MAKALAH PELAKSANAAN PEMASARAN DIDALAM BARANG BARANG KONSUMSI

Posted by GLOBAL MAKALAH

MAKALAH
PELAKSANAAN PEMASARAN DIDALAM BARANG BARANG KONSUMSI

untuk download file view dibawah ini anda bisa download di sini

================================================================


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Latar belakang pembuatan makalah ini adalah adanya tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut.
Orang-orang yang bergerak dibidang pemasaran menghadapi tantangan yang menggairahkan dan menakutkan sebagai tuntutan karena perkembangan perilaku konsumen bergerak sangat cepat. Perusahaan lokal mengahadapi tantangan persaingan internasional, selain itu harus memanfaatkan kesempatan meluaskan pemasaran termasuk Cina dan India. Di Amerika Serikat, perusahaan merespon perkembangan perbedaan dibeberapa wilayah termasuk perpindahan pasar Hispanic. Pengecer menghadapi tantangan dan kesempatan dari teknologi karena perkembangan pembelian secara online. Orang-orang yang bergerak dibidang pemasaran dan para pengatur kebijakan berusaha keras untuk tetap mempertahankan kode etik dan aspek sosial dari pemasaran termasuk pemasaran untuk produk anak-anak.

1.2  Rumusan masalah
Dari latar belakang tersebut dapat kita ambil rumusan masalahnya:
1.    Pengertian Konsumsi dan Barang Konsumsi
2.    Jenis-jenis Barang Konsumsi
3.    Ciri-ciri Kegiatan Konsumsi
4.     Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
5.     Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran

1.3  Tujuan
1.    Mengetahui apa definisi Konsumsi dan Barang Konsumsi
2.    Mengetahui Jenis-jenis Barang Konsumsi
3.    Mengetahui Ciri-ciri Kegiatan Konsumsi
4.     Mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
5.     Mengetahui Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran

  
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.       Pengertian Konsumsi dan Barang konsumsi
konsumsi adalah salah satu kegiatan manusia yang bertujuan untuk memanfaatkan atau menggunakan barang dan juga jasa yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Selain pengertian mengenai konsumsi tersebut, hal lainnya yang bisa anda ketahui mengenai konsumsi ialah suatu perbuatan atau aktivitas dalam menggunakan atau memakai suatu barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. Dengan demikian, secara garis besar konsumsi merupakan salah satu aktivitas untuk menggunakan suatu barang atau jasa. Oleh karena itu, tujuan dari konsumsi ini ialah bahwa memenuhi kebutuhan manusia.
Barang konsumsi adalah barang-barang untuk dikonsumsikan atau digunakan sendiri oleh anggota keluarganya,pembelian ini didasarkan atas kebiasaan membeli dari konsumen itu sendiri. Jadi pembeli barang konsumsi ini ialah pembeli atau konsumen akhir, bukannya pemakai industry, karena barang-barang tersebut hanya akan dipakai sendiri ( termasuk diberikan kepada orang lain) tidak diproses lagi.

2.2.       Jenis-jenis Barang konsumsi
1.      CONVENIENCE GOODS
Convenience goods adalah barang yang pada umumnya mempunyai frekuensi pembelian yang tinggi (dapat dikatakan sering dibeli), barang tersebut dibutuhkan segera oleh konsumen, dan memerlukan usahayang minimum dalam pembeliannya. Sebagai contoh kebutuhan sehari-hari seperti sabun, pasta gigi, permen, ditergen, baterai, surat kabar, dan rokok. Dalam hal ini convenience goods masih dapat dikelompokkan lagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
Staples merupakan produk/barang yang dibeli konsumen (pembeli) secara rutin. Sebagai contohnya adalah sabun, pasta gigi.
Impuls good adalah barang-barang yang dibeli tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu ataupun usaha-usaha untuk mencari barang tersebut. Biasanya barang-barang seperti ini tersedia dan dipajang dalam banyak tempat yang tersebar. Kita dapat mengambil contoh adalah permen, dan coklat.
Emergency goods merupakan barang yang dibeli oleh konsumen apabila suatu kebutuhan tersebut dirasakan mendesak. Sebagai contoh payung dan jas hujan dirasa sangat dibutuhkan disaat musim hujan.
2.      SHOPPING GOODS
Shopping goods merupakan barang-barang yang dibeli oleh konsumen dimana dalam proses pembelian dan pemilihannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang ada. Dalam hal ini biasanya konsumen mempunyai kriteria diantaranya harga, kualitas, dan model masing-masing barang.
Adapun contohnya seperti peralatan rumah tangga, dan juga pakaian. Dalam shopping goods masih dapat diklasifikasikan lagi menjadi dua jenis, yaitu :
Homogeneous shopping goods adalah barang-barang yang dianggap oleh konsumen yang mempunyai kualitas yang hampir sama namun berbeda jauh dalam hal harga. Dengan begitu konsumen akan mencari harga yang termurah dengan cara membandingkan harga di satu toko dengan toko lainnya.
Heterogeneous shopping goods merupakan barang-barang yang dianggap oleh konsumen (pembeli) yang mempunyai aspek karakteristik/ciri-ciri lebih penting dibandingkan dengan aspek harga. Atau boleh dikatakan bahwa konsumen mempersepsikannya berbeda dalam hal kualitas dan atribut.
3.      SPECIALTY GOODS
Specialty goods merupakan barang-barang yang mempunyai karakteristik dan identifikasi merk yang unik dalam sekelompok konsumen mau melakukan usaha yang lebih untuk dapat membelinya. Biasanya barang-barang seperti ini merupakan barang-barang mewah dengan merk dan model yang spesifik.
Sebagai contoh adalah mobil lamborghini, pakaian dengan perancang terkenal, dan masih banyak lagi barang-barang mewah lainnya.
4.      UNSOUGHT GOODS
Unsought goods adalah barang-barang yang belum dikenal ataupun belum diketahui oleh konsumen (pembeli) ataupun sudah diketahui oleh konsumen namun belum terpikirkan oleh konsumen untuk membelinya. Adapun klasifikasi dari Unsought goods, yaitu :
Regularly unsought products barang-barang yang sebetulnya sudah ada (tersedia) dan diketahui oleh konsumen, akan tetapi belum terpikirkan untuk membelinya. Sebagai contohnya adalah batu nisan, asuransi jiwa, dan juga tanah kuburan.
New unsought products merupakan barang-barang yang benar-benar baru dan belum diketahui oleh konsumen. Biasanya barang ini merupakan hasil dan pengembangan produk baru, sehingga belum banyak konsumen yang mengetahuinya.
Namun suatu perusahaan hendaknya mengetahui bahwa kriteria suatu produk termasuk jenis yang mana, itu semua tergantung suatu individunya. Misalkan saja individu A menganggap tv sebagai shopping goods, sehingga apabila ia membeli tv ia akan mendatangi beberapa toko sebelum akan membeli tv merk apa. Namun untuk individu B mungkin menganggap tv sebagai specialty good dan hanya mau membeli tv dengan merk sony.
Seiring berubahnya waktu dan juga semakin lamanya suatu barang tersedia di pasar klasifikasi barang terhadap suatu barang konsumen dapat berubah.

2.3.       Ciri-ciri Kegiatan Konsumsi
Adapun untuk ciri-ciri kegiatan konsumsi yang diantaranya yaitu:
·         Barang yang digunakan dalam kegiatan konsumsi merupakan barang konsumsi.
·         Ditujukan langsung untuk memenuhi kebutuhan.
·         Barang yang dipergunakan akan habis atau berkurang.
·         Tujuan Kegiatan Konsumsi
·         Tujuan kegiatan konsumsi ada empat yaitu:
·         Mengurangi nilai guna barang atau jasa secara bertahap.
·         Menghabiskan nilai guna barang sekaligus.
·         Memuaskan kebutuhan secara fisik.
·         Memuaskan kebutuhan rohani.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan konsumsi secara umum ialah untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai kepuasan yang maksimal supaya tercapai kemakmuran, kesejahteraan dan kehidupan yang layak.
Contoh Kegiatan Konsumsi
Adapun kegiatan konsumsi diantaranya yaitu:
Iwan makan roti “berarti iwan menghabiskan barang untuk memenuhi kebutuhan”.
Dini menggunakan lampu untuk belajar “berarti dini mengurangi guna barang karena lampu tersebut berangsur-angsur akan habis pakai dan suatu saat lampu akan padam atau tidak dapat menyala lagi.

2.4.       Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi
Adapun faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi diantaranya yaitu: Tingkat Pendapatan
Makin tinggi tingkat pendapatan suatu rumah tangga akan semakin tinggi pula tingkat konsumsinya, sebaliknya jika pendapatannya kecil, konsumsinya pun kecil.


Tingkat Harga
Banyak sedikitnya barang yang akan dikonsumsi sangat bergantung pada harga, dengan kata lain konsumsi dikurangi pada waktu harga tinggi dan konsumsi dapat ditingkatkan jika harga lebih rendah.
Sikap Dan Gaya Hidup
Sikap dan gaya hidup seseorang sangat mempengaruhi tingkat konsumsi, jika sikap dan gaya hidupnya boros ia cenderung berperilaku konsumtif, yakni kebiasaan untuk membelanjakan semua uang untuk membeli barang, padahal barang tersebut belum tentu bermanfaat.
Adat Istiadat
Adat istiadat juga bisa mempengaruhi konsumsi, misalnya untuk upacara tradisional diperlukan barang-barang tertentu.
Model Barang
Model barang yang sedang tren dapat mempengaruhi perilaku masyarakat dalam konsumsi.
Kegiatan Berkompetisi Dengan Konsumen Lain
Barang substitusi jika seorang konsumen memiliki hasrat atau keinginan berkompetisi dengan konsumen lainnya, biasanya konsumsinya besar. Artinya konsumen yang dilakukan bukan berdasarkan skala prioritas kebutuhan, melainkan menurut konsumen lain.
  
Selera Konsumen
Selera konsumen setiap orang berbeda-beda, orang Jawa dan orang Sunda memiliki selera yang berbeda dalam hal makanan, adanya perbedaan selera jelas akan mempengaruhi konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa.

2.5.       Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran
1.      Consumer Behavior (Perilaku Konsumen)
Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya, dan pengaruh dari proses ini bagi konsumen dan masyarakat.
Aplikasi dari Perilaku Konsumen
2.      Pengetahuan tentang perilaku konsumen dapat diterapkan dalam hal sebagai berikut :
1. Marketing Strategy (Strategi Pemasaran)
2. Regulatory Policy (Pengaturan Kebijakan)
3. Social Marketing (Pemasaran Untuk Khalayak)
4. Informed Individuals (Informasi Untuk Individu)
5. Marketing Strategy (Strategi Pemasaran)
3.      Semua strategi pemasaran dan taktiknya, dirancang berdasarkan kepercayaan secara eksplisit maupun implisit tentang perilaku konsumen. Keputusan yang diambil berdasarkan asumsi yang jelas, teori yang ada, dan riset lebih terbukti sukses dibanding dengan keputusan yang diambil hanya berdasrkan dugaan atau intuisi semata. Jadi pengetahuan tentang perilaku konsumen lebih memberikan keuntungan. Hal itu dapat mengurangi keganjilan dalam keputusan dan kegagalan pasar.
4.      Regulatory Policy (Pengaturan Kebijakan)
Kebijakan disusun untuk membangun, menerjemahkan, dan menerapkan peraturan yang dibuat sebagai perlindungan dan bantuan bagi konsumen
5.      Social Marketing (Pemasaran Untuk Khalayak)
Social marketing digunakan untuk merubah atau menciptakan perlikau yang berefek positif pada target secara individual maupun masyarakat luas. Social marketing biasanya digunakan untuk mengkampanyekan usaha mengurangi rokok, imunisasi pada anak-anak, mengkampanyekan bahaya AIDS, bahaya narkoba serta hal lain yang sangat penting dan berhubungan dengan masyarakat luas.
6.      Informed Individuals (Informasi Untuk Individu)
Masyarakat yang tinggal di negara berkembang, pada umumnya adalah masyarakat yang konsumtif. Kebanyakan penduduk pada masyarakat ini menggunakan lebih banyak waktu untuk kegiatan konsumsi dibandingkan kegiatan lainnya, termasuk tidur dan bekerja. Sehingga pengetahuan tentang perilaku konsumen dapat meningkatkan pemahaman kita terhadap lingkunagan dan diri kita sendiri. Pemahaman ini berguna bagi penduduk, membentuk perilaku pembelian yang efektif dan pertimbangan bisnis.
7.      Strategi Pemasaran dan Perilaku Konsumen
Untuk dapat bertahan dalam kompetisi, perusahaan harus mampu memberikan keuntungan yang lebih kepada konsumen dibanding kompetitornya. Keuntungan konsumen adalah selisih antara manfaat yang dapat diambil dari produk dan semua biaya yang dilakukan untuk mendaptkan manfaat dari produk tersebut.
Esensi dari strategi pemasaran adalah menyediakan keuntungan bagi konsumen, mewajibkan organisasi untuk bekerja dengan baik untuk mengantisipasi dan mereaksi kebutuhan konsumen sebagi wujud dari kompetisi itu. Reaksi dari konsumen terhadap suatu produk menentukan sukses atau gagal dari sebuah produk.
8.      Analisis Pasar
Hal yang paling awal dilakukan dalam menentukan strategi pemasaran adalah melakukan analisis pasar, dalam hal ini meliputi; kajian mengenai perusahaan itu sendiri, perusahaan kompetitor, konsumen dan kondisi.
9.      Mengkaji Konsumen
Untuk dapat mengantisipasi dan mereaksi kebuthan konsumen kita harus memahami tentang perilaku konsumen. Menemukan kebutuhan konsumen adalah proses yang sangat kompleks, tapi dapat diatasi dengan melakukan riset terhadap pasar. Dengan memahami kebutuhan konsumen dapat diketahui prinsip perilaku yang mengendalikan perilaku konsumsi.
10.  Mengkaji Perusahaan
Perusahaan harus mengetahui kapabilitasnya (keunggulan dan kelemahan) agar dapat mengetahui kebutuhan konsumen. Hal ini meliputi semua aspek yang ada dalam perusahaan, termasuk kondisi finansial, kemampuan manajerial, kemampuan produksi, kemampuan riset dan pengembangan, kemampuan teknologi, reputasi, dan kemampuan pemasaran
11.  Mengkaji Kompetitor
Tidak mungkin, suatu perusahaan mampu dengan baik memenuhi kebutuhan konsumen secara konsisten tanpa mengkaji siapa saja yang ada pada kompetisi itu, dalam hal ini perusahaan lain. Sebagai tambahan, untuk strategi pemasaran yang signifikan, kita dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut:
1.      Jika kita sukses, perusahaan apa yang akan tersakiti karena kalah dam penjualan dan kesempatan?
2.      Dari beberapa perusahaan yang kalah, perusahaan mana yang dapat merespon?
3.      Bagaimana mereka akan merespon?
4.      Apakan strategi kita mampu bertahan untuk strategi yang lebih besar dari kompetitor lain, ataukah kita memerlukan kemungkinan rencana lain?
12.  Mengkaji Kondisi
Keadaan ekonomi, keadaan lingkunagan, kebijakan pemerintah dan perkembangan teknologi berdampak pada kebutuhan dan keinginan konsumen , serta kemampuan perusahaan dan pesaingnya. Buruknya kondisi lingkungan tidak hanya mempengaruhi permintaan terhadap produk untuk lingkungan, tapi kebijakan pemerintahanpun akan mempengaruhi desain produk dan pabrik. Pada akhirnya, perusahaan tidak dapat membangun strategi pemasaran tanpa mengantisipasi kondisi dimana strategi akan diterapkan.
13.  Segmentasi Pasar
Segmen pasar adalah bagian dari pasar yang lebih besar, yang kebutuhannya sedikit berbeda dibanding pasar yang lebih besar. Karena segmen pasar mempunyai kebutuhan yang unik, perusahaan yang mengkhususkan produk untuk segmen ini semata, akan lebih dapat memenuhi keinginan konsumen dibanding perusahaan yang meproduksi barang untuk segmen yang luas. Agar dapat terus berjalan segmen pasar khusus harus luas agar tetap dapat memberikan keuntungan.
14.  Segmentasi pasar meliputi 4 langkah meliputi:
1. Mengidentifikasi kebutuhan yang berhubungan dengan produk
2. Mengelompokkan konsumen dengan kebutuhan yang sama
3. Menggambarkan / menjelaskan setiap kelompok
4. Menyeleksi segmen-segmen yang menarik untuk dilayani
15.  Mengidentifikasi kebutuhan yang berhubungan dengan produk
Mengidentifikasi variasi kebutuhan yang mungkin akan diminati oleh pasar meliputi riset terhadap konsumen, mengkaji kecenderungan dari suatu kelompok dan wawancara mendalam. Kebutuhan identifikasi ini berhubungan dengan variabel lain seperti umur, taraf kehidupan rumah tangga, jenis kelamin, kelas sosial, kelompok etnis, atau gaya hidup, dan banyak perusahaan memulai proses segmentasi dengan berfokus pada salah satu atau beberapa variabel tersebut.
16.  Mengelompokkan konsumen dengan kebutuhan yang sama
Pengelompokkan konsumen dapat dijadikan sebagai acuan bahwa ada pasar yang akan merespon produk yang akan dilempar ke masayarakat.
17.  Menggambarkan / menjelaskan setiap kelompok
Ketika sudah melakukan pengelompokkan konsumenm perlu dikaji secara detail bagaimana keadaan secara demogrfis, gaya hidup, dan bagaimana cara mereka dalam berkomunikasi. Sebagai upaya untuk merancang program pemasaran yang efektif, penting kiranya untuk memahami konsumen secara penuh .
18.  Menyeleksi segmen-segmen yang menarik untuk dilayani
Langkah selanjutnya setelah kita memastikan paham dengan setiap segmen adalah menentukan target pasar, segmen dari pasar yang besar dimana kita akan memfokuskan diri dalam upaya melakukan pemasaran.
19.  Strategi Pemasaran
Tidaklah mungkin untuk menyeleksi target pasar tanpa merumuskan secara simultan strategi pemasaran di setiap segmen. Standar yang jelas dalam memilih target pasar adalah kemampuan untuk memberikan nilai yang lebih kepada segemen pasar. Karena nilai konsumen dihasilkan dari strategi pemasaran, perusahaan mampu untuk membangun strategi pemasaran mereka untuk mengevaluasi target pasar yang potensial.
Strategi pemasaran mampu menjawab , bagaimana kita akan memberikan nilai lebih untuk target pasar kita?. Jawaban dari pernyataan ini dibutuhkan perumusan dari marketing mix dalam hal ini meliputi produk, harga, komunikasi (promosi), distribusi, dan servis.
20.  Produk
Segala sesuatu yang diusahakan atau sedang diusahakan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya, pada umumnya konsumen membeli produk yang memeberikan mereka kepuasan dari pada membeli produk karena penampakan luarnya.
21.  Komunikasi
Komunikasi dalam pemasaran atau promosi meliputi iklan, sales force, public relation, pengemasan dan tanda lain yang mampu mempromosikan perusahaan atau produk tersebut.
22.  Agar strategi promosi yang dibuat efektif, sebaiknya mampu menjawab pertanyaan sebagai berikut :
1.      Kepada siapa kita akan berpromosi?
2.      Efek apa yang kita inginkan dari promosi yang kita berikan?
3.      Apakah pesan yang disampaikan dalam promosi akan meningkatkan keinginan pada audiens?
4.      Metode apa dan apakah media yang diperlukan untuk meningkatkan target audiens?
5.      Kapankah kita harus berpromosi dengan target audiens?
23.  Harga
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan untuk mendapatkan hak menggunakan barang. Terkadang besar kecilnya harga merepresentasikan kualitas dari suatu barang.
24.  Distribusi
Menjamin ketersediaan produk dimana konsumen dapat membelinya, bagaimana dan dimana konsumen lebih suka membelinya, adalah tujuan dari pemilihan jalur distribusi. Keputusan yang keliru dalam pemilihan jalur dapat menyebabkan terhambatnya pasokan atau menyebabkan kebingungan konsumen ketika akan membli barang. Hal ini dapat menyebabkan konsumen mencari alternatif barang lain yang lebih mudah didapat.
25.  Servis
Dalam pembahasan ini servis diartikan sebagai kegiatan yang mampu meningkatkan performansi dari produk atau jasa tersebut. Servis yang diberikan sepatutnya dapat memberikan nilai lebih pada konsumen, contohnya ketika kita membeli suatu barang elektronik, maka sebagai servisnya kita akan mendapatkan jasa antar barang, atau misalkan kita membeli sebuah sepeda motor, kita akan mendapatkan servis gratis selama beberapa kali.
26.  Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses keputusan konsumen dipengaruhi oleh strategi pemasaran dan hasil yang diperoleh konsumen. Hasil dari strategi pemasaran ditentukan oleh proses pengambilan keputusan konsumen. Perusahaan akan berhasil jika, prosesnya adalah sebagai berikut; konsumen mengenali kebutuhan kemudian mengetahui keberadaan suatu produk dan kemampuannya, memutuskan bahwa produk ini solusi tepat, membelinya dan mendapatkan kepuasan dari produk yang dibelinya.
27.  Hasil atau Outcomes
28.  Bagi Perusahaan
Posisi Produk
29.  Hasil paling dasar bagi perusahaan adalah posisi produk yaitu imej produk yang melekat dipikiran konsumen akan membantu dalam bersaing.
Penjualan
30.  Penjualan adalah hasil yang penting, karena memberikan hasil yang penting agar perusahaan dapat melanjutkan bisnisnya. Sebenarnya semua perusahaan mengevaluasi kesuksessan program pemasaran mereka melalui besar kecilnya penjualan. Seperti yang telah kita lihat, bahwa penjualan kemungkinan besar terjadi jika analisis konsumen yang dilakukan sukses dan marketing mix-nya cocok dengan prose keputusan.
Kepuasan Konsumen
31.  Pemasar mengetahui bahwa lebih menguntungkan untuk mempertahankan konsumen yang telah ada dibanding menggantinya dengan konsumen baru. Memastikan konsumen yang ada sekarang mendapatkan kepuasan dari pembelian dan penggunaan produknya. Jadi, kepuasan konsumen merupakan perhatian utama dari pemasar.
32.  Bagi Individu
Pemenuhan Kepuasan
33.  Hasil yang nyata dari proses konsumsi bagi individu, apakah terjadi pembelian atau tidak adalah tingkat kepuasan, tingkat kepuasan dapat dihitung tidak mendapatkan kepuasan sama sekali (atau bahkan negatif jika hanya akan membuat kebutuhan jadi lebih banyak) sampai komplit, artinya kebutuhan terpenuhi dan kepuasan tercapai.
Konsumsi yang Merugikan
34.  Konsumsi yang merugikan terjadi ketika individu atau kelompok memutuskan untuk mengkonsumsi sesuatu yang berdampak negatif untuk badannya.
35.  Bagi Masyarakat Luas
Ekonomi
36.  Kumpulan dampak dari keputusan konsumen untuk melakukan pembelian maupun tidal melakukan pembelian, adalah faktor utama yang menyumbang bagaimana keadaan ekonomi suatu negara. Keputusan konsumen untuk membeli atau tidak berdampak pada pertumbuhan ekonomi, ketersediaan biaya negara, tingkat tenaga kerja, dan lain sebagainya.
Kondisi Lingkungan
37.  Kegiatan konsumsi yang terjadi berdampak kondisi lingkungan dilingkungan sekitarnya maupun lingkungan lain. Dampaknya dapat terlihat dari meningkatnya polusi udara, berkurang wilayah hutan hujan, kekeringan dan sebagainya.
38.  Kesejahteraan Sosial
39.  Kegiatan konsumsi berdampak pada kesejahteraan sosial suatu masyarakat. Keputusan mengenai seberapa banyak membelanjakan barang-barang kebutuhan pribadi lebih dari barang-barang kebutuhan umum (pendidikan, kesehatan dan sebagainya) biasanya dibuat secara tidak langsung mewakili pilihan konsumen. Keputusan-keputusan ini mempunyai dampak yang besar bagi kualitas hidup masyarakat.
Konsumsi yang merugikan, mempengaruhi masyarakat seperti halnya pada individu. Kerugian masyarakat dari dampak merokok, alkoholisme, dan penyalahgunaan obat.
40.  Sifat dari Perilaku Konsumen
External Influnces ( Pengaruh Luar)
41.  Faktor pengaruh dari luar yang mempengaruhi perilaku konsumen meliputi kultur, subkultur, demografi, status sosial, referensi kelompok, keluarga, kegiatan pemasaran.
Internal Influences (Pengaruh Pribadi)
42.  Faktor pengaruh dari pribadi yang mempengaruhi perilaku konsumen meliputi persepsi, proses belajar, memori, motivasi, kepribadian,, emosi dan sikap.
Self Concept and Life Style (Konsep Diri dan Gaya Hidup)
43.  Konsep diri dan gaya hidup, yang telah mendapat pengaruh dari luar dan pribadi akan mempengaruhi keinginan dan kebutuhan.
Decision Proses (Proses Pengambilan Keputusan)
44.  Kebutuhan atau keinginan konsumen akan memicu proses keputusan konsumen. Penting untuk diingat bahwa sebagian besar pembelian yang dilakukan konsumen, mereka mencurahkan sedikit usaha untuk proses ini, emosi dan perasaan seringkali lebih berpengaruh seperti halnya fakta dan keutamaan produk
  


BAB III
PENUTUP

3.1.       Kesimpulan
Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang dan jasa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sedangkan konsumen adalah orang yang mengkonsumsi barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebutuhannya.
     Konsumsi berhubungan dengan masalah selera, identitas dan gaya hidup. Konsumsi dapat membentuk identitas seseorang dari barang-barang simbolis yang ia konsumsi. Hubungan antara konsumsi dan gaya hidup terbentuk ketika kita melihat seseorang dalam mengkonsumsi suatu barang maka akan terlihat bagaimana gaya hidup mereka. Selain itu konsumsi dapat juga dijadikan acuan dalam penjenjangan suatu kelas social.

SUMBER REFERENSI MAKALAH

http://rocketmanajemen.com/klasifikasi-barang-konsumen/
https://wandykumis.wordpress.com/2010/01/09/perilaku-konsumen-dan-strategi-pemasaran/
http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2017/10/pengertian-barang-konsumsi-dan-jenis-barang-konsumsi.html
http://www.dosenpendidikan.com/konsumsi-pengertian-ciri-contoh-tujuan-faktor-yang-mempengaruhi/

Related Post



Post a Comment