Keterangan :
untuk download makalah ini anda bisa download dibawah ini :
----------------------------------------------------------------------------
A. PERAN DAN FUNGSI AGAMA ISLAM DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
a.
Pengertian Agama Dalam Berbagai
Bentuknya
Dalam
masyarakat Indonesia selain kata agama, dikenal pula kata din (الدين)
dari bahasa arab dan kata religi dari bahasa Eropa.
Kata Islam menurut bahasa
berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata salima yang mengandung arti
selamat, sentosa, dan damai. Salima diubah menjadi bentuk aslama
yang berarti berserah diri masuk kedalam kedamaian. Ensiklopedi Islam Indonesia
mendefinisikan bahwa Islam adalah agama tauhid yang ditegakkan oleh nabi Muhammad SAW, selama 23 tahun di Mekah dan Madinah yang inti
sari Islam berserah diri atau taat sepenuh hati pada kehendak Allah SWT, demi
tercapainya kepribadian yang bersih, hubungan yang harmonis, dan damai sesama
manusia serta sejahtera dunia dan akhirat.
Agama Islam
terdiri atas akidah dan syariat:
1.
akidah atau kepercayaan (ilmunya)
2.
syariat peribadatan
3.
syariat akhlak (moral) dan muamalah
Islam adalah satu-satunya
agama yang benar dan dibenarkan serta diakui oleh Allah SWT, dalam
firmannya:
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka
sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan Dia di akhirat
Termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran; 85)
Tidak sah
keislaman seseorang kecuali sempurna dua hekekat yang penting :
1.
Mengenal
Allah dan tidak mempersekutukannya
2.
Patuh kepada
perintah dan larangan Allah Swt
Ajaran yang
terpenting dari Islam ialah ajaran tauhid, maka sebagai halnya dalam agama
monoteisme atau agama tauhid lainnya. Yang menjadi dasar segala dasar di sini
ialah pengakuan tentang adanya Tuhan Yang Maha Esa.
b. Fungsi Islam
A.H. Hasanuddin mengemukakan fungsi agama itu adalah :
1.
Mendidik manusia, jadi tenteram dan damai, tabah dan
tawakal, ulet dan percaya pada diri sendiri.
2.
Membentuk manusia jadi berani berjuang menegakkan
kebenaran dan keadilan dengan kesiapan mengabdi dan berkorban.
3.
Mencetak manusia jadi sabar, enggan atau takut untuk
melakukan pelanggaran yang menjurus kepada dosa.
4.
Memberi sugesti manusia, agar dalam jiwanya tumbuh
sifat mulia terpuji dan penyantun, toleran kepada dosa.
Peranan
agama itu sebagai tali kekang :
a.
Tali kekang dari pada pengembara akal pikiran (yang
liar dan binal)
b.
Tali kekang dari gejolak hawa nafsu (yang angkara
murka)
c.
Tali kekang dari pada ucapan dan perilaku (yang keji
dan biadab).
c. Tujuan Agama Islam Dalam Kehidupan
Manusia
Salah satu
syarat kehidupan manusia yang teramat penting adalah keyakinan, yang oleh
sebagaian orang dianggap menjelma sebagai agama. Agama ini bertujuan untuk
mencapai kedamaian rohani dan kesejahteraan jasmani. Dan untuk mencapai kedua
ini harus diikuti dengan syarat yaitu percaya dengan adanya Allah Swt Yang Maha Esa.
1.
Penyelamat manusia baik di dunia
maupun di akhirat
Firman Allah dalam al-Qur’an surat
Ibrahim : 1
Artinya: Alif,
laam raa. (ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu
mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan
izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha
Terpuji.
2.
Pengendalian diri
Firman Allah dalam surat ar-Rum: 33
Artinya: “Dan
apabila manusia disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya dengan
kembali bertaubat kepada-Nya, kemudian apabila Tuhan merasakan kepada mereka
barang sedikit rahmat daripada-Nya, tiba-tiba sebagian dari mereka
mempersekutukan Tuhannya,”
3.
Menjamin kebahagiaan manusia dunia
dan akhirat
Firman Allah SWT dalam surat
al-Isra’: 9
Artinya: “Sesungguhnya
Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi
kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi
mereka ada pahala yang besar.”
d.
Fungsi Islam Dalam Kehidupan
a)
Sebagai Pembimbing Dalam Hidup
Pengendali
utama kehidupan manusia adalah kepribadiannya yang mencakup segala unsur
pengalaman pendidikan dan keyakinan yang didapatnya sejak kecil.
b) Penolong
Dalam Kesukaran
Orang yang kurang yakin akan
agamanya (lemah imannya) akan menghadapi cobaan/kesulitan dalam hidup dengan
pesimis, bahkan cenderung menyesali hidup dengan berlebihan dan menyalahkan
semua orang
c) Penentram
Batin
Jika orang yang tidak percaya akan
kebesaran Allah swt tak peduli orang itu kaya apalagi miskin pasti akan selalu
merasa gelisah. Lain halnya dengan orang yang beriman, orang kaya yang beriman
tebal tidak akan gelisah memikirkan harta kekayaannya.
d)
Pengendali Moral
Setiap manusia yang beragama yang
beriman akan menjalankan setiap ajaran agamanya. Terlebih dalam ajaran Islam,
akhlak amat sangat diperhatikan dan di junjung tinggi dalam Islam.
e.
Ruang Lingkup Islam
a)
Hubungan manusia dengan penciptanya
(Allah SWT)
Firman Allah:
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka menyembah-Ku” (QS. Az Zariyat: 56)
Firman Allah :
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang
lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang
demikian Itulah agama yang lurus.” (QS. Al Bayyinah: 5)
b)
Hubungan manusia dengan manusia
Agama Islam
memiliki konsep-konsep dasar mengenai kekeluargaan, kemasyarakatan, kenegaraan,
perekonomian dan lain-lain.
“dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.”
(QS. Al Maidah: 2)
c)
Hubungan manusia dengan makhluk
lainnya/lingkungannya
Seluruh benda-benda yang diciptakan
oleh Allah yang ada di alam ini mengandung manfaat bagi manusia. Alam raya ini
berwujud tidak terjadi begitu saja, akan tetapi diciptak oleh Allah dengan
sengaja dan dengan hak.
“Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah
menciptakan langit dan bumi dengan hak ? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan
mengganti(mu) dengan makhluk yang baru” (QS.
Ibrahim; 19)
f.
Hakekat Agama Islam
a)
Ruang
Lingkup Agama Islam
Agama Islam adalah agama wahyu yang
bedasarkan tauhid, atau keesaan Tuhan diketahui manusia bedasarkan kabar dari
Tuhan itu sendiri melalui fiirman yang disampaikan kepada Rasul Nya.
b)
Islam Agama
Universal
Agama Islam sering dipandang secara
sempit sebagai agama dogma dan berisi ibadah ritual saja. Islam diturunkan
untuk menata kehidupan manusia di dunia, sedangkan akhirat adalah hasil dari
kehidupan dunia Islam menunjukkan jalan dan arah yang ditempuh untuk mencapai
kebahagiaan yang hakiki di dunia dan akhirat.
c) Islam Agama Rahmat Lil Alamin
Islam
diturunkan kepada manusia berfungsi sebagai rahmat namun nilai
rahmat tersebut akan berpengaruh kepada manusian yang melaksanaakan ajaran
agamanya secara totalitas sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surat
Al-Baqrah ayat 208 yang artinya:
“Hai orang-orang beriman, masuklah kamu kedalam Islam seluruhnya,
dan jaganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesesungguhnya syaitan itu
musuh yang nyata bagimu.”
1.
Islam juga agama yang mengajarkan
selalu dan wajibnya amar ma’ruf nahi mungkar sebagaimana yang sudah ditentukan
caranya oleh Islam.
“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan
beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik
bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik”. QS. Ali Imran: 110.
Ayat di atas menunjukkan gelar “umat yang terbaik”
akan disandang umat ini selama syarat dilaksanakan, yaitu AMAR MA’RUF NAHI
MUNGKAR.
B.
URGENSI AGAMA ISLAM
DALAM KEHIDUPAN
Agama-agama samawi (yang diturunkan
oleh Allah) semuanya mengajak kepada Allah, menganjurkan pemeluknya kepada
akhlak yang mulia dan budi pekerti yang tinggi.
"Katakanlah
ini jalan (agama)ku dan orang-orang yang mengikutiku, mengajak kamu kepada
Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tidak termasuk
orang-orang yang musyrik." (Yusuf (12) : 108).
"Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera
yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah
(keringnya) dan Dia sebarka di bumi segala jenis hewan, dan pengisaran angin
dan awan yang di antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda
(keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang berakal."(Al-Baqarah
(2) : 164).
Agama islam adalah agama yang sangat indah ,di dalamnya terdapat ajaran dan
bukti-bukti kebenaran yang berdasar pada tauhid, yang bercirikan keadilan dan
persamaan, aturan pergaulannya yang bersendikan cinta kasih dan toleransi,
ibadahnya menumbuhkan jiwa ikhlas dan pengorbanan, mengeratkan hubungan antara
hamba dan penciptanya dan meneguhkan ikatan persatuan dan kesatuan antar
sesama.
"Sesungguhnya
orang yang paling mulia di sisi Allah adalah adalah orang yang aling takwa di
antara kamu, sesungguhnya Allah Maha mengetaui dan Maha Mendengar."
(Al-Hujurat (49) : 13)
a. Cara Islam
Menyelesaikan Permasalahan Hidup
a)
Dalam kesempatan Muhammad Rasulullah SAW yang memiliki
sifat-sifat kepimpinan, kewibawaan dan pernah diberi kepercayaan oleh
pembesar-pembesar Quraisy untuk menyelesaikan masalah-masalah tertentu.
b)
Kesempatan yang lain, realiti ekonomi dan sumber
kekayaan di zaman Rasulullah SAW dikuasai oleh segolongan kecil dari masyarakat
jahiliyyah. Mereka menguasai aktivitas perniagaan berasaskan riba’. Mayoritas rakyat
hidup miskin dan melarat.
c)
Kesempatan yang lain pula, realiti sosial dari sudut
moral dan akhlak orang-orang Arab ketika itu amatlah menyedihkan. Sesiapa yang kuat
dialah berkuasa.
b. Allah SWT
Maha Mengetahui
Sesungguhnya
Allah SWT Maha Mengetahui bahawa semua andaian di atas bukan jalan yang betul
untuk menyelesaikan masalah hidup manusia. Allah SWT Maha Mengetahui bahawa
masalah hidup manusia tidak dapat diselesaikan tanpa melalui proses pembentukan
jiwa berasaskan ‘aqidah yang sahih. ‘Aqidah yang akan menentukan sikap dan
nilai sebenar.
c.
Pencetus Dan Pengawas Yang Kuat
Apabila manusia mengenal Ilah,
beribadah kepada-Nya semata-mata, membebaskan diri daripada hawa nafsu dan apabila kalimah Lailaha
Illallah menguasai jiwa manusia, pada ketika itu Allah SWT akan
menyempurnakan untuk mereka segala sesuatu termasuklah andaian-andaian.
d.
Realiti Umat Islam Kini
Sering terdengar
percakapan-percakapan dan perbincangan-perbincangan di kalangan pemuda-pemuda
dan ahli-ahli fikih Islam
dewasa ini mengenai keperluan umat Islam terhadap kekuatan harta benda, ilmu
pengetahuan dan berbagai bidang
ikhtisar untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi umat Islam dan
membangunkan hidup mereka agar lebih maju dan makmur.
e.
Rahasia Kejayaan Generasi Awal
Kejayaan
generasi para sahabat yang dibentuk Rasulullah SAW dalam mengejar matlamat
hidup bukanlah karena mereka memiliki berbagai wasilah dan
alat kelengkapan yang cukup. Rahsia kejayaan mereka ialah keimanan sejati,
kepatuhan maksimum terhadap titah perintah Allah SWT dan cita-cita mendalam
untuk mendapat keredhaan serta pahala daripada-Nya.
C.
POTENSI MANUSIA DAN KELEBIHANNYA
a.
Potensi Manusia Kekuatan Impian
(The Power of Dreams)
Einstein bahkan pernah berkata mimpi / imajinasi
adalah kekuatan yang lebih penting dari pengetahuan. Untuk memperoleh hal-hal
terbaik dalam kehidupan ini, setiap kita harus memiliki impian dan tujuan hidup
yang jelas.
b.
Potensi Manusia Kekuatan dari
Fokus (The Power of Focus)
Fokus adalah daya (power) untuk melihat sesuatu
termasuk masa depan, impian, sasaran atau hal-hal lain seperti kekuatan dan
kelemahan dalam diri, peluang di sekitar kita, sehingga lebih jelas dan
mengambil langkah untuk mencapainya.
c.
Potensi Manusia Kekuatan Disiplin
Diri (The Power of Self Discipline)
Pengulangan adalah kekuatan yang dahsyat untuk
mencapai keunggulan. Kita adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang
d.
Potensi Manusia Kekuatan Perjuangan
(The Power of Survival)
Setiap manusia diberikan kekuatan untuk menghadapi
kesulitan dan penderitaan. Justru melalui berbagai kesulitan itulah kita
dibentuk menjadi ciptaan Tuhan yang tegar dalam menghadapi berbagai kesulitan
dan kegagalan.
e.
Potensi Manusia Kekuatan
Pembelajaran (The Power of Learning)
Salah satu kekuatan manusia adalah kemampuannya untuk
belajar. Dengan belajar kita dapat menghadapi dan menciptakan perubahan dalam
kehidupan kita.
f. Potensi
Manusia Kekuatan Pikiran (The Power of Mind)
Pikiran adalah anugerah Tuhan yang paling besar dan
paling terindah. Dengan memahami cara bekerja dan mengetahui bagaimana cara
mendayagunakan kekuatan pikiran, kita dapat menciptakan hal-hal terbaik bagi
kehidupan kita.
D.
HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM
a.
Asal Kejadian Manusia
Asal usul manusia dalam Islam dapat
dijelaskan dalam proses penciptaan manusia pertama yakni nabi Adam As. Nabi
Adam AS adalah manusia pertama yang diciptakan Allah SWT dan diberikan ilmu
pengetahuan dan kesempurnaan dengan segala karakternya. Allah mengangkat Adam
dan manusia sebagai khalifah dimuka bumi sebagaimana dijelaskan dalam ayat
berikut ini
“Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat “Sesungguhya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah dimuka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa engkau
hendak menjadikan (khalifah) di muka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan engkau?” Tuhan berfirman:”sesungguhnya aku mengetahui apa
yan tidak kamu ketahui”.(QS.Al-Baqarah : 30)
b. Tujuan
Penciptaan Manusia
Adapun tujuan utama Allah SWT menciptakan manusia
adalah agar manusia dapat menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi. Tugas
utama manusia adalah beribadah dan menyembah Allah SWt, menjalani perintahnya
serta menjauhi larangannya. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT
berikut ini.
“Tidaklah
Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah Aku.” (QS Adz
Zariyat :56).
Sebagai khalifah dimuka bumi manusia hendaknya juga
dapat menjaga amanatnya dalam menjaga alam dan isinya. Manusia sememstinya
memiliki akhlak dan perilaku yang baik kepada sesama maupun makhluk hidup yang
lain.
1.
Sebagai
Hamba Allah
Hakikat manusia yang utama adalah sebagai hamba atau
abdi Allah SWT. Sebagai seorang hamba maka manusia wajib mengabdi kepada Allah
SWT dengan cara menjalani segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
Sebagai seorang hamba, seorang manusia juga wajib menjalankan ibadah seperti shalat wajib, puasa
ramadhan zakat, haji dan melakukan ibadah lainnya dengan penuh keikhlasan
dan segenap hati sebagaimana yang disebutkan dalam ayat berikut ini
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah
Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus
…,” (QS:98:5).
2.
Sebagai
al- Nas
Dalam
al- Qur’an manusia juga disebut dengan al- nas. Kata al nas dalam Alquran
cenderung mengacu pada hakikat manusia dalam hubungannya dengan manusia lain
atau dalam masyarakat.
“menciptakan kamu dari
seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istirinya, dan dari pada
keduanya Alah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan
bertakwalah kepada Allah dengan (mempergunakan) namanya kamu saling meminta
satu sama lain dan peliharalah hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga
dan mengawasi kamu.” (QS: An Nisa:1).
3.
Sebagai
khalifah Allah
Telah disebutkan
dalam tujuan penciptaan manusia bahwa pada hakikatnya, manusia diciptakan oleh
Allah SWt sebagai khlaifah atau pemimpin di muka bumi.
“Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah
(peguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan di antara manusia dengan adil
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu. Karena ia akan menyesatkan kamu dari
jalan Allah” (QS Shad:26).
4.
Sebagai
Bani Adam
Manusia disebut sebagai bani Adam atau keturunan Adam
agar tidak terjadi kesalahpahaman bahwa manusia merupakan hasil evolusi kera
sebagaimana yang disebutkan oleh Charles Darwin. Islam memandang manusia
sebagai bani Adam untuk menghormati nilai-nilai pengetahuan dan hubungannya dalam
masyarakat. Dalam Alqur’an Allah SWT berfirman
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan
kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan
pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari
tanda-tanda kekuasaan Allah, semoga mereka selalu ingat. Hai anak Adam
janganlah kamu ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu
bapamu dari surga” (QS : Al araf 26-27).
5.
Sebagai
al- Insan
Tidak hanya disebut sebagai al nas, dalam Alqur’an
manusia juga disebut sebagai Al insan merujuk pada kemampuannya dalam menguasai
ilmu dan pengetahuan serta kemampuannya untuk berbicara dan melakukan hal
lainnya
“Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat,
kemudian rahmat itu kami cabut dari padanya, pastilah ia menjadi putus asa lagi
tidak berterima kasih.” (QS: Al Hud:9).
6.
Sebagai
Makhluk Biologis (al- Basyar)
Manusia juga disebut sebagai makhluk biologis atau al
basyar karena manusia memiliki raga atau fisik yang dapat melakukan aktifitas
fisik, tumbuh, memerlukan makanan, berkembang biak dan lain sebagainya
sebagaimana ciri-ciri makhluk hidup pada umumnya.
c. Eksistensi Dan Martabat Manusia
Dibandingkan dengan
makhluk lainnya, manusia mempunyai kelebihan. Kelebihan itu membedakan manusia
dengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam
ruang yang bagaimanpun, baik di darat, di laut, maupun di udara.
a. Fungsi dan peran manusia
Berpedoman pada
al-quran surah al-baqarah ayat 30-36, status dasar manusia mulai adam AS adalah
sebagai khalifah. Jika khalifah diartikan sebagai penerus ajaran allah maka
peran yang dilakukan adalah penerus pelaku ajaran Allah dan sekaligus menjadi
pelopor membudayakan ajaran Allah swt.
Peran yang hendaknya
dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang ditetapkan oleh Allah di antanya
adalah:
1. Belajar
2. Mengajarkan ilmu
3. Membudayakan ilmu
1. Tanggung jawab manusia sebagai hamba dan khalifah
Allah SWT
a. Tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah SWT.
Makna yang esensial
dari kata abd’ (hamba) adalah ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan manusia hanya
layak diberikan kepada Allah SWT yang dicerminkan dalam ketaatan, kepatuhan dan
ketundukan pada kebenaran dan keadilan.
b. Tanggung jawab manusia sebagai khalifah Allah SWT
Manusia diserahi
tugas hidup yang merupakan amanat dan harus dipertanggungjawabkan dihadapannya.
E.
KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
Karakteristik tiap ajaran berbeda-beda satu sama lain. Islam pun mempunyai karakteristik sendiri,
berbeda dengan agama lain di dunia.
a. Pengertian Karakteristik Ajaran Islam
Istilah “karakteristik ajaran Islam” terdiri dari dua kata : karakteristik
dan ajaran islam. Kata karakteristik dalam kamus besar bahasa Indonesia,
diartikan sebagai sesuatu yag mempunyai karakter atau sifatnya khas. Dan kata
Islam menurut bahasa berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata salima
yang mengandung yang mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Salima
diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk kedalam
kedamaian. Ensiklopedi Islam Indonesia mendefinisikan bahwa Islam adalah agama
tauhid yang ditegakkan oleh
nabi Muhammad SAW, selama 23 tahun di Mekah dan Madinah yang inti sari Islam
berserah diri atau taat sepenuh hati pada kehendak Allah SWT, demi tercapainya
kepribadian yang bersih, hubungan yang harmonis, dan damai sesama manusia serta
sejahtera dunia dan akhirat.
Ajaran islam mengandung
berbagai arti pula, yaitu sebagai berikut :
1.
Menurut dan menyerahkan
Orang yang memeluk agama islam adalah orang yang
menyerahkan diri kepada Allah SWT, dan menurut segala yang telah
ditentukan-Nya.
2.
Sejahtera, tidak tercela tidak
cacat, selamat tentram dan bahagia.
Ini berarti setiap muslim adalah orang
sejahtera, tentram, selamat dan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat dengan
tuntunan ajaran Rabbul’Alamin. Ajaran
yang bersumber dari Allah SWT, bukan dari manusia sedangkan Nabi Muhammad SAW,
tidak membuat agama ini tetapi beliau menyampaikannya.
3.
Mengaku, menyerahkan dan
menyelamatkan
Ini berarti bahwa orang yang memeluk Islam itu adalah
orang yang mengaku dengan sadar adanya Allah SWT, kemudian ia menyerahkan diri
pada kekuasaan-Nya dengan menurut segala titah dan firman–Nya sehingga ia
selamat di dunia dan akherat.
4.
Damai dan sejahtera
Artinya bahwa islam adalah agama yang membawa kepada
kedamaian dan perdamaian. Orang yang memeluk islam adalah orang yang menganut
ajaran perdamaian dalam segala tingkah laku dan perbuatan.
b. Pembahasan Karakteristik
Konsepsi islam dalam berbagai bidang yang menjadi
karakteristiknya itu dapat dikemukakan sebagai berikut :
a)
Dalam Bidang Agama
Islam
mengakui adanya pluralisme. Pluralisme adalah sebuah aturan Tuhan (sunnah
Allah) yang tidak akan berubah, sehingga juga tidak mungkin dilawan atau
diingkari. Dan Islam adalah agama yang kitab sucinya dengan tegas mengakui hak
agama lain, kecuali berdasarkan paganisme dan syirik, untuk hidup dan
mengajarkan agama masing-masing dengan penuh kesungguhan. Karena itu agama
tidak boleh dipaksakan.
b)
Dalam Bidang Ibadah .
Ibadah yang
dibahas dalam bagian ini adalah ibadah dalam arti khusus. Yakni apa yang telah
di tetapkan oleh Allah akan perincian-perincianya, tingkat dan cara-caranya
tertentu. visi Islam tentang ibadah adalah merupakan sifat, jiwa, dan misi
ajaran islam itu sendiri yang sejalan dengan tugas penciptaan manusia sebagai
makhluk yang diperintahkan agar beribadah kepada-Nya.
c) Dalam bidang
Akidah
Karakteristik Islam yang dapat di
ketahui dalam bidang akidah ini adalah bahwa akidah Islam bersifat murni baik
dalam isinya maupun prosesnya.
d)
Dalam Bidang Ilmu dan Kebudayaan
Karakteristik ajaran Islam dalam
bidang ilmu dan kebudayaan bersikap terbuka dan akomodatif untuk
menerima berbagai masukan dari luar, tetapi bersamaan dengan islam yang
selektif, yaitu tidak begitu saja menerima seluruh jenis ilmu dan kebudayaan,
melainkan ilmu dan kebudayaan yang sejalan dengan Islam.
Kebudayaan
Islam mengandung tiga unsur yang sangat prinsip sebagai berikut :
1. Kebudayaan Islam adalah ciptaan orang Islam
2. Kebudayaan Islam adalah didasarkan kepada ajaran
Islam
3. Kebudayaan Islam merupakan pencerminan dari
ajaran Islam.
e) Dalam Bidang Pendidikan
Islam memandang bahwa
pendidikan adalah hak bagi setiap orag (education for all), laki-laki
dan perempayn, dan berlangsung sepanjang hayat (long live education).
f) Dalam Bidang Sosial
Karakteristik ajaran Islam di bidang sosial ini Islam menjunjung tinggi
tolong menolong, saling menasihati, tentang hak dan kesabaran, kesetiakawanan,
egaliter (kesamaan derajat), tenggang rasa, dan kebersamaan.
g)
Dalam Bidang Kehidupan Ekonomi
Islam memandang bahwa kehidupan yang harus dilakukan manusia adalah hidup
yang seimbang dan tidak terpisahkan antara urusan dunia dan akhirat.
h)
Dalam Bidang Kesehatan
Ajaran Islam tentang kesehatan berpedoman pada prinsip pencegahan lebih
diutamakan daripada penyembuhan. Dalam bahasa Arab, prinsip ini berbunyi, al wiqayah khair min al-‘ilaj.
i)
Dalam Bidang Politik
Islam tidak mengajarkan ketaatan buta terhadap pemimpin. Islam menghendaki
suatu ketaatan kritis, yaitu ketaatan yang didasarkan pada tolak ukur kebenaran
dari Tuhan.
j) Dalam Bidang Pekerjaan
Islam
memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada Allah SWT. Atas dasar ini maka
kerja yang dikehendaki Islam adalah kerja yang bermutu, terarah pada pengabdian
terhadap Allah SWT, dan kerja yang bermanfaat bagi orang lain.
k) Dalam Bidang Disiplin Ilmu
Islam juga tampil sebagai sebuah disiplin ilmu yaitu ilmu keislaman.
Menurut peraturan Agama Republik Indonesia tahun 1985, bahwa yang termasuk
disiplin ilmu keislaman adalah Al-Qur’an / tafsir, hadits / ilmu hadits, ilmu
kalam. Filsafat, tasawuf, hukum Islam (fiqih), sejarah dan kebudayaan Islam,
serta pendidikan Islam.
F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MANUSIA
Manusia adalah dilahirkan
sebagi manusaia yang tidak sempurna akan tetapi kita wajib mengejar
kesempuranaan karna kita memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat membatu
kita dalam proses pembenahan diri, berikut kelebihan dan
kekurangan manusia :
1.
Dijadikan Allah sebagai khalifah (wakil) di bumi
(Surat 2:30; surat 6:122).
2.
Dimuliakan Allah dan diberi kelebihan yang tidak
dimiliki oleh makhluk lain (Surat 17:70)
3.
Diberi alat indera dan akal (Surat 16:78; surat 30:8).
4.
Tempat tinggal yang lebih baik dibandingkan dengan
makhluk lain dan diberi rezeki (Surat 70:10)
5.
Memiliki proses regenerasi yang teratur melalui
perkawinan.
6.
Diberi daya berusaha dan usahanya dihargai (Surat
53:79)
Adapun kelemahan manusia ialah :
1.
Manusia itu
lemah.
2.
Manusia itu
gampang terperdaya
3.
Manusia itu
lalai
4.
Manusia itu
penakut
5.
Manusia itu bersedih hati.
6.
Manusia itu
tergesa-gesa
7.
Manusia itu
suka membantah
8.
Manusia itu
suka berlebih-lebihan
9.
Manusia itu
pelupa
10. Manusia itu suka berkeluh-kesah
11. Manusia Itu Kikir
12. Manusia Itu suka kufur nikmat
13. Manusia itu zalim dan bodoh.
14. Manusia itu suka menuruti prasangkanya
15. Manusia itu suka berangan-anga
G.
HAKIKAT IMAN
a. Pengertian Iman Hakikat Iman
Iman menurut
bahasa, ialah At-tashdiq bil-qalb (membenarkan dengan hati). Menurut istilah
al-qaulu bil-lisan, wat-tashdiqu bil janan, wal-‘amalu bil-arkan (mengucapkan
dengan lidah, membenarkan dengan hati, dan mengerjakan dengan anggota). Iman
menurut pendapat ulama salaf dan khalaf, ialah “mengucapkan dengan lidah”,
yakni “mengucapkan dua kalimat syahadat dan mengamalkannya.”
Nabi telah
menerangkan dalam hadis ini lima dasar pokok iman, yaitu:
1. Mengimani adanya Allah, mengimani sifat-sifat yang
wajib bagi-Nya.
2. Mengimani adanya malaikat Allah, yaitu tubuh-tubuh
yang disandarkan kepada alam atas yang berbentuk cahaya yang dapat membentuk
dirinya dengan apa yang diinginkannya.
3. Mengimani bahwa kita akan melihat atau menjumpai Allah
di akhirat kelak.
4. Mengimani Rasul-rasul-Nya, yakni membenarkan
bahwasannya para Rasul adalah orang-orang yang benar dengan segala apa yang
mereka sampaikan di dunia.
5. Mengimani bahwa semua makhluk akan dibangkitkan dari
kubur, (iman akan adanya titian neraka, timbangan surga dan neraka).
Iman adakalanya bertambah dan adakalanya berkurang,
maka perlu diketahui kriteria bertambahnya Iman hingga sempurnanya Iman, yaitu:
1) Diyakini dalam hati
2) Diucapkan dengan
lisan
3) Diamalkan dengan anggota tubuh.
Sedangkan dalam Islam sendiri jika membahas mengenai
Iman tidak akan terlepas dari adanya rukun Iman yang enam, yaitu:
1) Iman kepada Alloh
2) Iman kepada malaikatNya
3) Iman kepada kitabNya
4) Iman kepada rosulNya
5) Iman kepada Qodho dan Qodar
6) Iman kepada hari akhir
H.
HAKIKAT ISLAM
Islam bersal
dari kata, as-salamu, as-salmu, danas-silmu yang
berarti: menyerahkan diri, pasrah, tunduk, dan patuh. Berasal dari kata as-silmu atau as-salmu yang
berarti damai dan aman. Berasal dari kata as-salmu, as-salamu, dan as-salamatu
yang berarti bersih dan selamat dari kecacatan-kecacatan lahir dan batin.
Pengertian
Islam menurut istilah yaitu, sikap penyerahan diri (kepasrahan, ketundukan,
kepatuhan) seorang hamba kepada Tuhannya dengan senantiasa melaksanakan
perintahNya dan menjauhi laranganNya, demi mencapai kedamaian dan keselamatan
hidup, di dunia maupun di akhirat.
Berkaitan
dengan Islam sebagai agama, maka tidak dapat terlepas dari adanya unsur-unsur
pembentuknya yaitu berupa rukun Islam, yaitu:
1) Membaca dua kalimat Syahadat
2) Mendirikan sholat lima waktu
3) Menunaikan zakat
4) Puasa Romadhon
5) Haji ke Baitulloh jika mampu.
I. HAKIKAT
IHSAN
Ihsan
berarti berbuat baik. Orang yang berbuat Ihsan disebut muhsin berarti orang
yang berbuat baik.setiap perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan
prilaku yang sesuai atau dilandaskan pada aqidah dan syariat Islam disebit
Ihsan.
a.
Memelihara Keseimbangan Antara Iman, Ilmu, Dan Amal Dalam Islam
a)
Pengertian
Iman, Ilmu, dan Amal
1.
IMAN
Pengertian iman
dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian
iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan
dengan tindakan (perbuatan).
2.
ILMU
Kata ilmu berasal
dari kata kerja ‘alima, yang berarti memperoleh hakikat ilmu, mengetahui, dan
yakin. Ilmu, yang dalam bentuk jamaknya adalah ‘ulum, artinya ialah memahami
sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan pengetahuan.
3.
AMAL
Secara bahasa
"amal" berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau tindakan,
sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah, amal saleh
ialah perbuatan baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan
balasan pahala yang berlipat di akhirat.
Pengertian amal dalam pandangan Islam adalah setiap amal saleh, atau setiap perbuatan kebajikan yang diridhai oleh Allah SWT.
Pengertian amal dalam pandangan Islam adalah setiap amal saleh, atau setiap perbuatan kebajikan yang diridhai oleh Allah SWT.
b) Hubungan Antara Iman, Ilmu,
dan Amal
1.
Hubungan Iman dan Ilmu
Beriman berarti meyakini kebenaran ajaran Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Serta dengan penuh ketaatan menjalankan ajaran tersebut.
Iman dan Ilmu merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mutlak adanya.
Dengan ilmu keimanan kita akan lebih mantap. Sebaliknya dengan iman orang yang
berilmu dapat terkontrol dari sifat sombong dan menggunakan ilmunya untuk
kepentingan pribadi bahkan untuk membuat kerusakan.
2.
Hubungan Iman
Dan Amal
Amal Sholeh merupakan wujud dari keimanan seseorana. Artinya orang yang
beriman kepada Allah SWT harus menampakan keimanannya dalam bentuk amal sholeh.
3. Hubungan Amal Dan Ilmu
Hubungan ilmu dan amal dapat difokuskan pada dua hal. Pertama, ilmu adalah
pemimpin dan pembimbing amal perbuatan. Amal boleh lurus dan berkembang bila
didasari dengan ilmu.
Kaitan antara iman, ilmu dan amal. Dalam sejarah kehidupan manusia, Allah swt memberikan kehidupan yang
sejahtera, bahagia, dan damai kepada semua orang yang mau melakukan amal
kebaikan yang diiringi dengan iman, dengan yakin dan ikhlas karena Allah swt
semata (QS. At – Thalaq : ayat 2 – 3 ).
4.
Hubungan antara iman, ilmu dan amal
dalam kehidupan.
Sumber pokok ilmu pengetahuan
menurut Islam adalah wahyu dan akal yang keduanya tidak boleh dipertentangkan
karena manusia diberi kebebasan dengan mengembangkan akalnya dengan catatan
dalam pengembangan tersebut tetap, terikat dengan wahyu dan tidak akan
bertentangan dengan syariat Islam. Sehingga ilmu pengetahuan dibagi menjadi 2
bagian besar yaitu ilmu yang bersifat abadi yang tingkat kebenarannya bersifat
mutlak dan ilmu yang bersifat perolehan yang tingkat kebenarannya bersifat
nisbi. Ada Tiga macam kewajiban ilmu pengetahuan bagi orang
mukmin:
1)
Menuntut ilmu, walaupun sampai ke negeri cina.
2)
Mengamalkannya
3)
Mengajarkan kepada orang lain tanpa pilih kasih
c) Kewajiban menuntut ilmu pengetahuan
dan teknologi modern
1.
Konsep ilmu pengetahuan dan
teknologi
Ilmu adalah
pengetahuan yang sudah diklasifikasikan, diorganisasi, disistematisasi dan
diinterpretasi yang dapat menghasilkan kebenaran obyektif, serta sudah diuji kebenarannya dan dapat juga diuji
ulang secara ilmiah.
2.
Teknologi modern merupakan penerapan
praktis ilmu pengetahuan
Teknologi bersifat netral artinya
bahwa teknologi dapat digunakan untuk pemanfaatan sebesar-besarnya atau bisa
juga digunakan untuk kehancuran dalam semua segi kehidupan umat manusia. Al
Ghozali mengatakan bahwa barang siapa berilmu, mau mempraktekkan dan membimbing
manusia dengan ilmunya bagaikan matahari.
3.
Tanggung jawab terhadap manusia
Al Qur’an memerintahkan kepada semua
umat islam untuk memperhatikan semua dengan seksama agar dapat mengakui bahwa
penciptanya dapat membangkitkan manusia kembali pada asal mulanya, dengan
melalui perenungan terhadap fenomena nature, diharapkan dapat menyadakan
manusia akan kemahakuasaan sang penviptanya seperti dalam Qs yasin : 78-79.
kerusakan alam sebab perbuatan manusia
fungsi utama manusia :
a) hamba Allah adalah ketaatan, ketundukan dan kepatuhan
manusia kepada kebenaran dan keadilan Allah SWT
b) khalifah di bumi adalah manusia mempunyai tanggung
jawab untk menjaga keseimbangan alam dan lingkungan tempat mereka bertempat
tinggal.
d)
Karakteristik Orang yang
Beriman
1.
Mereka
menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih mereka cintai dari pada anak, isteri, harta benda dan segalanya.
2.
Orang yang
beriman tidak akan izin untuk tidak ikut berjihad
3.
Mereka
selalu mendengar dan taat jika Allah dan rasul-Nya memanggil mereka untuk
melaksanakan suatu perbuatan.
4.
Mereka
menjadikan Rasul sebagai hakim dlm setiap persoalan/ permasalahannya.
5.
Mereka
memiliki iman yg mantap, tidak dicampuri dgn keragu-raguan sedikitpun dan
keimanannya dibuktikan dengan berjihad di jalan Allah dgn harta & jiwanya.
6.
Mereka taat
kepada Allah,rasul-Nya, dan ulil amri serta mengembalikan seluruh persoalan yg
mereka perselisihkan kepada Al-Qur’an dan Sunnah rasulullah.
7.
Apabila
dibacakan ayat-ayat Allah kepada
8.
Cinta kepada
Allah, bersikap lemah lembut terhadap sesama muslim dan tegas kepada kaum
kafir.
9.
Mereka tidak
mempunyai pilihan lain terhadap apa yang telah ditetapkan oleh Allah dan
rasul-Nya, kecuali hanya taat, tunduk dan berserah diri kepada-Nya.
e)
Sifat Orang
yang Beriman
1. Orang yang beriman itu harus kuat memegang teguh
pendiriannya, kuat memegang teguh keyakinan agamanya, tidak mudah terpengaruh
keadaan, tidak lemah karena cobaan.
2. Orang yang beriman itu harus mampu membuat penilaian
yang benar, tegas dalam mengambil sikap, tetapi berlapang dada mudah menerima
nasehat, pitutur pengarahan-pengarahan, tidak membela diri karena kawatir jatuh
mental, sak dermo, hatinya gampangan untuk diajak maju, breprestasi yang lebih
baik dan menuju kearah kesempurnaan.
3. Imannya mantap yakin terhadap kebenaran yang
diperjuangkan tidak ragu-ragu dalam mewujudkan kebenaran, rela berkorban demi
suksesnya cita-cita kebenaran.
4. Selalu mengharapkan bertambahnya ilmu sebagai modal
pengetahuan kebenaran. Tidak kenyang-kenyangnya mencari ilmu selama hayat masih
di kandung badan.
5.
Selalu
kawatir dan takut jangan-jangan usaha amal sholih yang dikerjakan itu belum cukup
untuk bekal menghadap kehadirat Alloh, sehingga mempunyai semangat yang tinggi
untuk beramal lebih banyak, tetapi juga merasa bahagia, tentram dan tenang,
karena semua usahanya itu pasti berakhir dengan kemenangan menerima keridhoan
Alloh, selamat dari neraka Alloh.
f) Hal-Hal Yang Merusak Iman
Al-Imam Ibnu
Taimiyah (661-728 H/ 1263 M-1328 M), seorang Ulama dibidang Usluhuddin berkata;
“Iman adalah Aqidah dan amal, sebab itu ia bertambah dan berkurang.”
Ada beberapa perbuatan yang dapat
merusak Iman seorang Muslim :
1. Riya’ (Pamer)
Dikatakan
Riya’ apabila seseorang berbuat baik, tetapi ditampakan buat orang lain dengan
maksud agar orang lain memuji perbuatan tersebut.
2.
Takabur
(Sombong)
Takabur atau
sombong ialah suatu sikap yang menganggap orang lain lebih rendah dari pada
dirinya.
3.
Nifaq
Kata Nifaq berasal dari bahasa Arab
dan merupakan ”Shigat isim mashdar” yang artinya berpura-pura atau bermuka dua.
Kata kerjanya adalah ”naafaqa” yang mengandung arti berbuat pura-pura. Orang
yang bermuka dua dan suka berbuat pura-pura di sebut Munafiq.
4. Fasiq
Kata Fasiq
berasal dari bahasa Arab dan merupakan ”shigat Isim’ fa’il” yang artinya orang
yang berbuat jahat atau orang yang berbuat maksiat. Fasiq adalah orang yang
sebenarnya mengetahui perintah dan larangan Allah, tetapi dengan sengaja ia
tidak mematuhinya
.
5. Perbuatan Dosa
Dosa adalah sebagai akibat dari
tidak melaksanakan perintah Allah yang wajib dan mengerjakan larangan Allah
yang haram. Hal ini disebabkan karena imannya yang masih lemah, atau belum
memiliki keyakinan kuat kepada kebenaran agamanya.
J.
PERJALANAN
HIDUP MANUSIA DARI AKHIRAT MENUJU AKHIRAT
a. Pertama alam
kandungan
ketika ruh mulai ditiupkan ke dalam jasad manusia maka
ia telah memulai kehidupannya dialam kandungan.
b.
Yang kedua alam dunia.
Ketika bayi lahir kedunia, berarti
ia telah singgah menuju persinggahan kedua yaitu alam dunia, dan Allah SWT
menghendaki dunia ini berada di Bumi.
c.
Selanjutnya adalah alam kubur
Alam ini adalah alam pinggiran
antara dunia dan akhirat, di dunia karena jasadnya dikuburkan di bumi, dan
ruhnya diangkat ke alam kubur. Sehingga azab akhirat bisa langsung dirasakan di
alam kubur ini. Karena bukan jasad yang merasakan siksa kubur, tetapi ruh
manusia yang merasakannya.
d.
Terakhir adalah alam akhirat.
Alam akhirat adalah alam terakhir
sekaligus alam tujuan. Sebelum menuju rumah masing-masing (syurga/neraka).
K. SUKSES MENURUT ALQURAN
Dalam Alquran kata sukses
terbagi menjadi 3 (tiga); al-falaah, an-najaat, dan al-fauz.
Menurut tata bahasa, al-falaah berarti kemenangan, kelestarian, kekekalan,
keberuntungan, dan kebertahanan hidup. An-najaat berarti keselamatan atau
keterhindarandari bencana serta kegagalan, dan terhalaunya hambatan. Adapun
al-fauz berarti keberhasilan atau keberuntungan yang baik.
Beragam ayat dalam Alquran
yang berkaitan dengan al-falaah, hampir rata-rata berisikan implementasi dan
merefleksikan 5 hal tersebut di bawah ini.
1. Bebas dari hal-hal yang
membuat rugi, sakit, dan memperburuk keadaan diri (An-najaat),
2. Mendapatkan dan meraih keadaan
dan kondisi yang layak, baik dan sentosa (Al-falaah),
3. Tercapainya harapan serta
cita-cita (Al-fauz),
4. Menang dan berhasil
menaklukkan berbagai rintangan (Al-fauz wa an-najaat),
5. Menggapai ‘keabadian’ hidup
(al-falaah), keberadaannya dikenang secara positif sepanjang sejarah,
mendapatkan kehidupan damai (kekal) di dunia dan kehidupan akhirat.
L. SUKSES MENURUT ISLAM
Islam sebagai agama rahmatan lil alamin yang mengatur
seluruh kehidupan manusia tentunya memiliki standar mengenai kesuksesan
hidup manusia.
a. Memberikan
Manfaat Kepada Sekitar adalah Kebutuhan
Jika dari muda sudah kita mulai
untuk berjiwa sosial dan memberikan manfaat, tentunya saat di kemudian hari
tidak sulit bagi kita untuk senantiasa memberikan manfaat bagi lingkungan kita.
b. Mencontoh
Apa yang Rasul Lakukan adalah Kewajiban
Menjadi seorang muslim yang
bermanfaat kita bisa mencontoh bagaimana Rasul dan Para Sahabat yang memberikan
harta yang dimilikinya, kemampuannya, dan waktunya benar-benar dimanfaatkan
untuk kemajuan islam saat itu.
c.
Sukses, Karena Membangun Masyarakat
Jati diri kita sebagai seorang
muslim adalah Khalifah fil Ardi. Sebagaimana disampaikan oleh Allah lewat QS Al
Baqarah : 30, bahwa Allah menciptakan manusia di muka bumi untuk menjadi
Khalifah fil Ard. Khalifah sendiri artinya pemimpin/pengelola.
d.
Menjadi Pemimpin
Selayaknya seorang pemimpin, ia
memiliki kewajiban untuk menjadi teladan bagi yang lain, melakukan pembangunan,
menjauhi dan menyelesaikan kerusakan. Ia bertugas untuk mengoptimalkan apa yang
dimilikinya untuk melakukan yang terbaik atas amanah yang diembannya.
e.
Sukses di Akhirat
Kehidupan di dunia bukanlah apa-apa.
Ada Masa Depan Akhirat yang akan kita hadapi nantinya. Keselamatan di akhirat
lah yang menjadi ukuran utama kesuksesan kita.
M.
TAUHID
a. Pengertian Tauhid
Tauhid adalah salah satu hal terpenting yang harus difahami, dimiliki dan
dipegang teguh oleh umat islam, karena
dengan tauhid seseorang dapat mengerti apa arti dari kehidupan yang dia
jalanani.
Dalam ajaran islam kalimat tauhid terbagi menjadi dua bagian yang sangat
berhubungan antara satu dengan yang lainya, yaitu Nafyu dan Isbat.
Nafyu
(peniadaan), kalimat tersebut adalah
Laailaaha yang artinya” tiada Tuhan”, maksud dari kalimat itu iyalah
meniadakan segala macam Tuhan, sehingga di muka bumi ini tiada apapun yang
patut disembah, dipuja, diimani dan ditaati.
Isbat
(menetapkan), kalimat tersebut adalah Illallah yang artinya “ kecuali Allah”,
maksud dari kalimat itu iyalah memunculkan pemahaman tentang keberadaan Allah
sebagai satu-satunya Tuhan di dalam fikiran kita setelah kita menghapus segala
macam Tuhan yang ada di dalamnya.
b. Peran Tauhid dalam kehidupan
sosial
Tauhid menempati kedudukan sentral dan esensial
dalam islam, tauhid berarti komitmen manusia kepada Allah sebagai fokus dari
seluruh rasa hormat, rasa syukur, dan sebagai satu-satunya sumber nilai dalam
islam.
c. Fungsi- fungsi sosial tauhid
dalam kehidupan muslim di era modern
1. Membebaskan manusia dari perbudakan mental dan
penyembahan kepada semua makhluk.
2. Sampai sekarang masih banyak manusia, termasuk
umat muslim yang cenderung mengikuti tradisi dan keyakinan nenek moyangnya.
3. Sebagai frame
of thought dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Mengajarkan kepada umat islam supaya menjadikan
Allah SWT sebagai pusat kesadaran intelektual mereka.
d. Macam- Macam Tauhid
a)
Tauhid Rububiyah
Rububiyah berasal dari kata
Rabb, dari sisi bahasa berarti tuan dan pemilik. Hadist mengenai tauhid
Rububiyah ini, mempunyai sanad dari rawi-rawi yang tsiqoh. Sehingga hadist ini
mempunyai kualitas shahih untuk keseluruhan rawinya dan Hadisnya.
b)
Tauhid Uluhiyah
Tauhid Uluhiyah artinya
mengesakan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang wajib disembah dan tidak ada
tuhan lain selain Dia. Pengakuan dan keyakinan bahwa Allah swt adalah
satu-satunya Dzat yang berhak disembah yang direalisasikan dalam bentuk ibadah.
e. Peran Tauhid dalam kehidupan
sosial
Tauhid menempati kedudukan sentral dan esensial
dalam islam, tauhid berarti komitmen manusia kepada Allah sebagai fokus dari
seluruh rasa hormat, rasa syukur, dan sebagai satu-satunya sumber nilai dalam
islam.
Manusia yang bertauhid mengemban tugas untuk
membersihkan manusia dari menyembah manusia, hewan, tumbuhan, matahari,
berhala, dan lain-lain kepada menyembah alloh. Dengan tauhid, kedudukan manusia
sama manusia yang lain, yang membedakan
manusia dihadapan alloh adalah tingkat ketaqwaannya(QS. Al Hujurat: 13)
1. Memiliki komitmen utuh pada Tuhannya. Ia akan
berusaha secara maksimal untuk menjalankan pesan dan perintah Allah sesuai
dengan kadar kemampuannya.
2. Menolak pedoman hidup yang datang bukan dari
Allah.
3. Bersikap progresif dengan selalu melakukan
penilaian terhadap kualitas kehidupannya, adat istiadatnya, tradisi dan paham
hidupnya.
4. Tujuan hidupnya amat jelas. Ibadahnya, kerja
kerasnya, hidup dan matinya hanya untuk Allah semata. Ia tidak akan terjerat ke
dalam nilai-nilai palsu atau hal-hal tanpa nilai sehingga tidak pernah mengejar
kekayaan, kekuasaan dan kesenangan hidup sebagai tujuan. Sebaliknya, hal-hal
tersebut hanyalah sebagai sarana mencapai keridlaan Allah.
5. Memiliki visi yang jelas tentang kehidupan yang
harus dibangunnya bersama manusia lain , suatu kehidupan yang harmonis antara
manusia dan Tuhannya
f. Fungsi- fungsi sosial tauhid
dalam kehidupan muslim di era modern
1. Membebaskan manusia dari perbudakan mental dan
penyembahan kepada semua makhluk.
2. Menjaga manusia dari nilai- nilai palsu yang
bersumber pada hawa nafsu, gila kekuasaan, dan kesenangan- kesenangan sensual
belaka.
3. Sebagai frame
of thought dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Sebagai pondasi keimanan yang juga menjamin kebahagiaan
dan kesejahteraan hidup seluruh umat manusia, ketika seluruh ajaran- ajarannya
dilaksanakan secara konsisten.
5. Mengajarkan kepada umat islam supaya menjadikan
Allah SWT sebagai pusat kesadaran intelektual mereka.
Syahadat sering disebut dengan Syahadatain karena
terdiri dari 2 kalimat (Dalam bahasa arab Syahadatain berarti 2
kalimat Syahadat). Kedua kalimat syahadat itu adalah:
Ø
Kalimat
pertama :
أَشْهَدُ ألا إله الا الله
Asyhadu an Laa
Ilaaha Illallah
artinya : Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah
Ø
Kalimat
kedua :
و أشْهَدُ ان مُحَمدا
رَسُوْل الله
Wa Asyhadu
Anna Muhammadan Rasuulullah
artinya:,dan Muhammad adalah utusan Allah.
Ø
Makna syahadat
Syahadat tauhid yaitu : Menyaksikan yang satu (Esa) hanya Allah
SWT.
Yang di saksikan yaitu ciptaanNya dengan adanya bumi langit beserta isinya.
Termasuk diri kita semuanya itu merupakan tanda-tanda adanya sang pencipta
yaitu Allah SWT.
Syahadat Rasul yaitu : Menyaksikan utusan Allah yaitu Nabi
Muhammad SAW. Yang disaksikan yaitu akhlaknya, perbuatannya yang diterapkan dan
dilaksanakan perintahnya oleh kita, seperti : Shalat, puasa, zakat dan ibadah
lainnya. semuanya itu merupakan tanda menyaksikan Nabi Muhammad SAW.Rukun
Islam, yaitu:
1. Mengucapkan 2 (dua) kalimat syahadat
2. Menjalankan shalat 5 waktu
3. Melaksanakan puasa pada bulan ramadhan
4. Mengeluarkan Zakat
5. Menunaikan Ibadah Haji
N.
AQIDAH DAN RUANG LINGKUPNYA
a. Pengertian Aqidah
1. Etimologi
Dalam bahasa Arab akidah berasal
dari kata al-’aqdu (الْعَقْدُ) yang
berarti ikatan, at-tautsiiqu (التَّوْثِيْقُ) yang
berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu (اْلإِحْكَامُ) yang artinya mengokohkan (menetapkan),
dan ar-rabthu biquw-wah (الرَّبْطُ بِقُوَّةٍ) yang
berarti mengikat dengan kuat.
2. Terminologi
Sedangkan menurut istilah (terminologi): ‘akidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit
pun bagi orang yang meyakininya.
b. Pembagian Aqidah
Walaupun masalah qadha’ dan qadar
menjadi ajang perselisihan di kalangan umat Islam, tetapi Allah telah
membukakan hati para hambaNya yang beriman, yaitu para Salaf Shalih yang mereka
itu senantiasa rnenempuh jalan kebenaran dalam pemahaman dan pendapat.
c. Ruang Lingkup Akidah
Menurut
sistematika Hasan Al-Banna maka ruang lingkup Aqidah Islam meliputi :
1. Ilahiyat, yaitu pembahasan tentang segala susuatu yang
berhubungan dengan Tuhan (Allah), seperti wujud Allah, nama Allah, sifat Allah,
Perbuatan Allah dll.
2. Nubuwat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk pembahasan mengenai kitab-kitab Allah, mukjizat rasul
dll.
Daftar kitab Allah SWT beserta Rasul penerima wahyunya
:
a. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS berbahasa
Ibrani
b. Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS berbahasa
Qibti
c. Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS berbahasa
Suryani
d. Kitab Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
berbahasa Arab.
3. Ruhaniyat, yaitu
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik seperti
malaikat, jin, iblis, setan, roh dll
4. Sam'iyyat, yaitu
pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam'i, yakni
dalil Naqli berupa Al-quran dan as-Sunnah seperti alam barzah, akhirat dan Azab
Kubur, tanda-tanda kiamat, Surga-Neraka dsb.
Pembahasan
Aqidah juga dapat mengikuti Arkanul iman yaitu :
1.
Kepercayaan akan adanya Allah dan segala
sifat-sifatNya
2.
Kepercayaan kepada Malaikat (termasuk pembahasan
tentang makhluk rohani lainnya seperti Jin, iblis dan Setan)
3.
Kepercayaan kepada kitab-kitab Allah yang diturunkan
kepada rasul
4.
Kepercayaan kepada Nabi dan Rasul
5.
Kepercayaan kepada hari akhir serta
peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat itu
6.
Kepercayaan kepada takdir (qadha dan qadar) Allah.
d. Perbedaan Ilmu Aqidah, Ilmu Tauhid
dan Ilmu Kalam.
Ilmu Aqidah adalah ilmu yang membahas tentang
keyakinan terhadap Allah, para Rasul, Malaikat-malaikat, Kitab-kitab Allah,
Hari Akhir dan keyakinan terhadap Qadha dan Qadar.
Ilmu Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang
kepercayaan dan keyakinan akan sifat wahdah (esa) bagi Allah dengan berpegang
kepada ajaran yang dibawakan oleh para Rasul-Nya.
Sedangkan Ilmu Kalam merupakan usaha pemahaman
mengenai aqidah islam yang terkandung dalam dalil naqli (Alquran dan Hadist)
dengan tujuan untuk menetapkan, menjelaskan, atau membela aqidah islam melalui
berpikir rasional.
e. Aliran-aliran Ilmu Kalam
1. Aliran
Syi’ah
Syi’ah
dilihat dari segi bahasa berarti pengikut,
pendukung, partai atau kelompok, sedangkan secara terminology
adalah sebagian kaum muslimin
yang dalam bidang spiritual dan keagamaannya selalu merujuk pada keturunan Nabi
Muhammad SAW atau orang yang disebut sebagai ahl al-bait. Poin
penting dalam doktrin Syi’ah adalah pernyataan bahwa segala petunjuk agama itu
bersumber dari ahl al-bait. Mereka
menolak petunjuk-petunjuk keagamaan dari para sahabat yang bukan ahl al-bait atau para
pengikutnya.
2. Aliran
Qadariyah
Qadariyah
berasal dari bahasa arab, yaitu qadara yang artinya kemampuan dan kekuatan.
Adapun menurut pengertian terminologi, qadariyah adalah suatu aliran yang
percaya bahwa segala tindakan manusia diintervensi dari Tuhan. Aliran
berpendapat bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta baagi segala mperbuatannyan;
3.
Aliran Jabariyah
Nama
Jabriyah Berasal dri kata jabara yang mengandung arti Memaksa. sedangkan
menurut al-Syahrastani bahwa jabariyah berarti menghilangkan perbuatan dri
hamba secara hakikat dan menyandarkan perbuatan tersebut kepada Allah SWT.
dalam istilah Inggris paham jabariyah disebut fatalism atau predestination,
yaitu paham yang menyatakan bahwa perbuatan manusia ditentukan sejak semula
oleh qada dan qadar Tuhan.
4. Aliran
Mur’jiah
Nama
Murji'ah diambil dari kata irja atau arja'a yang bermakna penundaan, penangguhan. dan
Pengharapan. Kata arja'a mengandung Pula arti memberi harapan, yakni
memberi harapan kepada pelaku dosa besar untuk memperoleh pengampunan dan
rahmat Allah.
5.
Aliran Khawarij
Khawarij
berarti orang-orang yang keluar barisan Ali bin Abi Thalib. Golongan ini
menganggap diri mereka sebagai orang-orang yang keluar dari rumah dan
semata-mata untuk berjuang di jalan Allah.
6.
Aliran Muktazilah
Aliran ini
muncul sebagai reaksi atas pertentangan antar aliran Khawarij dan aliran
Murji’ah mengenai persoalan orang mukmin yang berdosa besar.
7. Ahlussunah
Waljama’ah
Adapun
ungkapan Ahlussunah (sering
juga disebut sunni) dapat
dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu umum dan khusus. Sunni dalam pengertian umum
adalah lawan kelompok syiah. Dalam
pengertian ini, Mu’tazilah-sebagaimana
jugaAsy’ariayah-masul dalam
barisan sunni. Sunni dalam pengertian khusus
adalah mahzhab yang berada dalam barisan Asy’ariyah dan merupakan lawan Mu’tazilah.
8.
Aliran Maturidiyah
Aliran
Maturidiyah didirikan oleh Muhammad bin Abu Mansur. Ia dilahirkan di Maturid,
sebuah kota kecil di daerah Samarqand (termasuk
daerah Uzbekistan).
9.
Aliran Asy’ariyah
Aliran ini muncul sebagai reaksi
terhadap paham Muktazillah yang dianggap menyeleweng dan menyesatkan umat
Islam.
f. SYIRIK DAN BAHAYANYA
a. Pengertian Syirik dan Bahayanya
Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah pada
perkara yang merupakan hak istimewa-Nya. Hak istimewa Allah seperti: Ibadah,
mencipta, mengatur, memberi manfaat dan mudharat, membuat hukum dan syariat dan
lain-lainnya.
Syirik adalah mensejajarkan selain Allah dengan Allah dalam
hal–hal yang merupakan kekhususan bagi Allah. Kekhususan Allah meliputi tiga
hal rububiyah, uluhiyah, dan asma’ dan sifat.
b. Bentuk-bentuk
Syirik
Bentuk-bentuk Syirik dapat dibagi kedalam 3 bagian :
1. Syirik di
dalam Al Uluhiyyah
Yaitu kalau seseorang menyakini
bahwa ada tuhan selain Allah yang berhak untuk disembah (berhak mendapatkan
sifat-sifat ubudiyyah).
Inilah pengertian ibadah yang
sesungguhnya, yaitu meliputi segala perkara yang dicintai dan diridlai Allah,
baik itu berupa perkataan maupun perbuatan.
Hai manusia,
sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar
kamu bertakwa, ( QS. Al-baqoroh 21 )
2. Syirik Di
Dalam Ar Rububiyyah
Yaitu jika seseorang meyakini bahwa
ada selain Allah yang bisa menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan atau
mematikan, dan yang lainnya dari sifat-sifat ar rububiyyah.
3) Syirik Di Dalam Al Asma’ wa Ash Shifat
Yaitu kalau seseorang mensifatkan
sebagian makhluk Allah dengan sebagian sifat-sifat Allah yang khusus bagi-Nya
c. Jenis-Jenis
Syirik
1. Syirik Akbar
Syirik ini menjadi penyebab
keluarnya seseorang dari agama Islam, dan orang yang bersangkutan jika
meninggal dalam keadaan demikian, akan kekal di dalam neraka.
Hakikat syirik akbar adalah
memalingkan salah satu jenis ibadah kepada selain Allah! Seperti :
1. Memohon Dan Taat Kepada Selain Allah
2. Bernadzar Untuk Selain Allah
3. Takut Kepada Mayat, Kuburan, Jin, Setan Disertai
Keyakinan Bahwa Hal-Hal Tersebut Dapat Memberi Bahaya Dan Mudharat Kepadanya
4. Memohon Perlindungan Kepada Selain Allah, Seperti
Meminta Perlindungan Kepada Jin Dan Orang Yang Sudah Mati
5. Mengharapkan Sesuatu Yang Tidak Dapat Diwujudkan
Kecuali Oleh Allah
6. Seperti Meminta Hujan Kepada Pawang, Meminta
Penyembuhan Kepada Dukun Dengan Keyakinan Bahwa Dukun Itulah Yang
Menyembuhkannya, Mengaku Mengetahui Perkara Ghaib, Menyembelih Hewan Kurban
Yang Ditujukan Untuk Selain Allah.
d. Macam-macam
Syirik Besar
a) Syirik dalam
berdoa
Yaitu meminta kepada selain Allah, disamping meminta
kepada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam kitab-Nya (yang terjemahannya):
“Dan
orang-orang yang kamu seru selain Allah tiada mempunyai apa-apa meskipun
setipis kulit ari. Jika kamu meminta kepada mereka, mereka tiada mendengar
seruanmu, dan kalau mereka mendengar mereka tidak dapat memperkenankan
permintaanmu. (QS. Faathir: 13-14)
b) Syirik dalam
sifat Allah
Seperti keyakinan
bahwa para nabi dan wali mengetahui perkara-perkara ghaib. Allah Ta’ala
telah membantah keyakinan seperti itu dengan firman-Nya (yang terjemahannya):
“Dan pada
sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak ada yang mengetahuinya
kecuali dia sendiri.” (QS. Al-An’am : 59). Lihat QS. Al-Jin: 26-27.
Pengetahuan
tentang hal yang ghaib merupakan salah satu hak istimewa Allah, menisbatkan hal
tersebut kepada selain-Nya adalah syirik akbar.
c) Syirik dalam
Mahabbah (kecintaan)
Mencintai
seseorang, baik wali atau lainnya layaknya mencintai Allah, atau menyetarakan
cinta-nya kepada makhluk dengan cintanya kepada Allah Ta’ala. Mengenai hal ini
Allah Ta’ala berfirman (yang terjemahannya)
d) Syirik dalam
ketaatan
Yaitu ketaatan kepada makhluk, baik wali ataupun ulama
dan lain-lainnya, dalam mendurhakai Allah Ta’ala.
e) Syirik khauf
(takut)
Jenis-jenis takut :
1. Khauf Sirri; yaitu takut
kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, berupa berhala, thaghut, mayat,
makhluk gahib seperti jin, dan orang-orang yang sudah mati, dengan keyakinan
bahwa mereka dapat menimpakan mudharat kepada makhluk.
2. Takut yang
menyebabkan seseorang meninggalkan kewajibannya, seperti:
Takut kepada seseorang sehingga menyebabkan kewajiban ditinggalkan. Takut
seperti in hukumnya haram, bahkan termasuk syirik ashghar (syirik kecil).
3. Takut secara
tabiat, takut yang timbul karena fitrah manusia seperti takut
kepada binatang buas, atau kepada orang jahat dan lain-lainnya. Tidak termasuk
syirik, hanya saja seseorang janganlah terlalu didominasi rasa takutnya
sehingga dapat dimanfaatkan setan untuk menyesatkannya.
f) Syirik hulul
Percaya
bahwa Allah menitis kepada makhluk-Nya. Ini adalah aqidah Ibnu Arabi (bukan
Ibnul Arabi, beliau adalah ulama Ahlus Sunnah) dan keyakinan sebagian kaum Sufi
yang ekstrem.
g) Syirik
Tasharruf
Keyakinan
bahwa sebagian para wali memiliki kuasa untuk bertindak dalam mengatur urusan
makhluk. Keyakinan seperti ini jelas lebih sesat daripada keyakinan musyrikin
Arab yang masih meyakini Allah sebagai Pencipta dan Pengatur alam semesta.
h) Syirik
Hakimiyah
Termasuk
syirik hakimiyah adalah membuat undang-undang yang betentangan dengan syariat
Islam, serta membolehkan diberlakukannya undang undang tersebut atau
beranggapan bahwa hukum Islam tidak sesuai lagi dengan zaman.
i)
Syirik tawakkal
Tawakkal ada tiga jenis:
-
Tawakkal dalam perkara yang hanya mampu dilaksanakan
oleh Allah saja.
-
Tawakkal dalam perkara yang mampu dilaksanakan para
makhluk.
-
Tawakkal dalam arti kata mewakilkan urusan kepada
orang lain dalam perkara yang mampu dilaksanakannya. Seperti dalam urusan jual
beli dan lainnya.
j) Syirik niat
dan maksud
Yaitu beribadah dengan maksud mencari pamrih manusia
semata, mengenai hal ini Allah Subhanahu wa Taala berfirman (yang terjemahannya):
k) Syirik dalam
Hal Percaya Adanya Pengaruh Bintang dan Planet terhadap Berbagai Kejadian dan
Kehidupan Manusia.
Dalam hal
ini adalah mempercayai astrologi (ramalan bintang) seperti yang banyak
kita temui di koran dan majalah.
2. Syirik
Ashghar
Yaitu setiap
ucapan atau perbuatan yang dinyatakan syirik oleh syara tetapi tidak
mengeluarkan dari agama. Ia merupakan dosa besar yang dapat mengantarkan kepada
syirik akbar.
l)
Macam-macam syirik asghar:
a.
Zhahir (nyata)
Berupa
ucapan: Rasulullah SAW bersabda (yang terjemahannya): “Barangsiapa yang
bersumpah dengan selain nama Allah, maka ia telah berbuat syirik”. (HR. Ahmad,
Shahih).
Dan sabda
Nabi SAW yang lain (yang terjemahannya): “Janganlah kamu berkata: Atas kehendak
Allah dan kehendak Fulan. Tapi katakanlah: Atas kehendak Allah , kemudian
kehendak Fulan”. (HR. Ahmad, Shahih).
b.
Bahaya Syirik
1. Syirik
Ashghar (tidak mengeluarkan dari agama).
a) Merusak amal yang tercampur dengan syirik ashghar.
b)
Terkena ancaman dari
dalil-dalil tentang syirik, karena salaf Termasuk dosa besar yang terbesar.
2. Syirik Akbar
a) Kezhaliman terbesar.
b) Menghancurkan seluruh amal.
c) Jika meninggal dalam keadaan syirik, maka tidak akan diampuni oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
d) Pelakunya diharamkan masuk surga.
e) Kekal di dalam neraka.
f) Syirik adalah dosa paling besar.
g) Perkara pertama yang diharamkan oleh Allah.
h) Pelakunya adalah orang-orang najis (kotor) akidahnya.
e.
Penyebab-Penyebab
Syirik.
a)
Rasa Kagum Dan Mengagungkan.
b)
Percaya Kepada Hal Hal Yang Dapat Di Indra Tidak Percaya Pada Yang Tidak
Dapat Di Indara
c)
Hawa Dan Syahwat
d)
Sombong Untuk Beribadah Kepada Allah
e)
Adanya Para Thoghut Yaitu Orang Orang Yang Menginginkan Supaya Manusia
Menyembah Dirinya Dan Mereka Menolak Hukum Hukum Allah
Post a Comment