MAKALAH AL-QUR’AN
Untuk download filenya anda bisa download di bawah ini
===================================================================
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Firman Allah SWT dan warisan Rosulullah SAW yang tak akan
pernah terhapus oleh masa adalah Al-qur’an dan Al-hadits, dengan mengetahui
sejarah perkembangan Al-qur’an serta pengertian dan sifat-sifatnya juga
perbedaan Al-Qur’an dan Hadits menjadi sesuatu yang luar biasa dalam ajaran
umat islam, sehingga kita umat islam bisa mengetahui bagaimana perjuangan para
syuhada’ yang telah merawat dan menjaga Al-qur’an pada masa Nabi, Sahabat, dan
Tabi’in.
Al-qur’an adalah firman Allah SWT yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril secara berangsur-angsur
selama 22 tahun 2 bulan 22 hari di kota Mekkah dan Madinah. Pada waktu turunnya
Al-qur’an, Bangsa Arab hanya sedikit diantara mereka bisa menulis dan membaca,
pada masa itu juga mereka belum mengenal “Alqirthas” yang berarti “kertas”
melainkan mereka menggunakan batu, kelopak kurma dan kulit binatang untuk
menulis Al-qur’an.
Walaupun Bangsa Arab pada waktu itu masih buta huruf, tapi mereka mempunyai
ingatan yang sangat kuat. Pegangan mereka dalam memelihara dan meriwayatkan
syair-syair dari pada pujangga, peristawa-peristiwa yang terjadi dan lain
sebagainya adalah dengan hafalan semata.
Dan juga dengan mengetahui definisi wahyu dan cara
penurunannya wahyu, menjadu suatu yang luar biasa karna kita sebagai umat islam
mengetahui bagaimana cara Nabi Muhammad Saw diturunkan wahyu oleh Allah Swt.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apakah
yang dimaksud dengan wahyu dan al-qur’an ?
2. Bagaimana
tahapan turunnya al-qur’an dan hikmahnya ?
3. Apakah
surat dan Ayat-ayat al-qur’an ?
4. Apakah
makiyah dan madaniyah?
5. Bagaimana
sejarah al-qur’an ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah
diatas, tujuan yang ingin diketahui dalam makalah ini antara lain:
a. Untuk
mengetahui apakah yang dimaksud dengan wahyu dan al-qur’an
b. Untuk
mengetahui tahapan turunnya al-qur’an
dan hikmahnya
c. Untuk
mengetahui apasaja yang terkandung dalam surat dan Ayat-ayat al-qur’an
d. Untuk
mengetahui perbedaan makiyah dan madaniyah
e. Untuk
mengetahui tentang sejarah al-qur’an
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Wahyu dan Al-Qur’an dan Nama-nama Al-Qur’an
1. Pengertian Wahyu
Wahyu terambil dari akar kata waha-yahi-wahyan
yang secara harfiah berarti suara, api, kecepatan, bisikan, rahasia,
isyarat, tulisan, dan kitab. Al-Qur’an sendiri yang didalamnya tersebut 77 kali
kata wahyu kebanyakan dalam bentuk kata kerja (fi’il) menggunakan kata wahyu
untuk beberapa pengertian diantaranya :
a.
Wahyu dalam arti ilham (insting atau
intuisi) seperti dalam Surah An-Nahl(16) ayat 68, surah
Al-Qhashash(28) ayat 7
b.
Wahyu dalam arti perintah seperti dalam
surah Al-Maidah(5) ayat 111
c.
Wahyu dalam arti bisikan atau bujukan
seperti dalam Surah Al-An’am ayat 121
d.
Wahyu dalam arti isyarat seperti dalam
Surah Maryam(19) ayat 11
Al-Wahyu selanjutnya mengandung arti
pemberitahuan secara tersembunyi dan dengan cepat. Tetapi dalam istilah teknisi
sehari-hari lebih banyak digunakan dalam arti ajaran Allah yang disampaikan
dengan cepat dan rahasia kepada para nabi dan Rasul.
Menurut Syekh Muhammad Abduh Wahyu adalah pengetahuan
yang didapat seseorang pada dirinya sendiri dengan keyakinan yang penuh, bahwa
pengetahuan itu berasal dari Allah Swt, baik penyampaiannya itu melalui
perantara atau tidak.
Pengertian senada , dikemukakan
al-Sayyid Rasyid Ridha yang memformulasikan wahyu dengan “Suatu ilmu yang
dikhususkan untuk para nabi dengan tidak mereka usahakan dan tidak mereka
pelajari. Wahyu ialah suatu pengetahuan yang mereka peroleh dalam dirinya
dengan tidak berijtihad (lebih dahulu) yang disertai oleh suatu pengetahuan
yang timbul dengan sendirinya dan yakini bahwa yang mencampakkan wahyu kedalam
jiwa mereka ialah Allah yang Maha Kuasa. Pendeknya wahyu itu bukanlah suatu pengetahuan
yang dapat dicari apalagi direkayasa, melainkan datang dengan sendirinya
sebagai pengetahuan yang Allah berikan kepada orang-orang tertentu yang
kemudian disebut dengan nabi dan atau Rasul-Nya.
2. Pengertian Al-Qur’an
Secara bahasa Al-Quran beraasal dari bahasa arab, yaitu
qaraa-yaqrau-quraanan yang berarti
bacaan. Hal itu dijelaskan sendiri oleh Al-quran dalam surah Al-Qiyamah
ayat 17-18
إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ
(١٧)فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ (١٨)
Artinya
: sesunguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkan (di dadamu) dan (membuatmu
pandai) membacanya. Apabila kami telah selesai membacanya maka ikutilah
bacaannya itu.
·
Pengertian Al-Quran secara terminologi
- Menurut Manna’ Al-Qhattan
كَلَامُ اللهِ المُنَزًّلُ عَلَي مُحَمَّدٍ
صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلْمُتَعَبَدُ بِتِلَاوَتِهِ
Artinya : Kitab Allah yang diturunkan kepad anbi Muhammad SAW dan
orang-orang yang membacanya memperoleh pahala.
- Menurut Al-Jurjani
هُوَ اَلْمُنَزَّلُ عَلَى الرَّسُولِ
المَكْتُوبِ فِى الْمَصَاحِفِ اَلْمَنْقُولُ عَنْهُ نَقْلًا مُتَوَاتِرًا بِلَا
شُبْهَةٍ
Artinya : yang diturunkan kepada rosulullah ditulis dalam mushaf,
dan diriwayatkan secara mutawatir tanpa keraguan.
- Menurut kalangan pakar ushul fiqh, fiqh, dan bahasa
Arab :
كَلَامُ اللهِ
المُنَزَّلُ عَلَى نَبِيِّهِ مُحَمَّدٍ ص.م اَلْمُعْجِزِ اَلْمُتَعَبَّدُ
بِتِلَاوَتِهِ اَلْمَنْقُولُ بِالتَّوَاتُرِ اَلْمَكْتُوبِ فِى اَلْمَصَاحِفِ مِنْ
اَوَّلِ سُوْرَةٍ اَلْفَاتِحَةِ اِلَى سُورَةٍ النَّاسِ
Artinya : kalam Allah yang diturunkan
kepada Nabi-Nya Muhammad. Mukjizat, membacanya mempunyai ibadah, diturunkan
secara mutawattir, dan ditulis pada mushaf, dan dimulai dari awal surat
Al-Fatihah dan sampai pada surat An-Nass.
Dan dapat kita simpulkan bahwa Al-Quran
adalah:
- Al-Quran adalah firman Allah.
- Al-Quran adalah mukjizat yang
diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, tidak ada satu pun jin dan manusia
yang dapat menandinginya, meskipun mereka bekerjasama.
- Al-Quran disampaikan secara
mutawattir.
- Membaca Al-Quran bernilai
ibadah.
- Al-Quran diturunkan kepada nabi
Muhammad melalui malaikat Jibril.
Sedangkan secara istilah Al-Quran adalah kalam Allah yang
diturunkan kepada rasulullah melalui perantara malaikat jibril secara mutawatir
yang membacanya bernilai ibadah dan diawali surah Al Fatihah dan diakhiri surah
An Nas.
Isi kandungan Al-Quran:
Ø Akidah
Ø Hukum hukum perbuatan,
contohnya: salat, puasa, zakat, haji dan sebagainya.
Ø Perilaku yang
diutamakan, contohnya: sabar, takwa dan sebagainya.
Ø Kisah-kisah,contohnya:
ashabul kahfi, kaum nuh, kaum ‘ad dan sebagainya.
Ø Menjelaskan sesuatu
ciptaan yang ada di langit dan bumi, contohnya: bintang-bintang, air dan
sebagainya.
Ø Memberi peringatan dan
menakut- nakutkan, contohnya: janji dan ancaman.
3. Nama-nama Al-Qur’an
Menurut sebagian ahli tafsir, terdapat banyak istilah dalam
berbagai ayat Al-Qur'an yang dianggap merujuk sebagai nama lain Al-Qur’an.
Berikut merupakan
nama-nama Al quran :
- Al-Kitab (Buku)
- Al-Furqan (Pembeda benar salah)
- Adz-Dzikr (Pemberi peringatan)
- Al-Mau'idhah (Pelajaran/nasihat)
- Al-Hukm (Peraturan/hukum)
- Al-Hikmah (Kebijaksanaan)
- Asy-Syifa (Obat/penyembuh)
- Al-Huda (Petunjuk)
- At-Tanzil (Yang diturunkan)
- Ar-Rahmat (Karunia)
- Ar-Ruh (Ruh)
- Al-Bayan (Penerang)
- Al-Kalam (Ucapan/firman)
- Al-Busyra (Kabar gembira)
- An-Nur (Cahaya)
- Al-Basha'ir (Pedoman)
- Al-Balagh (Penyampaian/kabar)
- Al-Qaul (Perkataan/ucapan)
B.
Tahapan
Turunnya Al-Qur’an dan Hikmahnya
Adapun tahap tahap turunya al-qur’an ada 3 tahap,
yaitu :
1. Tahap pertama ( At-Tanazzulul Awwalu
)
Al-Qur’an diturunkan atau ditempatkan di Lauh Mahfudh, yakni
suatu tempat di mana manusia tidak bisa mengetahuinya secara pasti. Hal ini
sebagaimana diisyaratkan dalam QS Al-Buruj : 21-22. Artinya : Bahkan yang
didustakan mereka itu ialah Al Qur’an yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh
Mahfuzh.
Penjelasan mengenai sejak kapan Al-Qur’an ditempatkan di
Lauh Mahfudh, dan bagaimana caranya adalah merupakan hal-hal gaib yang menjadi
bagian keimanan dan tidak ada yang mampu mengetahuinya selain dari Allah swt.
Dalam konteks ini Al-Qur’an diturunkan secara sekaligus maupun secara
keseluruhan. Hal ini di dasarkan pada dua argumentasi.
Pertama:
Karena lahirnya nash pada ayat 21-22 surah al-Buruj tersebut tidak menunjukkan
arti berangsur-angsur. Kedua: karena rahasia/hikmah diturunkannya
Al-Qur’an secara berangsur-angsur tidak cocok untuk tanazul tahap pertama
tersebut. Dengan demikian turunnnya Al-Qur’an pada tahap awal, yaitu di Lauh
Fahfudz dapat dikatakan secara sekaligus dan tidak berangsur-angsur.
2. Tahap kedua (At-Tanazzulu Ats-Tsani)
Al-Qur’an turun dari
Lauh Mahfudh ke Baitul `Izzah di Sama’ al-Dunya (langit dunia), yakni setelah
Al-Qur’an berada di Lauh Mahfudh, kitab Al-Qur’an itu turun ke Baitul `Izzah di
langit dunia atau langit terdekat dengan bumi ini. Banyak isyarat maupun
penjelasannya dari ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadits Nabi SAW. antara lain
sebagai berikut dalam Surat Ad-Dukhan ayat 1-6 :
Artinya:
Ha-Mim. Demi Kitab (Al Qur’an) yang menjelaskan, sesungguhnya Kami
menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang
memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,
(yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus
rasul-rasul, sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS Ad-Dukhan 1-6).
Hadis
riwayat Hakim dari Sa`id Ibn Jubair dari Ibnu Abbas dari Nabi Muhammad saw
bersabda: Al-Qur’an itu dipisahkan dari pembuatannya lalu diletakkan di
Baitul Izzah dari langit dunia, kemudian mulailah Malaikat Jibril menurunkannya
kepada Nabi Muhammad saw.
Hadis
riwayat al-Nasa’i, Hakim dan Baihaki dari Ibnu Abbas ra. Beliau berkata: Al-Qur’an
itu diturunkan secara sekaligus ke langit dunia pada malam Qadar, kemudian
setelah itu diturunkan sedikit demi sedikit selama duapuluh tahun.
3. Tahap ketiga (At-Tanazzulu
Ats-tsaalistu)
Al-Qur’an turun dari Baitul-Izzah di langit dunia langsung
kepada Nabi Muhammad SAW., yakni setelah wahyu Kitab Al-Qur’an itu pertama
kalinya di tempatkan di Lauh Mahfudh, lalu keduanya diturunkan ke Baitul Izzah
di langit dunia, kemudian pada tahap ketiga Al-Qur’an disampaikan langsung
Dalam hal ini antara lain tersebut dalam QS Asy-Syu`ara’ : 193-194, Al-Furqan
:32 sebagai berikut: Artinya : Ia (Al-Qur’an) itu dibawa turun oleh Ar-Ruh
al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di
antara orang-orang yang memberi peringatan (Asy-Syu`ara’: 193-194).
Artinya
: Berkatalah orang-orang kafir, mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan
kepadanya sekali turun saja. Demikianlah supaya Kami perbuat hatimu dengannya
dan Kami (menurunkan) dan membacakannya kelompok demi kelompok (Al-Furqan ayat
32).
Menurut
As-Suyûthi berdasarkan tiga laporan dari Abdullâh bin ‘Abbâs, dalam riwayat
al-Hakim, al-Bayhaqi dan an-Nasa’i, telah menyatakan, bahwa al-Qur’an telah
diturunkan melalui dua tahap :
- Dari Lawh al-Mahfûdl ke Bayt
al-‘Izzah (langit dunia yang paling rendah) secara keseluruhan dan turun
sekaligus, yang terjadi pada malam Qadar (Laylah al-Qadar).
- Dari Bayt al-‘Izzah ke dalam
hati Rasulullah saw. Secara bertahap selama 23 tahun kenabian Muhammad
saw. Adapun yang pertama kali diturunkan terjadi di bulan Ramadhan,
melalui malaikat Jibril as
v Hikmah
diturynkannya Al-Qur’an antara lain
·
Meneguhkan Hati Rasulullah
·
Agar Qur’an Mudah Dihafal dan Dipahami
·
Mementahkan Argumentasi Orang Kafir
·
Penahapan Dalam Menurunkan Syariat-Nya
·
Merespon Peristiwa-Peristiwa yang Terjadi
·
Untuk meneguhkan dan menghibur hati umat
Islam yang masih hidup di masa Nabi
·
Untuk memberi kesempatan sebaik-baiknya
kepada ummat Islam dalam meninggalkan sikap mental dan tradisi Jahiliyyah
secara berangsur-angsur
·
Bukti
yang pasti bahwa AL-Quran diturunkan dari sisi yang Maha Bijaksana dan Maha
Terpuji.
C.
Surat
dan Ayat-ayat Al-Qur’an
Al-Qur'an terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236
ayat menurut riwayat Hafsh, 6262 ayat menurut riwayat ad-Dur, atau 6214 ayat
menurut riwayat Warsy. Secara umum, Al-Qur'an terbagi menjadi 30 bagian yang
dikenal dengan nama juz. Pembagian juz memudahkan mereka yang
ingin menuntaskan pembacaan Al-Qur'an dalam kurun waktu 30 hari. Terdapat
pembagian lain yang disebut manzil, yang membagi Al-Qur'an menjadi 7
bagian.
Setiap surah dalam Al-Qur'an terdiri atas sejumlah ayat,
mulai dari surah-surah yang terdiri atas 3 ayat; yakni surah Al-Kautsar, An-Nasr dan Al-Asr, hingga surah yang mencapai 286
ayat; yakni surah Al-Baqarah. Surah-surah umumnya terbagi ke dalam subbagian pembahasan
yang disebut ruku.'
Lafadz Bismillahirahmanirrahim (بِسْمِ اللّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ) merupakan ciri di hampir seluruh pembuka surah di
Al-Qur'an selain Surah At-Taubah. Walaupun demikian, terdapat 114 lafadz Bismillahirahmanirrahim
yang setara dengan jumlah 114 surah dalam Al-Quran, oleh sebab lafadz ini
disebut dua kali dalam Surah An-Naml, yakni pada bagian pembuka surah
serta pada ayat ke-30 yang berkaitan dengan sebuah surat dari raja Sulaiman kepada ratu Saba
Dari segi jumlah ayat, surah-surah yang ada di dalam
Al-Qur'an terbagi menjadi empat bagian :
- Al-Sab' al-ṭiwāl (tujuh surah yang panjang),
enam di antaranya surah Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa', Al-A'raaf, Al-An'aam, dan Al Maa-idah. Surah yang ketujuh adalah Surah Al-Anfal dan Surah At-Taubah sekaligus.
- Al-Mi'ūn (seratus ayat lebih), seperti Syu'ara, Hud, Yusuf, Al-Mu'min, As-Saffat, Ta Ha, An-Nahl, Al-Anbiya, Al-Isra dan Al-Kahfi.
- Al-Maṡānī (kurang sedikit dari seratus
ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr. Maryam, Al-Waqi'ah, An-Naml, Az-Zukhruf, Al-Qasas, Shaad, Al-Mu'minun, Yasin dan sebagainya.
- Al-Mufaṣṣal (surah-surah singkat), seperti
Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dan sebagainya.
D. Makiyah dan
Madaniyah
Menurut tempat diturunkannya, surah-surah dapat dibagi atas
golongan Makkiyah (surah Mekkah) dan golongan Madaniyah (surah Madinah).] Pembagian ini berdasarkan tempat
dan waktu yang diperkirakan terjadi penurunan surah maupun ayat tertentu, di
mana surah-surah yang turun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah digolongkan sebagai surah Makkiyah
sementara surah-surah yang turun setelahnya tergolong sebagai surah Madaniyah.
Surah yang turun di Mekkah pada umumnya surah-surah dengan
jumlah ayat yang sedikit, berisi prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq,
panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan surah-surah yang turun di
Madinah pada umumnya memiliki jumlah ayat yang banyak, berisi peraturan-peraturan
yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan, ataupun seseorang dengan lainnya
(syari'ah) maupun pembahasan-pembahasan lain. Pembagian berdasar fase sebelum
dan sesudah hijrah ini dianggap lebih tepat, sebab terdapat surah Madaniyah
yang turun di Mekkah.
Al-Qur'an tidak turun secara sekaligus dalam satu waktu
melainkan berangsur-angsur supaya meneguhkan diri Rasul.Menurut sebagian ulama,
ayat-ayat al-Qur'an turun secara berangsur-angsur dalam kurun waktu 22 tahun 2
bulan 22 hari; dan ada pula sebagian ulama lain yang berpendapat bahwa
Al-Qur'an diwahyukan secara bertahap dalam kurun waktu 23 tahun (dimulai pada
22 Desember 603 M). Para ulama membagi masa turunnya
ini dibagi menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah yang membentuk penggolongan surah
Makkiyah dan surah Madaniyah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa
kenabian Rasulullah dan surah-surah yang turun pada
waktu ini tergolong surah Makkiyyah. Sementara periode Madinah yang
dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan
surah yang turun pada kurun waktu ini disebut surah Madaniyah. Ilmu Al-Qur'an yang membahas
mengenai latar belakang maupun sebab suatu ayat atau beberapa ayat al-Qur'an
diturunkan disebut Asbabun Nuzul.
E. Sejarah
Al-Qur’an
Al-Qur'an (/kɔːrˈɑːn/ kor-); Arab: القرآن al-Qurʾān,; Alquran secara harfiah berarti "bacaan";
juga diromanisasikan sebagai Qur'an
atau Koran) adalah sebuah kitab suci utama dalam agama Islam, yang umat Muslim percaya bahwa kitab ini diturunkan
oleh Tuhan,
(Arab: الله, yakni Allah) kepada Nabi Muhammad Kitab ini terbagi ke dalam beberapa bab (dalam
bahasa Arab disebut "surah") dan setiap surahnya terbagi
ke dalam beberapa sajak (ayat).
Al-Qur'an tidak turun
sekaligus. Al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22
hari. Oleh para ulama membagi masa turun ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu
periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun
masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini
tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak
peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun
waktu ini disebut surat Madaniyah.
Penulisan (pencatatan
dalam bentuk teks) Al-Qur'an sudah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Kemudian
transformasinya menjadi teks yang dijumpai saat ini selesai dilakukan pada
zaman khalifah Utsman bin Affan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Wahyu adalah pemberitahuan secara sembunyi
dan cepat yang khusus ditunjukan kepada orang yang diberitahu tanpa diketahui
orang lain dan berfungsi memberi informasi bagi manusia.
2.
Al-Quran adalah kalam Allah yang ditutrunkan kepada
Nabi Muhammad dalam bentuk lafal arab dengan perantara Malaikat Jibril,
diriwayatkan secara mutawatir, diawali oleh surat Al-Fatihah dan diakhiri
An-Nas.
3.
Tahapan turunnya Al-Qur’an melalui 3
tahap,antara lain : di Lauh Mahfudh, Baitul `Izzah dan kepada Nabi Muhammad saw
dengan melalui perantaraan Malaikat Jibril.
4.
Al-Qur'an terdiri atas 114 surah, 30 juz
dan 6236 ayat.
5.
Surah yang turun di Mekkah pada umumnya
surah-surah dengan jumlah ayat yang sedikit, berisi prinsip-prinsip keimanan
dan akhlaq,
6.
Sedangkan surah-surah yang turun di
Madinah pada umumnya memiliki jumlah ayat yang banyak, berisi
peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan, ataupun
seseorang dengan lainnya (syari'ah) maupun pembahasan-pembahasan lain.
SUMBER DATA
Manna
al-Qaththan, Mabahits fi Ulum al-Qur’an, Mansyurah al-Ashar al-Hadis,
Riyad, tt. Hal. 15-16.
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H., M.A., M.M , Ulumul
Qur’an (Depok: Rajawali Pers)
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H., M.A., M.M , Ulumul
Qur’an (Depok: Rajawali Pers) Hal. 56-57
Uraian lebih lanjut tentang Al-Qur’an di berbagai negara,
baca antara lain Abu Bakar Aceh, Sejarah Al-Qur’an, (Ramdhani 1989), hal
205-233
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H., M.A., M.M , Ulumul
Qur’an (Depok: Rajawali Pers) Hal. 20-21
Muhammad Ali al-Shabuni, al-Tibyan fi’Ulum Al-Qur’an,
(Damsyik-Syiria: Maktabah Al-Ghazali. 1401 H/1981 M), hal 6
Afif ‘Abd al-Fattah Thabbarah, Ruh ad-Din al-Islami,
(Beirut-Lubnan: Dar al-‘Ilm li al-malayin t.t), hal 18
https://en.wikipedia.org/wiki/Help:IPA_for_English/
https://id.wikipedia.org/wiki/Madinah
Pengantar
Study Al-Qur’an (At-Tibyan)
© Mohammad Aly Ash Shabuny Al-256.0.08.12_84_Hr
Post a Comment