MAKALAH
FAZLUR RAHMAN DAN KONSEPSINYA TENTANG PENDIDIKAN TINGGI ISLAM
Keterangan :
jika anda ingin mendownload file doc. makalahnya bisa di bawah ini:
=======================================
BAB I
PEDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Fazlur Rahman adalah
salah satu intelektual muslim era abad XX, yang mempunyai semangat revolusioner
besar dalam pembaharuan moralitas dan religiusitas keagamaan dan
sistem pendidikan Islam. Sumbangsi intelektualitasnya yang fenomenal dan
monumental menempatkan dirinya sebagai satu dari intelektual Muslim yang
mempunyai pengaruh besar bagi pemikiran pembaharuan dalam dunia islam bahkan
dunia pendidikan. Maka tidak heran hingga saat ini karya-karyanya masih menjadi
rujukan dan bacaan yang sangat sayang jika dilewatkan. Semangat yang tak kenal
waktu dan situasi inilah yang sudah semestinya kita adopsi untuk di
realisasikan dalam kehidupan kita saat ini.
Selanjutnya akan dibahas lebih jauh tentang corak
pandang pemikiran Falzur Rahman serta sumbangsi-sumbangsi konkritnya dalam
dunia Islam umumnya, dan khusunya dalam dunia pendidikan Islam itu sendiri.
Dalam dunia pendidikan
Islam, Rahman juga memainkan perannya karena ikut berpartisipasi dengan
menyumbangsikan gagasan pembaharuannya dalam sitem pendidikan Islam yang
mungkin akhir-kahir ini sedikit banyak mengalami kemerosotan.
Demokratisasi dalam pendidikan adalah salah satu
gagasan revolusionernya dalam dunia pendidikan Islam, dengan menghargai potensi
yang dibawah oleh peserta didik. Dalam penerapannya diharapakan peserta didik
mampu mengembangakan kreatifitas mereka dalam pendidikan ke arah yang positif
dalam pengembangan kognitif, afektif dan psikomotiriknya.
Lebih jauh lagi Rahman berpendapat bahwa manusia itu
harus terus-menerus melakukan perjuangan yang tak henti-hentinya dalam
mengembangkan hidup,kreativitas, kekuasaan, keadilan, hal itu dilakukan agar
manusia tetap survive dan makmur. (Assegaf, 2013: 225)
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar
belakang di atas maka rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut :
1)
Bagaimanakah Riwayat
Hidup ( Biografi ) Fazlur Rahman ?
2)
Apa
saja Karya dan Artikel Fazlur Rahman ?
3)
Bagaimana
pemikiran Fazlur Rahman tentang pendiddkan tinggi islam ?
4)
Bagaimana konsep
pemikiran Fazlur Rahman tentang pendidikan tinggi islam ?
C.
TUJUAN
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di
atas maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1)
Menjelaskan
tentang riwayat hidup (Biografi) Fazlur Rahman
2)
Menjelaskan
tentang Karya dan Artikel Fazlur Rahman
3)
Menjelaskan
tentang pemikiran Fazlur Rahman tentang pendidikan tinggi islam
4)
Menjelaskan
konsep pemikiran fazlur rahman tentang pendidikan islam
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Riwayat
Hidup ( Biografi ) Fazlur Rahman
Fazlur Rahman dilahirkan pada tanggal 21 September
1919 di Hazara, suatu daerah di Anak Benua Indo-Pakistan yang sekarang terletak
di barat laut Pakistan. Wilayah Anak Benua Indo-Pakistan sudah tidak diragukan
lagi telah melahirkan banyak pemikir Islam yang cukup berpengaruh dalam
perkembangan pemikiran Islam, seperti Syah Wali Allah, Sir Sayyid Ahmad Khan,
hingga Sir Muhammad Iqbal. Nama keluarga Fazlur Rahman adalah Malak, namun nama
keluarga Malak ini tidak pernah digunakan dalam daftar referensi baik di Barat
ataupun di Timur.
Fazlur Rahman dilahirkan dalam suatu keluarga Muslim
yang sangat religius. Kerelegiusan ini dinyatakan oleh Fazlur Rahman sendiri
yang mengatakan bahwa ia mempraktekan ibadah-ibadah keisalaman seperti shalat,
puasa, dan lainnya, tanpa meninggalkannya sekalipun (Rahman,1992: 59). Dengan
latar belakang kehidupan keagamaan yang demikian, maka menjadi wajar ketika
berumur sepuluh tahun ia sudah dapat menghafal Alquran.
Adapun mazhab yang dianut oleh keluarganya
ialah mazhab Hanafi.
Walaupun
hidup ditengah-tengah keluarga mazhab Sunni, Fazlur Rahman mampu
melepaskan diri dari sekat-sekat yang membatasi perkembangan intelektualitasnya
dan keyakinan-keyakinannya. Dengan demikian, Fazlur Rahman dapat
mengekspresikan gagasan-gagasannya secara terbuka dan bebas. Seperti pendapat
mengenai wajibnya shalat tiga waktu yang dijalani oleh
penganut mazhabSyi’ah, Fazlur Rahman beranggapan bahwa praktek tersebut
dibenarkan secara historis karena Muhammad saw. pernah melakukannya tanpa
sesuatu alasan (Rahman, 2003: 41). Pada pertengahan dekade 80-an, kesehatan
tokoh utama neomodernisme Islam tersebut mulai terganggu, dintaranya ia
mengidap penyakit kencing manis dan jantung. Konsistensi Rahman untuk terus
berkarya pun ditandai oleh lahirnya karya yang berjudul Revival and Reform
in Islam: A Study of Islamic Fundamentalism. Walaupun baru diterbitkan setelah
beliau wafat, namun pengerjaannya dilakukan ketika sakit beliau makin parah
dengan dibantu oleh puteranya. Akhirnya, pada 26 Juli 1988 profesor pemikiran
Islam di Univesitas Chicago itu pun tutup usia pada usia 69 tahun setelah
beberapa lama sebelumnya dirawat di rumah sakit Chicago.
B.
Karya
dan Artikel Fazlur Rahman
1. Karya-Karya
Fazlur Rahman
a) am
Is l996.
b) Islamic
Methodology in History 1965
c) Prophecy
in Islam
d) Major
Themes of The Qur’an ( 1980 )
e) The
Philosophy of Mulasadra.
f) Islam
and Modernity Transformative of on Intelektual Tradition ( 1982 ).
2. Artikel Fazlur
Rahman
Some
Islamic Issues In the Ayyub Khan Era.
Islamic
Challenges and Opportunist.
Forwards
Reformulating The Methodology of Islamic Law : Syaikh Yamani on Public Interest
in Islamic Low.
Islam
Legacy and Contemporary Challenges
Islam
in The Contemporary World
Root
of Islamic Neo Fundamentalism.
Change
and The Muslim World.
The
Impact of Modernity on Islam.
Islamic
Modernism It’s Scope, Method and Alternative.
Divines
Revelation and The Prophet.
Interpreting
the Qur’an.
The
Qur’anic Concept of God, the Universe and Man.
Some
Key Ethical Concept of the Qur’an.
C.
Pemikiran Fazlur
Rahman
Fazlur Rahman dengan segala kemampuan
intelektualnya sudah tentu tidak bebas dari kekurangan dan kelemahan. Maka
adalah hak kita untuk menerima, menyetujui atau menolak seluruh atau sebagian
hasil pemikirannya untuk semua pada posisi penerimaan atau penolakan, seorang
intelektual pencari kebenaran sudah tentu akan mengumpulkan berbagai informasi
yang berkaitan dengan pendapat dan pemikiran yang di kemukakan untuk menilai
pendapat Fazlur Rahman, orang harus memahami al-Qur’an sebagai sebuah
ajaran yang utuh lebih dulu, di samping Sunnah, Sejarah Islam dan lain-lain.
1. Di
antara pemikiran Fazlur Rahman antara lain :
a) Ia
menegaskan bahwa al-Qur’an bukanlah suatu karya misterius atau karya sulit yang
memerlukan manusia berlatih secara teknis untuk memahami dan menafsirkan
perintah-perintahnya, di sini di jelaskan pula prosedur yang benar untuk
memahami al-Qur’an.
b) Seseorang
harus mempelajari al-Qur’an dalam Ordo Histories untuk mengapresiasikan tema-tema
dan gagasan-gagasannya
c) Seseorang
harus mengkajikan dalam konteks latar belakang social historisnya, hal ini
tidak hanya berlaku untuk ayat-ayatnya secara individual tapi juga untuk
al-Qur’an secara keseluruhan. Tanpa memahami latar belakang mikro dan makronya
secara memadai. Menurut Fazlur Rahman, besar kemungkinan seseorang akan
salah tangkap terhadap élan dan maksud al-Qur’an aktifitas Nabi baik di Mekkah
atau di Madinah
d) Dalam
karyanya Islam and Modernity 1982 Fazlur Rahman menekankan, akan
mutlak perlunya mensistematiskan materi ajaran al-Qur’an. Tanpa usaha ini bisa
terjadi penerapan ayat-ayatnya secara individual dan terpisah berbagai situasi
akan menyesatkan. (Nasuha,2013:http//nasuhasmith 13.blogspot.com)
D.
konsep
pendidikan dan pendidikan tinggi islam fazlur Rahman
Pendidikan Islam menurut Fazlur
Rahman mencakup dua pengertian besar (Dr.Sutrisno,2006:170 ) . Yaitu
:
1. Pendidikan
Islam dalam pengertian Praktis, yaitu pendidikan yang dilaksanakan di dalam
Islam, seperti di Pakistan, Mesir, Sudan, Saudi, Iran, Turki, Maroko, Indonesia
dan lain-lain.
2. Pendidikan
tinggi Islam yang disebut dengan intelektualisme Islam.
Lebih
dari itu, pendidikan Islam menurut Fazlur Rahman dapat dipahami juga sebagai
proses untuk menghasilkan manusia (ilmuan) integratif, yang padanya terkumpul
sifat-sifat seperti kritis, kreatif, dinamis, inovatif, progresif, adil, jujur,
dan sebagainya
1. Tujuan
Pendidikan Islam
Dengan
mendasarkan pada al-Qur’an, tujuan pendidikan menurut Fazlu Rahman adalah untuk
mengembangkan manusia sedemikian rupa sehingga semua pengetahuan yang
diperolehnya akan menjadi organ pada keseluruhan pribadi yang kreatif, yang
memungkin manusia untuk memanfaatkan sumber-sumber alam untuk kebaikan umat
manusia dan untuk menciptakan keadilan, kemajuan, dan keteraturan dunia
Dewasa
ini pendidikan Islam sedang dihadapkan dengan tantangan yang jauh lebih berat
dari masa permulaan penyebaran islam. Tantangan tersebut berupa timbulnya
aspirasi dan idealisme umat manusia yang serba multi interest dan
berdimensi nilai ganda dengan tuntutan hidup yang
multi komplek pula .Ditambah lagi dengan beban psikologis umat islam
dalam menghadapi barat. Dalam kondisi kepanikan spiritual itu,strategi
pendidikan Islam yang dikembangkan diseluruh dunia Islam secara universal
bersifat mekanis. Akibatnya munculah golongan yang menolak segala apa yang
berbau Barat,bahkan adapula yang mengharamkan pengambil alihan ilmu dan
teknologinya.Sehingga apabila kondisi ini terus berlanjut akan dapat
menyebabkan kemunduran umat Islam.]
Menurut
Rahman, ada beberapa hal yang harus dilakukan Pertama, tujuan
pendidikanIslam yang bersifat desentif dan cenderung berorientasi hanya kepada
kehidupan akhirat tersebut harus segera diubah.Tujuan pendidikan islam harus
berorientasi kepada klehidupan dunia dan akhirat sekaligus serta bersumber pada
AL-Qur’an.
Kedua,
beban psikologis umat Islam dalam menghadapi Barat harus segera
dihilangkan.Untuk menghilangkan beban psikologis umat Islam tersebut,Rahman
menganjurkan supaya dilakukan kajian Islam yang menyeluruh secara historis dan
sistimatis mengenai perkembangan disiplin-disiplin ilmu Islam seperti
teologi,hukum,etika,hadis ilmu-ilmu sosial,dan filsafat,dengan berpegang kepada
AL-Qur’an sebagai penilai.
Ketiga,
sikap negatif umat Islam terhadap
ilmu pengetahuan juga harus dirubah. Sebab
menurut Rahman, ilmu pengetahuan tidak ada
yang salah, yang salah adalah penggunanya.
2. Sistem
Pendidikan Islam
Fazlur
Rahman berpendapat, bahwa “kita tidak bisa lepas dari system pendidikan
Barat karena umat Islam juga ingin belajar dengan dunia Barat, tetapi system
pendidikan Barat telah mendehumanisme dan membekukan jiwa manusia” Dari
sini dapat kita asumsikan bahwa Rahman mencoba mengintegrasikan antara ilmu
sekuler (modern) dan ilmu-ilmu agama. Namun yang saat ini menjadi pombardir
penghalangnya adalah karena sering terjadinya dikotomi dalam dunia pendidikan
Islam.
Dari
penjelasan di atas dapat di tarik kesimpulan, menurut Rahman dunia pendidikan
Islam harus memberi ruang bagi ilmu-ilmu sekuler (modern), atau dalam arti kata
luas harus adanya integrasi antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu sekuler/sains.
Dengan pola integrasi ini maka tidak akan lagi terjadi dikotomi dalam dunia
pendidikan Islam. Jadi, hendaknya dalam silabus-silabus pembelajaran harus
dicantumkan ilmu-ilmu di luar agama, seperti sosiologi, antropologi, biologi
dan sebagainya.
Zaman
selalu mengalami perkembangan, sudah semestinya pendidikan Islam harus
merespons dan dituntut pula untuk berkembang secara dinamis dalam mewujudkan
manusia yang kritis dan kreatif sehingga mampu mandiri dalam menyesuaikan diri
dalam lingkungan sekitar. Oleh karena itu perlunya di terapkan konsep
pendidikan demokratis yang selalu membuka ruang kebebasan dan perubahan yang
bersifat positif dan dinamis di berbagai lembaga pendidikan agar dapat memenuhi
tuntutan tersebut di atas.
3. Anak
Didik (Peserta Didik)
Dalam
proses trasnpormasi ilmu pengetahuan dalam pendidikan, peserta didik
menjadi obyek dari pendidikan itu sendiri, namun bukan karena dia menjadi obyek
maka tidak diberikan kebebasan dalam mengakpresikan dan mengembangkan
kreativitas mereka, akan tetapi dengan mengsinergikan antara peserta
didik dan tujuan pendidikan, maka peserta didik harus diberikan keluasan ruang
dan waktu untuk mengeksplorasikan semua imajinasi kreatif mereka untuk
pengembangan pribadi mereka.
Kemerdekaan
(kebebasan) adalah hak dasar bagi setiap manusia yang ada di dunia ini. Dengan
kebebasan manusia dapat keratif dan dapat mengetahui tujuan yang di anggapnya
baik. Namun, dal mengimplementasikan kemerdekaan tentunya tidak melanggar
kebebasan orang lain.
4. Pendidik
(Mu’allim)
Era
kontemporer ini dirasakan sangat minimnya pendidik, namun bukan
tenaga pendidiknya yang kurang, lebih dari itu problema yang kita hadapi
sekarang minimnya guru yang professional dan mempunyai klasifikasi kemampuan
yang memadai. Dalam mengatasi kelangkaan tenaga pendidik seperti itu, Rahman
menawarkan beberapa gagasan, yaitu :
a) Merekrut
dan mempersiapkan anak didik yang memiliki bakat-bakat terbaik dan mempunyai
komitmen yang tinggi terhadap lapangan agama (Islam). Anak didik seperti ini
harus dibina dan diberikan insentif yang memadai untuk membantu
memnuhi keperluannya dalam peningkatan karir intelektual mereka.
b) Mengangkat
lulusan madrasah yang relatif cerdas atau menunjuk sarjana-sarjana modern yang
telah memperoleh gelar doktor di universitas-universitas Barat dan telah berada
di lembaga-lembaga keilmuan tinggi sebagai guru besar-guru besar bidang studi
bahasa Arab, bahasa Persi, dan sejarah Islam
c) Mengangkat
beberapa lulusan madrasah yang memiliki pengetahuan bahasa Inggris dan mencoba
melatih mereka dalam teknik riset modern dan sebaliknya menarik para lulusan
universitas bidang filsafat dan ilmu-ilmu sosial dan memberi mereka pelajaran
bahasa Arab dan disiplin-disiplin Islam klasik seperti Hadis, dan yurisprudensi
Islam.
d) Menggiatkan
para pendidik untuk melahirkan karya-karya keislaman secara kreatif dan
memiliki tujuan. Di samping menlulis karya-karya tentang sejarah, filsafat,
seni, juga harus mengkonsentrasikannya kembali kepada pemikiran Islam
BAB III
PENUTUP
Fazlur Rahman merupakan salah satu
intelektual muslim yang hidup pada era abad 20an, dia berkebangsaan asli
Palestina dan lahir disana, namun karena ada beberapa permasalahan internal
dengan ulam-ulama tradisional di Pelestina ia pergi ke Amerika Serikat dan
menjadi guru besar di Chicago.
Awal penjajakan intelektualitasya,
di mulai dengan menyelesaikan S1 dan S2 dalam bidang bahasa Arab pada
Universitas Punjab, dan kemudian dilanjutkan dengan menyelesaikan program S3
nya di Oxford University, Inggris dalam bidang fislafat. Setelah itu
ia terus mengembangkan disiplin ilmu pengetahuannya dan menjadi dosen di
beberapa perguruan tinggi di Kanada dan Inggris serta mengisi tulisan-tulisan
dalam jurnal-jurnal ilmiah dan juga mengisi di beberapa seminar-seminar yang di
adakan di beberapa negara.
Puncak dari perkembangan
intelektualitasnya adalah ketika ia hijrah dan menetap di Chicago, dia menjadi
dosen tetap disanana, dan dikukuhkan sebagai guru besar Universitas Chicago
dalam bidang Pemikiran Islam. Disini ia mendapat kebebasan untuk mengeksplorasikan
semua imajinasi kreatifnya. Disinilah ia mulai menulis karya-karya fenomenalnya
di beberapa jurnal dan buku yang hingga saat ini masih tersebar luas di seluruh
tokoh buka yang ada di dunia ini.
Menurutnya dalam dunia Islam sendiri
terdapat banyak hal yang hingga saat ini masih perluh adanya
rekontruksi dan pembaharuan , misalnya dalam bidang pendidikan, Moral dan
religiusitas keagamaan, pola pengembangan ilmu pengetahuan, sosial
bermasyarakat, dan intraksi dengan dunia Barat.
Dalam dunia pendidikan Islam sendiri
masih banyak yang perluh di rekontruksi dan perbaikan, karena fenaomena saat
ini, menunjukkann pada siklus dimana umat Muslim mengalami kemerosotan dan
ketertinggalan dari dunia Barat. Tentunya dunia pendidikan memainkan
peran yang sangat vital dalam pembentukan dan memprodact generasi-genarasi
muslim yang mempunyai intelektualitas yang tinggi, dan mampu memberikan
arah-arah baru bagi umat Islam untuk kembali kepada dunia keemasan Islam masa
silam
DAFTAR
PUSTAKA
Assegaf, Abd. Rachman,2013, Aliran Pemikiran
Pendidikan Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Ali Safyan, Skripsi Kritik Fazlur Rahman Terhadap
Uzlah, Semarang, Fakulatas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang,2001
Alparslan,Acikgence “The Thingkerof Islamic Revivaland
Reform : Fazlur Rahman’s Life and Thought (1919-1988)” dalam Journal
of Islamic Research, Vol. 4, 1990.
Fatah Rosihan Affandi, Skripsi Study Analisis Fazlur
Rahman Tentang Manusia, Semarang, Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo
Semarang, 2002
Fathoni, Muhammad Kholid, Pendidikan Islam dan
Pendidikan Nasioanal, Jakarta : Departemen Agama RI, 2005
(Nasuha,2013.pemikiran fazlur rahman tentang pendidikan.
:http://nasuhasmith13.blogspot.com/2013/11/pemikiran-fazlur-rahman-tentang.htmldiakses 17 November 2013
Rivay Siregar, Tasawuf dari Sufisme Klasik ke Neo
Sufisme, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 1999
Sutrisno, Fazlur Rahman : Kajian Terhadap Metode,
Epistemologi dan Sistem Pendidikan, Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2006Muhaimin, dkk, Kontroversi PemikiranFazlur Rahman : Studi Kritis
Pembaharuan Pendidikan Islam Cirebon: Dinamika, 1999.
[1]Acikgence Alparslan, “The Thingkerof Islamic Revivaland
Reform : Fazlur Rahman’s Life and Thought (1919-1988)” dalam Journal
of Islamic Research, Vol. 4, 1990, hlm. 233. Lihat Taufik Adnan Amal
(Peny.), Metode dan Altematif Neo-Modernisme Islam Fazlur Rahman,
(Bandung: Mizan, 1993), hlm. 13.
[2]Lihat Fazlur Rahman, Islam, (Chicago
& London: university of Chicago Press; Scond Edition, 1979), hlm. 35. Lihat
Abd. A’la, Dari Neomodernisme ke Islam Liberal: Jejak Fazlur Rahman
dalam wacana Islam Indonesia, (Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina,
2003), hlm. 33
[3]Nurcholish Madjid, “Fazlur Rahman
dan Rekonstruksi Etika Al-Qur’an”, dalam Islamika, No. 2, Oktober-Desember,
1993, hlm. 23-24.
Post a Comment