MAKALAH
TEKNIK KOMPUTER
“REVOLUSI INDUSTRI DAN IOT”
Keterangan :
untuk mendownload makalah di bawah anda bisa ambil filenya disini
==================================================================
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Dengan menyelesaikan
makalah ini, pembuat juga belajar dan mengetahui tentang Revolusi industri 4.0
dan juga internet of Thing (IOT).
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar …………….
Daftar
isi …………………….
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah ………………..
1.2
Rumusan Masalah ………………………
1.3
Tujuan Masalah …………………………
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Revolusi Industri 4.0……….
A. Latar
Belakang Revolusi Industri 4.0 …………
B.
Prinsip Rancangan dalam Revolusi Industri 4.0 ………..
2.2 Pengertian Internet of Things (IOT) ……………….
A. Definisi Alternatif ………………
B. Cara Kerja ……………………
C. Karakteristik dan T ren …………
BAB
III PENUTUP
Kesimpulan
……………
Daftar
Pustaka …………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada abad pertengahan, kehidupan di Eropa diwarnai
oleh sistem feodalisme yang mengandalkan sektor pertanian, lazim disebut
Latifunia (pertanian tertutup). Hubungan perdagangan antara Eropa dengan dunia
timur (Timur Tngah dan Asia lainnya) tertutup setelah perdagangan di Laut
Tengah dikuasai oleh para pedagang islam
abad ke 8 sampai abad ke
14. Dengan meletusnya perang salib
(1096-1291) hubungan Eropa dengan dunia Timur hidup kembali. Muncul kota-kota
dagang antara lain Geonoa, Florence dan Venesia yang semula menjadi pusat
pemberangkatan pasukan salib ke Yerusalem. Lahirnya kembali kota-kota dagang
diikuti oleh munculnya kegiatan industri rumahan (home industry). Dari kegiatan
ini terbentuklah Gilda yaitu perkumpulan dari pengusaha sejenis yang mendapat
monopoli dan perlindungan usaha dari pemerintah. Gilda hanya memproduksi jika
ada pesanan dan hanya satu jenis barang yang diproduksi misalnya, Gilda
roti, Gilda sepatu, Gilda senjata, dll. Sejak 1350 (abad 14) muncul organisasi
perserikatan kota-kota dagang di Eropa Utara yang disebut Hansa. Tujuan
pembentukan Hansa adalah untuk bersama-sama melindungi usaha perdagangan
didukung oleh armada laut dan pasukan sendiri. Revolusi ini ditandai dengan
penyebaran pencerahan, kebeerhasilan para filsuf dan karya-karya mereka. Yang
terpenting, dalam kaitannya dengan ekonomi, mereka
bertekad mengurangi dan
mengganti kerja kasar atau tenaga manusia
dengan mesin. Dengan adanya bahan mentah yang melimpah dari tanah jajahan
ditambah kecenderungan untuk efisiensi kerja untuk menghasilkan yang
sebesar-besarnya, maka perdagangan yang ada saat telah menghapus ekonomi
semi-statis abad-abad pertengahan menjadi kapitalisme yang dinamis yang
dikuasai oleh pedagang, bankir, dan pemilik kapal. Inilah awal dari perubahan
yang cepat dan keras dalam dunia ekonomi yang kemudian memunculkan revolusi
industri, yang bukan hanya bergerak dalam perdagangan, tetapi meluas juga pada
dunia produksi.
B. Latar Belakang
Revolusi industri 4.0 merupakan fase
keempat dari perjalanan
sejarah revolusi industri yang
dimulai pada abad ke -18. Menurut Prof
Schwab, dunia mengalami empat
revolusi industri. Revolusi industri 1.0
ditandai dengan penemuan mesin uap
untuk mendukung mesin produksi,
kereta api dan kapal layar. Berbagai
peralatan kerja yang semula
bergantung pada tenaga manusia dan
hewan kemudian digantikan dengan
tenaga mesin uap. Dampaknya,
produksi dapat dilipatgandakan dan
didistribusikan ke berbagai wilayah
secara lebih masif. Namun demikian,
revolusi industri ini juga
menimbulkan dampak negatif dalam bentuk
pengangguran masal. Ditemukannya
enerji listrik dan konsep pembagian tenaga kerja
untuk menghasilkan produksi dalam
jumlah besar pada awal abad 19 telah
menandai lahirnya revolusi industri
2.0. Enerji listrik mendorong para
ilmuwan untuk menemukan berbagai
teknologi lainnya seperti lampu, mesin
telegraf, dan teknologi ban
berjalan. Puncaknya, diperoleh efesiensi
produksi hingga 300 persen. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin pesat
pada awal abad 20 telah melahirkan
teknologi informasi dan proses
produksi yang dikendalikan secara
otomatis. Mesin industri tidak lagi
dikendalikan oleh tenaga manusia
tetapi menggunakan Programmable Logic
Controller (PLC) atau sistem
otomatisasi berbasis komputer. Dampaknya,
biaya produksi menjadi semakin
murah. Teknologi informasi juga semakin
maju diantaranya teknologi kamera
yang terintegrasi dengan mobile phone
dan semakin berkembangnya industri
kreatif di dunia musik dengan
ditemukannya musik digital. Revolusi
industri mengalami puncaknya saat ini dengan lahirnya teknologi digital yang berdampak masif terhadap hidup
manusia di seluruh
dunia. Revolusi industri terkini
atau generasi keempat mendorong sistem
otomatisasi di dalam semua proses
aktivitas. Teknologi internet yang
semakin masif tidak hanya
menghubungkan jutaan manusia di seluruh
dunia tetapi juga telah menjadi
basis bagi transaksi perdagangan dan
transportasi secara online.
Munculnya bisnis transportasi online seperti
Gojek, Uber dan Grab menunjukkan
integrasi aktivitas manusia dengan
teknologi informasi dan ekonomi
menjadi semakin meningkat.
Berkembangnya teknologi autonomous
vehicle (mobil tanpa supir), drone,
aplikasi media sosial, bioteknologi
dan nanoteknologi semakin menegaskan
bahwa dunia dan kehidupan manusia telah
berubah secara fundamental.
C. Rumusan Masalah
Dalam makalah
ini akan membahas tentang:
1. Pengertian
Revolusi Industri 4.0
2. Pengertian
Internet Of Things (IOT).
D. Tujuan
Untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh ibu dewi Yunitasari, M. Kom.
E. Pengertian Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri Keempat adalah adalah sebuah kondisi
pada abad ke-21 ketika terjadi perubahan besar-besaran di berbagai bidang lewat
perpaduan teknologi yang mengurangi sekat-sekat antara dunia fisik, digital,
dan biologi.[1]
Revolusi ini ditandai dengan kemajuan teknologi dalam berbagai bidang, khususnya kecerdasan buatan,
robot, blockchain,
teknologi nano, komputer kuantum,
bioteknologi, Internet of Things, percetakan 3D,
dan kendaraan tanpa
awak. Sebagaimana revolusi terdahulu, revolusi industri keempat
berpotensi meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh dunia. Namun,
kemajuan di bidang otomatisasi dan kecerdasan buatan telah menimbulkan
kekhawatiran bahwa mesin-mesin suatu hari akan mengambil alih pekerjaan
manusia. Selain itu, revolusi-revolusi sebelumnya masih dapat menghasilkan
lapangan kerja baru untuk menggantikan pekerjaan yang diambilalih oleh mesin,
sementara kali ini kemajuan kecerdasan buatan dan otomatisasi dapat
menggantikan tenaga kerja manusia secara keseluruhan.
A.
Latar
Belakang Revolusi Industri 4.0
Istilah revolusi industri diperkenalkan untuk pertama
kalinya oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui pada pertengahan abad
ke-19. Tidak jelas penanggalan secara pasti tentang kapan dimulainya revolusi
industri. Tetapi T.S. Ashton mencatat permulaan revolusi industri terjadi
kira-kira antara tahun 1760-1830. Revolusi ini kemudian terus berkembang dan
mengalami puncaknya pada pertengahan abad ke-19 , sekitar tahun 1850, ketika
kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan mesin
tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut berkembang mesin kombusi
dalam serta mesin pembangkit tenaga listrik.
Revolusi
Industri terjadi pada pertengahan abad ke-18. Awalnya didahului oleh revolusi
agraria. Ada dua tahap revolusi agraria. Revolusi Agraria I adalah tahapan
terjadinya perubahan penggunaan tanah yang semula hanya untuk pertanian menjadi
usaha pertanian, perkebunan, dan peternakan yang terpadu. Revolusi Agraria II
mengubah cara mengerjakan tanah yang semula tradisional dengan penggunaan mesin-mesin
atau mekanisasi. Revolusi Industri terjadi di Inggris karena sebab-sebab
berikut.
- Situasi
politik yang stabil. Adanya Revolusi Glorius tahun 1688 yang mengharuskan
raja bersumpah setia kepada Bill of Right sehingga raja tunduk kepada
undang-undang dan hanya menarik pajak berdasarkan atas persejutuan
parlemen.
- Inggris
kaya bahan tambang, seperti batu bara, biji besi, timah, dan kaolin. Di
samping itu, wol juga yang sangat menunjang industri tekstil.
- Adanya
penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah cara kerja dan
meningkatkan hasil produksi, misalnya alat-alat pemintal, mesin tenun,
mesin uap, dan sebagainya.
- Kemakmuran
Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan sehingga dapat
menyediakan modal yang besar untuk bidang usaha. Di samping itu, di
Inggris juga tersedia bahan mentah yang cukup karena Inggris mempunyai
banyak daerah jajahan yang menghasilkan bahan mentah tersebut.
- Pemerintah
memberikan perlindungan hukum terhadap hasil-hasil penemuan baru (hak
paten) sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah. Lebih-lebih setelah
dibentuknya lembaga ilmiah Royal Society for Improving Natural Knowledge
maka perkembangan teknologi dan industri bertambah maju.
- Arus
urbanisasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan mendorong pemerintah
Inggris untuk membuka industri yang lebih banyak agar dapat menampung
mereka.
B.
Prinsip Rancangan dalam Revolusi
Industri 4.0
Ada empat prinsip rancangan dalam industri 4.0
prinsip-prinsip ini membantu perusahaan mengidentifikasi dan
mengimplementasikan Skenario-Skenario Indsutri 4.0
Pertama, Interoperabilitas (Kesesuaian) yakni kemampuan
mesin,perangkat , sensor dan manusia untuk berhubungan dan berkomunikasi
dengansatu sama lain lewat internet untuk segala (IoT) atau Internet untuk
Khalayak (IoP). IoT akan mengoptimalkan proses ini secara besar-besaran.
Kedua, Transparansi Informasi yakni kemampuan sistem
informasi untuk menciptakan salinan dunia fisik secara virtual dengan
memperkaya model pabrik digital dengan data sensor. Prinsip ini membutuhkan
pengumpulan data sensor mentah agar menghasilkan informasi konteks benrilai
tinggi.
Ketiga, bantuan teknis meliputi pertama,kemampuan sistem
bantuan untuk membantu manusia dengan mengumpulkan dan membuat visualisasi
informasi secara menyeluruh agar bisa membuat keputusan bijak dan menyelesaikan
masalah genting yang mendadak. Kedua, kemampuan sistem siber-fisik untuk
membantu manusia secara fisik dengan melakukan serangkaian tugas yang tidak
menyenangkan, terlalu berat atau tidak aman bagi manusia.
Keempat, keputusan mandiri yakni kemampuan sistem
siber-fisik untuk membuat keputusan sendiri dan melakukan tugas semandiri
mungkin. Bila terjadi pengecualian, gangguan, atau ada tujuan yang
berseberangan, tugas dilegasikan ke atasan.
F.
Pengertian
Internet Of Things (IOT)
Internet
of Things (IoT) adalah suatu konsep dimana konektifitas internet dapat
bertukar informasi satu sama lainnya dengan benda-benda yang ada
disekelilingnya. Banyak yang memprediksi bahwa Internet of Things (IoT)
merupakan “the next big thing” di dunia teknologi informasi. Hal ini
dikarenakan banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan dengan teknologi
Internet of Things (IoT) tersebut. Bagi Anda yang belum mengerti lebih jauh,
Teknologi Internet of Things (IoT) diibaratkan dimana alat-alat fisik bisa
terkoneksi dengan internet. Misalnya, Kulkas, TV, Mesin Cuci dan lainnya dapat
di kontrol menggunakan smartphone untuk mematikan, menghidupkan dan kegiatan
lainnya.
Bisa Anda bayangkan, dengan
Internet of Things (IoT) akan lebih mempermudah kegiatan manusia dalam
melakukan berbagai aktifitas sehari-hari. Semua kegiatan dapat dilakukan
dengan sangat praktis dan disatu sisi adanya sistem kontrol karena perangkat
yang terhubung menyebabkan kehidupan akan lebih efektif dan efisien. Topik
Internet of Things (IoT) menjadi perdebatan yang sangat menarik saat ini,
tentunya peran IDcloudHost sebagai salah satu penyedia infrastruktur Cloud
tidak lepas sebagai pendukung untuk perkembangan Internet of Things (IoT) lebih
baik.
G. Definisi Alternatif
·
Casagras (Coordination and support action
for global RFID-related activities and standardisation), mendefinisikan
IoT sebagai sebuah infrastruktur jaringan global, yang menghubungkan
benda-benda fisik dan virtual melalui eksploitasi data capture dan kemampuan
komunikasi. Infrastruktur terdiri dari jaringan yang telah ada dan internet
berikut pengembangan jaringannya. Semua ini akan menawarkan identifikasi obyek,
sensor dan kemampuan koneksi sebagai dasar untuk pengembangan layanan dan
aplikasi ko-operatif yang independen. Ia juga ditandai dengan tingkat otonom
data capture yang tinggi, event transfer, konektivitas jaringan dan interoperabilitas.
·
SAP (Systeme, Anwendungen und Produkte),
Mendefinisikannya bahwa Dunia di mana benda-benda fisik diintegrasikan
ke dalam jaringan informasi secara berkesinambungan, dan di mana benda-benda
fisik tersebut berperan aktif dalam proses bisnis. Layanan yang tersedia
berinteraksi dengan ‘obyek pintar’ melalui Internet, mencari dan mengubah
status mereka sesuai dengan setiap informasi yang dikaitkan, disamping
memperhatikan masalah privasi dan keamanan.
·
ETP EPOSS, Jaringan yang dibentuk oleh
hal-hal atau benda yang memiliki identitas, pada dunia maya yang beroperasi di
ruang itu dengan menggunakan kecerdasan antarmuka untuk terhubung dan
berkomunikasi dengan pengguna, konteks sosial dan lingkungan.
H. Cara Kerja
Cara Kerja Internet of Things yaitu
dengan memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman yang dimana tiap-tiap
perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang
terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapa
pun.Internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin
tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas
bekerjanya alat tersebut secara langsung.
Tantangan terbesar dalam
mengkonfigurasi Internet of Things ialah menyusun jaringan komunikasinya sendiri,
yang dimana jaringan tersebut sangatlah kompleks, dan memerlukan sistem
keamanan yang ketat. Selain itu biaya yang mahal sering menjadi penyebab
kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi.
I.
Karekteristik
dan T ren
1. Kecerdasan
Kecerdasan
intelejensi dan kontrol automatisasi di saat ini merupakan bagian dari konsep
asli Internet of Things agar di masa
depan Internet of Things akan menjadi jaringan yang terbuka dan semua perintah
dilakukan secara auto - terorganisir atau cerdas ( Web , komponen SOA ) , obyek
virtual ( avatar ) dan dapat dioperasikan dengan mudah , bertindak secara
independen sesuai dengan konteks , situasi atau lingkungan yang dihadapi .
2. Arsitektur
Arsitektur Internet Of Things terdiri atas
beberapa jaringan dan sistem yang kompleks serta sekuriti yang sangat ketat ,
jika ketiga unsur tersebut dapat dicapai , maka kontrol automatisasi di dalam
Internet Of Things dapat berjalan dengan baik
3.Faktor
Ukuran, Waktu dan Ruang } Di dalam membangun Internet Of Things
para engineer harus memperhatikan ketiga aspek yaitu : Ukuran , ruang , dan
waktu
Post a Comment