Untuk download file Makalah ini anda bisa download di bawah ini :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Alam
semesta terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik (makhluk
hidup) jumlahnya sangat banyak dan sangat beraneka ragam. Mulai dari laut ,
dataran rendah , hingga di pegunungan , terdapat makhluk hidup yang jumlahnya
banyak dan sangat beraneka ragam. Karena jumlahnya banyak dan beraneka ragam ,
maka kita akan mengalami kesulitan dalam mengenali dan mempelajari makhluk
hidup. Untuk mempermudah dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup maka
kita perlu cara. Cara untuk mempermudah kita dalam mengenali dan mempelajari
makhluk hidup disebut Sistem Klasifikasi (penggolongan / pengelompokan). Dalam
makalah ini kami akan membahas secara lebih mengkhusus pada pembagian
terstruktur mengenai Tumbuhan mengingat kurangnya pengetahuan wacana bagaimana
pengelompokan – pengelompokan wacana tumbuhan mukin yang kita tahu bahwa semua
tumbuhan itu yaitu pepohonan yang memiliki daun yang lebat dan batang yang berpengaruh
, pada hal banyak hal yang belum kita ketahui wacana dunia tumbuhan
(Plantae).
1.2
Rumusan Masalah
a.
Apa itu pembagian terstruktur mengenai ?
b.
Apakah tujuan dan manfaat pembagian terstruktur mengenai ?
c.
Apa sajakah yang mensugesti pembagian terstruktur mengenai ?
d.
Bagaimanakah pembagian terstruktur mengenai tumbuhan ?
e.
Bagaimanakah sejarah pembagian terstruktur mengenai ?
1.3
Tujuan penulisan
a.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan klasifikasi
b.
Untuk mengetahui tujuan dan manfaat klasifikasi
c.
Untuk mengetahui wacana pembagian terstruktur mengenai tumbahan
d.
Untuk mengetahui dasar klasifikasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Klasifikasi.
Kegiatan
mengelompokan mengelompokan makhluk hidup disebut pembagian terstruktur mengenai
, dengan kata lain pembagian terstruktur mengenai yaitu pengelompokan aneka
jenis hewan atau tumbuhan kedalam golongan / takson melalui keseragaman dalam
keanekaragaman.
2.2
Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
Kalsifikasi
bertujuan untuk mempermudah mengenal objek yang beranekaragam dengan cara
mencari persamaan dan perbedaan ciri serta sifat pada objek tersebut.
Klasifikasi memiliki kegunaan untuk membuktikan korelasi kekerabatan diantara
makhluk hidup. Keuntungan mengklasifikasikan makhluk hidup yaitu mempermudah
dalam mencari keterangan wacana makhluk hidup yang akan kita pelajari. Selain
itu pembagian terstruktur mengenai juga memudahkan dalam memberi nama ilmiah
kepada individu atau populasi individu.
2.3
Faktor – Faktor yang mensugesti Klasifikasi.
a.
Subjektivitas , yaitu penafsiran seorang ilmuan dapat sangat berbeda pada objek
studi yang sama.
b.
Dasar / kriteria pembagian terstruktur mengenai yang digunakan.
c.
Perkembangan Iptek.
d.
Tingkat pengetahuan ilmuan yang melaksanakan klasifikasi
e. Perbedaan
tujuan klasifikasi
3.1
Klasifikasi Tumbuhan
Klasifikasi
makhluk hidup dilakukan para hebat yaitu :
Aristoteles
, mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu dunia tumbuhan (kingdom
Plantae) dan dunia hewan (kingdom Animalia)
Carolus
Linnaeus , mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu Plantae (tumbuhan)
dan Animalia (hewan). Perbedaannya dengan Aristoteles yaitu Linnaeus dapat
mengklasifikasikan makhluk hidup kemudian menunjukkan mana ilmiah dengan system
tatanama Binominal Nomenklatu dan Carolus Linnaeus yaitu orang yang pertama
kali meletakkan dasar pembagian terstruktur mengenai , sehingga Carolus
Linnaeus disebut sebagai Bapak Taksonomi. Sehingga Ilmu yang mempelajari wacana
pembagian terstruktur mengenai (pengelompokan / penggolongan) disebut
Taksonomi. Sebelum adanya pembagian terstruktur mengenai menurut Linnaeus ,
banyak cara yang mula – mula dilakukan oleh orang – orang untuk melaksanakan
klasifikasi. Misalnya pembagian terstruktur mengenai pada tumbuhan berdasarkan
hal – hal sebagai berikut :
a.
Berdasarkan bentuk dan ukurannya , tanaman digolongkan menjadi tanaman perdu ,
pohon , semak , dan rerumputan.
b.
Berdasarkan manfaatnya , tanaman digolongkan menjadi tanaman pangan , obat –
obatan , sandang dan hias.
c.
Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya , tanaman digolongkan menjadi tanaman
kering (xerofit) , tanaman air (hidrofit) , dan tanaman lembab (higrofit).
d.
Berdasarkan cara hidupnya , tanaman digolongkan menjadi tanaman saprofit ,
benalu , epifit.
Penggolongan
mirip diatas ternyata sangat sulit sehingga sekarang lebih sering orang – orang
menggunakan cara pembagian terstruktur mengenai makhluk hidup mirip yang telah
dibuat oleh Carolus Linnaeus. Carolus Linnaeus meletakan dasar / kriteria
pembagian terstruktur mengenai makhluk hidup yaitu:
a.
Jumlah sel penyusun tubuh: uniseluler / multiseluler
b.
Organ perkembangbiakan
c.
Habitus (kenampakan) tumbuhan waktu hidupnya: tegak , merambat , menjalar.=
d.
Ada tidaknya biji , bunga , dan buah.
e.
Dari morfologi (struktur badan luar) dan anatomi (struktur badan dalam).
Makhluk
hidup yang mempunyai ciri dan sifat yang sama di kelompokkan ke dalam satu
golongan. Makin banyak persamaan ciri dan sifat yang ada pada makhluk hidup ,
makin erat kekerabatannya. Berdasarkan persamaan ciri dan sifat makhluk hidup
maka dapat dibentuk kelompok – kelompok. Kelompok – kelompok yang terbentuk
diatur dalam urutan dan tingkat tertentu. Carolus Linnaeus membuat urutan
pembagian terstruktur mengenai dari tingkat yang terkecil hingga tingkat yang
terbesar yaitu sebagai berikut :
a.
Unit dasar terkecil dalam pembagian terstruktur mengenai yaitu jenis – jenis
(spesies).
b.
Jenis – jenis yang serupa dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu
kelompok yang disebut marga (Genus).
c.
d.
Beberapa marga yang serupa dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu
kelompok yang disebut suku (familia).
e.
Beberapa suku yang serupa dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu
kelompok yang disebut bangsa (ordo).
f.
Beberapa bangsa yang serupa dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu
kelompok yang disebut kelas (classis).
g.
Beberapa kelas yang serupa dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu
kelompok yang disebut phylum (division).
h.
Beberapa divisio yang serupa dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu
kelompok yang disebut kerajaan (kingdom).
Dengan
semakin berkembangnya ilmu pengetahuan di tahun 1960an dan ditemukannya
mikroskop elektron serta teknik biokimia untuk mengungkapkan perbedaan secara
selular (di tingkat sel) antara organisme yang satu dengan yang lain , para
ilmuwan tergerak untuk membuat pembagian terstruktur mengenai baru.
Pada
tahun 1969 , R.H. Whittaker mengusulkan pembagian terstruktur mengenai lima
kingdom dan ini disetujui oleh sebagian besar biologiwan . Whittaker
mengusulkan bahwa fungi (jamur) diklasifikasikan dalam kingdom tersendiri dan
terpisah dari kingdom tumbuhan. Alasan Whittaker memisahkan fungi dari kingdom
tumbuhan alasannya yaitu jamur tidak melaksanakan fotosintesis dan menyerap
makanan dan organisme lain. Selain itu fungi berbeda dengan tumbuhan dalam hal
komposisi dinding selnya , struktur tubuhnya dan cara reproduksinya. dengan
demikian terdapat 5 kingdom organisme yaitu Monera (bakteri dan cyanophyta) ,
Protista (protozoa , kapang lendir) , Fungi , Plantae dan Animalia.
Menurut
para hebat , ada sekitar 70.000 jenis jamur. salah satunya yaitu Myxomycetes
atau jamur lendir. jamur ini menghabiskan hidupnya sebagai organisme mirip
amoeba yang disebut plasmodium. Makanan jamur ini yaitu kuman dan protozoa ,
dan zat – zat organik yang dijumpainya. Karena jamur ini dapat berpindah –
pindah mencari makan , jamur ini digolongkan ke kingdom tersendiri yaitu
kingdom fungi.Adapun ciri – ciri kingdom plantae sebagai berikut
a.
Tersusun atas sel – sel eukariotik
b.
Bersifat autotof (membuat makanan sendiri).
c.
Tubuh melekat pada substrat menggunakan rizoid (akar).
d.
Tubuh dapat dibedakan antara akar , batang , dan daun .
Pada
mulanya beberapa hebat menggolongkan dunia tumbuhan (kingdom Plantae) kedalam lima
divisio yaitu :
a.
Tumbuhan belah / Schizophyta.
b.
Tumbuhan thalus / Thallophyta.
c.
Tumbuhan lumut / Bryophyta.
d.
Tumbuhan paku / Pteridophyta.
e.
Tumbuhan biji / Spermatophyta.
Dengan
melihat ciri - ciri kingdom plantae di atas maka pembagian terstruktur mengenai
kingdom plantae di golongkan menjadi empat divisio yaitu :
a.
Tumbuhan lumut / Bryophyta
b.
Alga / Ganggang
c.
Tumbuhan paku / Pteridophyta.
d.
Tumbuhan biji / Spermatophyta.
Bagan
pembagian terstruktur mengenai Kingdom Plantae.
1.
Lumut Hati / Hepaticae
2.
Bryophyta Lumut sejati / Musci
3.
Lumut Tanduk /Anthoceratopsida
4.
Ganggang Hijau / Chlorophyta
5.
Ganggang Pirang / Chrysophyta
6.
Ganggang Cokelat / Phaeophyta
7.
Ganggang Merah / Rhodophyta
8.
Plantae Psilotophyta
9.
Pteridophyta Licophyta
10. Sphetophyta
11. Pterophyta
12. Spermatophyta
T. biji terbuka / Gymnospermae.
13. T.
biji tertutup / Angiospermae
3.1.1
Tumbuhan lumut / Bryophyta.
Lumut
mempunyai bagian-bagian badan yang ibarat akar , batang , dan daun. Akar tetapi
, bagian-bagian itu sebetulnya bukan akar , batang , dan daun sejati. Bagian
yang ibarat akar disebut rizoid. Rizoid berupa benang-benang halus. Bagian ini
memiliki kegunaan untuk menganbil air dan mineral. Tumbuhan lumut mempunyai
klorofil sehingga berwarna hijau. Lumut biasanya hidup di tempat lembab yang
tidak terkena cahaya secara langsung. Ada juga lumut yang hidup di tempat
kering dan juga di air. Lumut berkembang biak dengan spora dan mengalami
pergiliran keturunan.
Perkembangan
vegetatif lumut dilakuakan dengan pembentukan spora. Perkembangan generatif
lumut dilakukan dengan pembentukan sel-sel kelamin (gamet).
Tumbuhan
lumut dapat dapat disebut sporofit dan gametofit alasannya yaitu dapat
menghasilkan spora dan sel gamet. Apabila spora jatuh di tempat yang lembab ,
spora akan tumbuh menjadi benang-benang yang halus dan berkuncup pada beberapa
tempat. Benang-benang itu disebut protonema. Selanjutnya protonema tumbuh
menjadi lumut yang bersifat gametofit.
Lumut
cukup umur membentuk arkegonium dan anteridium. Arkegonium menghasilkan sel
kelamin betina (sel telur) , sedangkan anteridium menghasilkan sel kelamin
jantan (spermatozoid). Apabila sel kelamin jantan membuahi sel telur
terbentuklah zigot. Zigot tumbuh menjadi tumbuhan gres yang berupa tangkai
dengan kotak spora di ujungnya yang disebut sporagonium. Sporagonium ini
menyatu dengan badan tumbuhan lumut induk.
Sporagonium
menghasilkan spora. Bila spora jatuh di tempat lembab akan tumbuh menjadi
protonema. Demikianlah siklus tersebut terulang kembali mirip di atas.
Berdasarkan bentuk tubuhnya , tumbuhan lumut debedakan menjadi dua kelas ,
yaitu lumut daun (Musci) dan lumut hati (Hepaticea).
a.
Lumut Daun (Musci)
Lumut
daun selalu tumbuh berkelompok di tempat-tempat yang lembab atau tempat dengan
sedikit air. Lumut daun mempunyai batang dan daun. Letak daun tersusun teratur
mengelilingi tangkainya mirip spiral. Contoh lumut daun yaitu Sphagnum dan
Polytrichum
Klasifikasi
lumut daun :
·
Regnum : Plantae
·
Division : Bryophyta
·
Class : Bryopsid
·
Ordo : Bryoceales
·
Family : Bryopceae
·
Genus : Bryopsida
·
Species : Bryopsida
b.
Lumut Hati (Hepaticea)
Tubuh
lumut hati terdiri atas lembaran yang ujung-ujungnya terbelah. Lumut hati
tumbuh di tempat-tempat berair atau di hutan yang terdapat di pegunungan.
Contoh lumut hati yaitu Marchantia , Riccia , dan Pellia.
Klasifikasi
lumut hati :
1.
Regnum : Plantae
2.
Division : Hepaticohyta
3.
Class : Hepaticosida
4.
Ordo : Hepaticoccales
5.
Family : Hepaticoceae
6.
Genus : Hepaticopsida
7.
Species : Hepaticiopsida sp
c.
Lumut Tanduk (Anthoceratopsida)
Bentuk
tubuhnya mirip lumut hati yaitu berupa talus , tetapi sporifitnya berupa kapsul
memanjang. Sel lumut tanduk hanya mempunyai satu kloroplas. Hidup di tepi
sungai , danau , atau sepanjang selokan. Reproduksi mirip lumut hati. Contohnya
Anthocerros sp
3.1.2
Alga / Ganggang
Ganggang
memiliki pigmen hijau daun yang disebut klorofil sehingga dapat melaksanakan
fotosintesis. Selain itu juga memiliki pigmen – pigmen pelengkap lain yang
dominan. Ganggang memiliki ukuran yang beraneka ragam ada yang mikroskopis ,
bersel satu , berbentuk benang atau pita , atau bersel banyak berbentuk
lembaran. Dalam perairan ganggang merupakan penyusun vitoplankton yang biasanya
melayang – laying didalam air , tetapi juga dapat hidup melekat didasar
perairan disebut neustonik.
Ganggang
yang bersifat bentik digolongkan lagi menjadi;
a.
Epilitik ( hidup diatas batu)
b.
Epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)
c.
Epipitik ( melekat pada tanaman )
d.
Epizoik ( melekat pada hewan).
Berdasarkan
habitat yang ditempatinya diperairan , dibedakan atas:
·
Ganggang Subbaerial yaitu ganggang yang hidup
didaerah permukaan.
·
Ganggang Intertidal , yaitu ganggan secara
periodic muncul kepermukaan alasannya yaitu naik turun air akhir pasang susrut.
·
Ganggang Subritorsal , yaitu ganggang yang
berada dibawah permukaan air.
·
Ganggang Edafik , yaitu ganggang yang hidup
diddalam tanah pada dasar perairan.
Jenis
– jenis ganggang , misalnya Chlorella sp , bersimbiosis dengan organism lainnya
yaitu hidup bersama paramecium , hydra atau molusca; ganggang platimonas sp ,
hidup bersama cacing pipih convolutta roscofencis.
Macam
bentuk badan ganggan yaitu berselsatu atau uniseluler , membentuk koloni berupa
filament atau kolini yang tidak membentuk filament.
Sebagian
ganggang yang uniseluler dapat bergerak atas kekuatan sendiri (motil) , dan
yang tidak dapat bergerak sendiri yaitu nonmotil.
Perbedaan
dengan badan uniseluler yang mikroskosis , pada ganggang yang membentuk koloni
berupa filament berukuran cukup besar , sehingga dapat dilihat dengan mata
telanjang , sel yang terletak paling bawah pada filament membentuk alat khusus
untuk menempel pada kerikil , batang pohon , atau lumpur. Alat tersebut
dinamakan pelekat. Koloni ganggang yang tidak membentuk filamnen umumnya berbentuk
pola atau pipih tanpa pelekat.
Cara
ganggang bereproduksi dengan dua macam , yaitu seksual dan aseksual. Reproduksi
secara aseksual terjadi melalui pembelahansel , fragmentasi , dan pembentukan
zoozpora , sedangkan reproduksi secara aseksual terjadi melalui isogami dan
oogami.
Reproduksi
akan menghasilkan dua sel anakan yang masing – masing akan menjadi individu
gres , terjadi pada ganggang bersel tunggal.
Sedangkan
ganggang yang membentuk koloni tanpa filament , taupun koloni yang berupa
filament , reproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasia dalah terpecah –
pecahnya koloni menjadi beberapa bagian.
Berdasarkan
dominasi pigmennya , ganggang dapat dibedakan menjadi bebrapa kelompok yaitu
ganggang coklat , ganggang merah , ganggang keemasan dan ganggang hijau.
3.1.2
Tumbuhan paku / Pteridophyta.
Tumbuhan
paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana.
Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi ,
sistem transpor internal , hidup di tempat yang lembap. Akar serabut berupa
rizoma , ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis ,
korteks , dan silinder sentra (terdapat xilem dan fleom).
Batang
tumbuhan paku tidak tampak alasannya yaitu terdapat di dalam tanah berupa
rimpang , sangat pendek , ada juga yang dapat mencapai 5 meter mirip pada paku
pohon atau paku tiang. Daun ketika masih muda melingkar dan menggulung.
Beradasarkan bentuk dan ukurandan susunannya daun tumbuhan paku dibedakan
menjadi mikrofil dan makrofil. Mikrofil bentuk kecil atau bersisik , tidak
bertangkai , tidak bertulang daun , belum memperlihatkan diferensiasi sel.
Makrofil daun besar , bertangkai , bertulang daun , bercabang-cabang , sel
telah terdiferensiasi. Berdasarkan fungsinya daun tumbuhan paku dibedakan
menjadi tropofil dan sporofil. Tropofil merupakan daun yang khusus untuk
asimilasi atau fotosintesis. Sporofil berfungsi untuk menghasilkan spora.
Spora
tumbuhan paku dibentuk dalam kotak spora . Kumpulan sporangium disebut sorus.
Sorus muda sering dilindungi oleh selaput yang disebut indusium. Berdasarkan
macam spora yang dihasilkan tumbuhan paku dibedakan menjadi tiga yaitu paku
homospora (isospora) , paku heterospora dan paku peralihan. Paku homospora
menghasilkan satu jenis spora (ex Lycopodium/paku kawat). Paku heterospora
menghasilkan dua jenis spora yang berlainan yaitu megaspora (ukuran besar) dan
mikrospora (ukuran kecil) (ex Marsilea/semanggi dan Selaginella/paku rane).
Paku peralihan merupakan peralihan antara homospora dan heterospora menghasilkan
spora pembentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelamin referensi :
paku ekor kuda.
Tumbuhan
paku bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dengan stolon yang menghasilkan
gemma (tunas).Gemma yaitu anakan pada tulang daun atau kaki daun yang mengandung
spora. Reproduksi seksual (generatif) melalui pembentukan sel kelamin
jantan/spermatozoid (gametangium jantan/anteridium) dan sel kelamin betina/ovum
(gametangium betina/arkegonium). Seperti pada lumut tumbuhan paku juga
mengalami pergiliran keturunan/metagenesis. Metagenesis tersebut dibedakan
antara paku homospora dan heterospora. Tumbuhan paku dibedakan menjadi empat
kelompok yaitu :
a.
Psilotophyta ,
Psilotophyta
mempunyai dua genera (ex Psilotum sp). Psilotum sp tersebar luas di kawasan
tropik dan subtropik , mempunyai ranting dikotom , tidak memiliki akar dan daun
, pengganti akar berupa rizoma diselubungi rambut-rambut yang dikenal rizoid.
b.
.Lycophyta ,
Lycophyta
contohnya Lycopodium sp dan Selaginella sp. Lycopodium sp sporanya dalam
sporofit daun khusus untuk reproduksi dan dapat bertahan dalam tanah selama 9
tahun , dapat menghasilkan spora tunggal yang berkembang menjadi gametofit
biseksual (memiliki baik organ jantan dan betina) , jenis homospora.
Selaginella sp merupakan tanaman heterospora , menghasilkan dua jenis spora
(megaspora/gamet betina dan mikrospora/gamet jantan).
c.
Sphenophyta ,
Sphenophyta
sering disebut paku ekor kuda , bersifat homospora , mempunyai akar; batang;
daun sejati , batangnya keras alasannya yaitu dinding sel mengandung silika.
Contohnya Equisetum debile (paku ekor kuda).
d.
Pterophyta
Pterophyta
(paku sejati) umumnya tumbuh di darat pada kawasan tropis dan subtropis.
Daunnya besar , daun muda menggulung. Sporangium terdapat pada sporofil (daun
penghasil spora). Contohnya: Adiantum cuncatum (paku suplir untuk hiasan) ,
Marsilea crenata (semanggi untuk sayuran) , Asplenium nidus (paku sarang
burung) , Pletycerium bifurcatum (paku tanduk rusa).\
3.1.3
Tumbuhan biji / Spermatophyta.
a.
Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae)
Gymnospermae
atau tumbuhan biji terbuka yaitu tumbuhan biji yang bijinya tidak tertdapat
dalam buah. , tetapi bijinya terletak di daun buah sehingga bijinya tampak dari
luar. Daun buah yaitu daun biasa yang berubah bentuk dan fungsinya , yaitu
bentuknya memanjang dan tepinya berlekuk-lekuk. Di tempat lekukannya terdapat
bakal biji. Karena bakal bijinya tidak diliputi daun buah , tumbuhan biji
terbuka disebut tumbuhan biji telanjang.
Gymnospermae
digolongkan menjadai lima kelas sebagai berikut :
1.
Pteridospermae (Paku Biji)
Kelas
Pteridospermae merupakan peralihan dari tumbuhan paku (Pteridophyta) ke
Gymnospermae. Tumbuhan kelas ini sudah punah.
2.
Cycadinae
Cycadinae
meliputi kira-kira 100 spesies yang sebagian besar ibarat pohon palma , agak
berkayu , tidak bercabang , akar tunggang , batang memanjang , serta berdaun
majemuk dan terdapat di ujung batang. Tumbuhan ini berbungan uniseksual
(berkelamin tunggal) , misalnya pakis haji (Cycas rumphii).
Kebanyakan
kelas Cycadinae merupakan tumbuhan tropis dan subtropics. Tumbuhan ini banyak
dibudidayakan sebagai tanaman hias atau diambil getahnya. Anggota Cycadinae
yang lain yaitu Encephalartos lehmannii. Tanaman yang berasal dari afrika ini ,
merupakan tanaman berumah dua yang dapat digunakan untuk tanaman hias.
3.
Ginkgoinae
Anggota
kelas ini tinggal satu spesies yaitu Ginkgo biloba (pohon rambut dara cina).
Ketinggian pohon ini dapat mencapai 28-30m. pohon ini dapat digunakan sebagai
tanaman hias dan biasa ditanam di tengah kota alasannya yaitu tanaman ini tahan
terhadap udara tercemar. Daun Ginkgo biloba mirip kipas , kulit buahnya tebal
dan lunak. Tumbuhan jenis ini banyak tumbuh di negara Amerika Serikat dan
Inggris.
4.
Gnetinae
Kelas
ini dianggap memiliki perkembangan evolusi paling tinggi alasannya yaitu
memiliki bunga sederhana. Tumbuhan ini ada yang berumah satu dan ada yang
berumah dua , serta berdaun tunggal dengan tulang menyirip. Contoh tumbuhan
kelas Gnetinae yaitu belinjo (Gnetum gnemon). Selain Gnetum gnemon terdapat
tumbuhan Welwitschia mirabilis yang termasuk anggota kelas Gnetinae.
Welwitschia
mirabilis tumbuh di gurun pasir Afrika. Tidak mirip halnya tumbuhan lain yang
mempunyai banyak daun , tumbuhan Welwitschia mirabilis mempunyai satu pasang
daun yang liat mirip kulit. Letak daun berhadapan dan terbentang di atas tanah
yang berbatu-batu. Pada waktu tumbuh dari pangkalnya , daun-daun ini
terbelah-belah membujur dan mati pada ujungnya. Batangnya terpendam di dalam
tanah dan berbentuk cawan. Bagian ini muncul di atas tanah.
5.
Coniferinae
Kelas
ini meliputi kira-kira 600 spesies dan didominasi pinus yang meliputi lebih
dari 80 spesies. Kebanyakan memiliki daun yang selalu hijau (evergreen).
Tumbuhan ini tersebar luas , tetapi terutama di kawasan cuek dan dataran
tinggi. Tumbuhan ini berumah satu (biseksual). Bagian tumbuhan yang bermanfaat
, misalnya kayu pinus (Pinus merkusii) memiliki kegunaan untuk pembuatan kertas
serta korek api dan getah dammar (Agathis alba) untuk pembuatan cat. Selain itu
, tanaman Abies balsamea dapat digunakan sebagian materi balsam.
b.Tumbuhan
Biji Tertutup (Angiospermae)
Tumbuhan
biji tertutup (Angiospermae) yaitu tumbuhan biji yang letah bijinya tertutup
oleh daun buah. Angiospermae sudah memiliki organ yang berkembang tepat
sehingga dianggap sebagai golongan tumbuhan dengan tingkat perkembangan evolusi
tinggi , dan angiospermae merupakan tumbuhan berbunga sejati.
4
Pembuahan Tunggal Ganda
Berdasarkan
keping bijinya (kotiledon) , tumbuhan Angiospermae dibedakan menjadi dua ,
yaitu Dicotyledoneae (dikotil) , yaitu tumbuhan yang bijinya mempunyai dua
kotiledon dan monocotyledoneae (monokotil) , yaitu tumbuhan yang bijinya
mempunyai satu kotiledon dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Tumbuhan Berkeping Satu (Monokotil)
Monokotil
adalah tumbuhan yang hanya mempunyai satu kotiledon.
Tumbuhan monokotil pada dikala berkecambah bijinya tidak membelah alasannya
yaitu hanya mempunyai satu keeping biji.
Kelas
monokotil dikelompokkan menjadi beberapa ordo (bangsa) dan setiap bangsa
dikelompokkan menjadi beberapa suku. Adapun beberapa suku tumbuhan monokotil
yang penting yaitu sebagai berikut:
a.
Gramineae (Poaceae)
Tumbuhan
ini biasanya mempunyai akar rimpang , batang bundar beruas-ruas dan berongga ,
serta daun tunggal berbentuk pita dan susunan tulang daunnya sejajar. Daun
melekat eksklusif pada batang. Bunga berukuran kecil dan tersusun oleh bulir.
Beberapa bulir mrembentuk bulir majemuk. Penyerbukannya biasanya dibantu oleh
angin. Contonya yaitu jagung , tebu , padi dan alang-alang.
b.
Cyperaceae
Ciri-ciri
tumbuhan anggota famili ini antara lain mempunyai akar rimpang , batang
segitiga dan tidak berongga , serta daun tunggal berbentuk pita dan terletak di
pangkal batang. Contohnya: rumput teki.
c.
Liliaceae
Tumbuhan
ini biasanya mempunyai akar rimpang. Secara umum tumbuhan ini merupakan
tumbuhan berair berupa tanaman merambat. Pada jenis tertentu tepi daum berduri
dan berlendir , contohnya pengecap buaya yang banyak dimanfaatkan untuk materi
kecantikan. Dan referensi lain yaitu bawang putih dan bawang merah yang
dimanfaatkan untuk bumbu masakan.
d.
Palmae
Tumbuhan
ini biasanya mempunyai akar serabut , batang tidak bercabang , daun menyirip
berbentuk kipas , dan tangkai daun atau pelepah melebar. Contohnya: kelapa ,
aren , dan salak.
e.
Zingiberaceae
Tumbuhan
ini mempunyai akar rimpang dan telah mengalami penambahan fungsi sebagai alat
perkembangbiakan vegetatif. Anggota tumbuhan ini bermanfaat sebagai materi
rempah , obat dan makanan. Contohnya: jahe , kunyit , dan temulawak.
f.
Cannaceae
Tumbuhan
ini banyak yang berupa semak menahun , berakar rimpang , tebal dan berumbi ,
serta daun bertulang menyirip. Tumbuhan ini banyak dimanfaatkan sebagai tanaman
hias. Contohnya: bunga tasbih.
g.
Orchidaceae
Tumbuhan
ini hidup secara saprofit dsn epifit , berakar rimpang serta daun menjelma upih
dan memeluk batang. Contohnya: anggrek dan vanili.
h.
Pandanaceae
Tumbuhan
ini berupa semak , perdu , atau pohon yang tumbuh tegak , batang bercabang ,
serta daun sempit memanjang dan kadang tepi daun berduri. Tumbuhan ini kadang
memiliki akar tunjung pada batang atau cabang yang menjulur di atas tanah.
Contohny: pandan wangi.
i.
Musaceae
Tumbuhan
ini berakar serabut dan berdaun sempurna. Batang berupa batang semu , yang bangun
di permukaan tanah yaitu tumpukan pelepah daunnya. Batang aslinya berada di
dalam tanah. Buahnya yaitu buah buni atau kotak dan banyak dimanfaatkan sebagai
buah segar. Contohnya: pisang
2.
Tumbuhan Berkeping Dua (Dikotil)
Dikotil
yaitu tumbuhan yang mempunyai dua kotiledon. Pada dikala biji tumbuhan dikotil
berkecambah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Biji berkeping dua.
b.
Dua daun lembaga terangkat keatas.
c.
Akar tunggang.
d.
Tulang daun menjari.
Tumbuhan
dikotil mempunyai beberapa famili , yaitu sebagai berikut:
a.
Papilionaceae (suku kacang-kacangan)
Tanaman
semak berbatang tegak atau merambat. Bunga berbentuk mirip kupu-kupu. Pada akar
terdapat bintil yang merupakan simbiosis dengan bakteri. Contoh: kacang tanah ,
kacang hijau , dan kacang panjang.
b.
Euphorbiaceae (suku getah-getahan)
Merupakan
tumbuhan herba , berkayu , dan bergetah. Batangnya menjalar atau membelit.
Contoh: ketela pohon dan karet.
c.
Mimmosaceae
Tumbuhan
berkayu , semak dan pohon. Daun majemuk , karangan bunga berbentuk bongkol ,
benang sari panjan. Biji di dalam buah polong. Contoh: Mimmosa pudika (si
kejut) , Leucaena glauca (petai cina).
d.
Caesalpiniaceae (suku johar)
Batang
dan akar berkayu. Bunga mencolok , daunnya bias dipakai sebagai obat. Contoh:
kembang merak , asam , johar.
e.
Labiatae
Meliputi
tumbuhan perdu , bunga bilateral simetris , bunga memiliki mahkota dan kelopak
, benang sari 2 atau 4 dan putuik 1. Contoh: kemangi , kumis kucing.
f.
Convolvulaceae
Merupakan
tumbuhan herba dan berkayu , batangnya menjalar , melilit dan bergetah. Bunga
simetris radial. Contah: ketela rambat dan kangkung.
g.
Myrtaceae
Daun
berbintik-bintik dan menghasilkan kelenjar minyak. Contoh: jambu air dan jambu
biji.
h.
Moraceae
Habitus
pohon , daun tunggal , duduk daun menyebar terlindung oleh daun penumpu yang
memeluk ranting. Seluruh episode tubuhnya jika terlika akan mengeluarkan getah.
Contoh: nangka dan beringin.
i.
Rutaceae (jeruk)
Daunnya
mengeluarkan orama yang sangat khas. Contohnya: jeruk bali , dan jeruk nipis.
j.
Rubiaceae
Dunnya
tunggal dengan duduk daun berhadapan pada setiap ruas. Contoh: kopi.
k.
Malvaceae (suku kapas-kapasan)
Tumbuhan
berdaun tunggal , kulit batang dan buah dapat menghasilkan benang. Contoh:
kapas dan rosela
l.
Bombaceae
Tumbuhan
berdaun tunggal , duduk daun tersebar , dan bunga berwarna menarik. Contoh:
durian. m. Apocynaceae (suku kamboja)
Tumbuhan
berkayu , bunga mencolok dan bergetah. Contohnya: kamboja , dan alamanda.n.
Verbenaceae
Contahnya
tanaman jati.
o.
Annonaceae
Contahnya
srikaya dan sirsak
BAB III
KESIMPULAN
3.1
Keanekaragaman spesies makhluk sangat bervariasi untuk mempelajari begitu
banyak dan begitu beragamnya makhluk hidup bukanlah hal yang mudah .Klasifikasi
membantu setiap orang dalam mengenal dan mempelajari organisme melalui dasar /
kriteria dan korelasi kekerabatan antar organisme
3.2
Setiap orang dapat melaksanakan pembagian terstruktur mengenai pada makhluk
hidup tetapi untuk melaksanakan pembagian terstruktur mengenai yang benar harus
memenuhi dasar – dasar pembagian terstruktur mengenai yang sudah ada.
DAFTAR
PUSTAKA
Mulyani.
Sri. 2006. Botani Umum 3. Penerbit Kanisius. Jogjakarta
Tim
Penyusun.2003. Biologi Kelas 1a SMU Semester 1. Klaten: Intan Pariwara.
Tim
Penyusun.2007.Detik – Detik Ujian Nasional Biologi. Klaten: Intan Pariwara
Post a Comment