MAKALAH SEJARAH BABAD
DERMAYU
Menurut Babad Dermayu
penghuni partama daerah Indramayu adalah Raden
Aria Wiralodra yang berasal dari Bagelen Jawa Tengah putra Tumenggung Gagak Singalodra yang gemar melatih
diri olah kanuragan, tirakat dan bertapa.
Makalah ini saya buat sesuai dengan tugas SMP dimana siswa harus
mengenal sejarah Babad Indramayu ini.
File Makalah berbentuk Doc (Microsoft Word) artinya makalah ini bisa di
edit kembali.
Untuk isi makalahnya kalian bisa lihat di bawah ini :
============================================================
Catatan : Jika kalian pilih download File sudah rapih tidak berantakan.
Makalah Babad Indramayu
==============================================
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Menurut
Babad Dermayu penghuni partama daerah Indramayu adalah Raden Aria Wiralodra
yang berasal dari Bagelen Jawa Tengah putra Tumenggung Gagak Singalodra yang
gemar melatih diri olah kanuragan, tirakat dan bertapa.
Banyak
masyarakat Indramayu belum mengenal mengenai cerita Babad Dermayu ini,
makanya penulis ingin mengenang sejarah pera leluhur Kabupaten Indramayu.
Mudah – mudahan dengan adanya makalah ini, dapat kita ingat Proses Sejarah
Indramayu ini.
B.
Rumusan
Masalah
1. Proses
Sejarah Babad Indramayu
2. Catatan
Proses lainya sejarah Babad Indramayu
3. Prasasti
Aria Wiralodra
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Proses
Sejarah Indramayu
Menurut
Babad Dermayu penghuni partama daerah Indramayu adalah Raden Aria Wiralodra
yang berasal dari Bagelen Jawa Tengah putra Tumenggung Gagak Singalodra yang
gemar melatih diri olah kanuragan, tirakat dan bertapa.
Suatu
saat Raden Wiralodra tapa brata dan semedi di perbukitan melaya di kaki
gunung sumbing, setelah melampau masa tiga tahun ia mendapat wangsit “Hai
wiralodra apabila engkau ingin berbahagia berketurunan di kemudian hari
carilah lembah Sungai Cimanuk. Manakala telah tiba disana berhentilah dan
tebanglah belukar secukupnya untuk mendirikan pedukuhan dan menetaplah
disana, kelak tempat itu akan menjadi subur makmur serta tujuh turunanmu akan
memerintan disana”.
Dengan
didampingi Ki Tinggil dan berbekal senjata Cakra Undaksana berangkatlah mereka
ke arah barat untuk mencari sungai Cimanuk. Suatu senja sampailah mereka di
sebuah sungai, Wiralodra mengira sungai itu adalah Cimanuk maka bermalamlah
disitu dan ketika pagi hari bangun mereka melihat ada orang tua yang menegur
dan menanyakan tujuan mereka. Wiralodra menjelaskan apa maksud dan tujuan
perjalanan mereka, namun orang tua itu berkata bahwa sungai tersebut bukan
cimanuk karna cimanuk telah terlewat dan mereka harus balik lagi ke arah
timur laut. Setelah barkata demikian orang tarsebut lenyap dan orang tua itu
menurut riwayat adalah Ki Buyut Sidum, Kidang Penanjung dari Pajajaran. Ki
Sidum adalah seorang panakawan tumenggung Sri Baduga yang hidup antara tahun
1474 – 1513.
Kemudian
Raden Wiralodra dan Ki Tinggil melanjutkan perjalanan menuju timur laut dan
setelah berhari-hari berjalan mereka melihat sungai besar, Wiralodra berharap
sungai tersebut adalah Cimanuk , tiba-tiba dia melihat kebun yang indah namun
pemilik kebun tersebut sangat congkak hingga Wiralodra tak kuasa
mengendalikan emosinya ketika ia hendak membanting pemilik kebun itu, orang
itu lenyap hanya ada suara “Hai cucuku Wiralodra ketahuilah bahwa hamba
adalah Ki Sidum dan sungai ini adalah sungai Cipunegara, sekarang teruskanlah
perjalanan kearah timur, manakala menjumpai seekor Kijang bermata berlian
ikutilah dimana Kijang itu lenyap maka itulah sungai Cimanuk yang tuan
cari.”.
Saat
mereka melanjutkan perjalanan bertemulah dengan seorang wanita bernama Dewi
Larawana yang memaksa untuk di persunting Wiralodra namun Wiralodra menolaknya
hingga membuat gadis itu marah dan menyerangnya. Wiralodra mengelurkan
Cakranya kearah Larawana, gadis itupun lenyap barsamaan dengan munculnya
seekor Kijang. Wiralodra segera mengejar Kijang itu yang lari kearah timur,
ketika Kijang itu lenyap tampaklah sebuah sungai besar. Karena kelelahan
Wiralidra tertidur dan bermimpi bertemu Ki Sidum , dalam mimpinya itu Ki
Sidum berkata bahwa inilah hutan Cimanuk yang kelak akan menjadi tempat
bermukim.
Setelah
ada kepastian lewat mimpinya Wiralodra dan Ki Tinggil membuat gubug dan
membuka ladang, mereka menetap di sebelah barat ujung sungai Cimanuk.
Pedukuhan Cimanuk makin hari makin banyak penghuninya. diantaranya seorang
wanita cantik paripurna bernama Nyi Endang Darma. Karena kemahiran Nyi Endang
dalam ilmu kanuragan telah mengundang Pangeran Guru dari Palembang yang
datang ke lembah Cimanuk bersama 24 muridnya untuk menantang Nyi Endang Darma
namun semua tewas dan dikuburkan di suatu tempat yang sekarang terkenal
dengan “Makam Selawe”.
Untuk
menyaksikan langsung kehebatan Nyi Endang Darma, Raden Wiralodra mengajak adu
kesaktian dengan Nyi Endang Darma namun Nyi Endang Darma kewalahan menghadapi
serangan Wiralodra maka dia meloncat terjun ke dalam Sungai Cimanuk dan
mengakui kekalahannya. Wiralodra mengajak pulang Nyi Endang Darma untuk
bersama-sama melanjutkan pembangunan pedukuhan namun Nyi Endang Darma tidak
mau dan hanya berpesan, “Jika kelak tuan hendak memberi nama pedukuhan ini
maka namakanlah dengan nama hamba, kiranya permohonan hamba ini tidak berlebihan
karena hamba ikut andil dalam usaha membangun daerah ini”.
Untuk
mengenang jasa orang yang telah ikut membangun pedukuhannya maka pedukuhan
itu dinamakan “DARMA AYU” yang di kemudian hari menjadi “INDRAMAYU”.
Berdirinya
pedukuhan Darma Ayu memang tidak jelas tanggal dan tahunnya namun berdasarkan
fakta sejarah Tim Peneliti menyimpulkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada
jum’at kliwon, 1 sura 1449 atau 1 Muharam 934 H yang bertepatan dengan
tanggal 7 Oktober 1527 M.
B.
Catatan
proses Indramayu lainnya
Cerita
pedukuhan Darma Ayu adalah salah satu catatan sejarah daerah Indramayu namun
ada beberapa catatan lainnya yang juga berkaitan dengan proses pertumbuhan
daerah Indramayu antara lain:
Berita
yang bersumber pada Babad Cirebon bahwa seorang saudagar China beragama islam
bernama Ki Dampu Awang datang ke Cirebon pada tahun 1415. Ki Dampu Awang
sampai di desa Junti dan hendak melamar Nyi Gedeng Junti namun ditolak oleh
Ki Gedeng Junti, disini dapat disimpulkan bahwa Desa Junti sudah ada sejak
tahun 1415 M .
Catatan
dalam buku Purwaka Caruban Nagari mengenai adanya Desa Babadan,dimana pada
tahun 1417 M Sunan Gunung Jati pernah datang ke Desa Babadan untuk
mengislamkan Ki Gede Babadan bahkan menikah dengan puteri Ki Gede Babadan .
Di
tengah kota Indramayu ada sebuah desa yang bernama Lemah Abang, nama itu ada
kaitannya dengan nama salah seorang Wali Songo Syeikh Siti Jenar yang dikenal
dengan nama Syeikh Lemah Abang, mungkin dimasa hidupnya (1450 – 1406) Syeikh
Lemah Abang pernah tinggal di desa tersebut atau setidak-tidaknya dikunjungi
olehnya untuk mengajarkan agama islam.
Setelah
bangsa Portugis pada tahun 1511 menguasai Malaka antara 1513-1515 pemerintah
Portugis mengirimkan Tom Pires ke Jawa . Dalam catatan harian Tom Pires
terdapat data- data bahwa :
Tahun
1513-1515 pedukuhan Cimanuk sudah ada bahkan sudah mempunyai pelabuhan
Pedukuhan
Cimanuk ada dalam wilayah kerajaan sunda (Pajajaran) .
Melihat
bukti-bukti atau sumber di atas diperkirakan pada akhir abad XVI M daerah
Indramayu sekarang atau sebagian dari padanya sudah dihuni manusia.
*Sumber: Buku
Sejarah Indramayu (cetakan ke 2) terbitan pemerintah Kabupaten DT II
Indramayu
C.
PRASASTI
ARIA WIRALODRA
·
Nanging Benjing Allah Nyukani
·
Kerahmatan Kang Linuwih
·
Darma Ayu Mulih Harja
·
Tan Ana Sawiji – wiji
·
Pertelane
·
Yen Wonten Taksana Nyabrang Kali Cimanuk
·
Sumur Kejayaan Deres Mili
·
Dlupak Murub Tanpa Patra
·
Sadaya Pan Mukti Malih
·
Somahan Lawan Prajurit
·
Rowang Lawan Priagung
·
Samya Tentram Atine
·
Sadaya Harta Tumuli
·
Ing Sekehing Negara Pada Raharja
Artinya :
·
Akan tetapi Allah melimpahkan
·
RAhmatNya yang berlimpah
·
Darma Ayu kembali makmur tiada ada suatu hambatan
·
Tanda
·
Jika ada ular menyebrangi sungai cimanuk
·
Sumur kejayaan mengalir deras
·
Lampu menyala tanpa minyak
·
Semua hidup makmur
·
Bekerja sama dengan tentara
·
Membantu penguasa
·
Semua hidup aman dan tentram
·
Gemah ripah loh jinawi
·
Seluruh negara hidup makmur
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asal Usul
Indramayu itu di babad alas oleh Raden Wiraldorda yang didampingin Oleh Ki Tinggil,
dimana Raden Aria Wilalodra mendapat wangsit untuk membabad Alas setelah
menemukan Kali Cimanuk.
Sumber :
https://indramayukab.go.id/sejarah-indramayu/
Buku Sejarah Indramayu (cetakan ke 2) terbitan pemerintah Kabupaten
DT II Indramayu
|
Mungkin itu saja yang dapat saya bagikan , semoga bermanfaat dan jangan
lupa Berkementar dibawah terima kasih.
Post a Comment