Keterangan :
untuk download silahkan di bawah ini :
----------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fisiologi adalah
mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Tubuh
terbentuk atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan fungsinya
yang khusus untuk dilaksanankan. Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri
dari beberapa organ. Rongga mulut, esofagus, lambung, usus kecil, usus besar,
rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu akan bekerja sesuai dengan
tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencernasemua makanan yang masuk
ke tubuh.
B. Rumusan Masalah
Dari
latarbelakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari sistem pencernaan?
2. Apa fungsi sistem pencernaan?
3. Bagaimana gambaran garis besar dari saluran
pencernaan?
4. Apa saja organ-organ yang terdapat dalam system
pencernaan?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas tujuan darip enulisan
makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian dari sistem pencernaan.
2. Apa fungsi sistem pencernaan.
3. Gambaran garis besar dari saluran pencernaan.
4. Organ-organ yang terdapat dalam sistem pencernaan.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari makalah ini
adalah:
1. Bagi siswa, hasil penulisan makalah ini dapat berfungsi
sebagai pengetahuan yang bisa dijadikan pedoman dalam memahami
tentang pencernaan manusia.
2. Bagi masyarakat, hasil penulisan makalah ini dapat
memberi pengetahuan tentang pencernaan makanan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem perncernaan
adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan sehingga dapat
diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia.
System pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba
muscular panjang yang memrentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ
aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu dan
pancreas.Saluran pencernaan yang terletak di bawah area diafragma disebut
saluran grastrointestinal.Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu
sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam
keadaannormal
B. Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi utama dari sistem
ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari
nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara
mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1. Ingesti
adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2. Pemotongan
dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian
bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3. Peristalsis
adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan
tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti
adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil
sehingga absorpsi dapat berlangsung.
5. Absorpsi
adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke
dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
6. Egesti
(defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri,
dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
C. Saluran
Pencernaan
Dinding saluran
terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah luar.
Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia.
a. Mukosa (membrane
mukosa) tersusun dari tiga lapisan.
1) Epithelium yang melapisi berfungsi untuk perlindungan,
sekresi, dan absorpsi. Di bagian ujung oral dan anal saluran, lapisannya
tersusun dari dari epithelium skuamosa bertingkat tidak terkeranisasi untuk
perlinndungan. Lapisan ini terdiri dari epithelium kolumnar simple dengan sel
goblet di area tersebut yang dikhususkan untuk sekresi dan absorpsi.
2) Lamina propria adalah jaringan ikat areolar yang menopang
epithelium. Lamina ini mengandung pembuluh darah, limfatik, nodular limfe, dan
bebrapa jenis lainnya.
3) Muskularis mukosa terdiri dari lapisan sirkular dalam
yang tipis dan lapisan otot polos longitudinal luar.
b. Submukosa terdiri
dari jaringan ikat areolar yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limfatik,
beberapa kelenjar submukosal, dan pleksus serabut saraf, serta sel-sel ganglion
yang disebut pleksus meissner (pleksus submukosal). Submukosa mengikat mukosa
ke muskularis eksterna.
c. Muskularis eksterna
terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam dan satu lapisan
longitudinal luar. Konstraksi lapisan sirkular mengkonstriksi lumen saluran dan
kontraksi lapisan longitudinal memperpendek dan memperlebar lumen saluran.
Konstraksi ini mengakibatkan gelombang peristalsis yang meenggerakkan isi
saluran kea rah depan.
1). Muskularis eksterna
terdiri dari otot rangka di mulut, faring, dan esophagus attas, serta otot
polos pada saluran selanjutnya.
2) Pleksus auerbach
(pleksus mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan ganglion parasimpatis,
terletak diantara lapisan otot sirkular ddalam longitudinal luar.
d. Serosa(adventisia),
lapisan keempat dan paling luar yang disebut juga peritoneum viseral.
Lapisan ini terdiri dari membrane serosa jaringan ikat renggang yang dilapisi
epithelium skuamosa simple. Di bawah area diafragma dan dalam lokasi tempat
epithelium skuamosa dan menghilang dan jaringan ikat bersatu dengan jaringan
ikat di sekitarna area tersebut disebut sebagai adventisia.
Peritoneum,
mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane erosa terlebar dalam
tubuh.
a. Peritoneum parietal melapisi rongga abdominopelvis.
b. Peritoneum viseral membungkus organ dan terhubungkan ke
peritoneum parietal oleh berbagai lipatan.
c. Rongga peritoneal adalah ruang potensial antara visceral
dan peritoneum parietal.
d. Mesenterium dan omentum adalah lipatan jaringan
peritoneal berlapis ganda yang merefleks balik dari peritoneum visceral.
Lipatan ini berfungsi untuk mengikat organ-organ abdominal satu sama lain dan
melabuhkannya ke dinding abdominal belakang. Pembuluh darah limfatik, dan saraf
terletak dalam lipatan peritoneal.
1. Omentum besar adalah lipatan ganda berukuran besar yang
melekat pada duodenum, lambung dan usus besar. Lipatan ini tergantung seperrti
celemek di atas usus.
2. Omentum kecil menopang lambung dan duodenum sehingga
terpisah dari hati.
3. Mesokolon melekatnya kolon ke dinding abdominal belakang.
4. Ligamen falsimoris melekatkan hati ke dinding abdominal
depan dan difragma.
e. Organ yang tidak terbungkus peritoneum, tetapi hanya
tertutup olehnya disebut retroperitoneal (di belakang peritoneum). Yang
termasuk retroperitoneal antara lain; pankreas, duodenum, ginjal, rectum,
kandung kemih, dan beberapa organ reproduksi perempuan
D. Organ-Organ Sistem Pencernaan
1.
Rongga Mulut
Makanan
masuk kedalam tubuh melalui mulut. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah,
dan air ludah (air liur).Ketiga komponen itu berperan untuk mencerna makanan di
dalam mulut. Gigi dan lidah mencerna makanan secaram ekanis.Air ludah mencerna
makanan secara kimiawi. Pencernaan secaramekanis merupakan pencernaan makanan
dengan cara dikunyah oleh gigi dan dibantu lidah. Sementaraitu, pencernaan
kimiawi merupakan pencernaan makanan yang dilakukan oleh enzim. Mulut merupakan
saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat
pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. PadaMulut
terdapat:
a.
Gigi
Memiliki
fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel
yang kecil-kecil. Gigi berfungsi menghancurkan makanan yang masuk dalam rongga
mulut. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi dibedakan menjad itiga. Ketiga
gigi tersebut yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham.
b.
Lidah
Lidah
mempunyai beberapa fungsi seperti mengatur letak makanan saat dikunyah,
membantu menelan makanan, dan mengecap rasa makanan. Lidah peka terhadap panas,
dingin, dan adanya tekanan.Lidah dapat mengecap makanan karena pada
permukaannya terdapat bintil-bintil lidah.Pada bintil-bintil lidah terdapat
saraf pengecap. Setiap permukaan lidah memiliki fungsi kepekaan rasa yang
berbeda. Rasa pahit terasa di bagian pangkal lidah, rasa manis terasa di bagian
ujung lidah, rasa asam terasa di bagian tepi kiri dan kanan lidah, dan rasa
asin terasa di bagian ujung dan dalam lidah.
c.
KelenjarLudah
Saat
makanan dikunyah dalam mulut, makanan dibasahi oleh air liur. Makanan menjadi
licin dan mudah ditelan.Selain itu, air liur mengandung enzim ptyalin atau
amilase. Enzimini berfungsi untuk mencerna zat tepung (amilum) secara kimiawi
menjadi zat gula. Itulah sebabnya, saat mengunyah nasi dalam waktu lama kita
akan merasakan manis. Pencernaan seperti ini merupakan contoh pencernaan
kimiawi. Perhatikan gambar berikut ini
Ada
3 kelenjar ludah pada rongga mulut, yaitu kelenjar Parotis, kelenjar Subman
dibularis, dan kelenjar sublingualis. Ketiga kelenjar ludah tersebut
menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan
ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat anti bakteri, dll.
Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi
disakarida.
d. Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan
saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung
saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada
faring terdapatklep, yaituepiglotis yang mengatu rmakanan agar tidak masuk
ketrakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan kelambung.
Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltic
sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.
Di pangkal leher terdapat dua saluran, yaitu batang tenggorokan dan kerongkongan. Batang tenggorokan merupakan saluran pernapasan, sedangkan kerongkongan merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dan lambung. Kedua saluran ini dipisahkan oleh sebuah katup. Katupakan menutup ketika sedang makan, dan akan terbuka ketika sedang bernapas. Itu sebabnya dianjurkan untuk tidak berbicara ketika sedang makan sebab dapat menimbulkan tersedak. Panjang kerongkongan kira-kira 20 cm. Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur.Makanan yang berada di dalam kerongkongan akan didorong oleh dinding kerongkongan menuju lambung. Gerakan seperti ini disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltic dilakukan oleh otot dinding kerongkongan.
Di pangkal leher terdapat dua saluran, yaitu batang tenggorokan dan kerongkongan. Batang tenggorokan merupakan saluran pernapasan, sedangkan kerongkongan merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dan lambung. Kedua saluran ini dipisahkan oleh sebuah katup. Katupakan menutup ketika sedang makan, dan akan terbuka ketika sedang bernapas. Itu sebabnya dianjurkan untuk tidak berbicara ketika sedang makan sebab dapat menimbulkan tersedak. Panjang kerongkongan kira-kira 20 cm. Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur.Makanan yang berada di dalam kerongkongan akan didorong oleh dinding kerongkongan menuju lambung. Gerakan seperti ini disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltic dilakukan oleh otot dinding kerongkongan.
2. Rongga Oral, Faring Dan Esofagus
a. Rongga oral
Rongga oral adalah jalan masuk menuju system pencernaan
dan berisi organ asesoris yangberfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga
vestibulum (bukal) yang terletak di antara gigi, dan bibir dan pipi sebagai
batas luarnya. Rongga oral utama dibatasi gigi dan gusi di bagian depan,
palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah dibagian bawah, dan orofaring di
bagian belakang.
b. Faring
Faring atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan
laring (tenggorokan). Faring berupa saluran yang berbentuk kerucut dari bahan
membrane berotot (muskulo membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas
dan berjalan dari dasar tengkorak sampai diketinggian vertebra servikal keenam,
yaitu ketinggin tulang rawan krikoid, tempat faring bersambung dengan usofagus.
Dalam faring ini terjadi proses menelan (deglutisi) menggerakkan makanan dari
faring menuju esofagus.
c. Esofagus(kerongkongan)
Esophagus adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 25 cm
dan berdiameter 2,54 cm. esofagus berawal pada area laringofaring, melewati
difragma dan hiatus esophagus (lubang) pada area sekitar vertebra toraks
kesepuluh, dan membuka kearah lambung.
Fungsi esophagus menggerakkan makanan dari faring ke
lambung melalui gerak peristalsis. Mukosa esophagus memproduksi sejumlah besar
mukus untuk melumasi dan melindungi esofagus.
3. Lambung
Regia-regia lambung terdiri dari bagian jantung, fundus,
badan organ, dan bagian pilorus. Makanan masuk ke dalam lambung dari
kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan
menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung
ke dalam kerongkongan.
a. Bagian jantung
lambung adalah area di sekitar pertemuan esophagus dan lambung.
b. Fundus
adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esophagus.
c. Badan lambung adalah
bagian yang terilatasi di bawah fundus, yang membentuk dua pertiga bagian
lambung. Tepi meial badan lambung yang konkaf disebut kurvatur kecil: tepi
lateral badan lambung yang konveks disebut kurvatur besar.
d. Bagian pylorus
lambung menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke duodenum. Antrum
pylorus mengarah ke mulut pylorus yang dikelilingi sfinger pylorus muscular
tebal.
Lambung berfungsi diantaranya dalah sebagai gudang
makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan
enzim-enzim, memproduksi kimus dan mucus, factor intrinsic (menghasilkan
vitamin B12), disgesti protein, dan absorpsi.
4. Usus Halus
Gambaran umum mengenai
usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter pylorus sampai ke
katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus halus
kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m. Secara umum proses pencernaan dalam tubuh
adalah dimulaidari lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari
(duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.
Makanan masuk ke dalam
duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus
halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk
berhenti mengalirkan makanan. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang
mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus
melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan
pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah
kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Fungsi usus halus adalah
diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk digesti, usus halus juga
mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di mulut dan lambung. Proses
ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pancreas serta dibantu empedu dalam
hati.
5. Pankreas
Pankraes merupakan suatu
organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :
· Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
· Pulau pankreas, menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan
enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim
yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak.
Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh
tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika
telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar
sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan
asam lambung
6. Hati
Hati merupakan sebuah
organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan
dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang
kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan
darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada
akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi
pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati
melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya
dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
7. kandungempedu
Empedu
memiliki 2 fungsi penting :
Membantu pencernaan dan penyerapan lemak Berperan
dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang
berasal daripenghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol
8. Usus Besar
Begitu materi dalam
saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian nutrient telah dicerna dan di
absorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak tercerna. Usus besar tidak
memiliki vili, plicae cilculares (lipatan sirkular) dan diameternya lebih
lebar, panjantnya lebih pendek, dan daya renggangnya lebih besar disbandingkan
usus halus. Usus besar terdiri dari sekum (kantong tertutup yang menggantung di
bawah area katup ileosekal), kolon (kolon asenden, kolon tranversa, kolon
desenden), rectum (bagian saluran dengan panjang 12-13cm, yang berakhir pada
saluran anal dan membuka ke eksterior di anus.
Usus besar berfungsi diantaranya adalah:
1. Usus besar
mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa
danmengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
2. Usus besar hanya
memproduksi mucus. Sekresinya tidak mengandung enzim atau hormonepencernaan.
3. Sejumlah bakteri
dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan memproduksi sedikit
kalori nutrient bagi tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga memproduksi vitamin
(K, riboflavin, dan tiamin) dan berbagai gas.
4. Usus besar juga
mengekskresi sisa dalam bentuk feses.
9. Rektum dan Anus
Rektum adalah sebuah
ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir
di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih
tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk
ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Orang
dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak
yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk
menunda BAB.
Anus merupakan lubang di
ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus
terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Suatu
cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan dalam
bab 2 makalah ini, maka kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Pengertian dari
sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan
sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun
secara kimia.
2. Pengertian dari
fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system
pencernaan dalam keadaan normal.
3. Fungsi utama dari
sistem pencernaan ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit
bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan
meliputi proses berikut:
(1). ingesti
adalah masuknya makanan ke dalam mulut,
(2). pemotongan dan
penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
Makanan kemudian bercampur dengan
saliva sebelum ditelan (menelan),
(3). peristalsis adalah
gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan
melalui saluran pencernaan,
(4).digesti adalah
hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga
absorpsi dapat berlangsung,
(5).absorpsi adalah
penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam
sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh,
(6). egesti (defekasi)
adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam
bentuk feses dari saluran pencernaan.
4. Gambaran Besar Saluran Pencernaan adalah terdiri dari
:
(1) dinding saluran
terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah luar.
Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia,
(2) Peritoneum,
mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane erosa terlebar dalam
tubuh.
5. Organ-organ system
pencernaan adalah Rongga Oral, Faring Dan Esofagus, lambung, usus halus,
pancreas, hati, kandung empedu, usus besar, rectum dan anus.
B. Saran
Diharpkan kepada para dan
pelaku yang bekerja di bidang kesehatan untuk benar-benar memahami tentanf
fisiologi pencernaan pada manusia.Agar nantinya tidak terjadikesalahan dalam
hal penyimpulan asumsi terhadap yang keluhan pasien yang bermasalah dengan
sistem pencernaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi
Sistem Pencernaan.(Online).
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Gray1045.png.
(di akses tanggal 22 Oktober 2013).
Fisiologi Sistem
Pencernaan. (Online).
http://medicastore.com/nutracare/isi_enzym.php.
(di akses tanggal 22 Oktober 2013).
FisiologiSistemPencernaanManusia.
(Online).
http://www.anneahira.com/fisiologi-sistem-pencernaan-manusia.htm.
(diaksestanggal 22 Oktober 2013).
P.
Evelyn , C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedik. Jakarta:
Gramedia Pustaka Umum.
S. Ethel. W. palupi
(ed). Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Buku Kedokteran.
Post a Comment