ARUS BOLAK – BALIK (AC)
Pendahuluan
Arus searah atau direct
current. Arus searah dimanfaatkan pada dalam banyak peralatan listrik, misalnya
kamera, telepon genggam, dan sebagainya. Arus bolak – balik dimanfaatkan secara
luas dalam banyak peralatan listrik, misalnya televisi. Untuk tujuan tertentu,
arus bolak – balik disearahkan (diubah menjadi arus searah atau DC) sehingga
dapat digunakan untuk beberapa alat sederhana.
A.
Arus
dan Tegangan Sinusoidal
Seperi yang kita ketahui dalam arus tegangan bolak –
balik, nilai arus dan tegangan setiap saat berubah terhadap waktu secara
sinusoidal. Sumber arus dan tegangan bolak – balik ini dapat dihasilkan oleh
generator listrik bolak – balik, misalnya kumparan kawat segi empat yang
diputar dalam mega magnet seperti pada pembahasan ggl.
B.
Nilai
Efektif dan Nilai Rata – Rata
1. Nilai
efektif
Nilai efektif merupakan nilai arus atau tegangan bolak –
balik yang setara dengan arus atau tegangan searah yang dapat menghasilkan
panas yang sama besar ketika melintasi suatu penghantar sama dalam selang waktu
yang bersamaan.
2. Nilai
Rata – Rata
Nilai rata – rata didefinisikan sebagai nilai tegangan
atau arus bolak – balik yang setara dengan tegangan atau arus searah yang dapat
memindah jumlah muatan yang sama banyak dalam selang waktu yang sama.
C.
Hambatan
R dalam rangkaian AC
Sebuah komponen hambatan yaitu resistor R yang
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak – balik
D.
Induktor
dalam Rangkaian AC
Sebuah iduktor yang berinduktasi dari L dihubungkan
dengan sumber tegangan bolak – balik. Besar rektansi induktif dari induktor
adalah berbanding lurus terhadap induktansi diri yang dimilikinya.
E.
Kapasitor
dalam Rangkaian AC
Sebuah kapasitor yang berkapasitansi C dipasang dalam
suatu rangkaian yang dihubungkan dengan sumber tegangan bolak – balik.
F.
Rangkaian
R-L-C Seri
1. Tegangan
maksimum pada rangkaian RLC
Sebuah diagram yang disebut diagram fasor untuk
mrnunjukkan hubungan antara V dan Im dalam rangkaian.
2. Impedansi
dan sudut fase pada rangkaian RLC
Sekarang kita perkenalkan satu istilah baru, yaitu impedansi. Impedansi sebenarnya
merupakan istilah yang lebih umum untuk hambatan atau resistansi. Dalam dunia
elektronika, istilah “resistansi” biasanya mengacu hanya bagi resistor yang
bekerja dalam sistem DC (arus searah), sedangkan impedansi mengacu hambatan
yang ditimbulkan oleh resistor, kapasitor, dan induktor dalam sistem AC.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kapasitor dan induktor “tidak
bereaksi” dalam sistem DC, namun ketika dirangkaikan dalam suatu sistem AC,
kedua komponen tersebut memunculkan hambatan bagi arus.
3. Rangkaian Resonansi
Impedansi Z sama dengan nilai hambatan resistor, atau
Z
= R
Kondisi ini disebut sebagai resonansi. Salah satu cara
untuk menciptakan kondisi resonansi adalah dengan mengatur frekuensi sumber.
Hal ini sangat logis, mengingat besarmya rektansi induktif dan kapasitif dalam
rangkaian sangat bergantung pada frekuensi.
G.
Gaya
pada Rangkaian Arus Bolak – Balik
Dalam rangkaian DC, besar daya yang disipasi adalah :
P = VI
Analog persamaan diatas, besar daya rata – rata (Pav) yang digunakan dalam suatu
rangkaian AC
GETARAN, GELOMBANG, DAN BUNYI
Pendahuluan
Pengetahuan tentang ilmu gelombang telah dimanfaatkan
dalam banyak bidang, terutama bidang industri dan teknologi, misalnya :
televisi, radio, pemanas microwave, telepon dsb.
Getaran
Getaran dapat didefinisikan sebagai gerak bolak – balik
secara berkala suatu benda akibat pengaruh gaya dalam selang waktu yang tetap.
Kondisi sistem kita asumsikan tidak terdapat gesekan antara beban dan permukaan
bidang datar
Post a Comment