MAKALAH
AGAMA ISLAM
A.
Pengertian
Husnuzan
Husnuzan artinya prasangka baik.
Husnuzan berasal dari kata “husnul” artinya baik, “zan” artinya prasangka.
Prasangka dalama bahasa Arab adalah. Secara sederhana yang dimaksud prilaku
husnuzan adalah tingkah laku/perbuatan yang selalu didasari oleh prasangka
baik. Lawan kata husnuzan adalah suuzanyang berarti “berburuk
sangka” atau apriori ,skeptis ,dan sebagainya. Seorang yang memiliki sikap
husnuzan akan mepertimbangkan sesuatu dengan pikiran jernih, dan hatinya bersih
dari prasangka yang belum tentu kebenaranya.
Sebaliknya
orang yang pemikiranya senantiasa dijelajahi oleh sikap suuzan akan memandang
sesuatu selalu jelek. seolah-olah tidak ada sedikitpun kebaikan dalam
pikiranya dan cenderung menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya. Sikap
buruk sangka identik dengan rasa curiga ,cemas, amarah,dan benci. Padahal
kecurigaan,kecemasan ,kemarahan dan kebencian itu hanyalah perasaan semata yang
tidak jelas sebabnya, terkadang apa yang ditakutkannya selama ini belum
tentu terjadi pada dirinya atau orang lain.
B.
Dasar
Hukum Sikap Husnuzan
Surah
Al-Hujurat ayat 12:
“Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang
dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang.“
C.
Contoh-Contoh
Perilaku Husnuzan
1.
Husnuzan
terhadap Allah Swt.
Sebagai
seorang muslim kita wajib berprasangka baik kepada Allah Swt. dan rasul-Nya,
dalam hal ini berarti setiap muslim harus yakin bahwa Allah Swt. dan rasul-Nya
senantiasa berlaku baik kepada dirinya. Perintah dan larangan Allah Swt. yang
dibawa oleh rasul-Nya, yang ditetapkan dalam syariat Islam adalah untuk
kebaikan manusia sendiri dan sama sekali bukan untuk kebaikan Allah Swt. dan
rasul-Nya.
Di antara
sikap dan perilaku sebagai perwujudan husnuzan terhadap Allah Swt. adalah perilaku
syukur dan sabar.
a.
Syukur
Menurut
bahasa, syukur artinya terima kasih. Menurut istilah, syukur ialah berterima
kasih kepada Allah Swt. dan pengakuan yang tulus atas nikmat dan karunia-Nya
melalui ucapan, sikap, dan perbuatan.
Cara
bersyukur kepada Allah Swt. ialah dengan menggunakan segala nikmat karunia
Allah Swt. untuk hal-hal yang di ridhoi, antara lain bersyukur dengan hati,
bersyukur dengan lidah, bersyukur dengan amal perbuatan, dan bersyukur dengan
harta benda.
b.
Sabar
Orang yang
sabar adalah orang yang mampu mengendalikan nafsu amarah. Dengan kata lain,
orang yang sabar adalah orang yang mampu menahan emosi. Orang yang mampu
menahan nafsu amarah di katakana oleh Rasulullah saw sebagai orang yang kuat.
Adapun
sabar dalam pengertian Islam ialah tahan uji dalam menghadapi suka dan duka
hidup dengan ridha dan ikhlas serta berserah diri kepada Allah Swt.
Pada
hakikatnya, apa yang kita alami terhadap cobaan yang diberikan Allah Swt. Kita
harus berbaik sangka. Misalnya cobaan sakit, keluarga kita ada yang mengalami
kecelakaan lalu lintas, semua itu adalah cobaan dan kita harus tabah dan
tawakal menghadapinya.
Cara
membiasakan sifat sabar antara lain sebagai berikut:
1)
Memperbanyak
zikrullah (Mengingat Allah Swt.)
2)
Mengendalikan
emosi
a) Melatih serta mendekatkan diri
kepada Allah swt dengan membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an, salat, puasa, dan
ibadah lainnya.
b) Menghindari kebiasaan-kebiasaan yang
dilarang agama.
c) Memilih lingkungan pergaulan yang
baik.
2.
Husnuzan
terhadap Diri Sendiri
a.
Gigih
(Sungguh-sungguh)
Gigih
berarti sikap teguh pendirian, tabah, dan ulet atau berkemauan kuat dalam usaha
mencapai sesuatu cita-cita. Setiap muslim wajib memiliki sikap dan sifat gigih
baik dalam belajar, membantu orang tua, mencari rezeki, dan gigih dalam
beribadah kepada Allah Swt.
a.
Manfaat
sikap gigih adalah:
b.
Membentuk
pribadi yang tangguh
c.
Menjadikan
seseorang teguh pendirian sebab tidak mudah menerima pengaruh buruk dari orang
lain
d.
Menjadikan
seseorang kreatif
e.
Menyebabkan
seseorang tidak gampang berputus asa dan menyerah terhadap keadaan
b.
Berinisiatif
Berinisiatif
artinya senantiasa berbuat sesuatu yang sifatnya produktif. Orang yang
mempunyai inisiatif berarti orang yang selalu memiliki ide, gagasan, atau
pendapat untuk mencapai kemajuan. Orang yang berinisiatif disebut kreatif.
Ciri khas
orang penuh inisiatif, adalah:
a.
Kreatif
b.
Tidak
kenal putus asa
c.
Rela
Berkorban
Rela
artinya bersedia dengan ikhlas hati, tidak mengharapkan imbalan, atau dengan
kemauan sendiri. Berkorban artinya memberikan sesuatu yang dimiliki sekalipun
menimbulkan penderitaan bagi dirinya sendiri. Rela berkorban dalam kehidupan
masyarakat berarti bersedia dengan ikhlas memberikan sesuatu (tenaga, harta,
atau pemikiran) untuk kepentingan orang lain ataupun masyarakat. Walaupun
dengan berkorban akan menimbulkan cobaan penderitaan bagi dirinya sendiri.
Sesuai
dengan Surah Al-Hujurat ayat 13, manusia diciptakan Allah Swt dari jenis
laki-laki dan perempuan supaya melakukan taaruf (saling mengenal). Lebih jauh
dengan taaruf umat Islam diharapkan mempunyai rasa setia kawan. Dengan setia
kawan seseorang sanggup memberikan pertolongan, mendengarkan keluhan hati, dan
siap menghibur dasaat kawannya susah.
d.
Percaya
Diri
Percaya
diri termasuk perilaku terpuji yang harus dimiliki setiap muslim/muslimah
sehingga ia yakin akan kemampuan dirinya kemudian berani mengeluarkan pendapat
dan berani melakukan tindakan. Orang yang percaya diri akan selalu optimis dan
mantap dalam setiap langkahnya seraya memohon pertolongan Allah Swt akan
keberhasilan hidupnya.
3.
Husnuzan
terhadap Sesama Manusia
Husnuzan kepada
sesama manusia adalah sikap yang selalu berpikir dan berprasangka baik kepada
sesama manusia. Sikap ini ditunjukkan dengan rasa senang, berpikir positif, dan
sikap hormat kepada orang lain tanpa ada rasa curiga, dengki, dan perasaan
tidak senang tanpa alasan yang jelas. Berprasangka baik terhadap sesama manusia
hukumnya mubah/jaiz/boleh.
Husnuzan
terhadap sesame baik berupa sikap, ucapan, dan perbuatan hendaknya kita
terapkan dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut.
a. Kehidupan
berkeluarga
Setiap anggota keluarga hendaknya saling berprasangka baik, tidak boleh saling
curiga, saling memnuhi hak, dan melaksanakan kewajiban masing-masing.
b. Kehidupan
bertetangga
1)
Harus
saling menghormati.
2)
Berbuat
baik kepada tetangga
c.
Kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
1.
Generasi
tua menyayangi generasi muda.
2.
Sesame
anggota masyarakat atau sesame warga Negara hendaknya saling menolong dalam
kebaikan dan ketakwaan.
D.
Manfaat
dari Sikap Husnuzan
1) Hubungan persahabatan dan persaudaraan
menjadi lebih baik, tenang, tentram dan damai
2) Terhindar dari penyesalan dalam hubungan
dengan sesama.
3) Selalu senang dan bahagia atas
kebahagiaan orang lain
4) Hati menjadi bersih
5) Tidak menumbuhkan perselisihan
6) Senantiasa berzukur dalam segala hal
Post a Comment