Makalah Perikarditis

Posted by GLOBAL MAKALAH

BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot, otot jantung merupakan jaringan istimewah karna kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan otot serat Lintang, tetapi cara kerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemampuan kita (dipengaruhi oleh saraf otonom).
Pericardium merupakan lapisan jantung sebelah luar Yang merupakan selaputpembungkus terdiri dari dua lapisan parietal dan visceral yang bertemu dipangkal jantung membentuk kantung jantung,diantara dua lapisan jantung ini terdapat lendir sebagai pelicin agar menjaga pergeseran antara pericardium pleuratidak menimbulkan gangguan terhadap jantung. Jantung bekerja selama kita masih hidup,karena itu membutuhkan makanan yang dibawah oleh darah, pembulu darah yang terpenting dan memberikan darah untuk jantung dari aortaasenden dinamakan arteri koroneria.
Pericardium dapat terlibat dalam berbagai kelainan hemodinamika,radang,neoplasi,dan bawaan penyakit pericardium dinyatakan, radang yaitu perikarditis. Perikarditis ialah penyakit sekunder dimanapun ditubuh contohnya penyebaran infeksi didalam kantung perikarerimatasus sistemik,  tetapi kadang-kadang perikarditis terjadi sebagai kelainan primer. Pada perikarditis, ditemukan reasi radang yang mengenai lapisan  pericarduim vesilaratis atau parietalis, ditemukan banyak penyebab tetapi yang paling sering ialah akut, perikarditis non spasifik (viral) , infack miokard dan uremia.

B.  TUJUAN PENULISAN
1.      Tujuan Umum :
Mengetahui dan memahami bagaimana mambuat asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan perikarditis.
2.      Tujuan Khusus :
a.    Mengetahui dan memahami  definisi perikarditis.
b.    Mengetahi dan memahami etiologi perikarditis.
c.    Mengetahui dan memahami patofisiologi perikarditis.
d.   Mengetaui dan memahami manifestasi klinis yang dapat ditemukan di klien.
e.    Mengetahui dan memahami penatalaksanaan medis pada klien perikarditis.





BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN

A.    PENGERTIAN
Perikarditis adalah peradangan pericardium viserelalis parietalis dengan atau tanpa disertai timbulnya cairan dalam rongga pericard yang baik bersifat transudat atau eksudat maupun seraosangouinis atau purulen dan disebabkan oleh berbagai macam penyebab. (IKA.FKUI 2007)
Perikarditis adalah peradangan pericardium parietal,pericardium viscelar, atau keduanya. Perikarditis dibagai menjadi perikarditis akut, subakut, dan kronik. Perikarditis subakut dan kronis mempunyai manisfestasi klinis,etiologi,pendekatan diagnostik,dan penatalaksanaan yang sama. (Arif,2009)
Perikarditis merupakan inflamasi pericardium, yaitu sakus fibroserosa membungkus,menopang,dan melindungi jantung. Perikarditis muncul dalam bentuk akut maupun kronis. Perikarditis akut bisa fibrinosa atau efusit,disertai eksudat fluren,serosa atau hemoragi, sedangkan perikarditis kontriktif kronis ditandai dengan penebalan pericardial fibrosa padat. Prognosisnya tergantung pada penyebab tetapi umumnya perikarditis akut memiliki prognosis baik, kecuali jika terjadi kontriksi.
Jenis-jenis perikarditis
1.      Perikarditis akut Trias klasik perikarditis akut adalah nyeri dada, pericardial frictrionrup dan abnormalitas EKG yang khas.
2.      Perikarditis subkutan dan  kronik sindrom perikarditis sub akut (6 minggu sampai 6 bulan) menyeruapai perikarditis kronik dalam hal etiologi, manifestasi klinis, diagnosis dan pengobatannya.

B.     ETIOLOGI
Penyebab idiopatik atau nonspesifik infeksi  adalah :
1.      Bakteri: Streptokokus, stapilokokus, meningokokus, gonokokus.
2.      Virus: coxsakie, influenza
3.      Jamur: Riketsia, parasit kelainan jaringan ikat-sistemik lupus eritematosus, demam rematik, atritisrematik, poliarteritis. Keadaan hipersentivitas reaksi imun, reaksi obat. serum sicknes Penyakit struktur disekitarnya-infark miokardium, aneurisma dissecting, penyakit pleura dan paru (pneumonia) Penyakit neoplasia.
Selain beberapa penyebab di atas, perikarditis juga dapat muncul beberapa minggu pasca serangan jantung atau operasi jantung. Perikarditis ini dikenal dengan nama sindrom Dressler. Banyak ahli menduga sindrom tersebut disebabkan oleh reaksi autoimun, dimana terjadi gangguan pada respons pertahanan tubuh sehingga sel-sel radang menyerang jaringan tubuh sendiri, yang dalam hal ini adalah perikardium.
Penyebab lainnya: Limfoma, kangker saluran cerna, dan melanoma. Perikarditis pasca radiasi dalpat menimbulkan efusi setelah beberapa minggu sampai 12 bulan. Tubercolosis adalah salah satu penyebab perikarditis yang gejala awalnya hanya demam. Tetapi dalam perjalanan penyakitnya perlahan-lahan menjadi progresif karena timbulnya efusi perikardium yang dapat mengakibatkan tamponade jantung. Karna proses ini berlangsung perlahan, acapkali diagnosisnya terlambat. Terapi dengan tubercolosis memberikan prognosis yang baik. Efusi perikardium yang berlanjut menjadi tamponade jantung dan perikraditis kontriktif merupakan 2 penyebab kematian tersering. Oleh karenanya pasien perikarditis dianjurkan dirawat dirumah sakit untuk observasi kemungkinan terjadi efusi perikardium atau tamponade jantung yang mengancam kehidupan.
C.    PATOFISIOLOGI
Proses radang yang terjadi dapat menimbulkan penumpukan efusi dalam rongga pericardium dan  kenaikan tekanan intracardial, kenaikan tekanan tersebut mempengaruhi daya kontraksi jantung, akhirnya menimbulkan proses fribiotik dan penebalan pericardial, lamakelalamaan terjadi kontruksi pericardial dengan pembentukan cairan,jika berlangsung secara kronis menyebabkan fibrosis dan klasifikasi.
Karena dekatnya proksimal perikardium dengan beberapa struktur seperti,paru-paru,sternum,diagfragma,miokardium,perikarditis mungkin disebakan oleh inflamasi atau proses peradangan atau infeksi. Penyebab yang lain yaitu idiopathic, virus dan dapat didiagnosa dengan baik. Adanya  agent menyebabkan  inflamasi  pericardial  dan  kerjanya  meluas  sampai  terjadi  iritasi. Kondisi  dibawah  normal  bila  naiknya  volume  ciaran  di  atas  50  ml  dalam kantong  perikardial. Ketika  terjadi  injury,  exudat  fibulu,  sel  darah putih  dan endothelial   sel   dilepaskan   untuk   menutupi   lapisan   parietal   dan   viseral perikardial.   Gesekan   antara   lapisan   perikardial   menyebabkan   iritasi   dan inflamasi  sekeliling  pleura  dan  jaringan. Exudat  fibrin  mungkin  lokasinya hanya pada satu tempat di jantung atau mengisi ke seluruh tempat. Perikarditis akut  dapat  menjadi  kering  atau  obstruksi  vena-vena  jantung  dan  drainage limpha,  menyebabkan  rembesan  fibrin  exudat  dan  serous  cairan  di  kantong perikardial yang mana dapat menyebabkan terjadinya efusi purulent.
Pathway
Description: C:\Users\ASUS\Documents\Pathway Pericarditits -Fikri Nabiha-.png
D.    MANIFESTASI KLINIS
Penderita efusi perikardial tomponade sering asimtomatik. Kurang dari 30% penderita menunjukkan gejala seperti nyeri dada, ortopnea atau disfegia. Biasanya gejala berupa nyeri dada seperti ditekan dan terasa sakit, sesak napas, mual,dan sulit menelan perut terasa penuh. Jika menyebabkan taponade jantung timbul kebiruan pada bibir syok,perubahan status mental. Pada pemeriksaan fisik, tampak vena jugularis terbendung, suara jantung terdengar jauh, tekanan nadi mengecil, dan takikardia. Manisfestasi timbulnya akibat dua hal,yaitu penuruna curah jantung dan peningkatan tekanan vena sistemik. Penurunan curah jantung menyebakan hipotensi, perasaan cepat lelah, penurunan bebar badan,dan reflek takikardi. Sedangkan peningkatan tekanan atrium kanan dan vanasistemik menyebabkan bendungan vena sistemik yang ditandai oleh edema, pembengkakan dan rasa tidak enak diperut akibat asites, serta hepatomegali. Jika tekanan jantung kanan dan kiri meningkat lebih tinggi,maka gejala bendungan paru seperti batuk, dispnoe on effrot dan orthophone akan timbul. Sesak napas hebat timbul bila terdapat tamponade jantung. Jika tamponade jantung terjadi secara tiba-tiba, maka gejala-gejala hipotensi dapat terjadi termasuk penurunan kesadaran.

E.     KOMPLIKASI
Komplikasi pada penderita perikarditis yang paling fatal dengan gambaran klinis tergantung kecepatan akumulasi cairan perikardium, akumulasi cairan dapat menyebakan kompensansi seperti takikardial, peningkatan resistensi vaskuler perifer dan peningkatan volume intravaskuler guna membantu sistem sirkulasi yang adekuat. Tamponade jantung hampir disertai gelisa, sesak napas hebat pada pasisi tegak dan agak berkurang jika pemderita membungkuk,tekanan vena jugularis meningkat takikardial, pulsus parodiksus. Gejala klinis tamponade jantung sangat terpengaruhi oleh kecepatan akumulasi cairan perikardium. Akumulasi lambat memberi kesempatan kompensasi jantung yang lebih baik, yaitu takikardi, peningkatan resistensi vaskuler perifer dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Namun akumulasi yang cepat akan fatal dalam beberapa menit.

F.     PENATALAKSAAN MEDIS
1)   Penatalaksanaan dari perikarditis akut bervariasi, tergantung kepada penyebabnya. Pelaksanaan medisnya yaitu :
a)   Penderita kanker mungkin memberikan respon terhadap kemoterapi (obat anti kanker) atau terapi penyinaran; tetapi biasanya penderita menjalani pembedahan untuk mengangkat perikardium.
b)   Penderita gagal ginjal mungkin akan memberikan respon terhadap perubahan program dialisa yang dijalaninya.
c)    Infeksi bakteri diobati dengan antibiotik dan nanah dari perikardium dibuang melalui pembedahan.
d)  Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka pemakaian obat tersebut segera dihentikan.
e)    Aspirin, ibuprofen atau corticosteroid diberikan kepada penderita yang mengalami perikarditis berulang yang disebabkan oleh virus.
Pada beberapa kasus diberikan colchicine.
f)     Jika penanganan dengan obat-obatan gagal, biasanya dilakukan pembedahan untuk mengangkat perikardium.
2)    Penatalaksanaan medis dari perikarditis kronis adalah :
a)    Diuretik (obat yang membuang kelebihan cairan) bisa memperbaiki gejala, tetapi penyembuhan hanya mungkin terjadi jika dilakukan pembedahan untuk mengangkat perikardium.
b)    85% penderita yang menjalani pembedahan mengalami penyembuhan. Pembedahan memiliki resiko kematian sebesar 5-15%, karena itu pembedahan hanya dilakukan jika penyakit ini telah sangat mengganggu aktivitas penderita sehari-hari.
3)    Penatalaksanaan medis dari perikarditis konstriktif adalah :
Operasi dapat dilakukan melalui 2 insisi:
a)   Sternotomi mediana : insisi sternotomi memberikan paparan yang lebih baik untuk membebaskan ventrikel kanan dan merupakan pilihan bila akan dilakukan  cardiopulmonary bypass sedangkan Torakotomi (torakotomi anterolateral kiri atau torakotomi anterior bilateral)  : memberikan paparan yang lebih baik untuk membebaskan ventrikel kiri dan diafragma.
b)   Setelah insisi sternotomi, dilakukan pembebasan outflow tract yaitu arteri pulmonalis diikuti aorta.
c)   Kemudian dilakukan pembebasan inflow tract yaitu vena kava superior dan vena kava inferior. Hal ini dilakukan untuk mencegah pasien jatuh ke dalam edema paru dan gagal jantung kanan jika inflow tract dibebaskan lebih dahulu.
d)  Bila pembebasan outflow tract gagal karena perlengketan berat, maka dilakukan draping dengan preservasi arteri dan vena femoralis untuk pemasangan kanula cardiopulmonary bypass.

G.    PENGKAJIAN
1)      Istirahatkan pasien di ranjang secara menyeluruh.
2)      Kaji nyeri dalam hubungannya dengan respirasi dan posisi tubuh untuk membedakan nyeri epikarditis dengan nyeri iskemik miokardial.
3)      Tempatkan pasien dalam posisi tegak lurus untuk meringankan dispnea dan nyeri dada. Beri analgesik dan oksigen.
4)      Yakinkan penderita perikarditas bahwa kondisinya bersifat sementara dan bisa ditangani.
5)      Jelaskan uji dan penanganan pada pasien.
6)      Lakukan perawatan preoperatif dan postoperatif sesuai indikasi; hampir sama dengan perawatan dengan pembedahan kardiotoraks.
7)      Pasein dengan infeksi perikardium harus segera diobati dengan anti mikroba pilihan begitu organisme penyebabnya dapat diidentifikasi. Perikarditis yang berhubungan dengan demam rematik berespon baik dengan pinisilin. Perikarditis akibat tuberkulosis diobati dengan isoniasid, etambutol hidroklorid, rifampisin, streptomisin dalam berbagai kombinasi . ampoterisin B digunakan untuk perikarditis jamur, dan kartikosteroid digunakan pada lupus eritematosus diseminata.
8)      Bila kondisi pasien  sudah membaik, aktivitas harus ditingkatkan secara bertahap, tetapi bila nyeri demam atau friction rub kembali muncul, pasien harus segera tirah baring.
9)      Pasien dibaringkan ditempat tidur bila curah jantung masih belum baik, sampai demam, nyeri dada dan friction rub menghilang. Analgetik dapat diberikan untuk mengurangi nyeri dan mempercepat reabsorbsi cairan pada pasien dengan perikarditis rematik.  Kortikosteroid dapat diberikan untuk mengontrol gejala, memperepat resolusi proses inflamasi dalam perikordium dan mencegah kekambuhan efusi perikard.

H.    PEMERIKSAAN PENUNJANG
1.      Pemeriksaan EKG
EKG(elektrokardiografi)  Dapat    menunjukkan    iskemia,    hipertrofi,blok    konduktif, disritmia (peninggian   ST   dapat   terjadi   pada   kebanyakan   lead)   depresi   PR, gelombang  T  datar  atau  cekung,  pencitraan  voltase  rendah  umum  terjadi.Elektrokardiografi  memperlihatkan  elevasi  segmen  ST  dan  perubahan resiprokal,  voltase  QRS  yang  rendah  (low  voltage)  tapi  EKG  bisa  juga normal atau hanya terdapat gangguan irama berupa fibrilasi atrium.b.EkokardiografiDapat  menunjukkan  efusi  pericardial,  hipertrifi  jantung,  disfungsi  katup, dilatasi  ruang.  Dalam  efusi  pericardial,  ekokardiografi  bisa  mendiagnosis jika   menunjukkan   ruang   bebas-gaung   antara   dinding   ventricular   dan pericardium. 
2.      Kadar Enzim
kadar enzim kardiak sedikit naik, disertai miokarditis yang berkaitan, memastikan diagnosa.
3.      Pemeriksaan Angiografi
Angiografi Dapat  menunjukkan  stenosis  katup  dan  regurgitasi  dan/atau  penurunan gerak dinding.
4.      Pemeriksaan Sinar X
Sinar   X   dada   :   Dapat   menunjukkan   pembesaran   jantung,   infiltarsi pulmonal.
5.      Pemeriksaan JDL
JDL :Dapat menunjukkan proses infeksi akut/kronis, anemia.
6.      Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan Radiologis Foto  rontgen  toraks  bila  efusi  pericardium  hanya  sedikit,  tetapi tetap  tampak  bayangan  jantung  membesar  seperti  water  bottle  dengan vaskularisasi paru normal dan adanya efusi pericardium yang banyak.Pada efusi   pericardium,   gambaran   Rontgen   toraks   memperlihatkan   suatu konfigurasi  bayangan  jantung  berbentuk  buli-buli  air  tapi  dapat  juga normal atau hamper normal.Pada  posisi  berdiri  atau  duduk,  maka  akan  tampak  pembesaran jantung   yang   berbentuk   segitiga   dan   akan   berubah   bentuk   menjadi globular pada posisi tiduran. Kadang-kadang tampak gambaran bendungan pembuluh  darah  vena.  Pada  fluoroskopi  tampak  jantung  yang  membesar dengan pulsasi yang minimal atau tidak tampak pulsasi sama sekali (silent heart).  Jumlah  cairan  yang  ada  dan  besar  jantung  yang  sebenarnya  dapat diduga dengan angiokardiogram atau ekokardiogram.
7.      Laboraturium
Pemeriksaan LaboratoriumLaju  endap  darah  umumnya  meninggi  terutama  pada  fase  akut. Terdapat  pula  leukositosis  yang  sesuai  dengan  kuman  penyebab.  Cairan perikard   yang   ditemukan   dapat   bersifat   transudat   seperti   perikarditis rheumatoid,  reumatik,  uremik,  eksudat  serosanguinous  dapat  ditemukan pada perikarditis tuberkulosa dan reumatika.Cairan yang purulen ditemukan pada infeksi banal.

I.        INFORMASI TAMBAHAN.
1.    Obat nyeri over the counter (OTC).
Tanpa resep, obat otc, seperti aspirin atau ibuprofen, dapat mengurangi banyak rasa sakit dan peradangan yang dialami pericarditis. Obat penghilang rasa sakit dengan resep juga bisa digunakan jika diperlukan.



2.    Colchicine (colcys).
3.    Kortikosteroid, jika tidak  ada dari dua opsi pertama yang berhasil, kortikosteroid dapat digunakan, jika steroid diberikan selama serangan pericarditis pertama, orang dengan pericarditis lebih mungkin mengalami kambuh.
4.    Antibiotic diberikan jika penyebab pericarditis adalah infeksi bakteri.
J.      ANALISA DATA
No
Jam
Data senjang (Ds dan do )
Penyebab /etiologi
Masalah kep SDKI
Ttd dan nama jelas
1.
Ds : Nyeri

Do: - tampak meringis
-          Bersikap protektif (mis, waspada posisi menghindari nyeri)
-          Gelisah
-          Frekuensi nadi meningkat.
-          Sulit tidur.
Kerusakan sel
 
Pekepasan mediator nyeri (histamine,bradikinin,prostaglandin,serotonin, ion kalium dll)
Merangsang nosiseptor reseptor nyeri
Dihantarkan serabut tipe AB serabut tipe C
Medulla spinalis
Otak
(korteks somanosensorik)
Persepsi sensori
Nyeri akut
Nyeri akut

2
Ds :-  jantung berdebar debar.
-          Lelah
Do: - perubahan irama jantung
-          Perubahan preload adanya edema diekstremitas
-          Distensi vena jugularis
-          Perubahan tekanan darah
-          Sianosis
-          Warna kulit pucat.
-          Crt > 3 detik
Reaksi inflamasi
Produksi cairan dan produk darah (fibrin, SDM, SDP) terakumulasi dirongga pericardium.
Efusi pericardium
Kontraktilitas jantung menurun
Penurunan curah jantung
Penurunan curah jantung

3
Ds : -mengeluh lelah

Do : - tekanan darah
-          Gambaran ekg
-          Sianosis
Suplai tubuh berkurang/ kurang dari kebutuhan
Kelemahan
Intoleransi aktivitas.

Intoleransin aktivitas

4
Ds. : -sesak nafas
Do :
-          Pola napas abnormal,.
-          Tekanan ekspirasi menurun
-          Tekanan inspirasi menurun
-          Ekskrusi dada berubah.
Fibrosis jantung secara kronis
Pericarditis konstriktif
Terjadi penekanan jantung, sehingga menjadi lebih kecil.
Tekanan vena meninngkat
Terjadi arus balik vena.
Akumulasi cairan, diperut, paru, dan kulit.
Pola nafas tidak efektif

Pola nafas tidak efektif

5
Ds: - gelisah
-          Sulit berkonsentrasi
-          Merasa kwatir dengan akibat dan kondisi yang dihadapi
Do : - tampak gelisah
-          Tampak tegang
-          Sulit tidur
-          Frekuensi nafas meningkat
-          Muka tampak pucat
-          Frekuensi nadi meningkat.
Adanya gesekan pericardium
Tanda khas friction rub
Kurang pengetahan
ansietas
Ansietas

6
Ds : demam
Do : - suhu tubuh diatas normal
-          Kulit memerah
-          Kulit terasa hangat
-          Takikardi
-          takipnea
Akumulasi monosit, makrofag, sel t helper dan fibroblas
Pelepasan pirogen endogen (sitokin)
Interleukin – 1 interleukin-6
Merrangsang saraf vagus
Sinyal mencapai system saraf pusat
Pembentukan prostaglandin otak
Merangsang hipotalamus meningkatkan titik patokan suhu (set point)
Menggigi, meningkatkan suhu basal
hipertermia



7
Ds: bengkak
Do : - edema
-          distensi vena jugularis.
-          Hepatomegali
-          Intake lebih banyak dari output
-          Oliguria.
Fibrosis jantung secara kronis
Pericarditis konstriktif
Terjadi penekanan jantung, sehingga menjadi lebih kecil.
Tekanan vena meninngkat
Terjadi arus balik vena.
Akumulasi cairan, diperut, paru, dan kulit.
Pola nafas tidak efektif
Kelebihan volume cairan
Hipervolemia ( kelebihan volume cairan )


K.    DIAGNOSA KEPERAWATAN MENURUT PRIORITAS
1.      Nyeri akut b.d Agen pencedera fisiologis
2.      Ketidak efektifan pola napas b.d hambatan upaya napas
3.      Penurunan curah jantung b.d perubahan frekuensi jantung
4.      Ansietas b.d kurang terpapar informasi



L.     INTERVENSI KEPERAWATAN
No Dx.
Perencanaan keperawatan
Tujuan (noc)
Rencana tindakan

Rasional
1.       
Setelah dilakukan tindakan selama …. X jam, diharapkan nyeri akut. Kriteria Hasil :
Indicator
Ir
Er
1.    Tidak dapat beristirahat.

2.    Kesulitan berkonsentrasi.
3.    Peningkatan frekuensi pernapasan.




















1.      Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyaman.
2.      Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri.
3.      Ajarkan metode farmakologi untuk menurunkan nyeri.
1.       Memastikan klien merasakan nyeri .
2.       Mengajarkan klien untuk prinsip nyeri yang sederhana.
3.       Untuk menurunkan rasa nyeri yang berlebih.
2.       
Setelah dilakukan tindakan …X jam diharapkan pola nafas tidak efektif dapat teratasi.
Indikator
Ir
Er
1.    Warna kulit.
2.    Pola nafas.
3.    Frekuensi.
4.    Nafas 12-20 kali permenit.
5.    Tidak ada sensori




















1.         Posisikan pasien semi fowler.
2.         Auskultasi suara nafas.
3.         Monitor pernafasan dan status oksigen yang sesuai.
4.         Monitor pola nafas.
5.         Ajarkan batuk efektif.
6.         Kolaborasi dalam pemberian terapi oksigen.
1.    Untuk memaksimalkan potensial ventilasi.
2.    Memonitor kepatenan jalan nafas.
3.    Memonitor respirasi dan keadekuatan oksigen.
4.    Memonitor keadaan pernafasan klien.
5.    Meningkatkan ventilasi dan asupan oksigen.
3.       
Setelah dilakukan tindakan ....x... Jam diharapkan curah jantung tidak efektif teratasi.

1.    Monitor toleransi aktivitas pasien.
2.    Monitor tanda-tanda vital secara rutin.
3.    Monitor nilai laboraturium yang tepat.
1.     Penting untuk melihat aktivitas pasien.
2.     Untuk tau keadaan dan kondisi pasien
3.     Untuk memastikan tindakan yang tepat untuk pasien.





BAB V
PENUTUP


A.      KESIMPULAN
Perikarditis adalah peradangan pericardium parietal, pericarfium viseral, atau kedua-duanya. Penyakit perikarditis tidak menular atau menjafi kanker kecuali disebabkan penyebaran kanker ditempat lain. Adapun penyebab dari perikarditis belum diketahui secara pasti,akan tetapi secara umum yang menyebabkan perikarditis oleh banyak faktor bisa disebabkan oleh penyakit lain maupun dari virus. Pada tanda dan gejala, pasien lebih sering merasakan nyeri pada daerah dada karena terjadinya peradangan pada lapisan jantung yang paling luar.

B.       SARAN
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien perikarditis perawat harus memahami konsep dasar asuhan keperawatan perikarditis sehingga asuhan keperawatan dapat terlaksana dengan baik.
Dalam melakukan tindakan  keperawatan harus melibatkan pasien dan keluarganya serta tim kesehatan lainnya. Sehingga data yang diperoleh sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan.
Dalam melakukan tindakan keperawatan disarankan untuk mengevaluasi tindakan tersebut secara terus menerus.



DAFTAR PUSTAKA



Brunner & Suddarth.2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC

T Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA definisi & Klasifikasi Edisi 10 2015 - 2017. Jakarta: Prima Medika

Related Post



farmasi2020 said...

gimana caaara downloadnyaaa?

Post a Comment