeri, meski penduduknya terdiri hanya setengah dari penduduk Uni Soviet pada saat perceraian. Ketika semua perusahaan milik negara yang seharusnya dimiliki oleh rakyat, justru jatuh ke tangan golongan orang-oang kaya. Saham dari perusahaan milik negara dikeluarkan, dan baru ini perusahaan publik segera diserahkan kepada anggota Nomenklatura atau dikenal bos kriminal.
Sebagai contoh, direktur sebuah pabrik selama rezim Soviet sering menjadi pemilik perusahaan yang sama. Selama periode yang sama, kelompok-kelompok kriminal sering mengambil alih perusahaan-perusahaan negara, membuka jalan dengan pembunuhan atau pemerasan. Korupsi pejabat pemerintah sudah menjadi aturan hidup sehari-hari. Dibawah pemerintah penutup, keterlaluan dilakukan manipulasi keuangan yang memperkaya kelompok individu dan pemerintahan mafia. Korupsi banyak mencuri miliaran dolar dalam bentuk tunai dan aset di luar negeri sangat besar pelarian modal, seperti Andrei Volgin yang terlibat dalam pengambil alihan koperasi pada pertengahan tahun 1990-an.
·         Dampak Revolusi Glasnost dan Perestroika terhadap Sosialisme Rusia.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa menjelang pertengahan tahun 1980-an Uni Soviet mengalami kemerosotan di berbagai bidang kehidupan, terutama di bidang politik dan ekonomi. Kondisi tersebut memaksa para petinggi negara dan pemimpin partai untuk mengadakan koreksi secara umum terhadap sosialisme Rusia serta melakukan peninjauan ulang terhadap strategi sistem sosialisme ‘komunis’ Uni Soviet. Salah satu langkah yang dikelurkan untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan munculnya Glasnost dan Perestroika. Pasca reformasi Glasnost dan Perstroika pada masa pemerintahan Mikhail Gorbachev terdapat berbagai perubahan dalam kehidupan Uni Soviet yang kemudian berubah menjadi Rusia. Perubahan tersebut meliputi berbagai aspek seperti aspek ekonomi, budaya, dan juga politik.
1.      Bidang Ekonomi
Pada bidang ekonomi, pemerintah melakukan perluasan independensi perusahaan-perusahaan negara serta memperkuat perkembangan sektor koperasi. Terdapat juga pemangkasan birokrasi yang ditujukan untuk meningkatkan hasil produksi.  Sejak musim panas tahun 1990 pemerintah mengijinkan sistem kepemilikan pribadi dan privatisasi. Upaya lain dalam memperbaiki bidang ekonomi adalah dengan diluncurkannya program 500 hari, yakni suatu program pembangunan ekonomi dan perbaikan terhadap persoalan-persoalan seperti inflasi dan lain sebagainya.
2.      Bidang Budaya
Bidang budaya berkembang pesat karena dihapuskannya sensor terhadap pers yang sebelumnya mengekang kebebasan berpikir dan berekspresi. Ruang gerak seniman kembali terbuka. Perkembangan ini meliputi bidang sastra, musik dan juga perfilman. Perubahan-perubahan ini melahirkan begitu banyak hal-hal baru dan luar biasa dalam kehidupan masyarakat Rusia. Industri perfilman, sastra, dan musik mengalami loncatan yang luar biasa. Tempat-tempat hiburan malam dan bioskop muncul. Pada zaman kepemimpinan Vladimir Putin misalnya, kebudayaan Rusia jauh berkembang diringi juga dengan maraknya budaya pop yang masuk ke Rusia. Kehidupan malam dan suasana yang lebih hidup mewarnai kehidupan masyarakat Rusia.
3.      Bidang Politik
Dalam bidang politik dan kebijakan luar negeri Rusia memperbaiki hubunganya dengan berbagai negara termasuk negara-negara barat. Rusia yang sempat bersitegang dengan negara-negara barat akhirnya melunak dan mencoba untuk kembali membangun hubungan yang lebih baik. Walaupun Rusia tetap saja menjaga jarak, namun jelas bahwa dari sisi kepentingan, Rusia mungkin penya kepentingan yang besar dengan kembali mebangun hubngan tersebut. Hubungan antara Rusia dan AS misalnya diarahkan pada penghapusan perlombaan senjata melalui beberapa perjanjian seperti perjanjian SALT I, SALT II dan START yang isinya membicarakan bpersoalan mengenai gencatan senjata dan pemusnahan senjata-senjata yang dapat membahayakan keselamatan banyak orang. Kebijakan-kebijakan di masa pemerintahan Gorbachev dianggap telah memberi wajah baru yang lebih ramah bagi Uni Soviet.
Namun, di lain pihak kebijakan Glasnot dan Perestroika ternyata berpengaruh bagi menguatnya gerakan separatisme akibat semangat demokratisasi dan keterbukaan tersebut. Pada akhirnya hal tersebut berujung pada pecahnya Uni Soviet. Pasca pecahnya Uni Soviet, Rusia menjadi Negara pecahan Uni Soviet yang terbesar. Federasi Rusia mempertahankan Moscow sebagai ibukota Negara. Boris Nikolayevich Yeltsin dipilih sebagai presiden pertama Rusia.
4.      Perkembangan Ekonomi Negara Rusia.
Ekonomi Rusia mengalami stres luar biasa yang berpindah dari ekonomi perencanaan pusat ke sistem pasar bebas.Kesulitan dalam mengimplementasikan reformasi fiskal yang bertujuan untuk mengumpulkan pendapatan pemerintah dan ketergantungan pada pinjaman jangka pendek untuk membiayai defisit anggaran mengarah ke krisis keuangan yang serius pada tahun 1998. kinerja perekonomian Rusia sejak krisis 1998 telah mengesankan. Ekonomi telah rata pertumbuhan 7% sejak krisis keuangan tahun 1998 Rusia, menghasilkan dua kali lipat dari pendapatan sekali pakai nyata dan munculnya kelas menengah. Ekonomi Rusia, bagaimanapun, adalah salah satu yang paling terpukul oleh krisis ekonomi Sejagat harga minyak anjlok dan kredit Bank asing yang Rusia dan perusahaan mengandalkan mengering. Harga minyak yang tinggi didukung pertumbuhan Rusia pada kuartal pertama dan bisa membantu Rusia mengurangi defisit anggaran yang diwarisi dari masa paceklik
Tahap awal transisi dari perekonomian berencana terpusat menuju ke perekonomian berdasarkan pasar dapat menyebabkan traumatis. Oleh sebab itu menurut Otto Hieronymin (1991), Rusia akan menghadapi kondisi yang sangat sulit, seperti ketidakpastiaan politik secara umum, menurunnya pendapatan nyata sebagian besar penduduk, ketidaksediaan masyarakat menerima dampak kerugian baru, adanya kesadaran warga terhadap utang Negara yang menimbulkan kekhawatiran, dan lainya. Ternyata sebagian besar kekhawatiran itu menjadi kenyataan dalam masa transisi demokrasi di Rusia 1991-2000.
Bentuk Ekonomi Terapi Kejut (Shock Therapy) pada pertengahan tahun 1992 model pendekatan ini memberikan perangsangan yang lebih kuat kepada system ekonomi baru dan mempercepat realokasi, sumber daya dan lebih cepat meningkatkan efisiensi. Beberapa upaya Rusia masa Pemerintahan Boris Yeltin di dalam Shock Therapy adalah:
1.      Liberalisasi perdagangan
2.      Mekanisme pasar terbuka
3.      Mengurangi pengeluaran pemerintah
4.      Menerapkan pajak nilai tambah
5.      Membuat mata uang baru yang konvartible
Akan tetapi, model ekonomi ini dapat mengurangi ketidakpastian yang dihadapi masyarakat tentang adanya kebijaksanaan baru dalam pranata ekonomi. Bagi banyak pengamat, model ini sangat cocok diterapkan bagi Negara-negara dengan inflasi tinggi yang berlangsung lama. Namun model shock therapy ini mempunyai kerugian sebab dapat membebani warga dalam pengurangan drastis upah, kesempatan kerja dan konsumsi. Dengan kata lain model Shock Therapy ini tidak dapat bekerja secara efisien di Rusia. Konsep yang digunakan dalam Model ini adalah :
1.      Pengurangan drastis anggaran belanja, termasuk pemotongan subsidi konsumen
2.      Penaikan suku bunga untuk membatasi pertumbuhan kredit
3.      Liberalisasi terhadap perdagangan luar
4.      Tingkat pertumbuhan yang tetap terhadap dollar
5.      Stabilisasi makro ekonomi
6.      Swastanisasi, yakni memindahkan kepemilikan pemerintah ke sector swasta
Pelaksaan model Terapi kejut tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan sehingga dianggap kurang berhasil. Ketidaksesuaian ini disebabkan oleh adanya beberapa kendala mendasar, salah satunya adalah belum adanya kesadaran dari pihak elite yang dahulu menjadi nomenklatura untuk bersama warga reformis melaksanakan debirokrasi. Padahal dengan peninggalan berbagai faktor masa lalu, perekonomian Rusia dapat segera ditingkatkan. Tetapi ternyata semua potensi yang ada menjadi terabaika dengan dilakukannya rekonstruksi model management baru yang terlalu drastis, radikal dan cepat.
Ekonomi Terapi kejut, maka disusul dengan model Bertahap (Gradualisme). Model ini yang dianggap mudah diserap dan dampaknya mudah dinetralisir oleh struktur dan system yang masih tersisa dari model ekonomi berencana yang terpusat. Kendati banyak perusahaan parsial, cirri ekonomi sentralistik masih dapat digunakan dan direduksi secara bertahap seperti monopolisasi, ketergantungan manager perusahaan pada badan partai sehingga menjadi kaku. Jika kondisi tersebut maka sektor swasta yang ingin diandalkan menjadi sulit bergerak. Harga yang lebih rendah untuk ekspor utama Rusia penerima (minyak dan mineral) dan hilangnya kepercayaan investor akibat krisis finansial Asia diperburuk masalah keuangan. Hasilnya adalah penurunan yang sangat cepat dalam nilai rubel, penerbangan dari investasi asing, pembayaran tertunda berdaulat dan utang swasta, suatu uraian transaksi komersial melalui sistem perbankan, dan ancaman inflasi. Akan tetapi, tampaknya krisis Rusia telah nampak relatif baik. Sebagai PDB riil tahun 2009 meningkat dengan persentase tertinggi sejak jatuhnya Uni Soviet pada 8,1%, rubel tetap stabil, inflasi telah moderat, dan investasi mulai meningkat lagi. Pada 2007, Bank Dunia menyatakan bahwa perekonomian Rusia telah mencapai “stabilitas makroekonomi belum pernah terjadi sebelumnya”. Rusia telah membuat kemajuan dalam memenuhi kewajiban utang luar negeri.Selama 2000-2001, Rusia tidak hanya bertemu dengan utang eksternal jasa, tetapi juga membuat kemajuan besar cicilan pokok di IMF pinjaman, tetapi juga membangun Bank Sentral cadangan dengan anggaran pemerintah, perdagangan, dan current account surplus. The TA 2002 anggaran Pemerintah Rusia menganggap pembayaran sekitar $ 14 miliar pada layanan resmi pembayaran utang yang jatuh tempo. Current account surplus besar telah membawa apresiasi yang cepat rubel selama beberapa tahun. Minyak dan gas mendominasi ekspor Rusia, sehingga Rusia tetap sangat bergantung pada harga energi. Pinjaman dan suku bunga deposito pada atau di bawah tingkat inflasi menghambat pertumbuhan sistem perbankan dan membuat alokasi modal dan resiko yang jauh lebih sedikit efisien daripada itu akan sebaliknya.
Pada tahun 2003, utang telah meningkat menjadi $ 19 milyar yang disebabkan oleh kenaikan pembayaran Departemen Keuangan dan Eurobond. Namun, $ 1 miliar ini telah diprabayar, dan beberapa sektor swasta mungkin sudah membayar hutang.Pada edisi Juni 2002 G8 Summit, para pemimpin dari delapan negara menandatangani pernyataan setuju untuk mengeksplorasi pembatalan Rusia beberapa utang Soviet lama untuk menggunakan tabungan untuk mengamankan bahan-bahan di Rusia yang dapat digunakan oleh teroris. Kesepakatan yang diusulkan adalah $ 10 milyar dan akan datang dari Amerika Serikat dan $ 10 miliar dari G-8 negara lain selama 10 tahun.
5.      Latar Belakang Perekonomian di Inggris
Inggris adalah salah satu yang ekonominya paling kuat, produk domestic bruto (PDB) berada di urutan terdepan di negara-negara Eropa. Inggris adalah negara yang sangat maju dan merupakan produsen penting tekstil dan produk kimia. Sejak 1990-an, sektor jasa keuangan telah memainkan peran yang semakin penting dalam perekonomian Inggris dan Kota London adalah salah satu pusat terbesar di dunia keuangan. Proporsi pembuatan Inggris agak menurun dalam ekonomi nasional, sedangkan proporsi industri jasa dan energi semakin naik, khususnya indsutri bisnis, industri moneter dan industri asuransi mencapai perkembangan pesat. Pada tahun 2002, ekonomi Inggris nomor 4 terbesar di dunia, adalah negara investor nomor 2 terbesar di dunia.
Perusahaan swasta adalah soko guru ekonomi Inggris yang mengambil 60 persen dalam PDBnya. Sumber daya Inggris cukup kaya di negara-negara Uni Eropa. Adalah negara produk minyak bumi dan gas alam yang utama di dunia. Sumber dayanya terutama adalah batu bara, minyak bumi, gas alam, tenaga atom dan tenaga air.
Dilihat dari sudut pandang sejarah, Inggris dikenal luas oleh publik dunia dengan statusnya yang merupakan Negara penjajah terbesar di dunia dengan menggunakan sistem pembangunan ekonomi pasar di Negara jajahannya dan berbagi keuntungan dengan Sang Penjajah. Ini sangat menggambarkan sifat kapitalisnya yang mengandalkan pasar, ini lebih dikenal dengan istilah Nekolim, Neokolonialisme-Kolonialisme-Imperialisme.
Sampai saat ini, memang sistem ekonomi yang dimiliki oleh Negara ini adalah sistem ekonomi pasar bebas (free market). Di samping itu, mulai timbul sistem baru yang sedang mencoba untuk mendominasi di Inggris, yaitu sistem ekonomi syariah, di mana Inggris merupakan Negara ke-8 sistem ekonomi syariah terbesar di dunia.
6.      Latar Belakang Sistem Perekonomian Pasar: Kapitalisme
Perekonomian pasar bergantung pada Kapitalisme dan Liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan. 
Kapitalisme dan Liberalisme mempunyai dasar teori yang sama. Kita akan memilih untuk membahas tentang kapitalisme, karena memang ini yang cenderung dikenal luas sebagai sistem yang terlahir di Inggris.
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untung kepentingan-kepentingan pribadi. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan perbankan komial.
Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.
Sistem Kapitalisme pertama sekali diterapkan di Inggris, di mana lahirnya para ekonom klasik. Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka.
Dasar kapitalisme yang berikutnya adalah berupa Prinsip-prinsip. Ada beberapa prinsip yang menggambarkan sebuah gambaran mengenai kapitalisme, yaitu:
1.      Mencari keuntungan dengan berbagai cara dan sarana kecuali yang terang-terangan dilarang negara karena merusak masyarakat seperti heroin dan semacamnya.
2.      Mendewakan hak milik pribadi dengan membuka jalan selebar-lebarnya agar tiap orang mengerahkan kemampuan dan potensi yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan memeliharanya serta tidak ada yang menjahatinya. Karena itu dibuatlah peraturan-peraturan yang cocok untuk meningkatkan dan melancarkan usaha dan tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi kecuali dalam batas-batas yang yang sangat diperlukan oleh peraturan umum dalam rangka mengokohkan keamanan.
3.      Perfect Competition.
4.      Price sistem sesuai dengan tuntutan permintaan dan kebutuhan dan bersandar pada peraturan harga yang diturunkan dalam rangka mengendalikan komoditas dan penjualannya.
7.      Bentuk-bentuk Kapitalisme :
1.      Kapitalisme perdagangan, yang muncul pada abad ke-16 setelah dihapusnya sistem feodal. Dalam sistem ini seorang pengusaha mengangkat hasil produksinya dari satu tempat ke tempat lain sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan demikian ia berfungsi sebagai perantara antara produsen dan konsumen
2.      Kapitalisme industri, yang lahir karena ditopang oleh kemajuan industri dengan penemuan mesin uap oleh James Watt tahun 1765 dan mesin tenun tahun 1733. Semua itu telah membangkitkan Revolusi Industri di Inggris dan Eropa menjelang abad ke-19. Kapitalisme industri ini tegak di atas dasar pemisahan antara modal dan buruh yakni antara manusia dan mesin. (Akan dijelaskan lebih men-detail pada pembahasan selanjutnya).
3.      Sistem Kartel, yaitu kesepakatan perusahaan-perusahaan besar dalam membagi pasaran internasional. Sistem ini memberi kesempatan untuk memonopoli pasar dan pemerasan seluas-luasnya. Aliran ini tersebvar di Jerman dan Jepang.
4.      Sistem Trust, yaitu sebuah sistem yang membentuk satu perusahaan dari berbagai perusahaan yang bersaing agar perusahaan tersebut lbh mampu berproduksi dan lbh kuat untuk mengontrol dan menguasai pasar.
Pemikiran dan Keyakinan-keyakinan lainnya Aliran naturalisme yang merupakan dasar kapitalisme ini sebenarnya menyerukan hal-hal sebagai berikut :
o   Kehidupan ekonomi yang tunduk kepada sistem natur yang bukan buatan manusia. Dengan sifat seperti itu akan mampu mewujudkan pengembangan hidup dan kemajuan secara simultan.
o   Tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi dan membatasi tugasnya hanya untuk melindungi pribadi-pribadi dan kekayaan serta menjaga keamanan dan membela negara.
o   Kebebasan ekonomi bagi tiap individu di mana ia mempunyai hak untuk menekuni dan memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemauannya. Tentang kebebasan seperti ini diungkapkan dalam sebuah prinsip yang sangat masyur dengan semboyan “Biarkan ia bekerja dan biarkan ia berlalu.”
o   Kepercayaan kapitalisme terhadap kebebasan yang tiada batas telah membawa kekacauan keyakinan dan perilaku. Ini melahirkan berbagai konflik di Barat yang kemudian melanda dunia sebagai akibat dari kehampaan pemikiran dan kekosongan ruhani.
o   Rendahnya upah dan tuntutan yang tinggi mendorong tiap anggota keluarga bekerja. Akibvatnya tali kekeluargaan putus dan sendi-sendi sosial di kalangan mereka runtuh.  
2.4 Inggris
Revolusi di Inggris, yang dimulai dengan penemuan teknologi dalam bidang Industri, melahirkan pabrik-pabrik/manufaktur. Hal ini berdampak kepada terbentuknya para pengusaha-pengusaha besar yang didukung oleh meningkatnya pemilikan modal atau kapital. Mereka memiliki kecenderungan atau ambisi untuk terus meningkatkan modal atau kapitalnya. Seseroang yang cenderung meningkatkan kapitalnya adalah seorang kapitalis. Negara yang memiliki kecenderungan meningkatkan kapital negara yang bersangkutan adalah negara kapitalis. Diawali negara Inggris, negara-negara di Eropa sejak adanya revolusi industri berkembang menjadi negara kapitalis. Selanjutnya berkembang paham kapitalisme, yaitu paham yang dianut oleh bangsa atau negara yang memiliki kecenderungan selalu meningkatkan kapitalnya.
Mengapa Revolusi Industri Dimulai di Inggris?
Ahli-ahli sejarah hendak menyelidiki “sebab-sebab” dari perubahan-perubahan besar seperti Revolusi Industri untuk dapat menerangkan perbedaan-perbedaan antara masyarakat yang satu dengan yang lain. Faktor-faktor penentu yang membedakan Negara mana yang terjadi perubahan dan yang tidak, Day memberikan keterangan tersebut ketika ia mengatakan bahwa, “Revolusi Industri dimulai di Inggris, dan tidak di tempat lain, tidak lebih dulu atau kemudian, oleh karena itu hanya di Inggris yang keadaannya telah masak untuk timbulnya suatu sistem persaingan modern. Kedua-duanya berjalan bersama-sama”. Latar Belakang ekonomis daripada usaha memperbesar keuntungan bersih, memperluaas pasaran dan menaikkan penghasilan nasional memerlukan penyelidikan sebagai factor terakhir dalam menerangkan Revolusi Industri Inggris.  Perdagangan juga mengalami kemajuan di Negara-negara/bagian-bagian lain di Eropa, tetapi karena sebab-sebab geografis, struktur masyarakat dan perkembangan politik, maka tidak timbul suatu kelas menengah yang duduk di posisi menguasai kehidupan politik dan sosial, yang memungkinkan kelas menengah di Inggris membentuk Negara untuk kepentingan perkembangan kapitalisme dalam abad ke-19.
Revolusi Industri ini merupakan langkah awal berkembangnya ekonomi di negeri-negeri lain sejak tahun 1900. Suatu negara yang memiliki kapital, penanaman kapital/modalnya tidak hanya di lingkungan dalam negeri saja, namun juga berusaha menanamkan modalnya di negara lain. Timbulah bentuk imperialisme, yaitu bentuk penguasaan suatu negara atas negara lain. Sejak revolusi industri, kita kenal imperialisme modern, yang memiliki ciri-ciri dominasi politik, eksploitasi ekonomi dan penetrasi kebudayaan. Berbeda dengan imperialisme kuno yang memiliki ciri-ciri, gospl, gold dan glory (agama, emas dan kejayaan).
            Inggris sebagai negara industri sangat memerlukan daerah jajahan untuk:
1.      Sumber bahan mentah/baku industrinya.
2.      Sebagai pasar penjualan hasil industri.
3.      Lahan penanaman modal (pabrik dibangun di negara jajahan).
4.      Tempat pembuangan para penjahat (carnival crime).
Karena revolusi industri, Inggris menjadi negara kapitalis dan berkembang menjadi negara imperialis, daam bentuk imperialis modern, yiatu penguasaan politik atau pemerintahan negara yang dikuasai, melakukan eksploitasi di bidang ekonomi dan penetrasi di bidang kebudayaan. Bangsa-bangsa yang di bawah jajahan Inggris pada umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi setelah bangsa yang bersangkutan merdeka. Dengan demikian penetrasi kebudayaan Inggris atas daerah jajahan berhasil.
Pemerintahan Perdana Menteri Pitt merupakan awal imperialis Inggris. Daerah-daerah yang dikuasai Inggris antara lain: India, Kanada, Ameriak Utara. Pada masa Ratu Victoria, imperialis Inggris mencapai puncaknya. Tokoh-tokoh pemerintahan yang berperan dalam mengembangkan imperialis Inggris antara lain:
o   Perdana Menteri Gladstone
o   Perdana Menteri Parlmerston

1.      Sistem Perekonomian Inggris
Uni Eropa saat ini memerlukan perubahan seluruh sistem perekonomiannya untuk pulih dari krisis hutang. Pengamat ekonomi Inggris, Shabbir Razvi, menyebutkan masalah ekonomi dan krisis hutang Eropa adalah buah dari kapitalisme yang korup.
Uni Eropa membutuhkan langkah-langkah berani untuk keluar dari krisis. Yakni, langkah perubahan secara keseluruhan sistem kapitalis yang korup tersebut, krisis akibat sistem kapitalisme ini harus dilihat dari perspektif bahwa paham kapitalisme busuk dan korup telah merusak para politisi. Sistem kapitalisme telah merusak seluruh tatanan masyarakat dengan cara bankir nakal seperti yang terjadi di setiap negara Eropa dan Yunani. Seluruh masalah dalam sistem kapitalisme, jelas Razvi, adalah bentuk keserakahan dan kerakusan para bankir. Mereka mengejar bonus yang banyak dan gaji yang semakin tinggi tanpa memikirkan dampaknya dalam masyarakat. Pada gilirannya mereka merusak seluruh sistem perekonomian dengan memohon perlindungan dari para politisi. Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, sebelumnya menyebut kapitalisme Barat  adalah biang kehancuran ekonomi dunia. Ia juga mengatakan bahwa kapitalisme Barat saat ini di ambang kehancuran. Dunia harus menemukan sistem alternatif yang menjamin kesejahteraan dan keadilan.
2.      Perkembangan strategi dan perencanaan pembangunan ekonomi Inggris
Macam-macam strategi pembangunan ekonomi di Inggris
1.      Aktifitas pembangunan di Inggris Raya terpantau meningkat pada bulan Juni, yang merupakan pertumbuhan untuk bulan kedua berturut-turut. Sehingga dengan hasil ini semakin memperkokoh ekspektasi akan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua di negeri Ratiu Elisabeth tersebut.
2.      Indeks PMI Markit/CIPS untuk sektor konstruksi Inggris naik ke level 51,0 – ini merupakan level tertingginya sejak Mei 2012 – dari angka 50,8 pada bulan Mei. Meski demikian, hasil tersebut masih di sedikit bawah perkiraan dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters yakni di angka 51,1.
3.      Pembangunan untuk perumahan, yang merupakan target insentif pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, kembali menjadi mesin penggerak pertumbuhan sektor. Sementarab pembangunan komerisl dan tehnis sipil stabil setelah merosot dalam beberapa bulan terakhir.
4.      Markit menyebutkan, pertumbuhan pesanan baru secara keseluruhan mencapai level terkuatnya hanya dalam setahun terakhir.
5.      “Pertumbuhan output konstruksi secara keseluruhan secara simultan meningkatkan peluang peningkatan pada pertumbuhan PDB kuartal kedua Inggris, dan meredam kemungkinan penambahan stimulus kebijakan yang masih tertunda dari Bank Sentral Inggris,” untuk Tim Moore, ekonom senior Markit.
6.      Sektor konstruksi ini merupakan penggerak terbesar PDB Inggris antara Januari hingga Maret ketika pertumbuhan ekonomi negara tersebut mencapai 0,3 persen. Dan kelihatannya pertumbuhan konstruksi sedikit meningkatkan lajunya di periode April hingga Juni untuk mencapai sekitar 0,5 persen atau lebih sedikit, para ekonom berujar
3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi pembangunan ekonomi
Pada prinsipnya, pemilihan strategi apa yang akan digunakan dalam proses   pembangunan sangat dipengaruhi oleh pertanyaan “Apa tujuan yang hendak dicapai ? Jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantungan-lah yang mungkin akan dicapai. Jika tujuan yang ingin dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah yang akan dipergunakan. Perkembangan Ekonomi suatu negara dapat dilihat dari perubahan-perubahan di dalam stabilitas atau keseimbangannyan kapasitas perekonomian dalam jangka waktu yang lama.
Ada beberapa karakteristik perkembangan ekonomi modern yang ditinjau dari interrelasi, yaitu:
o   Tingginya tingkat pengeluaran perkapita dengan meningkatnya produktifitas tenaga kerja yang cepat.
o   Tingginya tingkat penghasilan perkapita yang dapat mengubah tingginya tingkat konsumsi perkapita.
o   Teknologi yang maju guna merubah structural skala produk dan karakteristik unit usaha ekonomi yang dicapai.
4.      Strategi Pembangunan Ekonomi di Inggris
Sesuai dengan komitmen dari Gubernur Bank of England Mark Carney, yang menyatakan bahwa Inggris sedang dalam masa pemulihan dan ekspansi ekonomi sedikit terbukti, dimana kabar dari rilis data ekonomi negara Inggris menunjukkan tingkat produksi manufaktur Inggris naik lebih dari perkiraan pada bulan Januari 2014.
Output manufaktur Inggris naik 0,4 persen lebih tinggi dari perkiraan ekonom sebelumnya yang memproteksikan pertumbuhan mencapai 0,3 persen. Sementara itu data produksi industri Inggris , yang meliputi utilitas dan pertambangan, naik sebesar 0,1 persen namun angka ini kurang dari perkiraan ekonom sebesar 0,2 persen  diduga cuaca buruk memukul produksi minyak dan gas.
Sembilan dari 13 sektor manufaktur menopang kenaikkan produksi, yang dipimpin oleh kenaikan 6,2 persen dalam output karet dan produk plastik. Namun, tekanan penurunan datang dari produksi farmasi yang turun 13,9 persen, dan ini merupakan penurunan bulanan terbesar sejak tahun 1968 .
Seperti kita ketahui pemulihan ekonomi memang sedang berlangsung di Inggris. oleh karna itu, untuk mendukung peningkatan investasi dan ekspor, pemerintah Inggris telah berjanji untuk menahan suku bunga acuan pada rekor rendah 0,5 persen setidaknya sampai pengangguran, turun menjadi 7 persen yang sekarang masih di angka 7,2 persen.
5.      Perencanaan Pembangunan
Rilis data ekonomi Inggris menunjukkan gross domestic produc (GDP)  kuartalan  di Inggris naik 0.7% dalam tiga bulan terakhir 2013, angka ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di wilayah Inggris telah sesuai dengan perkiraan awal di kuartal empat 2013.
Jika menilik dalam data basis tahunan, pertumbuhan GDP Inggris telah meningkat sebesar 2.7% di kuartal empat sejak tahun lalu, sedikit menurun dari perkiraan awal di angka 2.8%. Sebelumnya, kondisi ekonomi Inggris mengalami ekspansi hingga 1.8%, turun dari estimasi sebelumnya dilevel 1.9%.
Penguatan data GDP Inggris ini didukung  oleh peningkatan pada kebutuhan konsumsi rumah tangga yang naik hingga 0.4% secara kuartalan. Selain itu output konstruksi mengalami pertumbuhan sebesar 0.2%. Angka ini menandakan peningkatan untuk periode kesembilan secara berturut-turut.
Sementara itu laporan lainnya menunjukkan indeks jasa di Inggris yang mengalami kenaikan sebesar 0.8% di bulan Desember dalam basis bulanan, yang mana hasil ini sesuai dengan perkiraan sebelumnya.
Dengan data ekonomi Inggris yang masih cukup stabil dan terus membaik, BoE berencana untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan pada rekor rendahnya yakni 0,5%, hingga perekonomian dapat lebih meningkatkan kapasitas produksinya.
BoE memberikan harapan bahwa pemulihan akan terus berlangsung seperti yang diharapkan, walaupun secara keseluruhan pertumbuhan melambat pada tahun ini. Ekspor bersih memang tercatat positif, tetapi dengan pound dan mata uang Eropa yang masih rapuh diperlukan usaha ekstra untuk menjaga stabilitas ekonomi yang merupakan tantangan bagi BoE
2.5 Jerman
Sistem perekonomian Jerman
Jerman merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Eropa. Negara ini memiliki PDB (Pendapatan Domestik Bruto) terbesar nomor 4 dunia, dan Pendapatan Nasional Bruto terbesar kelima di dunia (2008). Dan sistem ekonomi yang dianut Jerman hampir sama dengan Jepang, yakni kapitalisasi pasar dan industrialisasi.
Jerman sukses menjadi motor, inovator, dan pengglobal ekonomi semenjak era industrialisasi dan kapitalisme industri. Jerman merupakan negara eksportir terbesar ketiga dunia (2011), yakni sebesar 1.409 dolar Amerika Serikat.
Dari segi Sumber Daya Alam, Jerman tak banyak memiliki bahan mentah. Di negara tersebut, hanya lignit dan potas yang tersedia dalam jumlah yang banyak. Untuk pembangkit listrik, Jerman menggunakan lignit sebagai sumber bahan bakar. Untuk bahan bakar lainnya, seperti minyak bumi, gas alam, dan sumber daya alam lainnya, Jerman harus mengimpor dari negara lain.
Adapun sektor-sektor yang berkontribusi terhadap PDB Jerman antara lain:
o   Sektor jasa (70%)
o   Sektor industri (29,1%)
o   Sektor pertanian (0,9%).
Untuk produk industri, Jerman lebih banyak memproduksi produk teknik seperti mobil, mesin, logam, dan bahan kimia. Jerman juga tercatat sebagai produsen turbin angin dan teknologi tenaga surya utama dunia. Berdasarkan majalah Fortune Global 500, dari 500 perusahan terbesar dunia berdasarkan penghasilannya, 37 diantaranya bermarkas di Jerman.
Adapun 10 perusahaan terbesar di Jerman (tahun 2010), terdiri dari:
o   Volkswagen
o   Allianz
o   E.ON
o   Daimler
o   Siemens
o   Metro
o   Deutsche Telekom
o   Munich Re
o   BASF
o   BMW.
Kemudian daftar perusahaan-perusahaan Jerman yang terkenal di pasar global, seperti:
o   Mercedes Benz
o   BMW
o   Adidas
o   Audi
o   Porsche
o   Volkswagen
o   Bayer
o   BASF
o   Bosch
o   Siemens
o   Lufthansa
o   SAP
o   Nivea
o   dan lain-lain.
Berikut ini beberapa fakta mengenai 'superioritas' perekonomian Jerman yang cukup disegani dunia, meliputi:
1.      Sejak era industrialisasi dan kapitalisasi, Jerman telah menjadi motor dan penggerak ekonomi global.
2.      Jerman adalah pendiri Uni Eropa, G8, G20, serta menjadi eksportir terbesar dunia di tahun 2003 hingga tahun 2008.
3.      Di tahun 2011, Jerman menjadi eksportir terbesar kedua dunia dan importir terbesar ketiga dunia. Hasil perdagangannya pun menghasilkan surplus yang cukup besar, yakni sebesar $189,7 milyar.
4.      Jerman adalah satu-satunya negara yang tidak tergabung dalam anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang termasuk ke dalam 5 negara eksportir senjata terbesar di dunia.
5.      Jerman awalnya berada di belakang beberapa negara-negara pemimpin industri seperti Inggris, Perancis, dan Belgia. Namun, sejak tahun 1850 Jerman mulai berbenah, hingga di tahun 1900 Jerman sudah bisa menyamai Inggris dan Amerika Serikat.
Sejarah Perekonomian Jerman
a.       Sebelum reunifikasi: Jerman Barat
Gebrakan pertama dimulai dari penggantian mata uang Reichsmark menjadi Deutsche Mark, kemudian diikuti dengan inflasi rendah yang bertahan cukup lama. Hal itu berbarengan dengan pertumbuhan industri yang sangat bagus, dipimpin oleh Kanselir Konrad Adenauer dan menteri ekonominya, Ludwig Erhard.
b.      Sebelum reunifikasi: Jerman Timur
Perekonomian Jerman Timur tak kalah bagus dari Jerman Barat. Di tahun 1976, pertumbuhan PDB Jerman timur mencapai 5,9%. Di tahun yang sama, total ekspor Jerman Timur mencapai 30,7 miliar dolar AS -- yang 65%- nya merupakan hasil ekspor ke negara komunis lainnya. Sebagai tambahan, Jerman Timur memiliki tingkat pengangguran nol persen.
c.       Setelah reunifikasi Jerman
Di tahun 2011, Jerman tercatat sebagai negara eksportir terbesar kedua dunia, dan importir terbesar ketiga dunia. Sebelumnya, di era 2000-an perekonomian Jerman sempat mengalami stagnasi. Kala itu, pertumbuhan tahunan terburuk terjadi di tahun 2003, yakni sebesar 1,0%, selanjutnya di tahun 2002 dan 2005 masing-masing sebesar 1,4%.
Di era yang sama, tingkat pengangguran Jerman cukup tinggi, dan PDB Jerman mengalami penurunan pada kuartal kedua dan ketiga tahun 2008. Negara ini akhirnya mengalami yang namanya resesi ekonomi.
Di bawah kepemimpinan Angela Merkel, bulan Januari 2009 -- pemerintah Jerman menyetujui stimulus ekonomi sebesar 50 miliar euro (70 miliar dolar AS). Tujuan dari stimulus tersebut adalah untuk melindungi beberapa sektor dan mencegah naiknya angka pengangguran.
Berkat berbagai kebijakan positif Merkel, Jerman akhirnya berhasil keluar dari resesi ekonomi di akhir tahun 2009. Hal itu juga tak lepas dari meningkatnya ekspor ke negara-negara di luar Zona Eropa, sehingga meningkatkan nilai ekspor negara tersebut.
Tahun 2011, Jerman merupakan eksportir dan importir terbesar ketiga dunia. Di tahun yang sama, Jerman sukses mencatatkan sejarah dalam perekonomiannya. Negara ini sukses mengekspor dengan nilai lebih dari 1 triliun euro (1,3 triliun dolar AS), yang merupakan nilai terbesar sepanjang sejarah. Kemudian jumlah pekerja pun meningkat hingga 41,6 juta orang, yang merupakan jumlah tertinggi saat itu. Hingga tahun 2012, perekonomian Jerman merupakan yang paling kuat di antara negara-negara tetangganya.





BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.      Mexico
Pembangunan ekonomi yang oleh Meier didefinisikan sebagai proses mendorong peningkatan pendapatan per kapita suatu negara dalam jangka panjang – menjadi penting karena sedikitnya memiliki tiga tujuan pokok yang harus dicapai. Tujuan pertama, peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam barang kebutuhan hidup yang pokok. Tujuan kedua, peningkatan standar hidup. Dan, tujuan ketiga, perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial, baik bagi individu maupun masyarakat
2.      Jepang
Jepang adalah perekonomian terbesar nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat, dengan PDB nominal sekitar AS$4,5 triliun , dan perekonomian terbesar ke-3 di dunia setelah AS dan Republik Rakyat Cina dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Industri utama Jepang adalah sektor perbankan, asuransi, realestat, bisnis eceran, transportasi, telekomunikasi, dan konstruksi.
3.      Rusia
Upaya lain dalam memperbaiki bidang ekonomi adalah dengan diluncurkannya program 500 hari, yakni suatu program pembangunan ekonomi dan perbaikan terhadap persoalan-persoalan seperti inflasi dan lain sebagainya.
4.      Inggris
Tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantungan-lah yang mungkin akan dicapai. Jika tujuan yang ingin dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah yang akan dipergunakan.
5.      Jerman
Jerman merupakan negara dengan perekonomian terbesar di Eropa. Negara ini memiliki PDB (Pendapatan Domestik Bruto) terbesar nomor 4 dunia, dan Pendapatan Nasional Bruto terbesar kelima di dunia (2008). Dan sistem ekonomi yang dianut Jerman hampir sama dengan Jepang, yakni kapitalisasi pasar dan industrialisasi.
3.2 Penutup
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok  bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan kami yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Saya banyak berharap para pembaca sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan serta penyusunan makalah di kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi saya dan para mahasiswa Universitas Wiralodra pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
Daftar Pustaka

https://www.onlenpedia.com/2016/12/tentang-sistem-ekonomi-jerman-negara.html

Related Post



Post a Comment