MAKALAH WAHYU AL-QUR’AN

Posted by GLOBAL MAKALAH

MAKALAH AL-QUR’AN

Untuk download filenya anda bisa download di bawah ini
===================================================================
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Firman Allah SWT dan warisan Rosulullah SAW yang tak akan pernah terhapus oleh masa adalah Al-qur’an dan Al-hadits, dengan mengetahui sejarah perkembangan Al-qur’an serta pengertian dan sifat-sifatnya juga perbedaan Al-Qur’an dan Hadits menjadi sesuatu yang luar biasa dalam ajaran umat islam, sehingga kita umat islam bisa mengetahui bagaimana perjuangan para syuhada’ yang telah merawat dan menjaga Al-qur’an pada masa Nabi, Sahabat, dan Tabi’in.
 Al-qur’an adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui  Malaikat Jibril secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari di kota Mekkah dan Madinah. Pada waktu turunnya Al-qur’an, Bangsa Arab hanya sedikit diantara mereka bisa menulis dan membaca, pada masa itu juga mereka belum mengenal “Alqirthas” yang berarti “kertas” melainkan mereka menggunakan batu, kelopak kurma dan kulit binatang untuk menulis Al-qur’an.
          Walaupun Bangsa Arab pada waktu itu masih buta huruf, tapi mereka mempunyai ingatan yang sangat kuat. Pegangan mereka dalam memelihara dan meriwayatkan syair-syair dari pada pujangga, peristawa-peristiwa yang terjadi dan lain sebagainya adalah dengan hafalan semata.
Dan juga dengan mengetahui definisi wahyu dan cara penurunannya wahyu, menjadu suatu yang luar biasa karna kita sebagai umat islam mengetahui bagaimana cara Nabi Muhammad Saw diturunkan wahyu oleh Allah Swt.

B.      Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1.      Apakah yang dimaksud dengan wahyu dan al-qur’an ?
2.      Bagaimana tahapan turunnya al-qur’an dan hikmahnya ?
3.      Apakah surat dan Ayat-ayat al-qur’an ?
4.      Apakah makiyah dan madaniyah?
5.      Bagaimana sejarah al-qur’an ?
C.    Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin diketahui dalam makalah ini antara lain:
a.       Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan wahyu dan al-qur’an
b.      Untuk mengetahui  tahapan turunnya al-qur’an dan hikmahnya
c.       Untuk mengetahui apasaja yang terkandung dalam surat dan Ayat-ayat al-qur’an
d.      Untuk mengetahui perbedaan makiyah dan madaniyah
e.       Untuk mengetahui tentang sejarah al-qur’an


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Wahyu dan Al-Qur’an dan Nama-nama Al-Qur’an
       1.      Pengertian Wahyu
Wahyu terambil dari akar kata waha-yahi-wahyan yang secara harfiah berarti suara, api, kecepatan, bisikan, rahasia, isyarat, tulisan, dan kitab. Al-Qur’an sendiri yang didalamnya tersebut 77 kali kata wahyu kebanyakan dalam bentuk kata kerja (fi’il) menggunakan kata wahyu untuk beberapa pengertian diantaranya :
a.       Wahyu dalam arti ilham (insting atau intuisi) seperti dalam Surah An-Nahl(16) ayat 68,   surah Al-Qhashash(28) ayat 7
b.      Wahyu dalam arti perintah seperti dalam surah Al-Maidah(5) ayat 111
c.       Wahyu dalam arti bisikan atau bujukan seperti dalam Surah Al-An’am ayat 121
d.      Wahyu dalam arti isyarat seperti dalam Surah Maryam(19) ayat 11
Al-Wahyu selanjutnya mengandung arti pemberitahuan secara tersembunyi dan dengan cepat. Tetapi dalam istilah teknisi sehari-hari lebih banyak digunakan dalam arti ajaran Allah yang disampaikan dengan cepat dan rahasia kepada para nabi dan Rasul.
Menurut Syekh Muhammad Abduh Wahyu adalah pengetahuan yang didapat seseorang pada dirinya sendiri dengan keyakinan yang penuh, bahwa pengetahuan itu berasal dari Allah Swt, baik penyampaiannya itu melalui perantara atau tidak.
Pengertian senada , dikemukakan al-Sayyid Rasyid Ridha yang memformulasikan wahyu dengan “Suatu ilmu yang dikhususkan untuk para nabi dengan tidak mereka usahakan dan tidak mereka pelajari. Wahyu ialah suatu pengetahuan yang mereka peroleh dalam dirinya dengan tidak berijtihad (lebih dahulu) yang disertai oleh suatu pengetahuan yang timbul dengan sendirinya dan yakini bahwa yang mencampakkan wahyu kedalam jiwa mereka ialah Allah yang Maha Kuasa. Pendeknya wahyu itu bukanlah suatu pengetahuan yang dapat dicari apalagi direkayasa, melainkan datang dengan sendirinya sebagai pengetahuan yang Allah berikan kepada orang-orang tertentu yang kemudian disebut dengan nabi dan atau Rasul-Nya.
      2.      Pengertian Al-Qur’an
Secara bahasa Al-Quran beraasal dari bahasa arab, yaitu qaraa-yaqrau-quraanan yang berarti  bacaan. Hal itu dijelaskan sendiri oleh Al-quran dalam surah Al-Qiyamah ayat 17-18

إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ (١٧)فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ (١٨)

Artinya : sesunguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkan (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami telah selesai membacanya maka ikutilah bacaannya itu.
·         Pengertian Al-Quran secara terminologi
  1. Menurut Manna’ Al-Qhattan
كَلَامُ اللهِ المُنَزًّلُ عَلَي مُحَمَّدٍ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلْمُتَعَبَدُ بِتِلَاوَتِهِ
Artinya : Kitab Allah yang diturunkan kepad anbi Muhammad SAW dan orang-orang yang membacanya memperoleh pahala.
  1. Menurut Al-Jurjani
هُوَ اَلْمُنَزَّلُ عَلَى الرَّسُولِ المَكْتُوبِ فِى الْمَصَاحِفِ اَلْمَنْقُولُ عَنْهُ نَقْلًا مُتَوَاتِرًا بِلَا شُبْهَةٍ

    Artinya : yang diturunkan kepada rosulullah ditulis dalam mushaf, dan     diriwayatkan      secara mutawatir tanpa keraguan.

  1. Menurut kalangan pakar ushul fiqh, fiqh, dan bahasa Arab :

كَلَامُ اللهِ المُنَزَّلُ عَلَى نَبِيِّهِ مُحَمَّدٍ ص.م اَلْمُعْجِزِ اَلْمُتَعَبَّدُ بِتِلَاوَتِهِ اَلْمَنْقُولُ بِالتَّوَاتُرِ اَلْمَكْتُوبِ فِى اَلْمَصَاحِفِ مِنْ اَوَّلِ سُوْرَةٍ اَلْفَاتِحَةِ اِلَى سُورَةٍ النَّاسِ
Artinya : kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya Muhammad. Mukjizat, membacanya mempunyai ibadah, diturunkan secara mutawattir, dan ditulis pada mushaf, dan dimulai dari awal surat Al-Fatihah dan sampai pada surat An-Nass.
Dan dapat kita simpulkan bahwa Al-Quran adalah:
  1. Al-Quran adalah firman Allah.
  2. Al-Quran adalah mukjizat yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, tidak ada satu pun jin dan manusia yang dapat menandinginya, meskipun mereka bekerjasama.
  3. Al-Quran disampaikan secara mutawattir.
  4. Membaca Al-Quran bernilai ibadah.
  5. Al-Quran diturunkan kepada nabi Muhammad melalui malaikat Jibril.

Sedangkan secara istilah Al-Quran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada rasulullah melalui perantara malaikat jibril secara mutawatir yang membacanya bernilai ibadah dan diawali surah Al Fatihah dan diakhiri surah An Nas.

Isi kandungan Al-Quran:
Ø  Akidah
Ø  Hukum hukum perbuatan, contohnya: salat, puasa, zakat, haji dan sebagainya.
Ø  Perilaku yang diutamakan, contohnya: sabar, takwa dan sebagainya.
Ø  Kisah-kisah,contohnya: ashabul kahfi, kaum nuh, kaum ‘ad dan sebagainya.
Ø  Menjelaskan sesuatu ciptaan yang ada di langit dan bumi, contohnya: bintang-bintang, air dan sebagainya.
Ø  Memberi peringatan dan menakut- nakutkan, contohnya: janji dan ancaman.
3.      Nama-nama Al-Qur’an
Menurut sebagian ahli tafsir, terdapat banyak istilah dalam berbagai ayat Al-Qur'an yang dianggap merujuk sebagai nama lain Al-Qur’an.
 Berikut merupakan nama-nama Al quran :
  • Al-Kitab (Buku)
  • Al-Furqan (Pembeda benar salah)
  • Adz-Dzikr (Pemberi peringatan)
  • Al-Mau'idhah (Pelajaran/nasihat)
  •  Al-Hukm (Peraturan/hukum)
  •  Al-Hikmah (Kebijaksanaan)
  • Asy-Syifa (Obat/penyembuh)
  • Al-Huda (Petunjuk)
  •  At-Tanzil (Yang diturunkan)
  •  Ar-Rahmat (Karunia)
  •  Ar-Ruh (Ruh)
  •  Al-Bayan (Penerang)
  •  Al-Kalam (Ucapan/firman)
  • Al-Busyra (Kabar gembira)
  • An-Nur (Cahaya)
  •  Al-Basha'ir (Pedoman)
  • Al-Balagh (Penyampaian/kabar)
  •  Al-Qaul (Perkataan/ucapan)

B.     Tahapan Turunnya Al-Qur’an dan Hikmahnya
Adapun tahap tahap turunya al-qur’an ada 3 tahap, yaitu :
1.      Tahap pertama ( At-Tanazzulul Awwalu )
Al-Qur’an diturunkan atau ditempatkan di Lauh Mahfudh, yakni suatu tempat di mana manusia tidak bisa mengetahuinya secara pasti. Hal ini sebagaimana diisyaratkan dalam QS Al-Buruj : 21-22. Artinya : Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Qur’an yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.
Penjelasan mengenai sejak kapan Al-Qur’an ditempatkan di Lauh Mahfudh, dan bagaimana caranya adalah merupakan hal-hal gaib yang menjadi bagian keimanan dan tidak ada yang mampu mengetahuinya selain dari Allah swt. Dalam konteks ini Al-Qur’an diturunkan secara sekaligus maupun secara keseluruhan. Hal ini di dasarkan pada dua argumentasi.
Pertama: Karena lahirnya nash pada ayat 21-22 surah al-Buruj tersebut tidak menunjukkan arti berangsur-angsur. Kedua: karena rahasia/hikmah diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur tidak cocok untuk tanazul tahap pertama tersebut. Dengan demikian turunnnya Al-Qur’an pada tahap awal, yaitu di Lauh Fahfudz dapat dikatakan secara sekaligus dan tidak berangsur-angsur.
2.      Tahap kedua (At-Tanazzulu Ats-Tsani)
 Al-Qur’an turun dari Lauh Mahfudh ke Baitul `Izzah di Sama’ al-Dunya (langit dunia), yakni setelah Al-Qur’an berada di Lauh Mahfudh, kitab Al-Qur’an itu turun ke Baitul `Izzah di langit dunia atau langit terdekat dengan bumi ini. Banyak isyarat maupun penjelasannya dari ayat-ayat Al-Qur’an maupun hadits Nabi SAW. antara lain sebagai berikut dalam Surat Ad-Dukhan ayat 1-6 :
Artinya: Ha-Mim. Demi Kitab (Al Qur’an) yang menjelaskan, sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul, sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS Ad-Dukhan 1-6).

Hadis riwayat Hakim dari Sa`id Ibn Jubair dari Ibnu Abbas dari Nabi Muhammad saw bersabda: Al-Qur’an itu dipisahkan dari pembuatannya lalu diletakkan di Baitul Izzah dari langit dunia, kemudian mulailah Malaikat Jibril menurunkannya kepada Nabi Muhammad saw.
Hadis riwayat al-Nasa’i, Hakim dan Baihaki dari Ibnu Abbas ra. Beliau berkata: Al-Qur’an itu diturunkan secara sekaligus ke langit dunia pada malam Qadar, kemudian setelah itu diturunkan sedikit demi sedikit selama duapuluh tahun.

3.      Tahap ketiga (At-Tanazzulu Ats-tsaalistu)
Al-Qur’an turun dari Baitul-Izzah di langit dunia langsung kepada Nabi Muhammad SAW., yakni setelah wahyu Kitab Al-Qur’an itu pertama kalinya di tempatkan di Lauh Mahfudh, lalu keduanya diturunkan ke Baitul Izzah di langit dunia, kemudian pada tahap ketiga Al-Qur’an disampaikan langsung Dalam hal ini antara lain tersebut dalam QS Asy-Syu`ara’ : 193-194, Al-Furqan :32 sebagai berikut: Artinya : Ia (Al-Qur’an) itu dibawa turun oleh Ar-Ruh al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan (Asy-Syu`ara’: 193-194).

Artinya : Berkatalah orang-orang kafir, mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja. Demikianlah supaya Kami perbuat hatimu dengannya dan Kami (menurunkan) dan membacakannya kelompok demi kelompok (Al-Furqan ayat 32).
Menurut As-Suyûthi berdasarkan tiga laporan dari Abdullâh bin ‘Abbâs, dalam riwayat al-Hakim, al-Bayhaqi dan an-Nasa’i, telah menyatakan, bahwa al-Qur’an telah diturunkan melalui dua tahap :
  1. Dari Lawh al-Mahfûdl ke Bayt al-‘Izzah (langit dunia yang paling rendah) secara keseluruhan dan turun sekaligus, yang terjadi pada malam Qadar (Laylah al-Qadar).
  2. Dari Bayt al-‘Izzah ke dalam hati Rasulullah saw. Secara bertahap selama 23 tahun kenabian Muhammad saw. Adapun yang pertama kali diturunkan terjadi di bulan Ramadhan, melalui malaikat Jibril as
v  Hikmah diturynkannya Al-Qur’an antara lain
·         Meneguhkan Hati Rasulullah
·         Agar Qur’an Mudah Dihafal dan Dipahami
·         Mementahkan Argumentasi Orang Kafir
·         Penahapan Dalam Menurunkan Syariat-Nya
·         Merespon Peristiwa-Peristiwa yang Terjadi
·         Untuk meneguhkan dan menghibur hati umat Islam yang masih hidup di masa Nabi
·         Untuk memberi kesempatan sebaik-baiknya kepada ummat Islam dalam meninggalkan sikap mental dan tradisi Jahiliyyah secara berangsur-angsur
·         Bukti yang pasti bahwa AL-Quran diturunkan dari sisi yang Maha Bijaksana dan Maha Terpuji.



C.    Surat dan Ayat-ayat Al-Qur’an
Al-Qur'an terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat menurut riwayat Hafsh, 6262 ayat menurut riwayat ad-Dur, atau 6214 ayat menurut riwayat Warsy. Secara umum, Al-Qur'an terbagi menjadi 30 bagian yang dikenal dengan nama juz. Pembagian juz memudahkan mereka yang ingin menuntaskan pembacaan Al-Qur'an dalam kurun waktu 30 hari. Terdapat pembagian lain yang disebut manzil, yang membagi Al-Qur'an menjadi 7 bagian.
Setiap surah dalam Al-Qur'an terdiri atas sejumlah ayat, mulai dari surah-surah yang terdiri atas 3 ayat; yakni surah Al-Kautsar, An-Nasr dan Al-Asr, hingga surah yang mencapai 286 ayat; yakni surah Al-Baqarah. Surah-surah umumnya terbagi ke dalam subbagian pembahasan yang disebut ruku.'
Lafadz Bismillahirahmanirrahim (بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ) merupakan ciri di hampir seluruh pembuka surah di Al-Qur'an selain Surah At-Taubah. Walaupun demikian, terdapat 114 lafadz Bismillahirahmanirrahim yang setara dengan jumlah 114 surah dalam Al-Quran, oleh sebab lafadz ini disebut dua kali dalam Surah An-Naml, yakni pada bagian pembuka surah serta pada ayat ke-30 yang berkaitan dengan sebuah surat dari raja Sulaiman kepada ratu Saba
Dari segi jumlah ayat, surah-surah yang ada di dalam Al-Qur'an terbagi menjadi empat bagian :


D.    Makiyah dan Madaniyah
Menurut tempat diturunkannya, surah-surah dapat dibagi atas golongan Makkiyah (surah Mekkah) dan golongan Madaniyah (surah Madinah).] Pembagian ini berdasarkan tempat dan waktu yang diperkirakan terjadi penurunan surah maupun ayat tertentu, di mana surah-surah yang turun sebelum Rasulullah Description: S.A.Whijrah ke Madinah digolongkan sebagai surah Makkiyah sementara surah-surah yang turun setelahnya tergolong sebagai surah Madaniyah.
Surah yang turun di Mekkah pada umumnya surah-surah dengan jumlah ayat yang sedikit, berisi prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan surah-surah yang turun di Madinah pada umumnya memiliki jumlah ayat yang banyak, berisi peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan, ataupun seseorang dengan lainnya (syari'ah) maupun pembahasan-pembahasan lain. Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini dianggap lebih tepat, sebab terdapat surah Madaniyah yang turun di Mekkah.
Al-Qur'an tidak turun secara sekaligus dalam satu waktu melainkan berangsur-angsur supaya meneguhkan diri Rasul.Menurut sebagian ulama, ayat-ayat al-Qur'an turun secara berangsur-angsur dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari; dan ada pula sebagian ulama lain yang berpendapat bahwa Al-Qur'an diwahyukan secara bertahap dalam kurun waktu 23 tahun (dimulai pada 22 Desember 603 M). Para ulama membagi masa turunnya ini dibagi menjadi dua periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah yang membentuk penggolongan surah Makkiyah dan surah Madaniyah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah Description: S.A.Wdan surah-surah yang turun pada waktu ini tergolong surah Makkiyyah. Sementara periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surah yang turun pada kurun waktu ini disebut surah Madaniyah. Ilmu Al-Qur'an yang membahas mengenai latar belakang maupun sebab suatu ayat atau beberapa ayat al-Qur'an diturunkan disebut Asbabun Nuzul.



E.     Sejarah Al-Qur’an
Al-Qur'an (/kɔːrˈɑːn/ kor-); Arab: القرآنal-Qurʾān,; Alquran  secara harfiah berarti "bacaan"; juga diromanisasikan sebagai Qur'an atau Koran) adalah sebuah kitab suci utama dalam agama Islam, yang umat Muslim percaya bahwa kitab ini diturunkan oleh Tuhan, (Arab: الله‎, yakni Allah) kepada Nabi Muhammad Description: S.A.W Kitab ini terbagi ke dalam beberapa bab (dalam bahasa Arab disebut "surah") dan setiap surahnya terbagi ke dalam beberapa sajak (ayat).
Al-Qur'an tidak turun sekaligus. Al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Oleh para ulama membagi masa turun ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah.
Penulisan (pencatatan dalam bentuk teks) Al-Qur'an sudah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Kemudian transformasinya menjadi teks yang dijumpai saat ini selesai dilakukan pada zaman khalifah Utsman bin Affan.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Wahyu adalah pemberitahuan secara sembunyi dan cepat yang khusus ditunjukan kepada orang yang diberitahu tanpa diketahui orang lain dan berfungsi memberi informasi bagi manusia.
2.      Al-Quran adalah kalam Allah yang ditutrunkan kepada Nabi Muhammad dalam bentuk lafal arab dengan perantara Malaikat Jibril, diriwayatkan secara mutawatir, diawali oleh surat Al-Fatihah dan diakhiri An-Nas.
3.      Tahapan turunnya Al-Qur’an melalui 3 tahap,antara lain : di Lauh Mahfudh, Baitul `Izzah dan kepada Nabi Muhammad saw dengan melalui perantaraan Malaikat Jibril.
4.      Al-Qur'an terdiri atas 114 surah, 30 juz dan 6236 ayat.
5.      Surah yang turun di Mekkah pada umumnya surah-surah dengan jumlah ayat yang sedikit, berisi prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq,
6.      Sedangkan surah-surah yang turun di Madinah pada umumnya memiliki jumlah ayat yang banyak, berisi peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan, ataupun seseorang dengan lainnya (syari'ah) maupun pembahasan-pembahasan lain.


SUMBER DATA


Manna al-Qaththan, Mabahits fi Ulum al-Qur’an, Mansyurah al-Ashar al-Hadis, Riyad, tt. Hal. 15-16.
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H., M.A., M.M , Ulumul Qur’an (Depok: Rajawali Pers)
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H., M.A., M.M , Ulumul Qur’an (Depok: Rajawali Pers) Hal. 56-57
Uraian lebih lanjut tentang Al-Qur’an di berbagai negara, baca antara lain Abu Bakar Aceh, Sejarah Al-Qur’an, (Ramdhani 1989), hal 205-233
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, S.H., M.A., M.M , Ulumul Qur’an (Depok: Rajawali Pers) Hal. 20-21
Muhammad Ali al-Shabuni, al-Tibyan fi’Ulum Al-Qur’an, (Damsyik-Syiria: Maktabah Al-Ghazali. 1401 H/1981 M), hal 6
Afif ‘Abd al-Fattah Thabbarah, Ruh ad-Din al-Islami, (Beirut-Lubnan: Dar al-‘Ilm li al-malayin t.t), hal 18
https://en.wikipedia.org/wiki/Help:IPA_for_English/ 
https://id.wikipedia.org/wiki/Madinah
Pengantar Study Al-Qur’an (At-Tibyan) © Mohammad Aly Ash Shabuny Al-256.0.08.12_84_Hr

Related Post



Post a Comment