Makalah Dampak Perdagangan Internasional

Posted by GLOBAL MAKALAH


KETERANGAN :
Untuk download file makalahnya anda bisa click di bawah ini :
(bentuk .doc di gooledrive)
-------------------------------------------------------------------
BAB 1
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Dengan perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin dan tercipta suatu hubungan ekonomi yang saling mempengaruhi suatu negara dengan negara lain serta lalu lintas barang dan jasa akan membentuk perdagangan antar bangsa. Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara. Terjadinya perekonomian dalam negeri dan luar negari akan menciptakan suatu hubungan yang saling mempengaruhi antara satu negara dengan negara lainnya, salah satunya adalah berupa pertukaran barang dan jasa antarnegara.
Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai transaksi dagang antara subyek ekonomi negara yang satu dengan subyek ekonomi negara yang lain. Adapun subyek ekonomi yang dimaksud adalah penduduk yang terdiri dari warga Negara biasa, perusahaan swasta dan perusahaan negara maupun pemerintah yang dapat dilihat dari neraca perdagangan. Perdagangan internasional sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara, karena dalam perdagangan internasional semua negara bersaing di pasar internasional. Salah satu keuntungan perdagangan internasional adalah memungkinkan suatu negara untuk berspesialisasi dalam menghasilkan barang dan jasa secara murah, baik dari segi bahan maupun cara berproduksi. Akan tetapi manfaat nyata dari perdagangan internasional dapat berupa kenaikan pendapatan, cadangan devisa, transfer modal dan luasnya kesempatan kerja. Adanya pertumbuhan ekonomi juga merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu negara, pertumbuhan ekonomi yang stabil atau cenderung meningkat menandakan keberhasilan pemerintah negara tersebut dalam meningkatkan perekonomian negaranya (Deviyantini, 2012)
Pertumbuhan ekonomi merupakan sumber utama dalam upaya meningkatkan standar hidup masyarakat.Nanga (2005:273) mendefinisikan pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang dan jasa. Pertumbuhan ekonomi lebih menunjukkan pada perubahan yang bersifat kuantitatif (quantitative change) dan biasanya diukur dengan menggunakan data produk domestik bruto (GDP) atau pendapatan per kapita. Murni (2006:175) menjelaskan tujuan utama dari perhitungan pertumbuhan ekonomi adalah untuk melihat apakah kondisi perekonomian semakin membaik atau sebaliknya. Ukuran baik buruknya dapat dilihat dari struktur produksi (sektoral) dan daerah asal produksi (regional).
Sektor ekonomi merupakan salah satu sektor yang paling penting untuk mengukur kesejahteraan suatu negara. Suatu negara dapat dianggap sejahtera salah satunya dapat dilihat melalui angka pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pada umumnya jika angka pertumbuhan ekonomi bergerak pada arah yang positif, maka dapat dikatakan negara tersebut sejahtera, dan begitu juga sebaliknya. Akan tetapi, pergerakan pertumbuhan ekonomi kearah positif tidak selamanya menggambarkan bahwa Negara tersebut sejahtera, ada beberapa faktor lain yang memiliki pengaruh dalam pengukuran tingkat kesejahteraan suatu negara seperti misalnya angka inflasi, situasi politik, dan sebagainya.
Benjamin franklin mengatakan “Tidak ada negara yang dihancurkan oleh perdagangan“. Sebagian besar negara di dunia ini menganut perekenomian terbuka, mereka mengekspor barang dan jasa ke luar negeri, mereka mengimpor barang dan jasa dari luar negeri, dan mereka meminjam dan memberi pinjaman pada pasar keuangan dunia. Secara umum perdagangan internasional dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ekspor dan impor. Ekspor adalah penjualan barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara ke negara lain. Sedangkan impor adalah arus kebalikan daripada ekspor yaitu barang dan jasa yang masuk kesuatu negara. Pada hakikatnya perdagangan luar negeri timbul karena tidak ada satu negara pun yang dapat menghasilkan semua barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk. Dalam perekonomian terbuka selain sektor rumah tangga, sektor perusahaan dan pemerintah juga ada sektor luar negeri karena penduduk di negara bersangkutan telah melakukan perdagangan dengan negara lain. Pentingnya interaksi internasional ini menunjukan ekspor dan impor sebagai persentase dari GDP. Perdagangan bahkan merupakan sentral untuk menganalisis pembangunan ekonomi dan merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dampak perdagangan internasional yang dilihat dari aspek dan impor terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia
Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan,pemerataan pendapat dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran yang lain.
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth, Salvatore, 2004 ). Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor,maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Tambunan (2005) menyatakan pada awal 1950-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion. Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi.
Analisis tentang sektor perdagangan luar negeri Indonesia selama ini terlalu didominasi oleh analisis tentang ekspor. Di satu sisi hal ini dapat dipahami karena ekspor merupakan satu-satunya andalan penghasil devisa yang berasal dari kekuatan sendiri, sehingga negara berkembang berkepentingan untuk menguasai pengetahuan tentang penghasil devisanya ini. Peran devisa ini sangat penting, terutama untuk negara berkembang seperti Indonesia. Devisa dibutuhkan untuk (1) membayar impor sekarang, (2) jaminan pembayaran impor tiga bulan mendatang, (3) membayar utang luar negeri dan bunganya, dan (4) mendukung stabilitas nilai Rupiah. Namun demikian, di sisi lain, akibat dari kurangnya perhatian terhadap analisis impor memunculkan dampak buruk, antara lain: (1) masyarakat menganggap impor kalah penting dibanding ekspor, sehingga menjadi semakin kurang diperhatikan. (2) efek demonstrasi yang merupakan dampak buruk dari impor mendapat kesempatan untuk menyebar tanpa hambatan, karena telah terjadi ketidakpedulian terhadap impor. (3) pola konsumsi penduduk menjadi semakin terjerat oleh selera ke barang impor, sebagai hasil dari upaya pen-skenario-an selera yang dilakukan para produsen/eksportir di luar negeri melalui efek demonstrasi dari strategi pemasarannya. Sementara impor adalah arus kebalikan dari ekspor, yaitu barang dan jasa dari luar suatu negara yang mengalir masuk ke negara tersebut. Kebijakan impor dilakukan karena Indonesia belum dapat memproduksi semua kebutuhan sendiri. Dengan adanya tuntutan untuk memenuhi kebutuhan ini maka Indonesia harus melakukan hubungan dengan luar negeri melalui perdagangan internasional. Walaupun ekspor dapat memberikan kontribusi yang sangat besar bagi kemajuan perekonomian suatu negara namun impor juga memegang peranan yang penting bagi pembangunan ekonomi suatu negara. Kebijakan impor sepenuhnya ditujukan untuk mengamankan posisi neraca pembayaran, mendorong kelancaran arus perdagangan luar negeri, dan meningkatkan lalu lintas modal luar negeri untuk kepentingan pembangunan, dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi nasional.
Nilai impor Indonesia tidak terlepas dari pengaruh permintaan dalam negeri atas barang-barang konsumsi dan impor atas bahan baku dan penolong, serta barang modal yang pasokannya belum dapat dipenuhi seluruhnya oleh industri-industri dalam negeri. Impor ini nantinya akan digunakan untuk proses industri dalam negeri dan industri yang berorientasi ekspor. Salah satu barang yang diimpor oleh Indonesia adalah barang konsumsi, bahan baku dan barang modal. Suatu negara melakukan impor karena mengalami defisiensi (kekurangan/kegagalan) dalam menyelenggarakan produksi barang dan jasa bagi kebutuhan konsumsi penduduknya. Ada dua macam defisiensi yang dapat terjadi, yaitu defisiensi kuantitas dan defisiensi kualitas.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian perdagangan internasional?
2.      Apakah teori-teori perdagangan internasional?
3.      Apakah sebab-sebab timbulnya perdagangan internasional?
4.      Apa yang dimaksud dengan devisa (alat pembayaran antar negara)?
5.      Bagaimana pembayaran antar negara?
6.      Bagaimana cara jual beli valuta asing?
7.      Bagaimana dampak perdagangan internasional terhadap perekonomian Indonesia?
8.      Apa manfaat dan hambatan perdagangan internasioanl?
9.      Apakah pengertian neraca perdagangan dan pembayaran?
10.  Apakah kebijakan perdagangan internasional?

C.     Tujuan
Bersasarkan tinajuan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan makalah yaitu sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengertian perdagangan internasional
2.      Untuk mengetahui teori-teorin perdagangan internasional
3.      Untuk mengetahui sebab-sebab timbulnya perdagangan internasioanl
4.      Untuk mengetahui devisa ( alat pembayaran antar negara )
5.      Untuk mengetahui cara pembayaran antar negara
6.      Untuk mengetahui jual beli valuta asing
7.      Untuk mengetahui dampak perdagangan internasional terhadap perekonomian Indonesia
8.      Untuk mengetahui manfaat dan hambtan perdagangan internasioanl
9.      Untuk mengetahui neraca perdagangan dan pembayaran
10.  Untuk mengetahui kebijkan perdagangan internasional

BAB 2
PEMBAHASAN

A.       Pengertian Perdagangan Internasional
Perdangangan internasioanal adalah kegiatan ekspor dan impor antar negara. Ekspor adalah menjual atau mengirim barang keluar negri, sedangkan Impor adalah membeli atau mendatangkan barang dari luar negri. Perdagangan Internasional dapat diartikan sebagai transaksi dagang antara subyek ekonomi negara yang satu dengan subyek ekonomi negara yang lain, baik mengenai barang ataupun jasa-jasa. Adapun subyek ekonomi yang dimaksud adalah penduduk yang terdiri dari warga negara biasa, perusahaan ekspor, perusahaan impor, perusahaan industri, perusahaan negara ataupun departemen pemerintah yang dapat dilihat dari neraca perdagangan (Sobri, 2001).
Perdagangan atau pertukaran dapat diartikan sebagai proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing pihak. Masing-masing pihak harus mempunyai kebebasan untuk menentukan untung rugi dari pertukaran tersebut, dari sudut kepentingan masing-masing dan kemudian menetukan apakah ia mau melakukan pertukaran atau tidak (Boediono, 2000). Pada dasarnya ada dua teori yang menerangkan tentang timbulnya perdagangan internasional

B.        Teori-Teori Perdagangan Internasional
Berikut beberapa teori perdagangan internasional Teori keunggulan mutlak (absolut advantage) oleh Adam Smith Dalam keunggulan mutlak, Adam Smith mengemukakan ide –ide sebagai berikut:
1.   Adanya Division of Labour ( pembagian kerja internasional), Dalam menghasilkan sejenis barang dengan adanya pembagian kerja, dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibanding negara lain, sehingga dalam mengadakan perdagangan negara tersebut memperoleh keunggulan mutlak.
2.   Spesialisai internasional dan efisiensi produksi, Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada produksi barang yang memliki keuntungan. Suatu negara akan mengimpor barang-barang yang bila diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila suatu negara mengadakn spesialisasi dalam memproduksi barang.
Keunggulan mutlak dapat diartikansebagai keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang produksi. Suatu negara akan mengekspor barang tertentu karena dapat menghasilkan barangtesebut dengan biaya yang secara mutlak lebihmurah daripada negara lain. Dengan kata lain, negara tersebut memiliki keuntungan mutlak dalam produksi barang.
Jadi, keuntungan mutlak terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap satu macam produk yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya produksi di negara lain. Teori keunggulan komparatif (comparative advantage) oleh David Ricardo. David Ricardo menyampaikan bahwa teori keunggulan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith memiliki kelemahan, diantaranya sebagai berikut.
1.   Bagaimana bila suatu negara lebih produktif dlam memproduksi dua jenis barang dibanding dengan negara lain? Sebagai gambaran awal di satu pihaksuatu negara memiliki faktor produksi tenaga kerja dan alam yang lebih menguntungkan dibanding negara lain, sehingga negara tersebut lebih unggul dan lebih produktif dalam menghasilkan barang daripada negara lain. Sebaliknya, di lain pihak negara lain tertinggal dalam memproduksi barang. Dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa jika kondisi suatu negara lebih produktif atas dua jenis barang, maka negara tersebut tidak dapat mengadakan hubungan pertukaran atau perdagangan.
2.   Apakah negara tersebut juga dapat mengadakan perdagangan internasional? Pada konsep keunggulan komparatif (perbedaan biaya yang dibandungkan) yang digunakan sebagai dasar dalam perdagangan internasional adalah kerja yang digunakan untuk memproduksi suatu barang. Jadi, motif melakukan perdagangan bukan sekedar mutlak lebih produktif(lebih menguntungkan) dalam menghasilkan sejenis barang, tetapi menurut David Ricado sekalipun suatu negara itu tertinggal dalam segala rupa, ia tetap dapat ikut serta dalam perdagangan internasional, asalkan negara tersebut menghasilkan barang dengan biaya yang lebih murah (tenaga kerja) dibanding dengan lainnya.
Jadi, keunggulan komparatif terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap kedua macam produk yang dihasilkan, dengan biaya tenaga kerjayang lebih muah jika dibandingkan dengan biaya tenaga kerja di negara lain. Teori permintaan timbal balik (reciprocal demand) oleh John Stuart Mill
Teori yang dikemukakan oleh J.S. Mill sebenarnya melanjutkan teori keunggulan komparatif dari David Ricardo, yaitu mencari titik keseimbangan pertukaran antara dua barang oleh dua negara dengan perbandingan pertukaran atau dengan menentukan Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD).
 Maksud teori Timbal Balik adalah menyeimbangkan antara permintaan dengan penawarannya,karena baik permintaan dan penawaran menentukan besarnya barang yang dieksplor dan barng yang diimpor. Jadi,menurut J.S. Mill selama terdapat perbedaan dalam rasio produksi konsumsi antara kedua negara maka, manfaat dari perdagangan selalu dapat dilaksanakan di kedua negara tersebut. Dan  suatu negara akan memproleh manfaat apabila jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk membuat seluruh barang-barang ekspornya lebih kecil daripada jumlah jam kerja yang dibutuhkan seandainya seluruh barang impor diproduksi sendiri.

C.       Sebab-sebab Timbulnya Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional disebabkan adanya perbedaan masing-masing negara antara lain:
1.      Perbedaan jumlah penduduk dalam perbandingan luas tanah.
2.      Perbedaan kekayaan alam yang dimiliki.
3.      Perbedaan tingkat kecerdasan dan peradaban bangsanya.
4.      Perbedaan iklim dan keadaan alam.
5.      Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai.
6.      Perbedaan politik,sosial,dan budaya
7.      Perbedaan hasil produksi
8.      Perbedaan harga barang
9.      Adanya keinginan untuk meningkatkan produktivitas

D.       Devisa ( Alat pembayaran antar Negara)
Devisa adalah semua alat pembayaran yang diterima di Dunia internasional sebagai alat pembayaran. Sumber devisa berasal dari :
1.      Ekspor barang dan jasa
2.      Pinjaman/kredit dari luar negeri
3.      Bantuan dan hadiah dari luar negeri
4.      Pariwisata
5.      Kiriman dari orang Indonesia yang bekerja dari luar negeri.
Fungsi devisa dalam prakteknya adalah sebagai berikut:
1.      Membayar impor barang dan jasa
2.      Membiayai keduat dan konsulat di luar Negeri
3.      Membiayai perjalanan dinas dan kunjungan pejabat di luar Negeri
4.      Membiayai pengiriman misi kesenian dan kontingen Olahraga keluar Negeri
5.      Membayar asuransi utang luar Negeri

E.        Cara Pembayaran Antar Negara
1.      Kompensasi pribadi, Sekarang jarang digunakan karena sulitnya importir yang utang piutangnya bernilai/jumlahnya sama.
2.      Menggunakan surat wesel dagang
3.      Menggunakan pembayaran tunai, pembayaran yang dilakukan bersama sama dengan surat pesanan/menunggu diterima kabar bahwa barang telah dihapalkan oleh importir.
4.      Menggunakan L/C (Letter of Credit), Adalah salah satu cara pembayaran suatu wesel dalam jumlah yang ditentukan dokumen  kredit ini dikeluarkannya oleh Bank devisa atas permintaan importir yang ditujukan kepada ekspor di luar Negeri melalui koresponden Bank.

F.        Jual Beli Valuta Asing
Kegiatan jual beli barang di dalam Negeri tidak menimbulkan masalah alat tukar karena menggunakan mata uang yang sama.Tetapi kegiatan ekspor dan impor alat tukar atau mata uang yang digunakan antara Negara yang satu dengan yang lain berbeda,maka uang asing atau alat pembayaran luar Negeri sering disebut Valuta asing.Padahal mata uang yang satu berbeda dengan mata uang yang lain dan cenderung berubah ubah setiap saat. Dalam jual beli Valuta asing ada dua yaitu:
1.      Kurs beli menunjukkan harga beli valuta asing pada saat bank/money changer membeli valas atau pada saat seseorang menukarkan valas dengan rupiah.
2.      Kurs jual menunjukkan harga jual valuta asing pada saat bank/money changer menjual valas atau pada saat sesorang menukarkan rupiah dengan valas.

G.       Dampak Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Indonesia
1.      Dampak positif
a.          Mempererat persahabatan antar bangsa
b.         Menambah kemakmuran negara
c.          Menambah kesempatna kerja
d.         Mendorong kemajunan ilmu pengetahuan dan teknologi
e.          Sumber pemasukan kas negara
f.          Menciptakan efisiensi dan spesialisasi
g.          Memungkinkan kkonsumsi yang lebih luas bagi penduduk suatu negara
h.         Meningkatkan industri dalam negeri
i.           Menignkatka cadangan devisa
2.         Dampak negatif
a.          Adanya ketergantungan suatu negara terhadap negara lain
b.          Adanya persaingan yang tidak sehat
c.          Banyak industri kecil yang kurang mampu bersaing menjadi gulung tikar
d.          Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi negara yang lebih maju
e.          Terjadinya kekurangan tabungan masyarakat untuk investasi
f.           Timbulnya penjajahan ekonomi olelh negar yang lebih maju
g.          Neraca perdagangan dan nerca pembayaran
h.          Banyaknya penganguran

H.       Hambatan Perdagangan Internasional
1.         Perbedaan mata uang
2.         kebijakan impor suatu negara-negara proteksi
3.         Quota impor
4.         Perang dan resesi
5.         Adanya tarif yang dibebankan pada/atas melintas daerah pabean
6.         Produsen ekspor masih berbelit-belit sehingga memerlukan waktu lama

I.          Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran
1.         Neraca perdagangan
Neraca perdagangan adalah daftar yang berisi  perbandingan antara besarnyanilai ekspor dengan nilai impor suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Neraca perdagangan dibuat agar suatu negara dapat mengetahui perkembangan perdagangan internasional yang dilakukan. Neraca perdagangan suatu negara ada tiga kemungkinan, yaitu:
a.       Surplus, neraca perdagangan disebut surplus jika nilai ekspor lebih besar daripada nilai impor.
b.      Defisit, neraca perdagangan disebut defisit jika nilai ekspor lebih kecil daripada nilai impor.
c.       Seimbang, neraca perdagangan disebut seimbang jika nilai ekspor sama dengan nilai impor.
2.         Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah daftar yang memberikan gambaran ringkasan dan transaksi ekonomi internasional yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Neraca pembayaran suatu negara ada tiga kemunkinan, yaitu
a.       Neraca pembayaran surplus jika penerimaan devisa lebih besar daripada pengeluaran devisa.
b.      Neraca perdagangan defisit jika penerimaan devisa lebih kecil daripada pengeluaran devisa.
c.       Neraca pembayaran seimbang jika penerimaan devisa sama dengan pengeluaran devisa.

J.         Kebijakan Perdagangan Internsional
Berbagai macam kebijakan yang mungkin dapat dilkasanakan suatu negara untuk mendapatkan manfaat dari perdagangan internasional antara lain:
1.         Proteksi
Proteksi adalah kebijakan internasional yang bertujuan untuk melindungi produksi dalam negeri. Berikut beberapa bentuk proteksi yang dapat dilaksanakan di suatu negara.
a.       Larangan impor
b.      Tarif impor
c.       Quota
d.      Subsidi
e.       Premi
2.         Perdagangan bebas
Perdagangan bebas adalah kebijkan dalam perdagangan  internasional untuk menghilangkan hambatan-hambatan dalam perdagangan interbasional.
3.         Politik Dumping
Politik dumping adalah kebijakan perdagangan internasional yang menjual hasil produksi lebih murah diluar negri dibanding di dalam negri. Tujuan politik dumping adalah meningkatkan daya saing untuk memprluas pasar.



BAB III
PENUTUP

A.       Kesimpulan
Dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara, perdagangan internasional adalah salah satu faktor dalam pertumbuhan ekonomi negara. Jadi, perdagangan internasional sangat berguna untuk negara-negara di dunia. Bahkan, sekalipun suatu negara yang sudah tergolong maju tetap saja memerlukan adanya perdagangan internasional. Perdagangan internasional juga dapat mencukupi kebutuhan negara yang belum tercukupi karena terbatasnya sumber daya di negara tersebut atau negara tersebut tidak bisa menghasilkan semua barang yang dibutuhkan untuk negaranya.

B.        Saran
1.      Pemerintah harus menekan pertumbuhan impor, Misalnya dengan cara mengurangi impor produk-produk bermerek dan mengimpor bahan-bahan baku yang nantinya akan dipergunakan untuk keperluan ekspor. Oleh karena itu kebijakan yang perlu diambil untuk mencapai keseimbangan eksternal adalah memperbaiki sektor perdagangan melalui peningkatan daya saing dengan peningkatan kualitas produk dalam negeri dan kecintaan terhadap produk dalam negeri.
2.      Pemerintah dan juga pengusaha lokal seharusnya lebih pandai dalam memanfaatkan segala sumberdaya yang berasal dari dalam negeri seperti bahan baku atau barang modal untuk produksi.
3.      Kebijakan impor yang dilakukan oleh pemerintah seperti tarif impor sebaiknya bersifat bisa lebih mendukung sektor usaha dalam negeri agar lebih berkembang, maka akan mendorong investasi dalam negeri dan lebih memacu pertumbuhan ekonomi.
4.      Kebijakan pengeluaran pemerintah lebih terarah pada sektor yang berpotensi untuk memacu pertumbuhan ekonomi.


DAFTAR PUSTAKA

Salvator, dominick. 2004. Ekonomi Internasional. Jakarta : Elrlangga.
Mankiw, N. Gregory, 2003, Teori Makroekonomi Edisi ke-5, Terjemahan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ahmeth, Adie. 2010. Makalah Dampak Globalisasi Terhadap Terekonomian. (Online), (http://om Adie ahmeth.blogspot.com, diakses pada tanggal 15 April 2011).
Amir. 2001. Korespodensi Bisnis Ekspor Impor, Jakarta: PPM.
Djauhari Ahsar, Amirullah. 2002. Teori dan Praktek Ekspor Impor, Yogja: Graha Ilmu.
Fernando, Youbil. 2010. Ekspor Impor Indonesia. (Online), ( http://www.makalah ekspor-impor-indonesia.html, diakses pada tanggal 18 April 2011)
Kindarto, Hartatik. 2004. IPS Ekonomi Kelas IX. Mojokerto : CV Sinar Mulya Pustaka
Rifda Denita. Makalah Perdagangan Internasional Lengkap. Diakses pada 30 Desember 2016

Related Post



Marsya said...

mari gabung bersama kami di Aj0QQ*c0M
BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
BONUS REFERAL 20% seumur hidup.

Post a Comment