MAKALAH
KENAKALAN REMAJA
Keterangan :
untuk download makalah di bawah ini anda bisa klik link di bawah :
---------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Dewasa ini, kejadian pergaulan bebas yang terjadi di kalangan remaja
banyak berasal dari eksploitasi seksual pada media yang ada di sekeliling kita.
Eksploitasi seksual dalam video klip, majalah, televisi, dan film-film ternyata
mendorong para remaja untuk melakukan aktivitas seks secara sembarangan di usia
muda. Dengan memilih tampilan atau tayangan seks di media, para remaja itu
beranggapan bahwa seks adalah sesuatu yang bebas dilakukan oleh siapa, dan
dimana saja.
Bahkan tidak sedikit para remaja yang terjerumus pergaulan bebas lain
misalnya narkoba, rokok, dan minum minuman keras. Dapat diperkirakan setiap
harinya lebih dari 2 juta remaja di negara kita telah mempergunakan rokok
maupun narkoba. Oleh karena itu, kami, memilih tema pergaulan bebas remaja
untuk dikaji lebih lanjut sebagai informasi bagi kaum remaja.
Masalah ini kami
buat berdasarkan sumber-sumber yang jelas dan akurat dengan harapan supaya
remaja dapat mengatasi libidonya sehingga para remaja dapat terhindar dari
akibat-akibat negatif dari pergaulan seperti pergaulan bebas. Dan menghimbau
kepada para remaja untuk tidak salah langkah dalam mengambil keputusan oleh
karena perubahan pola pikir yang terjadi pada dirinya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pergaulan Bebas
Kita tentu tahu
bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang
mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah
pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media
massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh
pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang
minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya
potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
Sedangkan remaja
adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan
sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 16 tahun sampai
dengan 24 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai
kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.
Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering
dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan
yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak
menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Pengertian
pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan
pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja
yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak
hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya
ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita,
sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan
pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus
berlangsung selamanya.
2. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja
Menurut
bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi kenakalan remaja kedalam tiga tingkatan
;
(1)
kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka
keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit
(2)
kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan
seperti mengendarai sepera motor tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa
ijin
(3)
kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika,
hubungan seks diluar nikah, pemerkosaan dll.
Sedangkan menurut Sudarsono (1995:13) yang termasuk kenakalan siswa atau
remaja meliputi:
a.
perbuatan awal pencurian meliputi perbuatan berkata
bohong dan tidak jujur;
b.
perkelahian
antar siswa termasuk juga tawuran antar pelajar;
c.
mengganggu
teman;
d.
memusuhi orang tua dan saudara, meliputi perbuatan
berkata kasar dan tidak hormat pada orang tua dan saudara;
e.
menghisap ganja, meliputi perbuatan awal dari menghisap
ganja yaitu merokok;
f.
menonton pornografi; dan
g.
corat-coret tembok sekolah
3. Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.
1.
Dampak Dari Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas
identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang sudah menjadi
rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba. Ini identik
sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS, dan
penyakit lainnya. Dan pastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan
menjadi sangat timpang dari segala segi.
2.
Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
- Memperbaiki Cara Pandang
Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam
“kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki
angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja
mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.
- Menjaga Keseimbangan Pola Hidup
Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi,
energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam
kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif.
- Jujur Pada Diri Sendiri
Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk
diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi
dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
- Memperbaiki Cara Berkomunikasi
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina
hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan
yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan
orang-orang di sekeliling kita.
- Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan
Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja mampu
menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya nanti jika saya
lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang lebih baik?” kemudian
hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja.
Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal
menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS
nantinya.
- Menanamkan Nilai Ketimuran
Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya
nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan
nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang
bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk
meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya
nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu
kali untuk terjun ke pergaulan bebas.
- Banyak Beraktivitas Secara Positif
Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan. Pergaulan
bebas, biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu longgar, banyak
waktu bermain, bermalam minggu. Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut,
mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-hal positif perlu terus
dikembangkan. Misalnya dengan melibatkan anak muda dalam organisasi-organisasi
sosial, menekuni hobinya dan mengembangkannya menjadi lahan bisnis yang
menghasilkan, maupun mengikuti acara-acara kreatifitas anak-anak muda. Dengan
demikian, waktu mudanya akan tercurahkan untuk hal-hal positif dan sedikit
waktu untuk memikirkan hal-hal negatif seperti pergaulan bebas tersebut.
- Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas
Dikalangan muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa jadi mereka
tidak tahu akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit kelamin yang
mematikan. Nah, sosialisasi hal ini. Informasi-informasi mengenai bahaya yang
ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan di kalangan muda.
Harapannya, mereka juga punya informasi sebagai bahan pertimbangan akal
sehatnya. Jika informasi tersebut belum didapatkan ada kemungkinan mereka akan
terus melakukan pergaulan bebas semau mereka. Tapi, kalau informasi sudah
didapatkan tapi mereka tetap nekad melakukan itu persoalan lain lagi.
Sepertinya perlu ada penanganan khusus, apalagi yang sudah
terang-terangan bangga melakukan pergaulan bebas.
- Menegakkan Aturan Hukum
Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa menghentikan selain
adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya. Setidaknya
sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan dan dilaksanakan
melalui hokum yang berlaku di negara kita. Langkah ini sebagai benteng terakhir
untuk menyelamatkan anak-anak muda dari amoralitas karena perilaku
pergaulannbebas yang lambat laun otomatis akan merusak bangsa ini.
- Munakahat
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Inilah yang ditawarkan
oleh Islam sebagai salah satu solusi atas pergaulan bebas. Itulah beberapa hal
yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergaulan bebas khususnya di
kalangan remaja.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pergaulan bebas
adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah
makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan
antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).
Pergaulan juga
adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia
tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi,
sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas,
tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma
bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur
atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan
menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Yang terpenting
sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja
yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di
dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan
tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama,
memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu permasalahan ini
merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali.
Usaha untuk
pencegahan sudah semestinya terus dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda
kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa diandalkan untuk kebaikan negara ke
depan.
2. Saran
- Bagi Orang Tua
Sebaiknya orang tua lebih memperhatikan anaknya. Serta memberi pengarahan
tentang cara bergaul. Orang tua harus bisa menjadi teman, agar anak dapat
terbuka dan anak dapat menjadikan orang tua sebagai seorang sahabat terpercaya.
- Para Pendidik (Guru)
Memberi gambaran bahwa, cukup banyak permasalahan tentang salah pergaulan
yang timbul diantara remaja. Oleh sebab itu konsultasi dan penyuluhan tentang
pergaulan yang baik dan benar sangat diperlukan, dan kegiatan ini dapat
berjalan dengan bantuan seorang guru.
- Para Remaja
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan
dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai tuntutan dan norma yang
berlaku di dalam masyarakat. Agar kita dapat menjadi remaja yang baik dan agar
kita bisa menciptakan Negara dan bangsa yang sukses.
- Bagi Masyarakat Umum
Bagi masyarakat umum hendaknya ikut berpartisipasi guna pencegahannya.
Apabila melihat hal-hal yang tidak wajar yang dilakukan oleh para remaja segera
laporkan ke penegak hukum setempat agar diberi penyuluhan dan pengarahan.
Post a Comment