MAKALAH
PELAKSANAAN
PEMASARAN DIDALAM BARANG BARANG KONSUMSI
untuk download file view dibawah ini anda bisa download di sini
================================================================
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar
belakang pembuatan makalah ini adalah adanya tugas yang diberikan oleh dosen
mata kuliah Manajemen Pemasaran. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata
kuliah tersebut.
Orang-orang
yang bergerak dibidang pemasaran menghadapi tantangan yang menggairahkan dan
menakutkan sebagai tuntutan karena perkembangan perilaku konsumen bergerak
sangat cepat. Perusahaan lokal mengahadapi tantangan persaingan internasional,
selain itu harus memanfaatkan kesempatan meluaskan pemasaran termasuk Cina dan
India. Di Amerika Serikat, perusahaan merespon perkembangan perbedaan
dibeberapa wilayah termasuk perpindahan pasar Hispanic. Pengecer menghadapi
tantangan dan kesempatan dari teknologi karena perkembangan pembelian secara online.
Orang-orang yang bergerak dibidang pemasaran dan para pengatur kebijakan
berusaha keras untuk tetap mempertahankan kode etik dan aspek sosial dari
pemasaran termasuk pemasaran untuk produk anak-anak.
1.2 Rumusan masalah
Dari
latar belakang tersebut dapat kita ambil rumusan masalahnya:
1. Pengertian
Konsumsi dan Barang Konsumsi
2. Jenis-jenis
Barang Konsumsi
3. Ciri-ciri
Kegiatan Konsumsi
4.
Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
5. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran
1.3 Tujuan
1. Mengetahui
apa definisi Konsumsi dan Barang Konsumsi
2. Mengetahui
Jenis-jenis Barang Konsumsi
3. Mengetahui
Ciri-ciri Kegiatan Konsumsi
4.
Mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
5. Mengetahui Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian
Konsumsi dan Barang konsumsi
konsumsi
adalah salah satu kegiatan manusia yang bertujuan untuk memanfaatkan atau
menggunakan barang dan juga jasa yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Selain pengertian mengenai konsumsi tersebut, hal lainnya yang
bisa anda ketahui mengenai konsumsi ialah suatu perbuatan atau aktivitas dalam
menggunakan atau memakai suatu barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan
manusia. Dengan demikian, secara garis besar konsumsi merupakan salah satu
aktivitas untuk menggunakan suatu barang atau jasa. Oleh karena itu, tujuan
dari konsumsi ini ialah bahwa memenuhi kebutuhan manusia.
Barang
konsumsi adalah barang-barang untuk dikonsumsikan atau digunakan sendiri oleh
anggota keluarganya,pembelian ini didasarkan atas kebiasaan membeli dari
konsumen itu sendiri. Jadi pembeli barang konsumsi ini ialah pembeli atau
konsumen akhir, bukannya pemakai industry, karena barang-barang tersebut hanya
akan dipakai sendiri ( termasuk diberikan kepada orang lain) tidak diproses
lagi.
2.2.
Jenis-jenis
Barang konsumsi
1. CONVENIENCE
GOODS
Convenience goods adalah
barang yang pada umumnya mempunyai frekuensi pembelian yang tinggi (dapat
dikatakan sering dibeli), barang tersebut dibutuhkan segera oleh konsumen, dan
memerlukan usahayang
minimum dalam pembeliannya. Sebagai contoh kebutuhan sehari-hari seperti sabun,
pasta gigi, permen, ditergen, baterai, surat kabar, dan rokok. Dalam hal ini convenience
goods masih dapat dikelompokkan lagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
Staples merupakan
produk/barang yang dibeli konsumen (pembeli) secara rutin. Sebagai contohnya
adalah sabun, pasta gigi.
Impuls good adalah
barang-barang yang dibeli tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu ataupun
usaha-usaha untuk mencari barang tersebut. Biasanya barang-barang seperti ini
tersedia dan dipajang dalam banyak tempat yang tersebar. Kita dapat mengambil
contoh adalah permen, dan coklat.
Emergency goods merupakan
barang yang dibeli oleh konsumen apabila suatu kebutuhan tersebut dirasakan
mendesak. Sebagai contoh payung dan jas hujan dirasa sangat dibutuhkan disaat
musim hujan.
2. SHOPPING
GOODS
Shopping goods merupakan
barang-barang yang dibeli oleh konsumen dimana dalam proses pembelian dan
pemilihannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang ada.
Dalam hal ini biasanya konsumen mempunyai kriteria diantaranya harga, kualitas,
dan model masing-masing barang.
Adapun contohnya seperti peralatan
rumah tangga, dan juga pakaian. Dalam shopping goods masih dapat
diklasifikasikan lagi menjadi dua jenis, yaitu :
Homogeneous shopping goods
adalah barang-barang yang dianggap oleh konsumen yang mempunyai kualitas
yang hampir sama namun berbeda jauh dalam hal harga. Dengan begitu konsumen
akan mencari harga yang termurah dengan cara membandingkan harga di satu toko
dengan toko lainnya.
Heterogeneous shopping
goods merupakan barang-barang yang dianggap oleh konsumen (pembeli) yang
mempunyai aspek karakteristik/ciri-ciri lebih penting dibandingkan dengan aspek
harga. Atau boleh dikatakan bahwa konsumen mempersepsikannya berbeda dalam hal
kualitas dan atribut.
3. SPECIALTY
GOODS
Specialty goods merupakan
barang-barang yang mempunyai karakteristik dan identifikasi merk yang unik
dalam sekelompok konsumen mau melakukan usaha yang lebih untuk dapat
membelinya. Biasanya barang-barang seperti ini merupakan barang-barang mewah
dengan merk dan model yang spesifik.
Sebagai contoh adalah mobil
lamborghini, pakaian dengan perancang terkenal, dan masih banyak lagi
barang-barang mewah lainnya.
4. UNSOUGHT
GOODS
Unsought goods adalah
barang-barang yang belum dikenal ataupun belum diketahui oleh konsumen
(pembeli) ataupun sudah diketahui oleh konsumen namun belum terpikirkan oleh konsumen
untuk membelinya. Adapun klasifikasi dari Unsought goods, yaitu :
Regularly unsought
products barang-barang yang sebetulnya sudah ada (tersedia) dan diketahui
oleh konsumen, akan tetapi belum terpikirkan untuk membelinya. Sebagai
contohnya adalah batu nisan, asuransi jiwa, dan juga tanah kuburan.
New unsought
products merupakan barang-barang yang benar-benar baru dan belum diketahui
oleh konsumen. Biasanya barang ini merupakan hasil dan pengembangan produk
baru, sehingga belum banyak konsumen yang mengetahuinya.
Namun suatu perusahaan hendaknya
mengetahui bahwa kriteria suatu produk termasuk jenis yang mana, itu semua
tergantung suatu individunya. Misalkan saja individu A menganggap tv
sebagai shopping goods, sehingga apabila ia membeli tv ia akan mendatangi
beberapa toko sebelum akan membeli tv merk apa. Namun untuk individu B mungkin
menganggap tv sebagai specialty good dan hanya mau membeli tv dengan merk sony.
Seiring berubahnya waktu dan juga
semakin lamanya suatu barang tersedia di pasar klasifikasi barang terhadap
suatu barang konsumen dapat berubah.
2.3.
Ciri-ciri
Kegiatan Konsumsi
Adapun
untuk ciri-ciri kegiatan konsumsi yang diantaranya yaitu:
·
Barang yang digunakan dalam kegiatan
konsumsi merupakan barang konsumsi.
·
Ditujukan langsung untuk memenuhi
kebutuhan.
·
Barang yang dipergunakan akan habis atau
berkurang.
·
Tujuan Kegiatan Konsumsi
·
Tujuan kegiatan konsumsi ada empat
yaitu:
·
Mengurangi nilai guna barang atau jasa
secara bertahap.
·
Menghabiskan nilai guna barang
sekaligus.
·
Memuaskan kebutuhan secara fisik.
·
Memuaskan kebutuhan rohani.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan
konsumsi secara umum ialah untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai kepuasan yang
maksimal supaya tercapai kemakmuran, kesejahteraan dan kehidupan yang layak.
Contoh Kegiatan Konsumsi
Adapun kegiatan konsumsi
diantaranya yaitu:
Iwan makan roti “berarti iwan
menghabiskan barang untuk memenuhi kebutuhan”.
Dini menggunakan lampu untuk
belajar “berarti dini mengurangi guna barang karena lampu tersebut
berangsur-angsur akan habis pakai dan suatu saat lampu akan padam atau tidak
dapat menyala lagi.
2.4.
Faktor
Yang Mempengaruhi Konsumsi
Adapun faktor yang mempengaruhi
tingkat konsumsi diantaranya yaitu: Tingkat
Pendapatan
Makin tinggi tingkat pendapatan
suatu rumah tangga akan semakin tinggi pula tingkat konsumsinya, sebaliknya
jika pendapatannya kecil, konsumsinya pun kecil.
Tingkat Harga
Banyak
sedikitnya barang yang akan dikonsumsi sangat bergantung pada harga, dengan
kata lain konsumsi dikurangi pada waktu harga tinggi dan konsumsi dapat
ditingkatkan jika harga lebih rendah.
Sikap Dan Gaya Hidup
Sikap dan
gaya hidup seseorang sangat mempengaruhi tingkat konsumsi, jika sikap dan gaya
hidupnya boros ia cenderung berperilaku konsumtif, yakni kebiasaan untuk
membelanjakan semua uang untuk membeli barang, padahal barang tersebut belum
tentu bermanfaat.
Adat Istiadat
Adat
istiadat juga bisa mempengaruhi konsumsi, misalnya untuk upacara tradisional
diperlukan barang-barang tertentu.
Model Barang
Model
barang yang sedang tren dapat mempengaruhi perilaku masyarakat dalam konsumsi.
Kegiatan Berkompetisi Dengan Konsumen Lain
Barang
substitusi jika seorang konsumen memiliki hasrat atau keinginan berkompetisi
dengan konsumen lainnya, biasanya konsumsinya besar. Artinya konsumen yang
dilakukan bukan berdasarkan skala prioritas kebutuhan, melainkan menurut
konsumen lain.
Selera Konsumen
Selera
konsumen setiap orang berbeda-beda, orang Jawa dan orang Sunda memiliki selera
yang berbeda dalam hal makanan, adanya perbedaan selera jelas akan mempengaruhi
konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa.
2.5.
Perilaku
Konsumen dan Strategi Pemasaran
1. Consumer
Behavior (Perilaku Konsumen)
Perilaku konsumen dapat
didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau
organisasi dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhannya, dan pengaruh dari proses ini bagi konsumen dan
masyarakat.
Aplikasi dari Perilaku Konsumen
2. Pengetahuan
tentang perilaku konsumen dapat diterapkan dalam hal sebagai berikut :
1. Marketing Strategy (Strategi Pemasaran)
2. Regulatory Policy (Pengaturan Kebijakan)
3. Social Marketing (Pemasaran Untuk Khalayak)
4. Informed Individuals (Informasi Untuk Individu)
5. Marketing Strategy (Strategi Pemasaran)
1. Marketing Strategy (Strategi Pemasaran)
2. Regulatory Policy (Pengaturan Kebijakan)
3. Social Marketing (Pemasaran Untuk Khalayak)
4. Informed Individuals (Informasi Untuk Individu)
5. Marketing Strategy (Strategi Pemasaran)
3. Semua
strategi pemasaran dan taktiknya, dirancang berdasarkan kepercayaan secara
eksplisit maupun implisit tentang perilaku konsumen. Keputusan yang diambil
berdasarkan asumsi yang jelas, teori yang ada, dan riset lebih terbukti sukses
dibanding dengan keputusan yang diambil hanya berdasrkan dugaan atau intuisi
semata. Jadi pengetahuan tentang perilaku konsumen lebih memberikan keuntungan.
Hal itu dapat mengurangi keganjilan dalam keputusan dan kegagalan pasar.
4. Regulatory
Policy (Pengaturan Kebijakan)
Kebijakan disusun untuk membangun, menerjemahkan,
dan menerapkan peraturan yang dibuat sebagai perlindungan dan bantuan bagi
konsumen
5. Social
Marketing (Pemasaran Untuk Khalayak)
Social marketing digunakan untuk merubah atau
menciptakan perlikau yang berefek positif pada target secara individual maupun
masyarakat luas. Social marketing biasanya digunakan untuk mengkampanyekan
usaha mengurangi rokok, imunisasi pada anak-anak, mengkampanyekan bahaya AIDS,
bahaya narkoba serta hal lain yang sangat penting dan berhubungan dengan
masyarakat luas.
6. Informed
Individuals (Informasi Untuk Individu)
Masyarakat yang tinggal di negara berkembang, pada
umumnya adalah masyarakat yang konsumtif. Kebanyakan penduduk pada masyarakat
ini menggunakan lebih banyak waktu untuk kegiatan konsumsi dibandingkan kegiatan
lainnya, termasuk tidur dan bekerja. Sehingga pengetahuan tentang perilaku
konsumen dapat meningkatkan pemahaman kita terhadap lingkunagan dan diri kita
sendiri. Pemahaman ini berguna bagi penduduk, membentuk perilaku pembelian yang
efektif dan pertimbangan bisnis.
7. Strategi
Pemasaran dan Perilaku Konsumen
Untuk dapat bertahan dalam kompetisi, perusahaan
harus mampu memberikan keuntungan yang lebih kepada konsumen dibanding
kompetitornya. Keuntungan konsumen adalah selisih antara manfaat yang dapat
diambil dari produk dan semua biaya yang dilakukan untuk mendaptkan manfaat
dari produk tersebut.
Esensi dari strategi pemasaran adalah menyediakan
keuntungan bagi konsumen, mewajibkan organisasi untuk bekerja dengan baik untuk
mengantisipasi dan mereaksi kebutuhan konsumen sebagi wujud dari kompetisi itu.
Reaksi dari konsumen terhadap suatu produk menentukan sukses atau gagal dari
sebuah produk.
8. Analisis
Pasar
Hal yang paling awal dilakukan dalam menentukan
strategi pemasaran adalah melakukan analisis pasar, dalam hal ini meliputi;
kajian mengenai perusahaan itu sendiri, perusahaan kompetitor, konsumen dan
kondisi.
9. Mengkaji
Konsumen
Untuk dapat mengantisipasi dan mereaksi kebuthan
konsumen kita harus memahami tentang perilaku konsumen. Menemukan kebutuhan
konsumen adalah proses yang sangat kompleks, tapi dapat diatasi dengan
melakukan riset terhadap pasar. Dengan memahami kebutuhan konsumen dapat
diketahui prinsip perilaku yang mengendalikan perilaku konsumsi.
10. Mengkaji
Perusahaan
Perusahaan harus mengetahui kapabilitasnya
(keunggulan dan kelemahan) agar dapat mengetahui kebutuhan konsumen. Hal ini
meliputi semua aspek yang ada dalam perusahaan, termasuk kondisi finansial,
kemampuan manajerial, kemampuan produksi, kemampuan riset dan pengembangan,
kemampuan teknologi, reputasi, dan kemampuan pemasaran
11. Mengkaji
Kompetitor
Tidak mungkin, suatu perusahaan mampu dengan baik
memenuhi kebutuhan konsumen secara konsisten tanpa mengkaji siapa saja yang ada
pada kompetisi itu, dalam hal ini perusahaan lain. Sebagai tambahan, untuk
strategi pemasaran yang signifikan, kita dapat menjawab pertanyaan sebagai
berikut:
1.
Jika kita sukses, perusahaan apa yang
akan tersakiti karena kalah dam penjualan dan kesempatan?
2.
Dari beberapa perusahaan yang kalah,
perusahaan mana yang dapat merespon?
3.
Bagaimana mereka akan merespon?
4.
Apakan strategi kita mampu bertahan
untuk strategi yang lebih besar dari kompetitor lain, ataukah kita memerlukan
kemungkinan rencana lain?
12. Mengkaji
Kondisi
Keadaan ekonomi, keadaan lingkunagan, kebijakan
pemerintah dan perkembangan teknologi berdampak pada kebutuhan dan keinginan
konsumen , serta kemampuan perusahaan dan pesaingnya. Buruknya kondisi
lingkungan tidak hanya mempengaruhi permintaan terhadap produk untuk
lingkungan, tapi kebijakan pemerintahanpun akan mempengaruhi desain produk dan
pabrik. Pada akhirnya, perusahaan tidak dapat membangun strategi pemasaran
tanpa mengantisipasi kondisi dimana strategi akan diterapkan.
13. Segmentasi
Pasar
Segmen pasar adalah bagian dari pasar yang lebih
besar, yang kebutuhannya sedikit berbeda dibanding pasar yang lebih besar.
Karena segmen pasar mempunyai kebutuhan yang unik, perusahaan yang
mengkhususkan produk untuk segmen ini semata, akan lebih dapat memenuhi
keinginan konsumen dibanding perusahaan yang meproduksi barang untuk segmen
yang luas. Agar dapat terus berjalan segmen pasar khusus harus luas agar tetap
dapat memberikan keuntungan.
14. Segmentasi
pasar meliputi 4 langkah meliputi:
1. Mengidentifikasi
kebutuhan yang berhubungan dengan produk
2. Mengelompokkan konsumen dengan kebutuhan yang sama
3. Menggambarkan / menjelaskan setiap kelompok
4. Menyeleksi segmen-segmen yang menarik untuk dilayani
2. Mengelompokkan konsumen dengan kebutuhan yang sama
3. Menggambarkan / menjelaskan setiap kelompok
4. Menyeleksi segmen-segmen yang menarik untuk dilayani
15. Mengidentifikasi
kebutuhan yang berhubungan dengan produk
Mengidentifikasi variasi kebutuhan yang mungkin akan
diminati oleh pasar meliputi riset terhadap konsumen, mengkaji kecenderungan
dari suatu kelompok dan wawancara mendalam. Kebutuhan identifikasi ini
berhubungan dengan variabel lain seperti umur, taraf kehidupan rumah tangga,
jenis kelamin, kelas sosial, kelompok etnis, atau gaya hidup, dan banyak
perusahaan memulai proses segmentasi dengan berfokus pada salah satu atau
beberapa variabel tersebut.
16. Mengelompokkan
konsumen dengan kebutuhan yang sama
Pengelompokkan konsumen dapat dijadikan sebagai acuan bahwa ada pasar yang akan merespon produk yang akan dilempar ke masayarakat.
Pengelompokkan konsumen dapat dijadikan sebagai acuan bahwa ada pasar yang akan merespon produk yang akan dilempar ke masayarakat.
17. Menggambarkan
/ menjelaskan setiap kelompok
Ketika sudah melakukan pengelompokkan konsumenm
perlu dikaji secara detail bagaimana keadaan secara demogrfis, gaya hidup, dan
bagaimana cara mereka dalam berkomunikasi. Sebagai upaya untuk merancang
program pemasaran yang efektif, penting kiranya untuk memahami konsumen secara
penuh .
18. Menyeleksi
segmen-segmen yang menarik untuk dilayani
Langkah selanjutnya setelah kita memastikan paham dengan setiap segmen adalah menentukan target pasar, segmen dari pasar yang besar dimana kita akan memfokuskan diri dalam upaya melakukan pemasaran.
Langkah selanjutnya setelah kita memastikan paham dengan setiap segmen adalah menentukan target pasar, segmen dari pasar yang besar dimana kita akan memfokuskan diri dalam upaya melakukan pemasaran.
19. Strategi
Pemasaran
Tidaklah mungkin untuk menyeleksi target pasar tanpa
merumuskan secara simultan strategi pemasaran di setiap segmen. Standar yang
jelas dalam memilih target pasar adalah kemampuan untuk memberikan nilai yang
lebih kepada segemen pasar. Karena nilai konsumen dihasilkan dari strategi
pemasaran, perusahaan mampu untuk membangun strategi pemasaran mereka untuk
mengevaluasi target pasar yang potensial.
Strategi pemasaran mampu menjawab , bagaimana kita akan memberikan nilai lebih untuk target pasar kita?. Jawaban dari pernyataan ini dibutuhkan perumusan dari marketing mix dalam hal ini meliputi produk, harga, komunikasi (promosi), distribusi, dan servis.
Strategi pemasaran mampu menjawab , bagaimana kita akan memberikan nilai lebih untuk target pasar kita?. Jawaban dari pernyataan ini dibutuhkan perumusan dari marketing mix dalam hal ini meliputi produk, harga, komunikasi (promosi), distribusi, dan servis.
20. Produk
Segala sesuatu yang diusahakan atau sedang diusahakan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya, pada umumnya konsumen membeli produk yang memeberikan mereka kepuasan dari pada membeli produk karena penampakan luarnya.
Segala sesuatu yang diusahakan atau sedang diusahakan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya, pada umumnya konsumen membeli produk yang memeberikan mereka kepuasan dari pada membeli produk karena penampakan luarnya.
21. Komunikasi
Komunikasi dalam pemasaran atau promosi meliputi iklan, sales force, public relation, pengemasan dan tanda lain yang mampu mempromosikan perusahaan atau produk tersebut.
Komunikasi dalam pemasaran atau promosi meliputi iklan, sales force, public relation, pengemasan dan tanda lain yang mampu mempromosikan perusahaan atau produk tersebut.
22. Agar
strategi promosi yang dibuat efektif, sebaiknya mampu menjawab pertanyaan
sebagai berikut :
1.
Kepada siapa kita akan berpromosi?
2.
Efek apa yang kita inginkan dari promosi
yang kita berikan?
3.
Apakah pesan yang disampaikan dalam
promosi akan meningkatkan keinginan pada audiens?
4.
Metode apa dan apakah media yang
diperlukan untuk meningkatkan target audiens?
5.
Kapankah kita harus berpromosi dengan
target audiens?
23. Harga
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan untuk mendapatkan hak menggunakan barang. Terkadang besar kecilnya harga merepresentasikan kualitas dari suatu barang.
Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan untuk mendapatkan hak menggunakan barang. Terkadang besar kecilnya harga merepresentasikan kualitas dari suatu barang.
24. Distribusi
Menjamin ketersediaan produk dimana konsumen dapat membelinya, bagaimana dan dimana konsumen lebih suka membelinya, adalah tujuan dari pemilihan jalur distribusi. Keputusan yang keliru dalam pemilihan jalur dapat menyebabkan terhambatnya pasokan atau menyebabkan kebingungan konsumen ketika akan membli barang. Hal ini dapat menyebabkan konsumen mencari alternatif barang lain yang lebih mudah didapat.
Menjamin ketersediaan produk dimana konsumen dapat membelinya, bagaimana dan dimana konsumen lebih suka membelinya, adalah tujuan dari pemilihan jalur distribusi. Keputusan yang keliru dalam pemilihan jalur dapat menyebabkan terhambatnya pasokan atau menyebabkan kebingungan konsumen ketika akan membli barang. Hal ini dapat menyebabkan konsumen mencari alternatif barang lain yang lebih mudah didapat.
25. Servis
Dalam pembahasan ini servis diartikan sebagai kegiatan yang mampu meningkatkan performansi dari produk atau jasa tersebut. Servis yang diberikan sepatutnya dapat memberikan nilai lebih pada konsumen, contohnya ketika kita membeli suatu barang elektronik, maka sebagai servisnya kita akan mendapatkan jasa antar barang, atau misalkan kita membeli sebuah sepeda motor, kita akan mendapatkan servis gratis selama beberapa kali.
Dalam pembahasan ini servis diartikan sebagai kegiatan yang mampu meningkatkan performansi dari produk atau jasa tersebut. Servis yang diberikan sepatutnya dapat memberikan nilai lebih pada konsumen, contohnya ketika kita membeli suatu barang elektronik, maka sebagai servisnya kita akan mendapatkan jasa antar barang, atau misalkan kita membeli sebuah sepeda motor, kita akan mendapatkan servis gratis selama beberapa kali.
26. Proses
Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses keputusan konsumen dipengaruhi oleh strategi
pemasaran dan hasil yang diperoleh konsumen. Hasil dari strategi pemasaran
ditentukan oleh proses pengambilan keputusan konsumen. Perusahaan akan berhasil
jika, prosesnya adalah sebagai berikut; konsumen mengenali kebutuhan kemudian
mengetahui keberadaan suatu produk dan kemampuannya, memutuskan bahwa produk
ini solusi tepat, membelinya dan mendapatkan kepuasan dari produk yang
dibelinya.
27. Hasil
atau Outcomes
28. Bagi
Perusahaan
Posisi Produk
29. Hasil
paling dasar bagi perusahaan adalah posisi produk yaitu imej produk yang
melekat dipikiran konsumen akan membantu dalam bersaing.
Penjualan
Penjualan
30. Penjualan
adalah hasil yang penting, karena memberikan hasil yang penting agar perusahaan
dapat melanjutkan bisnisnya. Sebenarnya semua perusahaan mengevaluasi
kesuksessan program pemasaran mereka melalui besar kecilnya penjualan. Seperti
yang telah kita lihat, bahwa penjualan kemungkinan besar terjadi jika analisis
konsumen yang dilakukan sukses dan marketing mix-nya cocok dengan prose
keputusan.
Kepuasan Konsumen
Kepuasan Konsumen
31. Pemasar
mengetahui bahwa lebih menguntungkan untuk mempertahankan konsumen yang telah
ada dibanding menggantinya dengan konsumen baru. Memastikan konsumen yang ada
sekarang mendapatkan kepuasan dari pembelian dan penggunaan produknya. Jadi,
kepuasan konsumen merupakan perhatian utama dari pemasar.
32. Bagi
Individu
Pemenuhan Kepuasan
33. Hasil
yang nyata dari proses konsumsi bagi individu, apakah terjadi pembelian atau
tidak adalah tingkat kepuasan, tingkat kepuasan dapat dihitung tidak
mendapatkan kepuasan sama sekali (atau bahkan negatif jika hanya akan membuat
kebutuhan jadi lebih banyak) sampai komplit, artinya kebutuhan terpenuhi dan
kepuasan tercapai.
Konsumsi yang Merugikan
Konsumsi yang Merugikan
34. Konsumsi
yang merugikan terjadi ketika individu atau kelompok memutuskan untuk
mengkonsumsi sesuatu yang berdampak negatif untuk badannya.
35. Bagi
Masyarakat Luas
Ekonomi
36. Kumpulan
dampak dari keputusan konsumen untuk melakukan pembelian maupun tidal melakukan
pembelian, adalah faktor utama yang menyumbang bagaimana keadaan ekonomi suatu
negara. Keputusan konsumen untuk membeli atau tidak berdampak pada pertumbuhan
ekonomi, ketersediaan biaya negara, tingkat tenaga kerja, dan lain sebagainya.
Kondisi Lingkungan
Kondisi Lingkungan
37. Kegiatan
konsumsi yang terjadi berdampak kondisi lingkungan dilingkungan sekitarnya
maupun lingkungan lain. Dampaknya dapat terlihat dari meningkatnya polusi
udara, berkurang wilayah hutan hujan, kekeringan dan sebagainya.
38. Kesejahteraan
Sosial
39. Kegiatan
konsumsi berdampak pada kesejahteraan sosial suatu masyarakat. Keputusan
mengenai seberapa banyak membelanjakan barang-barang kebutuhan pribadi lebih
dari barang-barang kebutuhan umum (pendidikan, kesehatan dan sebagainya)
biasanya dibuat secara tidak langsung mewakili pilihan konsumen.
Keputusan-keputusan ini mempunyai dampak yang besar bagi kualitas hidup
masyarakat.
Konsumsi yang merugikan, mempengaruhi masyarakat seperti halnya pada individu. Kerugian masyarakat dari dampak merokok, alkoholisme, dan penyalahgunaan obat.
Konsumsi yang merugikan, mempengaruhi masyarakat seperti halnya pada individu. Kerugian masyarakat dari dampak merokok, alkoholisme, dan penyalahgunaan obat.
40. Sifat
dari Perilaku Konsumen
External Influnces ( Pengaruh Luar)
41. Faktor
pengaruh dari luar yang mempengaruhi perilaku konsumen meliputi kultur,
subkultur, demografi, status sosial, referensi kelompok, keluarga, kegiatan
pemasaran.
Internal Influences (Pengaruh Pribadi)
42. Faktor
pengaruh dari pribadi yang mempengaruhi perilaku konsumen meliputi persepsi,
proses belajar, memori, motivasi, kepribadian,, emosi dan sikap.
Self Concept and Life Style (Konsep Diri dan Gaya
Hidup)
43. Konsep
diri dan gaya hidup, yang telah mendapat pengaruh dari luar dan pribadi akan
mempengaruhi keinginan dan kebutuhan.
Decision Proses (Proses Pengambilan Keputusan)
Decision Proses (Proses Pengambilan Keputusan)
44. Kebutuhan
atau keinginan konsumen akan memicu proses keputusan konsumen. Penting untuk
diingat bahwa sebagian besar pembelian yang dilakukan konsumen, mereka
mencurahkan sedikit usaha untuk proses ini, emosi dan perasaan seringkali lebih
berpengaruh seperti halnya fakta dan keutamaan produk
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi
atau menghabiskan nilai guna suatu barang dan jasa dalam rangka untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Sedangkan konsumen adalah orang yang mengkonsumsi barang dan
jasa hasil produksi untuk memenuhi kebutuhannya.
Konsumsi berhubungan dengan
masalah selera, identitas dan gaya hidup. Konsumsi dapat membentuk identitas
seseorang dari barang-barang simbolis yang ia konsumsi. Hubungan antara
konsumsi dan gaya hidup terbentuk ketika kita melihat seseorang dalam
mengkonsumsi suatu barang maka akan terlihat bagaimana gaya hidup mereka.
Selain itu konsumsi dapat juga dijadikan acuan dalam penjenjangan suatu kelas
social.
SUMBER REFERENSI MAKALAH
http://rocketmanajemen.com/klasifikasi-barang-konsumen/
https://wandykumis.wordpress.com/2010/01/09/perilaku-konsumen-dan-strategi-pemasaran/
http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2017/10/pengertian-barang-konsumsi-dan-jenis-barang-konsumsi.html
http://www.dosenpendidikan.com/konsumsi-pengertian-ciri-contoh-tujuan-faktor-yang-mempengaruhi/
Post a Comment