PENGARUH PELAKSANAAN UJIAN
NASIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS
Hy
selamat siang, pengjunjung www.globalmakalah.blogspot.co.id
kali ini saya akan membagikan file atau privew Makalah untuk anda semua.
Makalah
ini berjudul : Makalah Pengaruh Pelaksanaan Ujian Nasional Terhadap Motivasi Belajar
Siswa Kelas.
Makalah
ini memiliki perumusan makalah : Bagaimana pengaruh pelaksanaan ujian nasional
terhadap motivasi siswa kelas XII di SMAIT Al-Multazam.
Untuk
melihat demo Makalah anda bisa lihat di bawah ini :
Dan
jika ingin mendownload file ini anda bisa download disini :
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.[1] Pendidikan berfungsi untuk
mengembangkan bakat dan kemampuan untuk pribadi dan masyarakat.
Hampir
seluruh tenaga kependidikan sepakat akan perlunya ujian untuk mengetahui
keefektifan berbagai upaya yang telah dilakukan selama proses pendidikan.
Namun, pemerintah telah menentukan nilai Ujian Nasional minimal yang harus
dicapai siswa sebelum bisa dinyatakan kelulusannya oleh sekolah.
Ujian
akhir nasional merupakan bentuk lain dari EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap
Akhir) yang sekarang telah dihapus keberadaannya. Ujian Nasional adalah sistem evaluasi
dalam bentuk pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik tingkat dasar
dan menengah secara nasional yang diselenggarakan pemerintah untuk mengukur
pencapaian hasil belajar siswa yang telah berada di tingkat akhir di setiap
jenjang yang mereka ikuti.
Ujian
Nasional menjadi agenda rutin tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Saat ini pemerintah berusaha mengganti Ujian Nasional berbasis kertas (PBT / Paper Based Test) menjadi berbasis komputer
(CBT / Computer Based Test) karena
beberapa alasan, seperti untuk menekan biaya pengadaan Ujian Nasional dan
Mendikbud menganggap bahhwa Indonesia mampu menerapkan ujian berbasis computer
yang dapat menambah indeks integritas sekolah.[2]
Walaupun pemerintah Nampak sangat optimis tentang pelaksanaan UNBK ini, tetap saja
ada beberapa masalah tak terelakan. Beberapa kendalanya yaitu kendala teknis
pasokan listrik, koneksi internet yang tidak stabil hingga server yang tidak
dapat tersambung dengan komputer peserta. Namun pemerintah dengan sigap dapat
mengatasi kendala-kendala tersebut walaupun pelaksanaan UNBK ini belum dapat
menyentuh seluruh daerah di Indonesia.[3]
Ujian
Nasional yang menjadi salah satu kriteria kelulusan seorang siswa akan
memunculkan perasaan cemas (anxiety)
akan kegagalan dalam Ujian Nasional. Kecemasan adalah suatu perasaan tidak
santai yang samar-samar karena ketidaknyamanan atau rasa takut yang disertai
suatu respon (penyebab tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu).
Perasaan takut dan tidak menentu sebagai sinyal yang menyadarkan bahwa
peringatan tentang bahaya akan datang dan memperkuat individu mengambil
tindakan untuk menghadapi ancaman[4].Kecemasan
yang dialami para siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional bersifat normal. Namun, setiap siswa punya respons
yang berbeda untuk menghadapi rasa cemas yang dialaminya sebagai bentuk
menghadapi ancaman.
Dampak kecemasan ada yang bersifat positif dan negatif.
Apabila kita tiddak dapat menghadapi kecemasan kita secara baik, maka kecemasan
akan menggerogoti kita perlahan-lahan dan membuat kita depresi. Tetapi jika
kita dapat mengantisipasi kecemasan dan mengatasinya, kecemasan justru akan
menjadi sumber motivator kita agar lebih keras berusaha dalam suatu hal.
Belajar
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan siswa untuk mengatasi rasa
cemasnya. Namun untuk belajar siswa sangat memerlukan motivasi belajar.
Motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan oleh siswa.
Motivasi sendiri merupakan hal yang mendorong manusia untuk melakukan sesuatu,
sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Dalam kasus ini,
Motivasi berfungsi untuk meraih prestasi belajar yang tinggi.
Berdasarkan
fakta-fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan hasil yang
memuaskan dalam Ujian Akhir Nasional diperlukan aksi Belajar yang mumpuni. Sedangkan
kegiatan Belajar tersebut sangat dipengaruhi oleh keberadaan Motivasi Belajar
siswa. Sayangnya motivasi adalah hal yang tidak kasat mata sehingga kita sulit
mengidentifikasinya.
Hal
ini menjadi sesuatu yang menarik untuk diteliti karena kemampuan tiap siswa dalam menghadapi masalah seperti
Ujian Nasional pastilah berbeda-beda. Kondisi tersebut sesuai dengan subjek
pada kelas XII SMAIT Al-Multazam dalam menghadapi UN yang kian mendekat.
Berdasarkan
berbagai pemaparan diatas, penelitian makalah ini dilakukan untuk mengetahui
lebih mendalam hubungan dari penyelenggaraan Ujian Akhir Nasional dengan
peningkatan Motivasi Belajar Siswa kelas XII SMAIT Al-Multazam.
B.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana pengaruh pelaksanaan ujian
nasional terhadap motivasi siswa kelas XII di SMAIT Al-Multazam?
C.
Tujuan
Penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah diatas, maka yang menjadi Tujuan Penelitian Penulisan makalah
ini adalah:
1. Untuk
mengetahui pengaruh
pelaksanaan ujian nasional terhadap motivasi siswa kelas XII di SMAIT
Al-Multazam
D.
.Manfaat Penulisan
1. Bagi sekolah
Makalah ini berguna bagi pihak sekolah agar mengetahui
bagaimana kondisi siwa secara psikis menjelang ujian nasional. Dengan
mengetahuinya, sekolah dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah dampak
buruk dari ujian nasional sekaligus menemukan cara yang lebih efektif untuk
membuat siswa belajar lebih optimal.
2. Bagi guru
Makalah ini berguna bagi pihak guru selaku pemberi materi
pelajaran dan motivasi di kelas agar bisa lebih optimal lagi menmpersiapkan
para siswa dalam menghadapi ujian nasional, baik persiapan secara materi
pelajaran ataupun persiapan membangun mental menghadapinya.
3. Bagi orang tua siswa
Makalah ini berguna bagi pihak orangtua siswa agar dapat
lebih bisa memahami kondisi para siswa saat akan menghadapi ujian nasional.
Contoh bantuannya bisa dengan membantu siswa dengan lebih memotivasi ataupun
menyediakan situasi belajar yang kondusif bagi anak mereka.
4. Bagi siswa
Makalah ini berguna bagi siswa agar mereka bisa
mengetahui apa saja penanggulangan yang dapat dilakukan oleh mereka jika mengalami
serangan kecemasan mereka menjelang ujian nasional.
[1]Lihat di Kamus Besar Bahasa
Indonesia
[2] Mengutip dari hasil wawancara
dengan Mendikbud yang diposting oleh BBC Indonesia pada tanggal 13 April 2015
[3]Berita
tentang pelaksaan UNBK yang diperoleh dari Antara News dan diposting pada
tanggal 11 April 2017
[4]
Lihat di Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa oleh Yusuf Ah dkk halaman 86
=====================================================================
PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Ujian Nasional
1.
Pengertian dan
tujuan diadakannya Ujian Nasional.
Ujian
Nasional atau yang biasa disingkat UN/UNAS adalah sistem evaluasi standar
pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan
antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Depdiknas di
Indonesia.[1] Ujian
Nasional akan dilaksanakan setiap tahun untuk seluruh siswa yang berada di
jenjang akhir dari pendidikan yang diikutinya.
Ujian
nasional memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut:
a. Pemetaan
mutu program dan/atau satuan pendidikan;
b. Dasar
seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;
c. Penentuan
kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan;
d. Pembinaan
dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk
meningkatkan mutu pendidikan.[2]
Lebih
lanjut dinyatakan bahwa evaluasi dilakukan oleh lembaga yang mandiri secara
berkala, menyeluruh, transparan dan sistematik untuk menilai pencapaian standar
nasional pendidikan. Proses pengawasan evaluasi harus
dilakukan terus menerus agal bias memperbaiki sistem dan mutu yang telah
berlangsung menjadi lebih baik.
Karena
Ujian Nasional bertujuan pula agar seorang siswa berkompetensi secara nasional
di mata pelajaran dalam kelompok ilmu pengetahuan tertentu yang telah
ditentukan pemerintah, maka seorang siswa dapat dikatakan kompeten / berhak
lulus ketika ia telah melewati batas nilai minimum yang telah ditentukan oleh
pemerintah dalam pelaksanaan Ujian Nasional.
Ujian
nasional juga menjadi salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
Berikut ini adalah syarat-syarat untuk lulus dari satuan pendidikan:
a. Meneyelesaikan
seluruh program pembelajaran
b. Memperoleh
nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok
mata pelajaran agama dan ahlak, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga dan kesehatan
c. Lulus
ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
d. lulus
Ujian Nasional
2.
Landasan hukum
pelaksanaan Ujian Nasional.
a. Undang-Undang
No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, pasal 58 ayat (2):
“evaluasi peserta didik, satuan pendidikan dan program pendidikan dilakukan
oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan dan sistemik untuk
menilai pencapaian standar nasional pendidikan”.
b. Peraturan
Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
-
Pasal 63
ayat (1).
Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah terdiri atas:
a. Penilaian
hasil belajar oleh pendidik.
b. Penilaian
hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
c. Penilaian
hasil belajar oleh pemerintah.
-
Pasal 69 ayat (1):
Setiap peserta didik jalur formal pendidikan dasar
menengah dan pendidikan jalur nonformal kesetaraan berhak mengikuti ujian
nasional dan berhak mengulanginya sepanjang belum dinyatakan lulus oleh satuan
pendidikan.
Draf revisi 20 desember 2011:
-
Pasal 69 ayat (2):
Setiap peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) wajib mengikuti satu kali ujian nasional tanpa dipungut biaya.
-
Pasal 69 ayat (3):
Peeserta didik pendidikan informal dapat mengikuti
ujian nasional setelah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh BNSP.
c. Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 75 tahun 2009 tentang Ujian Nasional Sekolah Menengah
Pertama/Masdarasah Tsanawiyah (SMP/MTS), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) dan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Tahun Pelajaran 2009/2010.
d. Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 tentang Kriteria
Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian
Sekolah/Madrasah dan Ujian Nasional
3.
Bentuk pelaksanaan
Ujian Nasional
Saat ini Ujian Nasional mempunyai
dua cara pengerjaan yaitu berbasis kertas (PBT / Paper Based Test) atau berbasis komputer (CBT / Computer Based Test).
UN-PBT adalah sistem ujian tulis
yang masih menggunakan kertas dan pensil untuk mengerjakannya. Sistem ini
adalah sistem yang biasa digunakan untuk ujian nasional di tahun tahun
sebelumnya. Cara pengerjaannya ialah peserta menjawab soal-soal di kertas
lembar jawaban komputer (LJK) menggunakan penisl 2B lalu LJK akan di-scanning komputer untuk mengetahui
nilai akhir.
Berikut ini adalah keunggulan dari
sistem ujian PBT:
·
Sebagian besar siswa di Indonesia telah
terbiasa dengan ujian model PBT
·
Kertas soal dapat dicorat-coret
Sedangkan
kelemahan dari sistem PBT ini adalah sebagai berikut:
·
Proses penghitaman jawaban di LJK
memakan cukup banyak waktu
·
Repot jika ingin mengganti jawaban yang
sudah ada
Berbeda dengan UN-PBT, UN-CBT
adalah sistem pengerjaan ujian yang baru-baru ini dikembangkan di Indonesia.
Pemerintah pemerintah pertama kali menguji coba sistem UN-CBT secara online dan
terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur pada tahun
2014[3]. Hasil
dari UN-CBT kedua sekolah tersebut terbilang bagus maka di tahun-tahun
berikutnya, pemerintah tengah berupaya untuk mengganti UN-PBT menjadi UN-CBT.
UN-CBT atau resminya disebut
sebagai Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) baru mulai diluaskan secara
bertahap pada tahun 2015 lalu. UNBK sendiri adalah sistem pelaksanaan Ujian
Nasional yang menggunakan komputer sebagai media ujian. Ujian dilaksanakan
dengan sistem semi-online dimana
masing-masing peserta akan mengirimkan jawaban kepada server sekolah masing
masing secara online, lalu server
akan mengolah data tersebut secara offline
dan barulah data tersebut dikirimkan ke server pusat secara online.
Dibandingkan dengan ujian bersistem
PBT, UNBK memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut, yaitu:
·
Meminimalisasi human error
·
Waktu lebih efisien karena tidak
menghitung waktu penghitaman jawaban seperti di UN-PBT
·
Tidak perlu takut LJK akan rusak
Namun
UNBK juga memiliki kelemahannya sendiri yaitu:
·
Mata peserta mungkin akan cepat lelah
karena terus-terusan menatap layar monitor
·
Tidak bisa mencorat-coret soal
4.
Dampak ujian
nasional terhadap peningkatan mutu pendidikan nasional
Walaupun Ujian Nasional dimaksudkan
pemerintah untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan, pada nyatanya kita perlu
lebih dari sekedar Ujian Nasional untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan kita
secara nasional. Berikut ini adalah poin-poin mengapa ujian nasional tidak
dapat dijadikan sebagai peningkat mutu pendidikan:
a. Ujian
nasional hanya menguji aspek kognitif (pengetahuan) siswa dan tidak melihat
dari aspek keterampilan dan sikap.
b. Ujian
nasional hanya menilai siswa dari nilai yang diperoleh pada saat pelaksanaan
ujian saja tanpa melihat rangkaian proses belajarnya.
c. Pemerintah
belum dapat menyamakan fasilitas pendukung pendidikan di semua sekolah di
Indonnesia. Juga tidak melihat adanya jurang pemisah keadaan yang sangat besar antara
sekolah di daerah pusat dengan daerah terpencil.
Walaupun begitu Ujian nasional tetap penting karena
selain bertujuan untuk memetakan kualitas sekolah, ujian nasional juga berguna
untuk mengetahui kualitas murid dari berbagai daerah di Indonesia sekaligus
sebagai pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan secara nasional di
berbagai tingkat.
B. Motivasi Belajar
Motivasi
adalah hal yang mendorong manusia untuk melakukan sesuatu. Allah telah member
kita motivasi untuk belajar dalam Al-Qur’an surat Al-Mujadalah 58:11 yang
berbunyi
“Ya ayyuhallazina
amanu iza kila lakum tafassahu fil majalisi fafsahu yafsahıllahu lakum, wa iza
kilansuzu fansuzu yarfaillahullazina amanu minkum wallazina utul ilma
darajat(darajatin), wallahu bi ma ta’maluna habir(habirun).”
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan
kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan”.
Dalam ayat tersebut Allah telah memotivasi
manusia untuk belajar, karena orang-orang yang berilmu telah dijanjikan olehnya
untuk ditinggikan beberapa derajat. Dari ayat ini kita bias menyimpulakn bahwa
kita dituntut oleh tuhan kita sendiri agar selalu menimba ilmu sepanjang hayat
kita. Terdapat pula hadis yang menerangkan tentang motivasi kita terhadap
sesuatu yaitu;
Dari Umar Radhiyallahu ‘anhu bersabda bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Amal itu niatnya dan
seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada
Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa
yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak tergantung dinikahinya,
maka hijrahnya itu sesuai kemana ia hijrah” (HR. Bukhari, Muslim dan empat imam
Ahli Hadits)
Hadis diatas adalah hadis masyhur yang
menerangkan tentang pentingnya niat dalam melaksanakan segla jenis aktivitas.
Niat dapat diartikan juga sebagai motivasi dalam melakukan suatu perbuatan.
Sama halnya dengan Motivasi Belajar yang mempunyai niat tertentu dalam
pelaksanaannya.
1.
Pengertian Motivasi Belajar
Di dalam segala perbuatan yang kita lakukan,
tentu kita mempunyai motivasi atau butuh motivasi tertentu mengapa kita bisa melakukan hal tersebut.
Sebenarnya, motivasi itulah yang membuat kita berani mengambil resiko dari
segala perbuatan tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) motivasi
adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar
untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sesuai dengan asal
katanya yaitu “motif” yang berarti sesuatu yang memberikan dorongan atau tenaga
untuk melakukan sesuatu. Motivasi merupakan hal yang sangat berpengaruh bagi
seseorang untuk menjalankan berbagai hal dalam rangka pengembangan dirinya termasuk
proses belajar. Motivasi dapat berasal dari diri sendiri ataupun dari luar
dirinya.
Motivasi belajar adalah dorongan dari proses
belajar. Belajar sendiri bertujuan untuk berusaha memperoleh kepandaian atau
ilmu dengan berlatih atau dapat juga memiliki pengertian berubah tingkah laku
atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Maka tujuan dari proses belajar
ialah memperoleh manfaat dari belajar itu sendiri. Motivasi dalam belajar akan
mendorong dan menumbuhkan minat dan semangat belajar untuk mencapai suatu
tujan.
Tidak sedikit siswa yang menghadapi kendala dalam
proses belajarnya yang akan berakibat pada hasil belajar yang tidak diharapkan
ataupun tidak memuaskan. Maka dari itu Motivasi dalam belajar sangat diperlukan
karena merupakan syarat mutlak untuk belajar serta memberikan pengaruh besar
dalam menjaga semangat belajar. Walaupun Motivasi belajar pada individu dapat
berbeda beda, misalkan ada siswa yang hanya ingin sekedar menghindari nilai
jelek, hanya berorientasi pada nilai yang tinggi atau hanya sekedar formalitas
dari mengikuti kenggiatan belajar di sekolah. Namun terlepas dari itu semua,
ada pula siswa yang serius ingin mengembangkan wawasan pengetahuanya.
Motivasi
dan Belajar adalah dua hal yang saling berkaitan. Dapat diibaratkan dengan
Motivasi adalah motor penggerak, seseorang tidak akan melakukan kenggiatan
belajar tanpa adanya motivasi. Bermula dari motivasi belajar, seseorang akan
memiliki semangat baru untuk menjadi anggota masyarakat yang lebih baik.
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari motivasi belajar yang di tangkap oleh
penulis:
·
Memberi semangat kepada siswa-siswa
·
Memusatkan fokus siswa kepada pelajaran
·
Membuat siswa semakin tekun belajar
·
Menjadi pengingat dan pengembali
semangat dikala siswa sedang merasa kesulitan dengan apa yang dihadapinya
Oleh karena itu, motivasi dapat tumbuh dari suatu
kebutuhan (need) sesorang. Misalkan
seorang pedagang yang sedang memiliki anak kecil di rumahnya, ia akan berusaha
mencari penghasilan sebanyak-banyaknya dengan jalan berdagang agar bisa
memenuhi kebutuhan anaknya.
2.
Jenis-jenis motivasi
Setiap individu memiliki motivasi yang berbeda
pula. Berikut adalah jenis jenis motivasi:
· Motivasi prestasi
Orang yang memiliki tipe motivasi ini fokus
kepada pecapaian tujuan. Biasanya mereka menetapkan target yang realistis dan
lebih bias untuk menghormati diri sendiri.
· Motivasi peningkatan diri
Jika kita tidak dapat menemukan motivasi di
sekeliling kita, kita dapat memotivasinya dengan diri sendiri. Motivasi jenis
ini dapat pula disebut dengan motivasi intrinsik. Motivasi diri penting untuk
kehidupan pribadi setiap individu.
· Motivasi ekstrinsik
Motivasi yang disebabkan oleh hal-hal di
sekeliling kita. Motivasi ini muncul dalam bentuk positif (hadiah) ataupun
negative (ancaman) namun pada akhirnya kedua bentuk ini akan sama efektifnya
satu sama lain.
· Motivasi ketakutan
Motivasi ketakutan ini akan mendorong individu
untuk membuat keputusan yang baik untuk keselamatan individu terssebut seperti
contohnya “pakailah sabuk pengaman anda ketika menyetir” seseorang akan memakai
sabuk pengaman dengan dalih takut terjadi kecelakaan.
· Motivasi investasi
Motivasi ini ini lebih terkait dengan
menginvestasikan diri dalam bentuk fisik, emosional dan finansial dalam suatu
tujuan. Contohnya seseorang yang bermimpi menjadi polisi harus berkomitmen total
dan bekerja keras agar dapat mencapai tujuannya.
· Motivasi sosial
Motivasi terbesar dari tipe ini adalah kehidupan
sosial individu tersebut agar dapat diterima dilingkungan yang diinginkannya.
Contohnya seorang aktris yang menjaga nama baik nnya agar bia tetap eksis di
dunia hiburan.
· Motivasi sikap
Sikap positif akan membantu seseorang untuk
membangun hubungan yang kuat dengan orang lain sekaliguss membuat diri semakin
termotivasi. Dengan berpikir positif seseorang bisa secara mencapai hal-hal
yang kadang dianggap tidak realistis.[4]
Walaupun motivasi dapat berbeda beda jenisnya namun hal yang paling bias
memotivasi seseorang adalah dirinya sendiri.
3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Belajar
Motivasi belajar tidak dapat terlepas dengan
keadaan seseorang. Berikut adalah beberapa hal yang menjadi pengaruh utama
terhadap kuatnya motivasi belajar:
a.
Keluarga
Keluarga adalah lingkungan sekaligus sekolah
pertama bagi setiap individu. Maka sudah pasti bahwa orang tua memberi pengaruh
utama dari segala aspek dalam hal motivasi belajar seorang anak. Pengaruh dari
keluarga akan menempel sebegitu kuatnya kepada sang anak hingga terbawa ketika
anak tersebut tumbuh dewasa nanti dan kelak, dalam mendidik anak-anaknya
sendiri. Maka dari itu, tidaklah berlebihan jika keluarga menjadi tahapan yang
sangat penting dalam perkembangan serang anak.
b.
Sekolah
Dalam lingkungan sekolah, sekelompok anak akan
dibimbing oleh guru yang bertugas menjadi orang tua pengganti ketika berada di
sekolah. Guru adalah seseorang yang membukakan pintu pengetahuan kepada
siswa-siswa nya menuju ilmu pengetahuan yang menajubkan. Walaupun dalam banyak
hal guru tidak sama seperti orang tua di rumah, guru dapat memotivasi anak
walaupun pengaruhnya tidak sekuat keluarga walaupun dalam beberapa kasus bisa
sama kuatnya.
c.
Lingkungan pergaulan
Keluarga dan sekolah kadang tidak dapat mengawasi
seorang anak dalam memilih lingkungan pergaulannya. Lingkungan pergaulan dapat
menjadi pelarian seorang anak dari tekanan tekanan yang terjadi di lingkungan
sekolah ataupun keluarga. Lingkungan adalah factor yang kompleks karena
lingkungan pergaulan dipenuhi dengan berbagai macam orang dengan berbagai macam
latar belakang yang dapat mempengaruhi seorang anak menjadi lebih baik dan
sejalan dengan apa yang dipelajarinya di sekolah dan rumah ataupun menjadi
menyimpang dari apa yang telah dipelajarinya.
d.
Budaya
Masing-masing kelompok etnik atau suku mempunyai
nilai adat-adat tersendiri yang secara tidak langsung juga menetapkan
nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai pengetahuan. Adat tersebut dapat berupa
nilai agama, nilai hukum yang berlaku ataupun nilai sosial yang terjadi.
e.
Diri
sendiri
Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan berbagai
macam hal yang terjadi di sekitarnya yang dapat mempengaruhi motivasi seorang
anak, pada akhirnya semua itu kembali kepada dirinya sendiri. Jika ia masih
dapat fokus, serius, memiliki kualitas, mempunyai tujuan yang jelas, kemauan
yang kuat dan dapat mengatur diri sendiri maka ia akan dapat mengatasi
gangguan-gangguan disekitarnya.
Dapat dilihat dari
berbagai peranan dan pengaruh yang ditimbulkannya, peran keluarga dan guru
adalah yang paling berpengaruh. Maka, kolaborasi yang bagus diantara guru dan
orang tua akan menghasilkan kekuatan yang luar biasa terhadap motivasi belajar
siswa. Dengan kolaborasi ini, kelemahan dan kelebihan siswa dapat diketahui
dengan lebih akurat sehingga motivasi siswa akan dapat diarahkan dengan lebih
jelas dan tepat.
4.
Indikator Motivasi Belajar
Pengaruh motivasi dapat diamati secara langsung
dengan mengambil kesimpulan lewat perilaku atau sikap yang ditunjukan. Berikut
adalah cirri-ciri siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi:
a.
Tekun dalam mengerjakan tugas
b.
Ulet dalam menghadapi kesulitan
c.
Tidak cepat berpuas diri dengan prestassi yang telah
diraihnya
d.
Senang mencari dan memecahkan
permasalahan-permasalahan baru atau soal
e.
Cepat bosan dengan tugas tugas rutin
f.
Dapat mempertahankan pendapatnya jika sudah yakin
terhadap suatu hal
g.
Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya
5.
Upaya untuk meningkatkan Motivasi Belajar
Motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan beberapa cara seperti:
a.
Memberikan
hadiah dan pujian
Pemberian hadiah dan pujian kepada siswa karena
hasil kerjanya yang baik akan mendorong mereka mempertahankan dan selalu
berusaha menjadi lebih baik lagi. Hingga pada akhirnya akan belajar lebih giat
lagi karena pujian akan memberikan rasa senang, memupuk suasana hati siswa dan
mempertinggi motivasi sedangkan hadiah akan memotivasi kuat dimana siswa yang
berhasil mendapat hadiah akan merasa puas.
b.
Kerja
kelompok
Kadang, saat melakukan kerjasama dalam satu
kelompok, siswa akan merasa tertantang agar tidak menjadi yang ‘paling
ketinggalan’ dalam kelompoknya. Perasaan untuk menjaga nama baik dan reputasi
kelompok belajar juga dapat menjadi pendorong kuat tiap individu untuk belajar.
c.
Menonton
film edukasi
Siswa pasti akan senang dengan kenggiatan
menonton film karena bisa dianggap sebagai rekreasi. Berikan film yang
menggambarkan buah dari kerja keras yang dikemas dengan isi cerita yang menarik
agar dapat mengunggah motivasi siswa.
d.
Mengadakan
kompetisi
Sedikit persaingan baik dalam individu atau
kelompok akan membuat siswa tertantang untuk tidak dikalahkan. Karena terkadang
dengan adanya saingan, siswa akan menjadi lebih semangat untuk mencapai hasil
yang terbaik.
e.
Mengadakan
dan mengumumkan hasil tes evaluasi
Tes evaluasi berguna untuk mengukur sejauh mana
kemampuan siswa dalam menguasai suatu materi. Para siswa akan giat belajar jika
mengetahui akan diadakan ulangan. Sedangkan mengetahui nilai tes akan membuat
siswa merasa terdorong untuk belajar dengan giat. Jika ia mendapatkan hasil
belajar yang bagus ia akan berusaha mempertahankannya ayau bahkan termotivasi
untuk dapat meningkatkannya. Namun, lebih baik tes evaluasi ini tidak diberikan
terlalu sering dan terlalu banyak karena hal itu malah akan berbalik menekan
siswa sehingga mereka akan sulit konsentrasi.
Hal-hal yang dapat meningkatkan motivasi belajar diatas dapat
dilakukan oleh guru yang bersangkutan. Namun, pihak sekolah juga harus bisa
memberikan sarana dan prasarana belajar yang mumpuni untuk para siswa. Karena
di khawatirkan jika hanya guru yang memotivasi siswa tanpa didukung oleh sarana
dan prasarana yang layak, akan terjadi penurunan minat sang motivator untuk
membangkitkan motivasi siswa. Oleh karena itu, diharapkan guru dan pihak
sekolah dapat berkordinasi satu sama lain demi tercapainya lingkungan yang
saling mendukung.
C.
Hubungan antara penyelenggaraan Ujian Nasional dengan
Motivasi belajar siswa
1.
Dampak ujian nasional bagi siswa
Ujian nasional dapat memberikan dampak yang baik
maupun buruk bagi psikologi siswa. Kondisi psikologi siswa yang bermacam-macam
dalam menghadapi Ujian Nasional disebabkan oleh adanya dinamika psikis[5]
yang berbeda-beda dalam diri siswa. Siswa yang memiliki kondisi psikis yang
baik tidak akan mengalami masalah yang berarti dalam menghadapi ujian nasional.
Sebaliknya, siswa yang memiliki kondisi psikis yang tidak baik akan mengalami
kecemasan dan ketakutan dalam menghadapi ujian nasional.
Berikut ini adalah beberapa dampak yang
diakibatkan oleh pelaksanaan Ujian Nasional yang dapat diamati dari kelas XII
Al-Multazam:
a.
Siswa yang
merasa cemas dan takut
Umumnya, siswa akan merasa cemas karena takut
akan kegagalan di Ujian Nasional kelak. Juga karena seorang siswa kehilangan
kepercayaan dirinya untuk bisa mendapatkan nilai yang memuaskan. Siswa yang
mengalami keadaan ini adalah siswa yang sedang dalam keadaan tertekan dan bermasalah. Kecemasan merupakan respons
individu terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan dan dialami oleh seluruh
mahluk hidup.[6]
Kecemasan dan ketakutan ini akan berbahaya bagi
seorang siswa terlebih lagi, kita tidak dapat mengetahui apa yang dirasakan siswa
tersebut secara pasti dan akurat. Walaupun setiap siswa memiliki cara yang
berbeda-beda dalam mengatasi kecemasannya, berikut ini adalah beberapa kiat-kiat
untuk membantu mereka mendapatkan kepercayaan dirinya kembali:
·
Melakukan
sesi konseling dengan konselor atau guru BK. Konseling merupakan proses
membantu seseorang belajar menyelesaikan masalah interpersolan, emosional dan
memutuskan sesuatu depkes2007).[7]
Dengan
kenggiatan bertukar pikiran ini selain pada akhirnya selain kita mengerti aspek
apa yang membuat siswa cemas, kita juga dapat memberikan motivasi-motivasi agar
siswa tidak patah semangat.
·
Rajin untuk
membuat evaluasi agar para siswa dapat mengetahui sejauh mana kemampuannya dan
akhirnya mereka dapat memperbaikinya. Sehingga pada akhirnya, siswa akan
mengurangi rasa cemas nya karena telah menegtahui kemampuannya.
b.
Siswa akan
lebih giat melakukan kenggiatan keagamaan
Siswa-siswa percaya bahwa ada aspek lain yang
mempengaruhi hasil yang didapat yaitu tuhan. Siswa percaya bahwa setelah apapun
yang mereka usahakan hasilnya akan kembali dari tuhan. Contoh dari hal ini
adalah semakin banyaknya siswa kelas XII Al-Multazam yang melakukan shalat
dhuha di waktu pagi dan kenggiatan rutin membaca surat Al-Mulk setiap
istirahat.
c.
Siswa akan
menjadi lebih giat belajar menjelang ujian nasional
Siswa melakukan hal ini sebagai persiapan untuk
diri mereka mengingat materi yang diujikan juga tidaklah sedikit. Siswa yang
menunjukan respon seperti ini cenderung akan memiliki kepercayaan diri yang
lebih baik dalam menghadapi ujian nasional.
Siswa yang memiliki kondisi psikis yang buruk akan
cenderung mengalami kondisi cemas dan takut. Hal tersebut dapat disebabkan
oleh:
·
Tidak percaya
diri dan tidak siap menghadapi ujian
·
belum
terlalu menguasai materi pembelajaran yang akan diujikan
·
pembelajaran
di sekolah dianggap belum mencukupi untuk dapat menjadi bekal dalam ujian
nasional
·
tidak dapat
menerima kegagalan
·
melihat
ujian nasional sebagai momok yang menakutkan
sedangkan siswa yang
memiliki kondisi psikis yang baik tidak akan mengalami kecemasan yang
berlebihan. Hal itu disebabkan karena beberapa hal berikut:
·
sudah dapat
menguasai materi yang akan diujikan
·
penuh
percaya diri dan siap menghadapi ujian nasional
·
menganggap
ujian adalah proses yang diperlukan dalam sebuah pembelajaran
·
menganggap
bahwa lulus atau gagal adalah hal yang wajar dalam ujian
·
dapat
mensugesti diri secara positif akan keberhasilan dalam menghadapi ujian nasional
2.
Cara mengatasi dampak negatif bagi siswa dalam menghadapi
ujian nasional.
Walaupun setiap orang memiliki respon yang
berbeda-beda dalam menyikapi ujian yang semakin mendekat, selalu ada cara untuk
bisa menanggulangi hal-hal negatif yang akan mempengaruhi para siswa. Berikut
ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan siswa untuk mempersiapkan diri
menghadapi ujian nasional:
a.
Mulai
berusaha untuk menguasai materi ujian
Sebelum mengerjakan ujian, siswa hendaknya memang
telah mengusai materi apa saja yang akan diujikan. Banyak cara untuk aspek ini
misalkan dengan mengikuti kursus tambahan diluar jam sekolah ataupun belajar
berkelompok dengan menetapkan target untuk jangka waktu tertentu.
Tidak hanya siswa, guru berperan vital untuk
aspek ini. Peran yang harus dilakukan guru antara lain adalah:
·
Menuntaskan
materi hingga sekesai
·
Melakukan
evaluasi untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa
·
Mengadakan
jam tambahan untuk mengingat kembali pelajaran yang telah lalu
·
Selalu
memotivasi siswa untuk menjadi manusia yang lebih baik dan maju kedepan
b.
Mendekatkan
diri dengan tuhan
Tidak dapat dipungkiri bahwa apapun yang kita
kerjakan sebetulnya sudah ditakdirkan oleh tuhan apa hasilnya. Yang bisa kita
lakukan adalah terus berusaha dan lebih giat dalam beribadah seperti melakukan
amalan-amalan sunnah, tilawah atau lain sebagainya.
Tidak hanya giat beribadah sebelum ujian saja,
setelah ujian pun kita harus bertawakal[8]
dengan apa yang telah kita kerjakan.
c.
Mengembangkan
sikap disiplin dan fokus
Disiplin adalah perasaan taat dan patuh dalam
melaksanakan pekerjaan tertentu yang sudah menjadi tanggungjawabnya. Disiplin
sangat penting dan diperlukan untuk bisa berhasil dalam suatu proses. Disiplin
memungkinkan siswa memperoleh kepuasan lewat pujian yang sudah sepantaasnya ia
dapatkan karena hasil yang diperolehnya.
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat
dilakukan siswa untuk mengembangkan disiplin dalam belajar:
·
Menetapkan
target setiap periode tertentu
·
Membuat
perencanaan apa yang akan dilakukan dalam periode tertentu
·
Sebisa
mungkin menepati jadwal yang telah di buat
·
Berusaha
untuk menjaga komitmen dalam belajar
d.
Mengelola
waktu secara efektif dan efisien
Waktu adalah komoditas paling berharga yang tidak
dapat dibeli oleh uang juga seseorang tidak mungkin untuk kembali memperbaiki
kesalahan di waktu lampau. Siswa harus bisa membagi waktu antara kewajiban
sekolah dan kewajiban di rumah. Maka dari itu selain sharus bisa mengelola waktu
dengan efisien, siswa perlu juga untuk dapat menilai hal apa yang patut di
prioritaskan dikala itu juga. Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat
dilakukan siswa agar dapat memanfaatkan waktu secara efisien:
·
Selalu
menepati rencana belajar yang telah dibuat dan tidak menunda-nunda hal
tersebut.
·
Sebisa
mungkin tidak telat.
·
Belajar
dengan sungguh-sungguh dan giat.
e.
Ketekunan
belajar
Tekun atau rajin akan menghassilkan kekuatan dan
nilai tambah tersendiri dalam proses belajar. Ketekunan dapat diciptakan dari
beberapa hal, diantaranya:
·
Kemampuan
untuk mempertahankan ketekunan akan membawa hasil yang setimpal
·
Ketekunan
akan menguatkan seseorang dan membukakan peluang yang lebih besar bagi dirinya
·
Tekun dan
tabah ketika tingkatan makin sulit akan membawa kesuksesan dalam belajar.
·
Belajar
untuk nmengabaikan hal-hal tidak penting yang dapat mengganggu proses belajar.
f.
Selalu
memotivasi diri secara positif
Motivasi akan menimbulkan keyakinan dalam diri
seseorang. Siswa yang percaya diri mempunyai kesempatan berhasil dan sukses
lebih besar dibandingkan dengan siswa yang pesimis. Untuk menumbuhkan motivasi
dan percaya diri, seorang siswa harus memahami beberapa hal seperti berikut:
·
Tetap
berorientasi pada cita-cita dan masa depan
·
Mengembangkan
dan membuat rencana untuk waktu yang mendatang sehingga siswa akan termotivasi
sendiri oleh rencana tersebut.
·
Mengembangkan
dan menumbuhkan suasana persaingan yang sehat sehingga muncul rasa bangga dalam
diri siswa.
Setelah
mempraktekan poin-poin diatas, jangan lupakan bahwa siswa tetap membutuhkan
dukungan dari yang memiliki porsi terbesar dalam pengaruh motivasi dan minat
siswa yaitu rumah dan keluarga siswa. Karena keluarga bagaimanapun juga menjadi
tempat pertama seorang anak menumbuhkan karakternya dan tempat dimana
kepribadian akan terus tumbuh.
[4]
Mengutip dari artikel majalah National
Geographic bulan Juli 2013
[5]
Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti kekuatan, berkembang dan dapat
menyesuaikan diri terhadap keadaan (pen.)
[6] Sumiati dkk. 200. Kesehatan jiwa remaja
dan konseling. Jakarta: trans info media jakarta p.122
[7] Ibid hal. 129
[8]
Menyerahkan hasil dari usaha yang telah kita kerjakan dengan kehendak tuhan
Mungkin
itu saja yang dapat saya bagikan untuk anda semua, semoga bermanfaat dan jangan
lupa tinggalkan komentar ya…
Terima
kasih.
Post a Comment