MAKALAH TENTANG RENANG
Renang adalah olahraga yang melombakan
kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah
gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Wikipedia
Untuk
mendownload file Makalah tentang Renang ini anda bisa sedot di bawah ini
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.
Berenang
adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa
perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi
dan olahraga.
Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air,
mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga
air.
Berenang untuk keperluan rekreasi dan
kompetisi dilakukan di kolam renang.
Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga
renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
Dengan renang, manfaat olahraga tanpa
harus kepanasan atau berkeringat bisa didapat. Tubuh bugar, hati pun bahagia.
Olahraga Yang “Bersahabat”.
Berenang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Dengan berenang seluruh tubuh bergerak, kelompok otot-otot besar akan digunakan seperti otot perut, otot lengan, pinggul, pantat dan paha.
Berenang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Dengan berenang seluruh tubuh bergerak, kelompok otot-otot besar akan digunakan seperti otot perut, otot lengan, pinggul, pantat dan paha.
Renang juga baik untuk mereka yang
kelebihan berat badan, hamil, orang lanjut usia atau mereka yang menderita
arthritis. Karena, ketika berenang seluruh berat badan ditahan air (mengapung);
sehingga, sendi-sendi tubuh tak terlalu berat menopang badan. Dengan renang
akan terlatih menggunakan pernapasan secara efisien.
Perkenalkan renang pada sejak awal pada
anak-anak agar mereka menyukai karena sifatnya yang seperti “main air”.
Dengan renang, tubuh akan membakar sekurang-kurangnya 275 kalori/jam, setara dengan bersepeda dan jalan-cepat. Meski kalori yang terbakar tak sebanyak dengan lari atau tenis misalnya, karena renang itu menyenangkan, bisa-jadi akan dilakukan lebih lama, sehingga, kalori yang dibakar bisa lebih banyak.
Dengan renang, tubuh akan membakar sekurang-kurangnya 275 kalori/jam, setara dengan bersepeda dan jalan-cepat. Meski kalori yang terbakar tak sebanyak dengan lari atau tenis misalnya, karena renang itu menyenangkan, bisa-jadi akan dilakukan lebih lama, sehingga, kalori yang dibakar bisa lebih banyak.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Bagaimana Sejarah Renang ?
2. Apa yang perlu di peresiapkan dalam olah raga renang ?
3. Bagaimanakah peraturan olah raga renang ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah meliputi beberapa hal diantaranya :
a. Memenuhi Salah satu tugas mata pelajaran Orkes
Penjaskes
b. Mengetahui Seluk beluk, sejarah teknik serta
perkembangan Olah raga Renang.
C. Semoga bermanfaat bagi para pembacanya sebagai
tambahan pengetahuan.
==============================================================
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sejarah Renang
Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah,
bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu
telah ditemukan di "gua perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di
Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang
berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut tentang
berenang adalah Epos
Gilgamesh, Iliad, Odyssey,
dan Alkitab (Kitab Yehezkiel
47:5, Kisah
Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya
25:11), serta Beowulf
dan hikayat-hikayat lain.[1]
Pada 1538,
Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari Jerman menulis buku mengenai renang yang pertama,
Perenang atau Dialog mengenai Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein
Zwiegespräch über die Schwimmkunst).
Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang.
Saat itu, sebagian besar peserta berenang dengan gaya dada.
Pada 1873,
John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di
dunia Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di
Amerika
Selatan. Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade
Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya punggung
dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade. Persatuan renang dunia, Federation
Internationale de Natation (FINA) dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu
yang pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya dada diterima sebagai suatu
gaya tersendiri pada tahun 195
Abad Pertengahan hingga tahun 1800
Renang awalnya merupakan salah satu dari
tujuh ketangkasan yang dimiliki oleh para kesatria dalam Abad Pertengahan,
termasuk berenang dengan memakai baju zirah. Akan tetapi, sejak renang
dilakukan dalam keadaan tanpa pakaian, ia menjadi kurang populer karena
masyarakat menjadi semakin konservatif, dan ia telah ditentang oleh gereja pada
akhir abad pertengahan. Sebagai contoh, pada abad ke 16, pengadilan Jerman
mencatatkan dalam Vechta larangan tempat renang umum tanpa busana bagi
anak-anak.
Leonardo da Vinci membuat sketsa awal
tentang pelampung. Pada tahun 1538 Nicolas Wynman, Profesor bahasa
berkebangsaan Jerman, menulis pertama kali buku renang “Colymbetes”. Tujuannya
bukan untuk olah raga, tapi lebih untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun
demikian, buku tersebut berisi pendekatan yang sangat bagus dan metodis untuk
belajar belajar gaya dada, termasuk alat bantu renang seperti kantung berisi
tekanan udara, ikatan buluh, atau sabuk pelampung. Sekitar waktu yang hampir
bersamaan, E. Digby dari Inggris juga menulis buku tentang renang, menyatakan
bahwa manusia dapat berenang lebih baik dari ikan.
Pada tahun 1603 organisasi renang pertama
dibentuk di Jepang. Kaisar Go-Yozei dari Jepang menyatakan bahwa murid sekolah
harus dapat berenang. Pada tahun 1696, penulis Perancis Thevenot menulis “Seni
Berenang”, menjelaskan bahwa gaya dada sangat mirip dengan gaya dada modern.
Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dan menjadi referensi
standar renang selama bertahun-tahun hingga masa yang akan datang.
Pada tahun 1708, kelompok penyelamat pertama
yang dikenal “Asosiasi Chinkiang untuk Menyelamatkan Hidup” dibentuk di Cina.
Pada tahun 1796 klub renang (yang masih ada) telah ditemukan di Upsala, Swedia.
Benjamin Franklin diakui sebagai pencipta sirip karet renang pada usia sepuluh,
tahun 1716. Pada tahun 1739 Guts Muts (juga dieja dengan Guts Muth) dari
Schnepfenthal, Jerman, menulis “Gymnastik für die Jugend” (Olah raga untuk kaum
muda), termasuk didalamnya bagi khusus tentang renang.
Pada tahun 1974 Kanonikus Oronzio de
Bernardi of Italy menulis dua volume buku tentang renang, termasuk latihan
mengambang sebagai prasyarat untuk belajar renang. Pada tahun 1798 Guts Muts
menulis buku lain “Kleines Lehrbuch der Schwimmkunst zum Selbstunterricht”
(Buku pelajaran kecil tentang seni renang untuk belajar sendiri),
merekomendasikan penggunaan alat “pancing” untuk membantu dalam belajar
berenang.
Bukunya menjelaskan tiga langkah
pendekatan untuk belajar berenang yang masih dipergunakan hingga saat ini.
Pertama, buatlah murid terbiasa dengan air, kedua, latih gerakan renang di luar
air, ketiga, latih gerakan renang di dalam air. Dia yakin bahwa renang adalah
bagian penting dari setiap pendidikan.
Kelompok penyelamat lainnya didirikan
tahun 1767 (1768?) di Amsterdam oleh orang Belanda, 1772 di Kopenhagen, dan
tahun 1774 oleh Inggris Raya. Pada tahun 1768 kelompok kemanusiaan dibentuk di
Amerika Serikat.The Haloren, kelompok pembuat garam di Halle, Jerman, sangat
mahir berenang melalui pemberian contoh yang baik pada yang lainnya dengan cara
mengajar anak-anak mereka berenang pada usia yang masih sangat muda.
Era Olimpiade modern setelah tahun 1896
Pertandingan Olimpiade dilangsungkan pada
tahun 1896 di Athena. Kompetisi khusus kaum pria (lihat juga renang pada
olimpiade musim panas 1896). Enam pertandingan telah direncanakan, namun hanya
empat yang betul-betul diselenggarakan: 100 m, 500 m, dan 1200 m gaya bebas dan
100 m untuk pelaut. Medali emas pertama dimenangkan oleh Alfred Hajos dari
Hungaria dengan catatan waktu 1:22.20 untuk 100 m gaya bebas.
Hajos juga memenangkan pertandingan 1200
m, dan tidak mampu memenangkannya pada 500 m, dimana dimenangkan oleh Paul
Neumann dari Australia. Kompetisi renang lainnya dari 100 m untuk para pelaut
termasuk tiga pelaut Yunani di Teluk Zea dekat Piraeus, dimulai dengan perahu
dayung. Pemenangnya adalah Ioannis Malokinis dengan catatan waktu dua menit dan
20 detik. Perlombaan 1500 m juga diadakan.
Pada tahun 1897 Kapten Henry Sheffield
membuat kaleng penyelamat atau silinder penyelamat, yang sekarang dikenal
sebagai alat bantu penyelamat di Baywatch. Bagian ujungnya membuatnya meluncur
lebih cepat dipermukaan air, meskipun itu dapat menyebabkan cidera.
Pertandingan Olimpiade kedua dilaksanakan di Paris tahun 1900 menampilkan 200
m, 1000 m, dan 4000 m gaya bebas, 200 m gaya punggung, dan 200 m perlombaan
beregu (lihat juga Renang pada Olimpiade musim panas tahun 1900).
Ada dua tambahan pertandingan renang yang
tidak biasa (meskipun cukup umum pada waktu itu), hambatan pelaksanaan renang
di sungai Seine (berenang bersama arus), dan perlombaan renang didalam air.
4000 m gaya apa saja dimenangkan oleh John Arthur Jarvis dengan catatan waktu
dibawah satu jam, perlombangan renang Olimpiade terpanjang yang pernah
diadakan. Gaya punggung juga diperkenalkan pada pertandingan Olimpiade di
Paris, demikian juga halnya dengan polo air. Klub Renang Osborne dari
Manchester mengalahkan team klub dari Belgia, Perancis dan Jerman dengan sangat
mudah.
Gaya Trudgen dikembangkan oleh guru renang
dan perenang Australia keturunan Inggris bernama Richard (Fred, Frederick)
Cabill. Seperti Trudgen, dia memperhatikan penduduk asli dari kepulauan
Solomon, menggunakan gaya bebas. Namun berbeda dengan Trudgen, dia melihat
tendangan mengibas, dan mempelajarinya dengan seksama. Dia menggunakan sentakan
mengibas yang baru ini dari pada gaya dada atau tendangan menggunting dari
Trudgen.
Dia menggunakan gerakan ini pada tahun
1902 di Kejuaraan Internasional di Inggris untuk menciptakan rekor dunia yang
baru dengan berenang di luar gaya yang dilakukan oleh semua perenang Trudgen
pada 100 yard dengan catatan waktu 0:58.4 (beberapa sumber mengatakan bahwa itu
adalah anaknya dalam catatan waktu 0:58.8). dia mengajarkan gaya ini kepada
keenam anaknya, masing-masing nantinya menjadi perenang kejuaraan.
Teknik menjadi dikenal sebagai gaya bebas
Australia hingga tahun 1950, ketika ia diperpendek menjadi gaya bebas saja,
secara teknik dikenal sebagai front crawl. Olimpiade tahun 1904 di St. Louis
meliputi perlombaan 50 yard, 100 yard, 220 yard, 440 yard, 880 yard dan satu mil
gaya bebas, 100 yard gaya punggung dan 440 yard gaya dada, dan 4*50 yard gaya
bebas beranting (lihat juga renang olimpiade musim panas tahun 1904).
Perlombaan ini membedakan antara gaya dada
dengan gaya bebas, sehingga sekarang ada dua gaya yang ditetapkan (gaya dada
dan gaya punggung) dan gaya bebas, dimana sebagian besar orang berenang dengan
gaya Trudgen. Perlombaan ini juga menggambarkan kompetisi untuk lompat jauh,
dimana jarak tanpa berenang, setelah melompat kedalam kolam renang diukur.
Pada tahun 1907 perenang Annette Kellerman dari Australia mengunjungi Amerika Serikat sebagai “penari balet dalam air”, versi lain dari penyelarasan renang, menyelam kedalam tangki gelas. Dia ditangkap karena mempertontonkan hal yang tidak sopan, dimana baju renangnya menampakkan lengan, kaki dan leher.
Pada tahun 1907 perenang Annette Kellerman dari Australia mengunjungi Amerika Serikat sebagai “penari balet dalam air”, versi lain dari penyelarasan renang, menyelam kedalam tangki gelas. Dia ditangkap karena mempertontonkan hal yang tidak sopan, dimana baju renangnya menampakkan lengan, kaki dan leher.
Kellerman merubah baju renangnya menjadi
berlengan panjang, celana yang lebih panjang, serta kerah, namun tetap
mempertahankan pakaian ketatnya yang menampakkan bentuk tubuh di bawahnya. Dia
kemudian membintangi beberapa film, salah satunya tentang kehidupan pribadinya.
Pada tahun 1908, asosiasi renang dunia Federasi Renang Amatir Internasional
(FINA/Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk.
2 Risiko
Terdapat berbagai risiko saat manusia berada
di air, baik sengaja maupun tidak sengaja. Kecelakaan di air dapat menyebabkan cedera hingga kematian
akibat tenggelam.
Oleh karena itu, sebelum memasuki air, perenang harus mencari tahu kedalaman kolam renang, sungai, atau laut yang ingin direnangi.
Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya bila terdapat arus
deras atau ombak
besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang dalam pengaruh alkohol
dan obat-obatan
dilarang untuk berenang.
Kaca mata renang dapat mencegah mata orang
yang memakainya dari iritasi. Berenang di air kotor akan menyebabkan penyakit
kulit dan iritasi mata. Di kolam renang, bakteri
penyebab penyakit
dikendalikan dengan pemberian kaporit.
Pergantian air yang teratur akan
meningkatkan kualitas air kolam yang sehat.
3 Perlengkapan
Berenang
secara alami tidak membutuhkan perlengkapan atau pakaian khusus. Manusia dapat
berenang tanpa perlengkapan apapun dalam kondisi apapun. Berenang yang
ditujukan untuk rekreasi dan olahraga terkadang membutuhkan pakaian dan
perlengkapan khusus untuk membantu memudahkan bergerak di air.
Pakaian
yang digunakan untuk berenang dirancang untuk memudahkan manusia bergerak di
air. Pakaian
renang biasanya terbuat dari bahan karet yang mengikuti bentuk tubuh untuk
menghindari masuknya udara ke
dalam pakaian. Pakaian renang
juga dirancang untuk mempercepat pergerakan manusia di
air, rancangan seperti ini ditujukan bagi kegiatan berenang untuk kompetisi.
Selain pakaian yang
dirancang khusus, dalam berenang terkadang membutuhkan perlengkapan khusus
seperti kaca mata renang, ban renang, penutup telinga dan
hidung, penutup kepala. Secara umum perlengkapan renang tersebut ditujukan
untuk memudahkan berenang dan menghindari risiko yang timbul akibat berenang.
4
Manfaat renang Bagi Kesehatan.
Berenang
adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan seseorang
yang jg merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring).
Berenang terbilang minim risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh berat
badan ditahan oleh air atau mengapung. Selain itu berenang merupakan olahraga
yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan (obesitas), ibu
hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis. Berenang
memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita melakukannya secara
benar dan rutin, manfaat tersebut antara lain :
1. Membentuk otot
1. Membentuk otot
Saat
berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh, mulai dari
kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota
gerak bawah, dan telapak kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan
energi lebih besar karena harus ‘melawan’ massa air yang mampu menguatkan dan
melenturkan otot-otot tubuh.
2.
Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru
Gerakan
mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama tangan dan kaki,
dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Artinya,
berenang dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam air.
3.
Menambah tinggi badan
Berenang
secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih tinggi (bagi yang masih
dalam pertumbuhan tentunya).
4.
Melatih pernafasan
Sangat
dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk berenang karena sistem
crdiovaskular dan pernafasan dapat menjadi kuat. Penapasan kita menjadi lebih sehat,
lancar, dan bisa pernafasan menjadi lebih panjang.
5.
Membakar kalori lebih banyak Saat berenang,
Tubuh
akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang dibutuhkan
pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar sekitar 24%
kalori tubuh.
6.
Self safety
Dengan
berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat mengalami hal-hal yang
tidak diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air (jatuh ke laut dll).
7.
Menghilangkan stres.
Secara
psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih relaks. Gerakan
berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan hormon
endorfin dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun
bebas gerah.
5
Lapangan
a. Kolam renang
Panjang
kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25
m. Dalam spesifikasi Federasi
Renang Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade ditetapkan
panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m.
Kedalaman
kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling
sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start.
Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.
b. Lintasan
Lebar
lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar
lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2]
Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan
panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari
rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama
dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar bila
terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5.
Perenang
diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan (heat).
Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling
tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di
lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan). Perenang-perenang dengan catatan waktu di
bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.
c. Pengukur waktu
Dalam
perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur
waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini
hanya 1 cm.
Perenang
mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh
pengukur waktu produksi Omega
mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.
c. Balok Start
Di
setiap balok start terdapat pengeras suara
untuk menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai
catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start.
Tinggi
balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start
adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok
start tidak melebihi 10°.
2.6 Peraturan Perlombaan Dalam Renang
Pada
nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan
posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.
Pada
nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap
ke dinding kolam. Kedua tangan
memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut
ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh
perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit
start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start
(bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang
berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa
Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start dinyatakan tidak sah bila perenang
meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol start
dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.
2.7 Nomor perlombaan
Perlombaan
renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin,
dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung,
dan gaya dada).
Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:
- Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m,
800 m (putri), 1500 m (putra)
- Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
- Gaya punggung: 100 m, 200 m
- Gaya dada: 100 m, 200 m.
- Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400 m
- Gaya
ganti estafet: 4 x 100 m
- Gaya
bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
- Marathon
10 km.
Federasi
Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk
nomor-nomor renang:
- Gaya
bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
- Gaya
punggung: 50 m, 100 m, 200 m
- Gaya
dada: 50 m, 100 m, 200 m
- Gaya
kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
- Gaya
ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
- Gaya
bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m
- Gaya
ganti estafet: 4×100 m.
Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang
perenang memakai keempat gaya secara bergantian untuk satu putaran, dengan
urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor
renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam renang
lintasan pendek 25 m.
Pada nomor 4 x 100 m gaya
ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang
100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan
perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya
bebas.
8 Prestasi Renang Indonesia dalam Kejuaraan
Dunia Internasional
Prestasi peneran Indonesia baik di tingkat Nasional
maupung di tingkat Internasional sangat kurang. Menurut pengamat olahraga
nasional mengenai penyebab menurunnya prestasi renang, wartawan tabloid
olahraga “Bola”, Ignatius Sunito dan para pengamat olah raga lainnya mengatakan
kalau masalah dana adalah penyebab utamanya. Terbatasnya dana membuat PRSI
kesulitan untuk melaksanakan kompetisi renang tingkat nasional seperti dulu
lagi, kurangnya rasa nasionalisme pemain, kurangnya manajemen dalam Official,
kurangnya disiplin .(http://www.indomedia.com.au).
Atlet renang Indonesia pernah mencapai prestasi yang membawa nama bangsa harum
di dunia Internasional. Pada tahun 1977 sampai tahun 2003, renang Indonesia
mampu mengharumkan nama bangsa, baik itu di tingkat Asean maupun Asia. Setelah
itu, tidak ada satupun medali dan juga prestasi yang diperoleh dari olahraga
air ini.
Sebenarnya ada banyak atlet renang Indonesia yang sudah
berpengalaman di ajang pertadingan nasional, provinsi, maupun kabupaten.
Seperti : Glenn Victor, Priadi Fauzi, Guntur Pratama Putra, dan Nicko yang
berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 3 menit 47 detik. Pada
Kejuaraan Renang Hongkong Open, Indonesia meraih tiga medali emas dan dua
perak. Medali emas selain dari nomor 4 x 100 meter gaya ganti juga dari
GlennVictor untuk nomor 50 meter gaya kupu, dan Siman Sudartawan untuk nomor 50
meter gaya punggung. Medali perak diraih oleh Guntur Pratama Putra nomor 59
meter gaya kupu dan Glenn Victor untuk nomor 100 meter gaya punggung.
Tim renang Indonesia kembali akan mengikuti kejuaraan
dunia di Singapura pada pertengahan Oktober 2010, sebelum tampil pada pesta
olahraga multievent antarnegara Asia di China mendatang.
Pada Asian Games mendatang, Indonesia menargetkan dua medali
perunggu, yaitu dari nomor 4 x 100 meter gaya ganti dan 50 meter gaya dada atas
nama Indra Gunawan.
9
Induk Organisasi
Federasi Renang Internasional (Fédération
Internationale de Natation, disingkat FINA) adalah induk
organisasi internasional olahraga renang. Organisasi ini diakui oleh Komite Olimpiade Internasional
(IOC).[1]
Selain renang, FINA juga merupakan induk organisasi internasional polo air, selam, renang indah,
dan renang perairan terbuka.
Markas besar FINA berada di Lausanne, Swiss. Induk organisasi olahraga renang, renang
perairan terbuka, selam, polo air, dan renang indah di setiap negara dan
teritori berhak menjadi anggota FINA.
=====================================================
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian
Jenis penelitian yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian Pustaka.
B. Data dan Sumber Data
1. Data
Berdasarkan
uraian di atas yang dimaksud data dalam penelitian ini adalah data yang diambil
dari sumber datanya yaitu data yang baik, harus akurat dan relevan agar
mengenai sasaran secara objektif, baik data primer maupun data sekunder.
2. Sumber
Data
Penelitian ini penulis menggunakan beberapa
sumber data yang berasala dari buku-buku dan Internet.
C. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
Dalam penelitian ini penelitian dilakukan
melalui metode penelitian sebagai berikut:
1.
Metode Pustaka
Metode
pustaka adalah metode yang digunakan dalam melakukanpenelitian yang
mengumpulkan datanya melalui Buku, majalah, internet dan semua tulisan yang
mendukung tentang renang.
D. Teknis
Analisis Data
Analisis
data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, menemukan
pola, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan orang
lain. Berdasarkan penjelasan tersebut maka analisis data dalam penelitian ini
menggunakan cara berfikir induktif dan bersifat kualitatif yaitu penelitian
yang dilakukan memiliki pemahaman awal mengenai situasi masalah yang dihadapi.
Kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yaitu
sumber dari tertulis atau ungkapan dan tingkah laku yang diobservasi dari
manusia.
Berfikir induktif yaitu suatu cara berfikir
yang berangkat dari fakta-fakta yang khusus dan konkrit, peristiwa konkrit,
kemudian dari fakta atau peristiwa yang khusus dan konkrit tersebut ditarik
secara generalisasi yang mempunyai sifat umum. Berdasarkan keterangan tersebut
maka dalam menganalisa data penulis menggunakan data yang telah diperoleh dalam
bentuk uraian-uraian kemudian data tersebut dianalisa dengan menggunakan cara
berfikir induktif yang berangkat dari informasi tentang Renang,
=========================================================
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas,
maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1.
Indonesia adalah Negara Kepulauan dimana
daerah perairan lebih luas daripada daratan. Oleh sebab itu sudah seharunya
banyak muncul atlet renang yang lahir untuk mendapat prestasi di kancah
internasional.
2.
Untuk meningkatkan prestasi atlet renang
Indonesia maka yang perlu diupayakan adalah : meningkatkan manajemen di
official, membangkitkan rasa nasionalisme, meningkatkan disiplin, dan
mengadakan sosialisasi/motifasi di tingkat sekolah bahwa Indonesia memiliki
peluang dalam merah prestasi di kancah internasional.
3.
Olahraga renang sangat bermanfaat untuk
meningkatkan kesehatan tubuh.
B.
Saran – saran
a. Dalam
meraih prestasi, hal yang utama yang perlu diperhatikan adalah disiplin
b. Keberhasilan
dicapai bukan hanya dengan bekerja di kantoran atau perusahaan tetapi juga
mampu kita capai di dunia olah raga termasuk renang.
DAFTAR PUSTAKA
Post a Comment